PENDAHULUAN
2.1 Kopi
Kopi adalah tanaman tahunan yang dapat mencapai usia poduktif hingga 20
tahun. Kopi merupakan komonditas tanaman perkebunan yang paling banyak di
perdagangkan, jadi tak heran jika kopi banyak ditanam atau dibudidayakan. Pusat
budidaya kopi ini terdapat di Amerika latin, Asia-Pasifik, Amerika tengah dan juga
Afrika. Sedangkan untuk konsumen kopi terbesar berada di negara-negara di benua
Eropa dan juga Amerika utara. Ada 2 jenis varietas utama tanaman kopi yang banyak
digunakan yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan kopi robusta (Coffea robusta).
1. Pemindahan Tanam
Benih atau bibit yang digunkan untuk penanaman kopi haruslah bersertifikat
supaya hasil yang didapat terjaga kualitasnya dan juga hasilnya melimpah. Benih/bibit
didapat dari perbanyakan secara generatif ataupun secara vegetatif. Lahan yang
digunakan untuk tanaman kopi harus bersih dari tumbuhan gulma dan tanaman lain
yang menggangu pertumbuhan kopi. Pohon yang diameternya ≤30 cm. Dapat
dijadikan tanaman naungan mengingat tanaman kopi tidak tahan sianar matahari
secara langsung.
Tanaman naungan harus ditanam 1 tahun sebelum kopi ditanam. Jarak
tanam naungan tergantung pada jarak tanam kopi. Kita mengenal dua macam naungan
yaitu naungan sementara dan naungan tetap. Satelah pohon kopi menutup
maka pohon naungan tetap diperjarang secara bertahap. Pada tanah miring, naungan,
harus ditanam pada bagian luar dari teras untuk jarak tanam pagar atau pagar
berganda naungan sementara dapat dipertahankan agak lama, bahkan sebagai mulch,
harus ditangkas setiap 2 atau 3 bulan sekali.
Lubang tanaman dibuat 3 – 6 bulan sebelum tanam. Lubang tanamanan
sebaiknya pada waktu tanah agak basah untuk penanaman pada awal musim hujan,
lubang hendaknya dibuat pada akhir musim hujan sebelumnya (terbuka ± 6 bulan).
Ukuran lubang berkisar antara 0,4 m x 0,4 m x 0,4 m sampai 1 m x 1 m x 1 m,
tergantung pada struktur tanah. Untuk tanah-tanah yang berat, lubang harus lebih
besar. Untuk tanah-tanah yang mengandung lapisan padas atau kerikil, lubang harus
lebih dalam. Untuk tanah yang tidak berat dan tidak mengandung padas dapat dibuat
lubang dengan ukuran 0,6 m x 0,6 m x 0,6 m, 2 atau 4 minggu sebelum kopi ditanam
lubang harus ditutup, diisi lapisan tanah bagian atas yang dicampur kompos atau
pupuk kandang dan ajir dipasang.
2. Pengairan
Tanaman kopi baik arabika maupun robusta menyukai tanah yang lembab,
baik dalam musim hujan atau musim kemarau. Ketika tumbuh di lahan (alam bebas),
tanaman kopi membutuhkan curah hujan antara 40-59 inci per tahun. Tanaman kopi
adalah jenis tanaman yang tidak suka tanah yang terlalu kering, akar tanaman kopi
seharusnya tidak dibiarkan dalam kondisi kering telalu lama. Jika hal ini dibiarkan
maka tanaman akan mati, jika tumbuh pun hasil panennnya tidak akan maksimal.
Oleh karena itu penyiraman secara teratur perlu dilakukan, terutama pada saat kopi
mulai membentuk bunga. Pengaturan air dilakukan dengan mengatur saluran irigasi
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kebutuhan air setiap tanaman terpenuhi,
dengan pengairan yang tepat produksi budidaya kopi dapat mencapai panen yang
melimpah.
http://dispertakp.ciamiskab.go.id/wp-content/uploads/2017/07/Teknik-Budidaya-
Tanaman-kopi.pdf
Subandi, M., 2011. Budidaya Tanaman Perkebunan. Bandung, Gunung Djati Press.