Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH : DOSEN PENGAMPU :

Aspek dan hukum bisnis Muhammad rizali S.H.I,M.H

WARLABA ( FRANCHISE )

OLEH : kelompok 5

Andrina Monica
Alfina
Dayah
Regina Shintia Devita / 200105030114
Tharifah Badzlina

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN ASURANSI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya meskipun dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dengan lebih baik.

Kami menyadari bahwa maklah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Yang
Maha Kuasa senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

BANJARMASIN,15 November 2021

i
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................i
........................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................ii
........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................2

A. Sejarah Warlaba............................................................................3
B. Pengertian Waralaba.....................................................................4
C. Tipe-Tipe Waralaba .....................................................................6
D. Perkembangan Perusahaan Retail
dengan Sistem Waralaba ..............................................................7
E. Pelaksanaan Perjanjian Franchise
Antara Franchisor dan Franchisee ...............................................

BAB III PENUTUPAN ............................................................................


A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini, batas non fisik antar negara semakin sulit untuk
membedakannya bahkan cenderung tanpa batas(borderless state).Globalisasi membawa dampak
yang sangat besar di semua bidang tidak terkecuali di bidang ekonomi. Perkembangan sangat
pesat terjadi dalam bidang perdagangan dan jasa salah satunya adalah bisnis franchise. Bisnis
usaha ini tumbuh subur di Indonesia baik asing maupun lokal.Cepatnya perkembangan dan
suksesnya bisnisfranchiseini disebabkan oleh beberapa faktor.Faktor yang paling mendasar
adalah bahwa franchise merupakan kombinasi dari pengetahuandan kekuatan satu usaha bisnis
yang sudah ada atau mapan. Di Indonesia, waralaba mulai dikenal diIndonesia pada tahun1950-
an dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi atau menjadi agen
tungga lpemilik merk. Kemudian semakin berkembang ketika masuknya waralaba asing pada
tahun 80–90-an. KFC, McDonald’s danWendy’s adalah sebagian dari jejaring waralaba asing
yang masuk keIndonesia saat-saat awal berkembangnya waralaba diIndonesia.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Warlaba?
2. Apa Pengertian Waralaba ?
3. Apa Saja Tipe-Tipe Waralaba ?
4. Bagaimana Perkembangan Perusahaan Retail dengan Sistem Waralaba ?
5. Bagaimana Pelaksanaan Perjanjian Franchise Antara Franchisor dan Franchisee ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Bagaimana Sejarah warlaba
2. Mengetahui Pengertian Waralaba
3. Mengetahui Tipe-Tipe Waralaba

1
M. Muchtar Rivai, PENGATURAN WARALABA DI INDONESIA:PERSPEKTIFHUKUM BISNIS,Jakarta 2012,
JurnalLiquidityVol.1, No.2,Juli-Desember2012, hlm.159-166

1
4. Mengetahui Perkembangan Perusahaan Retail dengan Sistem Waralaba
5. Mengetahui Pelaksanaan Perjanjian Franchise Antara Franchisor dan Franchisee
1.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Warlaba
Waralaba (Franchise) pada dasarnya adalah sebuah perjanjian mengenai metode
pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Dalam hal ini franchisor memberikan
lisensi kepada franchisee untuk melakukan kegiatan pendistribusian barang dan jasa di
bawah nama dan identitas franchisor dalam wilayah tertentu, dimana usaha tersebut
dijalankan sesuai dengan prosedur dan cara yang ditetapkan franchisor dan franchisor
memberikan ban-tuan (assistance)terhadap franchise. Sebagai imbalannya francisee
membayar sejumlah uang berupa innitial fee dan royalti. (Suharnoko, 2004) Jenis usaha
Waralaba (Franchise) lahir di Amerika Serikat kurang lebih satu abad yang lalu ketika
perusahaan mesin jahit Singer mulai memperkenalkan konsep Waralaba (Franchise) sebagai
suatu cara mengembangkan distribusi produknya. Demikian pula dengan perusahaan-
perusahaan bir yang memberikan lisensi kepada perusahaan kecil sebagai upaya
mendistribusikan produk mereka. (Suharnoko, 2004) Di Indonesia bentuk usaha bisnis ini
juga berkembang dengan pesat, dimana bentuk usaha franchise ini banyak digunakan dalam
usaha fast food restaurant seperti Kentucky Fried Chiken, Pizza Hut, Mc Donald, Hotel dan
jasa penyewaan mobil. Bentuk ini juga digunakan oleh bisnis lokal di Indonesia seperti Es
Teller 77.2
Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya,
AS,menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang
usaha,mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di
Inggris,berkembangnya waralaba dirintis oleh J.Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden
Egg,pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik
waralaba(franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan
bersama,tidak berdasarkan SARA. Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun
1950-an, yaitu denganmunculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi.
Perkembangan keduadimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem
pembelian lisensi plus, yaitufranchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga
2
Sri Redjeki Slamet, WARALABA (FRANCHISE) DI INDONESIA,Jakarta 2011, Lex Jurnalica Volume 8 Nomor
2, April 2011

