Anda di halaman 1dari 4

1

EVALUASI DAMPAK ALGA PADA ISOLATOR POLIMER


Teguh Aryo Nugroho, I Made Yulistya Negara, Dimas Anton Asfani
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

Abstrak— Isolator merupakan salah satu peralatan kontaminasi alga pada isolator polimer maka dilakukan
paling penting pada sistem transmisi dan distribusi tenaga eksperimen untuk menumbuhkan alga pada isolator polimer.
listrik suatu negara. Isolator memiliki fungsi sebagai Untuk mempelajari dan menganalisa proses kontaminasi
pelindung perlatan transmisi dan distribusi. Bahan polutan mikrobiologi pada isolator polimer maka dilakukan
pembuatan isolator bermacam-macam , salah satunya pengujian dengan menggunakan polutan mikrobiologi. Dalam
adalah polimer. Jenis polimer yang biasanya sering beberapa kasus di lapangan ditemukan beberapa mikrobiologi
digunakan adalah karet silikon. Isolator polimer memiliki yang mengkontaminasi isolator polimer dan yang paling
beberapa kelebihan, yaitu lebih tahan terhadap polutan sering ditemukan adalah alga jenis chlorella vulgaris [3].
daripada isolator kaca dan keramik karena permukaan Dalam penelitian ini polutan yang akan digunakan sebagai
isolator mempunyai sifat kedap air (hydrophobic). Tetapi model kontaminan alga chlorella vulgaris karena untuk
kekuatan dari permukaan isolator bisa menurun dan mengembangkan polutan ini tidak susah dan mudah
mengakibatkan isolator rentan terkontaminasi polutan. mendapatkan bibitnya.
Faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kekuatan
isolator adalah kelembapan. Indonesia merupakan negara Eksperimen dan Pengujian
tropis yang memiliki tingkat kelembapan yang tinggi Eksperimen pada peneltian ini menggunakan sampel
sehingga isolator pada peralatan distribusi dan transmisi isolator polimer dengan tegangan rating 20 kV. Isolator yang
memungkinkan untuk terkontaminasi oleh polutan. akan digunakan sebanyak dua buah dengan masing-masing
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengamati proses keadaan yang berbeda. Yang pertama adalah isolator polimer
kontaminasi dan menganalisa dampak polutan pada yang masih baru dan yang kedua isolator polimer yang sudah
isolator polimer. Polutan yang akan digunakan sebagai melalui pre-kondisi salt-fog test (standar IEC 1109). Sebagai
kontaminan dalam penelitian ini adalah alga. Penelitian ini evaluasi fungsi dielektrik dari isolator yang sudah
memodelkan pengondisian lingkungan yang lembap terkontaminasi oleh polutan mikrobiologi maka akan
dengan salt-fog test. Dengan penelitian ini diharapkan dilakukan pengujian arus bocor.
operator dapat melakukan perawatan secara dini untuk 1. Isolator Terpolusi
mencegah polutan biologi agar tidak mempengaruhi
kinerja dari isolator. Kinerja dari isolator dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
Kata Kunci— isolator Polimer, hydrophobic, kontaminasi.
seperti lingkungan, cuaca dan polusi. Polusi dapat
menurunkan kekuatan dari permukaan isolator dan
PENDAHULUAN
mengakibatkan isolator rentan terkontaminasi [5]. Unsur
Pentingnya peranan isolator pada sistem transmisi dan
polutan yang paling berpengaruh adalah garam yang terbawa
distribusi, maka dalam pemilihan isolator harus
oleh angin laut. Selain garam, isolator polimer juga dapat
memperhatikan detail seperti rating, bahan pembuatan dan
terkontaminasi oleh polutan mikrobiologi. Dalam beberapa
kondisi lingkungan. Pada penelitian ini akan membahas
kasus ditemukan bahwa isolator terkontaminasi oleh polutan
isolator pada jaringan distribusi karena lebih rentan terhadap
mikrobiologi dan mengakibatkan degradasi polimer [3]. Pada
berbagai masalah terutama polutan [1]. Salah satu jenis
peneltian ini unsur garam digunakan sebagai pre-kondisi dan
isolator yang sering digunakan pada jaringan distribusi adalah
katalisator degradasi polimer sekaligus representasi dari
Isolator polimer yang terbuat dari karet silikon (silicone
lingkungan, maka dari itu dilakukan salt-fog test.
rubber) dan telah digunakan secara luas di berbagai negara.
2. Penumbuhan Alga Sebagai Polutan
Isolator polimer mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan dengan isolator kaca dan keramik, diantaranya
Untuk metode penumbuhan alga pada isolator polimer
adalah isolator polimer lebih ringan, tahan terhadap kerusakan,
dilakukan dengan cara merendam isolator pada sebuah wadah
dan permukaannya hydrophobic atau kedap air. Yang mana
yang telah diberi alga, pada penelitian ini digunakan wadah
hal tersebut dapat menekan terjadinya kontaminasi dari
akuarium untuk menampung dan melakukan pembibitan alga.
polutan yang bisa menjadi faktor terjadinya kebocoran arus
Polutan yang digunakan sebagai kontaminan adalah makhluk
dan flashover [2].
hidup sehingga harus dikondisikan agar tetap hidup. Maka dari
Pada perkembangannya telah ditemukan beberapa kasus
itu harus ditambahkan sirkulasi udara dan diberi pupuk serta
yang menyebutkan bahwa terjadi pertumbuhan mikrobiologi
vitamin. Sebelum dimasukan dalam wadah isolator harus
pada permukaan isolator polimer, terutama pada daerah
dibersihkan dan steril agar tidak tercampur dengan zat lain.
beriklim tropis. Terkait dengan masalah tersebut maka
dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kasus kontaminasi
isolator polimer oleh alga yang mana hal tersebut berpengaruh
pada kemampuan isolator. Untuk menganalisa dampak dari
kontaminasi alga pada isolator polimer maka dilakukan
pengujian arus bocor [4]. Selain itu untuk menganalisa proses
Mesin Sirkulasi

Isolator SEM 1 SEM 2

Lampu Neon Isolator


baru

Alga
Air Destilasi

Isolator Polimer

Gambar 1. Proses penumbuhan Alga Isolator


dengan
pre-
Gambar 1 adalah skema proses penumbuhan alga pada kondisi
isolator polimer yang dilakukan pada penelitian ini. Proses
penumbuhan dilakukan terus menerus dan dipantau setiap dua
minggu sekali untuk proses pengamatan. Proses pengamatan
dilakukan secara manual dan secara mikroskopis. Untuk
pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan cara
menggukanan SEM (Scanning Electrone Microscope).Metode
Identifikasi Beban
Hasil Eksperimen dan Pengujian
Berikut adalah hasil pengamatan dan analisa penumbuhan Pada tabel 2 dapat dilihat penampang melintang dari
alga yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan dan sudah Isolator
melalui pengamatan menggunakan SEM. Gambar 2 adalah baru
penampakan secara kasat mata hasil penumbuhan alga yang yang
dilakukan pada kedua sampel isolator. Dapat dilihat bahwa terkont
aminas
pada kedua isolator terdapat alga yang menempel pada i
permukaan isolator akan tetapi isolator yang telah diberi pre-
kondisi salt-fog test lebih banyak ditumbuhi oleh alga. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil pengamatan dengan
menggunakan SEM.

Isolator
dengan
pre-
kondisi
dan
terkont
aminas
Gambar 2. Isolator Baru (kanan) Isolator dengan pre-kondisi i

Pengamatan dengan menggunakan SEM telah dilakukan dua


kali dengan interval setiap dua minggu. Pada tabel 1 dapat
dilihat gambar permukaan dari kedua sampel isolator baik
sebelum terkontaminasi oleh alga maupun sesudah. Dari tabel isolator polimer setelah terkontaminasi oleh alga. Pada isolator
1 dapat dilihat alga dapat membentuk lapisan yang mentupi baru lapisan yang terbentuk oleh alga sangat tipis sehingga
permukaan isolator. Pada isolator keadaan baru lapisan yang tidak mampu diukur oleh tes SEM. Sedangkan pada isolator
terbentuk oleh alga tidak terlalu tebal pada tes SEM 1. Pada dengan pre-kondisi lapisan yang dibentuk oleh alga lebih tebal
tes SEM 2 terlihat lapisan pada permukaan isolator lebih dan bertambah terus ketebalannya.
merata. Sedangkan pada isolator dengan pre-kondisi Dari proses penumbuhan alga tersebut dapat diamati
kontaminasi alga lebih banyak daripada isolator baru atau bahwa isolator yang sudah terkena pre-kondisi lebih rentan
tanpa pre-kondisi. Hal tersebut juga dapat dilihat pada tabel 1 terhadap polusi. Isolator dengan pre-kondisi kekuatan
dimana lapisan yang menutupi permukaan isolator semakin permukaan isolator sudah menurun dan struktur
bertambah setiap tes SEM dan intensitasnya lebih banyak permukaannya tidak begitu rapat seperti isolator baru.
daripada isolator baru. pada gambar 3 akan diperlihatkan Sehingga akar semu dari alga lebih mudah menancap pada
penampakan permukaan isolator yang telah diberi pre-kondisi
Tabel 2. Penampang melintang isolator polimer

Tabel 1. Hasil Pengamatan dengan menggunakan SEM


KESIMPULAN
Pelatihan backpropagation neural network dapat dibuat Dari eksperimen dan pengujian dapat disimpulkan bahwa
lebih efisien jika langkah-langkah preprocessing tertentu isolator polimer dengan pre-kondisi lebih rentan terkontaminasi
Untuk pengamatan secara elektrik pada penelitian ini akan polutan dalam peneltian ini polutan yang digunakan adalah
I SEM 1 SEM 2 alga. Hal tersebut terjadi karena permukaan isolator yang diberi
solato pre-kondisi mengalami degradasi kekuatan polimer sehingga
r
polutan lebih mudah untuk mengkontaminasi.
I
solator Dari pengujian karakteristik arus bocor dapat dilihat bahwa
Baru kontaminasi dari alga dapat membuat penurunan kekuatan dari
isolator polimer dan hal tersebut menyebabkan nilai arus
bocor pada isolator polimer naik. Isolator polimer dengan pre-
kondisi dan terkontaminasi adalah yang mempunyai
karakteristik arus bocor paling besar yaitu untuk tegangan uji
50 kV adalah 0.32 mA.
I
solator DAFTAR PUSTAKA
denga [1] DAFTAR PUSTAKA
n pre- [2] R. Hackam, “Outdoor HV CompositePolymeric
kondis
i Insulators”, IEEE Trans. Dielectr. Electr. Insul., Vol.
6, pp. 557-585, 1999.
Ketebalan lapisan Ketebalan lapisan: 30,54 [3] S. Wallstrom, K. Dowling and S. Karlsson,
:15,15 μm μm
“Microbiological Growth
[4] Testing on Silicone Rubber Materials for Outdoor
High Voltage Insulation”, Polymer Preprint, Vol. 42,
menggunakan tes arus bocor. Arus bocor merupakan salah satu pp. 430-431, 2001.
parameter penting dalam sebuah pengujian sebuah isolator. [5] R. S. Gorur, J. Montesinos, R. Roberson, J. Burnham
Besarnya Arus bocor yang terjadi pada isolator digunakan
and R. Hill, “Mold Growth on Nonceramic Insulators
sebagai salah satu poin yang menentukan kelayakan isolator.
Selain itu juga arus bocor dapat memicu kerusakan lain pada and its Impact on Electrical Performance”, IEEE
isolator. Untuk tes arus bocor pada peneltian ini menggunakan Trans. Power Del., Vol. 18, pp. 559-563, 2003.
tegangan AC yang ditingkatkan setiap menitnya. Tegangan [6] S. Wallstro¨m, A.D. Dernfalk, M. Bengtsson, S. Kro
yang di berikan pada isolator adalah 10,20,30,40 dan 50 kV dan ¨ll,S.M. Gubanski, S. Karlsson, “Image analysis and
pada setiap level tegangan durasinya adalah 1 menit. laser induced fluorescence combined to determine
biological growth on silicone rubber insulators”.
Polymer Degradation and Stability 88 (2005)
394e400.
[7] Salman Amin, Muhammad Amin.” Natural Aging of
SiR Insulators in Pakistan”, 2009 International
Conference on Emerging Technologies.
[8] Salama Manjang, Mustamin,Masayuki Nagao,”
Characteristics of High Voltage Polymer Insulator
Under Accelerated Artificial Tropical Climate Multi
Stress Aging”. Conference Proceedings of
Gambar 1 Grafik Arus Bocor ISEIM2011.
[9] ] Kumagai S, “Influnced of Algal Fouling on
Gambar 3 adalah grafik dari hasil pengujian arus bocor
Hydrophobicity and Leakage Current on Silicone
untuk yang pertama. Dari pengujian yang telah dilakukan
terdapat perbedaan tingkat perubahan karakteristik bocor pada Rubber”, IEEE Transactions on Dielectrics and
setiap sampel isolator baik sebelum terkontaminasi dan belum Electrical Insulation Vol. 14, No. 5; October 2007.
terkontaminasi. Pengujian arus bocor ini akan dilakukan setiap [10] L.A. Dissado, J. C, Forthergil , “Electrical
dua minggu sekali untuk melihat perubahan karakteristik arus Degradation and Breakdown in Polymer”, IEE
bocor yang terjadi terutama pada isolator yang terkontaminasi Materials and Device Series 9. April 1991
alga. [11] S. Wallstrom and S. Karlsson, "Biofilms onsilicone
rubber insulators; microbial composition and
diagnostics of removal by use of ESEM/EDS,"
Polymer Degradation and Stability, vol. 85, pp. 841-
846, 2004.
[12] M. A. R. M. Fernando and S. M.
Gubanski,"Performance of nonceramic insulators
under tropical field conditions," IEEE Transactions
on Power Delivery, vol. 15, pp. 355-360, 2000.

Anda mungkin juga menyukai