Anda di halaman 1dari 4

Diskusikanlah...

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara,


penganggaran di sektor publik (Baik APBN maupun APBD) adalah penerapan
anggaran berbasis prestasi kerja.

Pertanyaan untuk didiskusikan adalah :

1. Dalam model anggaran berbasis prestasi kerja/anggaran berbasis


kinerja/ performance based budgeting, terdapat keterkaitan antara
perencanaan dan penganggaran. Apa yang anda pahami mengenai hal
tersebut ?

(Untuk dapat menanggapi hal ini, anda harus memahami terlebih dahulu
mengenai teori anggaran berbasis kinerja/performance based budgeting)

1. Menurut anda, apa saja perbedaan dan persamaan antara penyusunan


anggaran pemerintah pusat (APBN) dan penyusunan anggaran
pemerintah daerah (APBD) !

(Untuk dapat menanggapi hal ini, silahkan anda pelajari terlebih dahulu BMP
ADPU 4333, dan juga silahkan pelajari UU No.17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara)

 Petunjuk umum dalam melakukan diskusi : Silahkan anda kemukakan


pendapat anda dengan berdasar pada teori anggaran berbasis prestasi
kerja/anggaran berbasis kinerja/ performance based budgeting, bersumber
dari BMP dan sumber lain, dan gunakan dasar hukum terbaru yang berlaku
saat ini. Jangan lupa cantumkan sumber referensi

Indikator penilaian :

Mengemukakan pendapat dengan berdasar pada teori anggaran berbasis


kinerja/ performance based budgeting, bersumber dari BMP dan sumber lain,
menggunakan dasar hukum  yang berlaku saat ini, dan mencantumkan
sumber referensi.

Assalamualaikum wr. Wb.

JAWABAN NO 1:
PENGERTIAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA

Penganggaran Berbasis Kinerja (Perfomance Based Budgeting) merupakan metode


penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan
dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran(output) dan hasil yang diharapkan
(outcome) termasuk efesiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Program
pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan sebagai instrumen kabijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang akan dilaksanakan oleh instansi/pemerintah untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Aktivitas tersebut disusun
sebagai cara untuk mencapai kinerja tahunan. Elemen-elemen penting yang perlu
diperhatikan dalam penganggaran berbasis kinerja diantaranya :

1. Tujuan yang disepakati dan ukuran pencapaiannya.


2. Pengumpulan informasi yang sistematis atas realisasi pencapaian kinerja dapat
diandalkan dan konsisten, sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan
prestasinya.

Kondisi yang harus disiapkan sebagai faktor pemicu keberhasilan implementasi


penggunaan anggaran berbasis kinerja adalah:

 Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh elemen organisasi ;


 Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus ;
 Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut ;
 Penghargaan dan sanksi yang jelas ;
 Keinginan yang kuat untuk berhasil.

Lantas apa kaitan antara perencanaan dan penganggaran? Kaitannya adalah


penganggaran disusun atas dasar perencanaan, dengan kata lain bahwa perencanaan
merupakan sumber agar dapat dilakukan penganggaran. Jika perencanaannya matang
maka penganggaran diharapkan dapat dipertanggungjawabkan.

JAWABAN NO 2 :

Perbedaan dan persamaan dalam penyusunan APBDN dan APBD

1. APBN

a. Dalam menyusun APBN, terdapat asas-asas yang harus dipegang, yaitu asas
kemandirian, asas penajaman, dan asas penghematan. Asas
kemandirian berarti pembiayaan didasarkan pada kemampuan negara yang
dilengkapi dengan pinjaman luar negeri sebagai tambahan. Asas
penajaman atau pendalaman prioritas dalam pembangunan berarti APBN
harus mendahulukan pembiayaan yang bermanfaat. Terakhir, asas
penghematan menuntut APBN agar dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
b. Penyusunan APBN dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu proses
pembicaraan dan proses penyampaian. Proses pembicaraan antara
pemerintah dan DPR berlangsung dari bulan Februari hingga Agustus.
Kemudian, proses penyampaian, pengkajian, dan pengesahan APBN
dilakukan dari bulan Agustus sampai Desember.
c. Penyusunan APBN dimulai dari tahap perancangan RAPBN (Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) oleh pemerintah di bulan Januari
hingga Maret. RAPBN kemudian diajukan dari pemerintah pusat kepada
DPR di bulan April hingga Mei. DPR baru meninjau rancangan tersebut dari
bulan Juli sampai AgustusPutusan RAPBN menjadi APBN atau penggunaan
APBN tahun sebelumnya dilakukan dari bulan Agustus sampai Desember.
d. Pelaksanaan APBN diatur dalam Undang-Undang No. 45 Tahun 2013
tentang tata cara pelaksanaan APBN agar APBN dapat berjalan dengan baik
dan bertanggung jawab. Dalam pelaksanaannya, terdapat pengawasan APBN
yang bersifat internal maupun eksternal. Pengawasan internal diterapkan
oleh satuan pengawas dari kelompok yang diawasi. Sementara itu,
pengawasan eksternal dilakukan dengan pemeriksaan oleh BPH (Badan
Pemeriksa Keuangan).

1. APBD

A. Perencanaan dan penyusunan APBD diatur dalam Peraturan Pemerintah No.


58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Langkah-langkah
perencanaan dan penyusunan APBD dimulai dari susunan RAPBD
(Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang dilakukan oleh
pemerintah daerah. Kemudian, RAPBD diajukan kepada DPRD. RAPBD
baru dibahas oleh DPRD dan Tim Anggaran Eksekutif. Terakhir, RAPBD
yang sudah disetujui akan disahkan menjadi APBD dan dilaksanakan oleh
pemerintah.
B. Dalam penyusunan APBD, terdapat beberapa prinsip yang dipegang, yaitu
partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas, disiplin anggaran,
efisiensi dan efektivitas, serta taat asas dan hukum.
C. Partisipasi masyarakat berarti masyarakat harus terlibat dalam penyusunan
APBD dengan harapan APBD dapat disusun dengan tepat dan sesuai target.
Transparansi dan akuntabilitas merujuk kepada APBD yang harus bersifat
transparan dan dapat diakses oleh masyarakat agar dapat menghindari
penyelewengan RAPBD.
D. Disiplin anggaran berarti pendapatan yang direncanakan dalam APBD harus
bersifat rasional dan memiliki batas anggaran belanja. Efisiensi dan efektivitas
merujuk pada penggunaan anggaran yang harus optimal dan dapat
meningkatkan pelayanan serta kesejahteraan masyarakat. Prinsip taat asas dan
hukum berarti penyusunan APBD harus taat dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku.
E. Setelah APBD selesai dirancang dan diresmikan, dimulailah pelaksanaan
APBD. Pelaksana APBD adalah pemerintah daerah yang menetapkan RASK
(Rencana Anggaran Satuan Kerja) berdasarkan APBD yang sudah disahkan
menjadi DASK (Dokumen Anggaran Satuan Kerja). DASK kemudian menjadi
pedoman dasar pelaksanaan seluruh anggaran.

REFERENSI :

BUKU MATERI POKOK ADMINISTRASI KEUANGAN

https://www.kompasiana.com/ngakpunya/5d31926e0d823023ff73c282/mengenai-
seluk-beluk-sistem-anggaran-berbasis-kinerja

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/beda-penyusunan-dan-pelaksanaan-apbn-
dan-apbd-2551/

Anda mungkin juga menyukai