3
memiliki hak untuk memproduksiproduknya .Sistem bisnis franchise pada saat ini tidak
hanya pada penjualan produk dalam bentukbarang tetapi sudah berkembang pada penjualan
ide atau jasa. Yang penting dalamperkembangan franchise saat ini adalah bagaimana
mengembangkan konsep atau idefranchisor agar dapat dikembangkan oleh franchisee
dengan mutu, standar dan keseragamantetap terjaga.Franchising atau waralaba (dari bahasa
Prancis untuk kejujuran atau kebebasan)adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau
jasa maupun layanan. Sedangkan menurutversi pemerintah Indonesia, yang dimaksud
dengan waralaba adalah perikatan dimana salahsatu pihak diberikan hak memanfaatkan dan
atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha
yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalanberdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaandan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan
menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepadapelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor)
memberikan hak kepada individu atauperusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek,
nama, sistem, prosedur dan cara-carayang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu.

B. Pengertian Warlaba
Waralaba (Franchise) berasal dari bahasa Perancis, yaitu franchir yang mempunyai arti
mem-beri kebebasan kepada para pihak (Salim, 2003). PH. Collin, dalam Law Dictionary
memberikan di-finisi franchise sebagai, Lincense to trade using and paying a royalty for it
dan Franchising seba-gai act of selling a license to trade as a Franchisee (Gunawan, 2002).
Definisi tersebut menekankan pada pentingnya peran nama dagang dalam pem-berian
waralaba dengan imbalan royalti. Dengan pemberian royalti berarti ada pem-berian lisensi
yang merupakan, suatu bentuk hak untuk melakukan satu atau serangkaian tindakan atau
perbuatan yang diberikan oleh mereka yang berwenang dalam bentuk izin. Tanpa adanya izin
tersebut, maka tindakan atau perbuatan tersebut merupakan tindakan atau perbuatan yang
terlarang, yang tidak sah yang merupakan perbuatan melawan hukum. (Gunawan, 2001).
Dalam Black’s Law Dictionary, Franchise diartikan sebagai :”A special privilege granted
or sold, such as to use a name or to sell products or service.In its simple terms, a Franchise is
a license from owner of a trade mark or trade name permitting another to sell a product or

4
service under that name or mark. More bradly stated, a Franchise has evolved into an
elaborate agreement under whice the Franchise undertakes to conduct a business or sell a
product or service in accordance with methods and proce-dures prescribed by the Franchisor,
and the Fran-chisor under takes to assist the Franchisee thorugh advertising promotion and
other advisory service.”(Gunawan, 2001)Dari rumusan Black’s Law Dictionary tersebut
menunjukan bahwa Waralaba (Franchise) ternyata juga mengandung unsur-unsur
sebagaimana yang diberikan kepada lisensi hanya saja lebih me-nekankan kepada pemberian
hak untuk menjual produk berupa barang-barang atau jasa dengan me-manfaatkan merek
dagang Franchisor (pemberi waralaba) dengan kewajiban kepada Frinchisee (pe-nerima
waralaba) untuk mengikuti metode dan tata cara atau prosedur yang telah ditetapkan. Dari
seluruh pengertian di atas, Waralaba (Franchise) dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
yuridis dan bisnis.
Pengertian franchise dari segi yuridis, dapat dilihat dalam ketentuan peraturan pe-rundang
undangan, berbagai pendapat, dan pan-dangan ahli. Pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerin-tahan
nomor 42 tahun 2007 tentang Waralaba,Waralaba (Franchise) diartikan sebagai : Waralaba
adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem
bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah
terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan
perjanjian waralaba. Pasal 1 ayat (1) Keputusan Menteri Perda-gangan No. 12/M-
DAG/PER/3/2006 Tentang Ke-tentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pen-daftaran
Usaha Waralaba, Waralaba (franchise) ada-lah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan
Pe-nerima Waralaba dimana Penerima Waralaba dibe-rikan hak untuk menjalankan usaha
dengan meman-faatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan inte-lektual atau penemuan
atau ciri khas usaha yang di-miliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan ver-dasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi.
Pengertian Waralaba (Franchise) dari aspek bisnis sebagaimana dikemukakan oleh Bryce
Webster, adalah salah satu metode produksi dan distribusi barang dan jasa kepada konsumen
dengan suatu standar dan sistem eksploitasi tertentu. Pengertian standar dan eksploitasi
tersebut meliputi kesamaan dan penggunaan nama perusahaan, merek, sistem produksi, tata
cara penge-masan dan penggunaan nama pengedarnya (Ridwan, 1992). Definisi Waralaba
(Franchise) ini ada kesamaan dengan difinisi yang tercantum dalam kamus Black’s Law

5
Dictionary ,yaitu Lisensi atau izin dari pemilik suatu merek atau nama dagang kepada pihak
lain untuk menjual produk atau jasa di bawah merek atau nama dagangannya. Dari definisi
menurut aspek bisnis tersebut, dapat diperleh unsur-unsur franchise sebagai berikut:
1. metode produksinya;
2. adanya izin dari pemilik, yaitu fran-chisor kepada franchisee;
3. adanya suatu merek atau nama dagang;
4. untuk menjual produk barang atau jasa;
5. di bawah merek atau dagang dari fran-chise.3

C. Tipe-tipe Warlaba
Waralaba (Franchise) pada dasarnya adalah sebuah perjanjian mengenai metode
pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Ada dua tipe dasar waralaba,

1. Waralaba Produk, pada waralabatipe ini penerima waralaba menjual suatu produk
manufaktur atau mendistribusikan barang-barang yang diproduksi oleh pemberi
waralaba.
2. Waralaba Rencana Usaha, yaitu suatu jasa atau rencana usaha yang dijadikan
4
elemen utama untuk dijual.

Brayce Webster mengemukakan ada tiga bentuk dari Waralaba (Franchise), yaitu

1. Product franchising, adalah suatu franchise,yang franchisor-nya memberikan


lisensi kepada franchisee untuk menjual barang hasil produk-sinya. Franchisee
berfungsi sebagai distributor produk franchisor. Misalnya dealer mobil, stasiun
pompa bensin
2. Manufacturing franchise franchisor memberikan know-how dari suatu proses
produksi. Franchisee memasarkan barang-barang itu dengan standar produksi dan
merek yang sama dengan yang di-miliki franchisor. Bentuk franchise semacam ini

3
Sri Redjeki Slamet, WARALABA (FRANCHISE) DI INDONESIA,Jakarta 2011, Lex Jurnalica Volume 8 Nomor
2, April 2011
4
chusnul hidayah ,WARLABA,September 2016,diakses pada
https://www.scribd.com/document/325100675/makalah-WARALABA-docx

6
banyak digunakan dalam produksi dan distribusi minuman soft drink,seperti Coca
Cola dan Pepsi. 5
3. Business format franchising adalah suatu bentuk franchise yang franchisee-nya
mengoprasikan suatu kegiatan bisnis dengan memakai nama franchisor.

D. Perkembangan Perusahaan Retail dengan Sistem Waralaba


Di Indonesia,franchiseatau yang lebih dikenal dengan waralaba sudah dikenal sejaksekitar
tahun 1970-an, hal ini terbukti dengan masuknya restoran-restoran sengan
penyajianpelayanan cepat (fast food), seperti Kentucky Fried Chicken dan Pizza Hut.
Namun,sebelumnya sudah ada usahafranchiseasing yang masuk ke Indonesia, seperti Hotel
Hyatt,Hotel Sheraton, dan produksi minuman Coca-cola, tetapi usaha tersebut belum begitu
dikenalmasyarakat sebagai usahafranchise, karena konsumen baru dari kalangan tertentu
saja.Kemudian sistemfranchisemulai berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 1980-
an,terutama bisnisfranchisedengan merek asing atau luar negeri. Pemerintah
mengijinkankegiatan usahafranchiseini dengan harapan untuk meningkatkan kegiatan
perekonomian diIndonesia.Perkembangan perusahaan-perusahaan eceran di Indonesia
dewasa ini sangat pesat.Hal ini dikarenakan bisnis ini merupakan usaha yang memiliki
prospek cerah, lebih-lebih diIndonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dengan
kebutuhan yang besar pula. Salahsatu perusahaan yang bergerak dalam bisnis eceran tersebut
adalah Minimarket Alfamart danMinimarket Indomaret yang dikelola dengan
sistemfranchiseatau waralaba.Akhir-akhir inimemang sedang maraknya bisnis waralaba.
Dengan konsep waralaba ini sebuah perusahaanbisa berkembang dengan sangat cepat.
Perusahaan sebesar Mac Donald, KFC, starbuck,mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
Dalam skala nasional, perkembangan bisniswaralaba semacam minimarket atau retail juga
sangat baik.6

E. Pelaksanaan Perjanjian Franchise Antara Franchisor dan Franchisee

5
Sri Redjeki Slamet, WARALABA (FRANCHISE) DI INDONESIA,Jakarta 2011, Lex Jurnalica Volume 8 Nomor
2, April 2011
6
chusnul hidayah ,WARLABA,September 2016,diakses pada
https://www.scribd.com/document/325100675/makalah-WARALABA-docx

7
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Sri Redjeki Slamet, WARALABA (FRANCHISE) DI INDONESIA,Jakarta 2011, Lex Jurnalica


Volume 8 Nomor 2, April 2011, di akses pada senin 15 November 2021 ,13.35 WITA

M. Muchtar Rivai, PENGATURAN WARALABA DI INDONESIA:PERSPEKTIFHUKUM


BISNIS,Jakarta 2012, JurnalLiquidityVol.1, No.2,Juli-Desember2012, hlm.159-166, di
akses pada senin 15 November 2021 ,14.10 WITA

Chusnul hidayah ,WARLABA,September 2016,diakses pada


https://www.scribd.com/document/325100675/makalah-WARALABA-docx

Anda mungkin juga menyukai