Anda di halaman 1dari 3

Strategi Penyuluh di Era Pandemi

Dampak pandemi Covid-19 hingga kini masih perlu diwaspadai,


meski pemerintah mulai menetapkan kebijakan new normal. Di
tengah kebijakan pemerintah yang menerapkan new normal,
penyuluh pertanian memainkan peran strategi yang sanga
penting dalam memberikan respon terhadap pandemi, terutama
di daerah pedesaan.
Penyuluh pertanian dapat memberikan kontribusi penting untuk
meminimalkan dampak penyebaran Covid-19. Pada area aksi utama,
penyuluh pertanian dapat meningkatkan kesadaran tentang
kewaspadaan virus tersebut. Khususnya di daerah pedesaan yang
mempunyai akses informasi lebih sedikit ketimbang masyarakat
perkotaan.
Misalnya dalam penggunaan masker dan menjaga jarak fisik. Hal ini
dapat membantu memotong rantai penyebaran virus sambil
memastikan petani dapat melaksanakan kegiatan usaha tanin dengan
lancar tanpa kendala di tengah situasi keterbatasan.
Penyuluh Pertanian bisa membantu mengatasi masalah sosial  yang
sering muncul. Bahkan membantu menghubungkan masyarakat untuk
mendapatkan fasilitas layanan sosial dengan melakukan identifikasi
pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian yang terdampak
langsung.
Misalnya, mengusahakan layanan asuransi pertanian, membantu
mengidentifikasi dan memberikan masukan tetang peluang
mendapatkan pendapatan alternatif untuk keluarga, serta membantu
menyelesaikan konflik lokal.
Hal ini seiring dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, Dedi
Nursyamsi. “Melalui gerakan Komando Strategis Pembangunan
Pertanian (Kostratani) dimasing-masing kecamatan, peran penyuluh
dalam mendukung dan mengawal petani, agar pertanian tidak
berhenti, memastikan stok pangan terjamin, dan mendukung
sepenuhnya semua program utama Kementerian Pertanian,” katanya.
Penghubung masyarakat
Peran penyuluhan dimasa pandemi ini lebih cepat dalam
menghubungkan masyarakat petani, khususnya dengan pemerintah
dan membantu petani di pedesaan untuk mengatasi masalah yang
baru yang tidak dapat ditemukan solusinya.
Selain itu, mendampingi petani dalam melanjutkan produksi
pangan, serta memastikan kesehatan mereka terjamin. Keterbatasan
fisik dalam rangka melaksanakan anjuran pemerintah
melakukan phsycal distancing  mendorong penyuluh untuk berinovasi
memanfaatkan teknologi informasi yang sederhana, tersedia dan
mudah diakses  masyarakat  pedesaan. Misalnya
dengan memanfaatkan smartphone dan media sosial sebagai media
penyuluhan alternatif.
Respon yang dapat dilakukan seorang penyuluh pasca pandemi Covid-
19 adalah memfasilitasi petani untuk mendapatkan akses bantuan
produktif berupa sarana produksi, akses pembiayaan dan teknologi
dalam rangka mengembalikan keberdayaan petani pasca pandemi.
Penyuluh juga dapat membantu mempromosikan produk lokal dengan
meningkatkan kualitas produk dan memberikan nilai tambah. Kegiatan
penguatan kapasitas pemuda dan wanita dalam masalah pertanian
sebagai bisnis dapat dilakukan secara teknis maupun fungsi
manajemen, sebagai konsekuensi pandemi, banyak kaum muda dan
perempuan perlu diberdayakan untuk membantu memenuhi
kebutuhan rumah tangga.
Fasilitas dapat dilakukan dalam rangka pembangunan kembali
hubungan social dan manajemen konflik sebagai dampak sosial
ekonomi lanjutan. Karenanya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
(SYL) meminta kepada penyuluh pertanian di seluruh Indonesia untuk
membantu membangun pertanian. Kementan mendorong petani
bertani secara mandiri, modern dan maju melalui program Kredit
Usaha Rakyat.
"Tahun 2020 ini adalah era pertanian, memperbaiki desamu,
memperbaiki daerahmu, memperbaiki negara dan bangsa ini hanya
bisa baik kalau pertaniannya maju," katanya.
Bahkan pertanian bisa membuat agar seseorang tidak berpikiran
radikal, tidak terjadi perpecahan dan demokrasi berjalan dengan baik.
"(Semua itu) tercapai kalau kesejahteraannya, perutnya bisa terisi
dengan baik," ujarnya.
Syahrul menilai, tanggung jawab penyuluh bukan hanya agar pertanian
bisa maju saja. Tetapi juga pertanian harus menggunakan cara-cara
baru untuk bisa menghadirkan efektivitas atau kemampuan yang lebih
banyak lagi.
"Pertanian bukan hanya menumbuhkan tanaman tapi menghadirkan
hati, pikiran dan gerakan agar hidup bisa lebih baik dan yang pasti jika
pertaniannya bisa hadir serta massif (gerakannya)," tuturnya.
 
Reporter : Yoga Ananta/Yeniarta (BBPP KETINDAN)

Redaktur : Yulianto

Anda mungkin juga menyukai