Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TRANSFORMATOR

(PAPER TENTANG TRANSFORMATOR)

DI SUSUN OLEH :
Rizal Wahyu Nugraha : 2015061019

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Agus Adiarta, S.T., M.T.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromanetik.(zuhal,1991).
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaannya dalam sistem tenaga memungkinkan dipilihnya tegangan
yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan
tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Dalam bidang elektronika, transformator
digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk
memisahkan satu rangkaian dari rangkaian lain, dan untuk menghambat arus searah
sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian.(zuhal,1991).
Pada bidang industri, transformator digunakan sebagai penaik tegangan
(trasformator step up) dan digunakan sebagai penurun tegangan (transformator step
down). Transformator tersebut biasanya dihubungkan ke beban-beban. Pada
transformator keadaan berbeban, daya yang keluar dari transformator (daya output
transformator) tidak selalu 100% karena terdapat rugi- rugi pada saat penyaluran ke
beban, baik rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga, rugi yang
disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, maupun rugi yang disebabkan arus
pusar pada inti besi yang mengakibatkan daya yang keluar (daya output) dari
transformator ke beban tidak sama dengan daya yang masuk (daya input) ke
transformator. (zuhal,1991) Hal ini di kenal sebagai efisiensi transformator.
Pada dunia industri, beban yang terpasang pada transformator biasanya tidak
konstan atau selalu berubah-ubah. Jadi pada saat perubahan beban pada
transformator tersebut akan menimbulkan rugi-rugi yang terjadi pada transformator dan
juga mengakibatkan efisiensi pada transformator tersebut tidak 100 %.
Untuk itu perlu dilakukan perhitungan efisiensi transformator untuk mengetahui rugi
tembaga pada trafo pada saat pembebanan. Oleh sebab itulah pada laporan akhir ini
penulis mengambil judul efisiensi transformator daya 70/20 KV 30 MVA untuk distribusi
primer di PT. PLN (PERSERO) Gardu Induk Boom Baru. Laporan akhir ini menyelidiki
efisiensi transformator daya 70/20 KV 30 MVA untuk distribusi primer yang berdasarkan
perubahan beban. Penyelidikan yang dibuat melalui studi kasus di PT. PLN (PERSERO)
Gardu Induk Boom Baru.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip kerja transformator?
2. Apa itu transformator tegangan rendah?
3. Apa itu transformator tegangan menengah?

BAB II
PRINSIP KERJA
TRANSFORMATOR

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan dengan Inti Besi (Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya.
Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus
listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan
magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer)
akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan
akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi
tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut
diantaranya seperti :
 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :


Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer
dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari
tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan
Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1
lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan
Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini
disebut dengan Transformator Step Down.

BAB III
TRAFO
TEGANGAN RENDAH

Oleh karena itu perencanaan dan prosedur kinerja Jaringan Tegangan Rendah
distribusi pada jaringan tegangan menengah harus diperhatikan dan yang lebih penting
lagi, sebelum Jaringan Tegangan Rendah dipakai sebaiknya diuji terlebih dahulu supaya
dapat memastikan bahwa Jaringan Tegangan Rendah yang akan digunakan betul-betul
baik dan tepat nilai.Jaringannya. Tujuan Penelitian Peneliti ingin mengetahui cara
pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah distribusi yang baik dan benar untuk dipakai
pada jaringan tegangan menengah 25 KV .Hasil Penelitian adalah Tegangan pada
Jaringan Tegangan Rendah distribusi selalu dinaikkan sampai dengan 5%. Hal ini
dimaksudkan agar dapat mengantisipasi terjadinya drop tegangan pada saluran dengan
rincian sbb: 1. Maksimum 3% hilang pada saluran antara pembangkit (dalam hal ini
Jaringan Tegangan Rendah distribusi) sampai dengan sambungan rumah. 2. maksimum
1% hilang pada saluran antara sambungan rumah sampai dengan KWh meter. 3.
Maksimum 1% hilang pada saluran KWh meter - panel pembagi - alat listrik terjauh.
Semakin besar rugi daya dalam persen, berarti semaki besar kerugian energi yang terjadi.

BAB IV
TRAFO TEGANGAN
MENENGAH

Trafo Instrumentasi tegangan menengah adalah trafo yang digunakan untuk


merubah besaran arus bolak-balik  atau tegangan bolak-balik yang sangat besar ke level
tegangan bolak-balik atau arus bolak-balik  yang  kecil, sehingga bisa digunakan atau
dihubungkan dengan alat ukur atau proteksi yang menggunakan arus bolak-balik atau
tegangan bolak-balik rendah.
Tegangan menengah yang dimaksud disini adalah tingkat tegangan dari 720 Volt
sampai dengan tingkat tegangan 36 ribu volt atau 36KV.
FUNGSI:
 Mentransformasikan arus atau tegangan yang bernilai besar atau tinggi menjadi arus
atau tegangan yang bernilai kecil atau rendah sehingga mudah ditangani oleh peralatan
ukur atau proteksi.
 Sebagai alat pengaman untuk memisahkan tegangan tinggi yang sangat berbahaya di
sisi primer dengan tegangan yang lebih rendah disisi sekunder. Trafo instrumentasi
memiliki kemampuan insulasi yang sangat tinggi tergantung kepada spesifikasinya.
 Nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dengan menggunakan trafo instrumentasi, maka
bisa ditentukan standarisasi untuk penggunaan alat ukur atau proteksi yang lebih
bernilai ekonomis.

KESIMPULAN

Yang dapat saya simpulkan dari paper ini,pada dasarnya Tranformator memiliki
berbagai macam jenis ,sesuai dengan keperluan dan kebutuhan. Maka hal itu juga yang
menjadikan tranformator penting dalam dunia Teknik ketenaga listrikan,selain itu juga
trafo memiliki jenis Step up dan Step down,dimana ke 2 jenis ini sangat diperlukan dan
digunakan sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai