Anda di halaman 1dari 1

perbedaan pemikiran dalam sejarah ideologi politik antara liberalisme dan feminisme

Feminisme merupakan konsep yang timbul erat kaitannya dengan perubahan sosial (social
change), teori-teori pembangunan, gerakan pembebasan kaum perempuan, kesadaran politik
perempuan dan termasuk pemikiran kembali terhadap institusi keluarga dalam konteks masyarakat.
Sekurang-kurangnya, istilah feminisme dapat mencakup beberapa poin penting: (1) feminisme
sebagai pengalaman hidup. (2) feminisme merupakan alat perjuangan politik bagi pembebasan
manusia, khususnya perempuan.Gerakan ini disebut sebagai liberation movement, gerakan
pembebasan yang intinya menuntut persamaan dalam struktur sosial politik. Kampanye feminis
sebagai kekuatan utama di balik perubahan sosial utama dalam sejarah terhadap hak-hak
perempuan, khususnya di Barat, di mana mereka hampir secara universal dihargai atas pencapaian
hak pilih perempuan, bahasa netral gender, hak reproduksi bagi perempuan (termasuk akses
terhadap kontrasepsi dan aborsi, serta hak untuk memasuki kontrak dan memiliki property).

Liberalisme memfokuskan pada kebebasan dalam diri individu dan mendorong lahirnya kemajuan
di bidang sosial, melalui sebuah pemikiran dan tindakan sosial. Mereka meyakini bahwa
kebebasaan dapat melahirkan rasa tanggung jawab dan optimisme menuju kehidupan sosial
masyarakat yang cerah (enlightment). Meskipun liberalisme awalnya pembahasan seputar
filsafat politik, namun ia tidak terpisah dan menjadi bagian dari liberalisme sebagai falsafah,
kepercayaan (creed) dan cara hidup. Oleh karena itu, liberalisme hakikatnya bertujuan
menghidupkan sistem nilai yang dianggap paling ideal dalam kehidupan sosial manusia sehingga
dapat memunculkan sistem nilai yang berbeda. Konsep otonomi individu dalam pandangan
liberalisme tidak hanya berupa kebebasan individu dalam bertindak dan memilih cara hidup yang
baik. Namun, juga untuk mengkritisi, merevisi dan bahkan meninggalkan nilai dan cara hidup
yang telah dipilihnya.
Ideologi liberalisme
Liberalisme mengutamakan kebebasan. Kebebasan ini berarti hanya mendasarkan pada kebebasan individu
sendiri dan tidak dapat mengorbankan nilai lain. Tindakan ini harus bersikap netral dan dituntut untuk
memperoleh perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam bidang
agama, sosial, ekonomi, politik dan berbagai aspek lainnya. Selain merupakan seputar pembahasan filsafat
politik, liberalisme juga  tidak terpisah dari pengertian falsafah, kepercayaan dan aturan hidup. Oleh karena
itu, diperlukan adanya konsep mind (pikiran) dimana mencakup pikiran yang terbuka dan dapat
menentukan bagian yang paling relevan dengan masalah sosial yang dihadapi sebagai teori liberalisme.
Dalam aspek keagamaan, liberalisme tidak bermaksud menentang pada tafsiran kitab suci, tetapi lebih
memandang pada ketaatan aturan dalam menafsirkan sebuah kitab suci. Dengan hal ini, kaum liberal
dianggap sebagai orang yang berani meragukan, mempertanyakan, serta mengkritik pengajian teologi. 

Point of View:

Liberalisme dan feminisme adalah 2 pemikiran yang berbeda tetap memiliki konsep yg sama, dimana
perbedaannya terletak pada kajian pemikiran objek yang terlibat dalam suatu system
kemasyarakatan(contohnya feminisme terkait hak perempuan sedangkan liberalisme hak universal)
dan maksud dari konsep yang sama yaitu dimana memiliki arah Gerakan yang sama terkait dengan
terpenuhinya hak-hak individu sebagiamana ideologi politik sendiri merupakan sebuah himpunan ide
dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya penduduk memperagakan pekerjaan, dan
menawarkan ringkasan order penduduk tertentu

Anda mungkin juga menyukai