Oleh :
Nama : Nenden Siti Munawaroh
NIM :
FAKULTAS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MUHAMADIAH
(STAIM)
2021
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
3.1 Kesimpulan............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa, al-Qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang berarti bacaan
dan qiraa’ah yang berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan
yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Kata Al-Qur’an itu berbentuk
masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru (dibaca).
2
Mukni’ah (2011: 202) Al-Qur’an dikhususkan sebagai nama kitab yang
diturunkan kepada nabi Muhammad sehingga Al-Qur’an menjadi nama khusus
kitab tersebut, yaitu sebagai nama diri, termasuk juga untuk penamaan ayat-
ayatnya. Sebagai sebuah nama, Al-Qur’an merujuk pada wahyu (Tanzil) yang
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam rentang waktu 22 tahun 2
bulan 22 hari atau 23 tahun. 13 tahun diMekkah dan 10 tahun diMadinah. Al-
Qur’an adalah ekspresi dari Ummul Kitab sebagai paradigma komunikasi Ilahiah
sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Ra’d: 39:
َك َح َر ٌج ِم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ِه َو ِذ ْك َرى لِ ْل ُم ْؤ ِمنِين َ ِكتَابٌ أُ ْن ِز َل إِلَ ْيكَ فَال يَ ُك ْن فِي
َ ص ْد ِر
3
Mukni’ah (2011: 204) Al-Qur’an berfungsi sebagai mu’jizat Rasulllah
Muhammad Saw. Pedoman hidup bagi setiap muslim dan sebagai korektor dan
penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya dan bernilai abadi.
Sedangkan Wisnu Arya Wardhana (2009: 50) berpendapat agar manusia dapat
menjadi khalifah yang baik dimuka bumi ini, diperlukan suatu pedoman atau
petunjuk yang menjamin manusia menuju kearah kebaikan di dunia maupun
diakhirat nanti. Selama manusia mempercayai dan mau menggunakan pedoman
atau petunjuk tersebut, Insya’Allah tujuan untuk menjadi khalifah yang baik akan
tercapai.
4
h. Al-khoir atau kitab kebaikan yang memberikan tuntunan kepada umat
manusia tentang kebaikan yang datangnya dari Allah. Sebagaimana
dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 105 yang artinya “Orang-orang kafir dari
ahli kitab dan orang-orang musyrik, tidak menginginkan diturunkannya suatu
kebaikan (khoir) kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang
dikehendakiNya untuk menerima rahmatNya (kenabian) dan Allah
mempunyai karunia yang besar”. (QS. Al-Baqarah: 105).
Quraish Shihab (1992: 57) menerangkan tentang tiga tujuan pokok Al-
Quran yaitu:
a. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan
kepastian adanya hari pembalasan.
b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-
norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupannya secara individual atau kolektif.
c. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-
dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-
Quran adalah petunjuk bagi seluruh manusia kejalan yang harus ditempuh
demi kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
5
2.4 Pokok Kandungan Al-qur’an
1. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang
pasti wajib dimiliki oleh setiap orang didunia. Al-Qur’an mengajarkan
6
Aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah
yang satu yang tidak pernah tidur dn tidak beranak-pinak. Al-Qur’an yang
menyebut Allah sampai 2799 kali mulai dengan menerangkan tentang
keesaan Tuhan dan mengakhiri dengan keesaan Tuhan pula. Seperti yang
terdapat dalam surat Al- A’raaf ayat 59.
ُلَقَ ْد أَرْ َس ْلنَا نُوحًا إِلَ ٰى قَ ْو ِم ِه فَقَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َما لَ ُك ْم ِم ْن إِ ٰلَ ٍه َغ ْي ُره
ُ إِنِّي أَ َخ
َ اف َعلَ ْي ُك ْم َع َذ
اب يَ ْو ٍم َع ِظ ٍيم
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu
ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu
selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu
akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)”. (QS Al- A’raaf ayat 59).
2. Ibadah
Dari segi bahasa ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut. Para fuqaha
mengartikan ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau
dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah swt. Bentuk ibadah dasar
dalam ajaran agama Islam adalah seperti yang tercantum dalam lima butir
rukun Islam:
a. Mengucapkan dua kalimat syahadat (QS. Al-A’raaf: 158)
b. Shalat 5 waktu (QS. Al’Ankabut: 45)
c. Membayar Zakat (QS. At Taubah: 60)
d. Puasa di bulan Ramadhan (QS. Al- Baqarah: 183. )
e. Haji bagi yang mampu menjalankannya (QS. Ali’ Imran: 97).
3. Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji/ akhlakul karimah maupun akhlak tercela / akhlakul madzmumah.
Allah swt mengutus Nabi Muhammad Saw tidak lain adalah untuk
memperbaiki akhlak setiap manusia. Dan manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
7
4. Hukum-hukum
Hukum yang ada diAl-Qur’an adalah memberi suruhan atau perintah kepada
orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman
pada sesame manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam
berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa jenis, seperti jinayat, mu’amalat,
munakahat, faraidh (pembagian harta pustaka), jihad (peperangan).
5. Peringatan
Peringatan (Tadzkir) adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada
manusia akan ancaman Allah ta’ala. Berupa siksa neraka. Peringatan juga
bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya
dengan balasan berupa nikmat surga. Disamping itu, ada pula gambaran
yang menyenangkan didalam Al-Qur’an (targhib) dan sebaliknya, gambaran
yang menakutkan (Terhib).
6. Sejarah-sejarah/ kisah-kisah
Sejarah/ kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu, baik
yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah Swt. Serta ada juga
yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat / ingkat terhadap Allah Swt.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil
pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu/ i’tibar.
7. Dorongan untuk berfikir
Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang mengulas bahasan yang memerlukan
pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat dan juga untuk
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.
8
Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Qur’an, jaminan yang
diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-
upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh manusia.
Dengan jaminan ayat di atas, setiap Muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan
didengarnya sebagai Al-Qur’an tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah
dibaca oleh Rasullullah saw., dan yang didengar serta dibaca oleh para sahabat
Nabi saw.
Al-Quran mempunyai sekian fungsi. Diantaranya adalah bukti kebenaran
Nabi Muhammad saw. Dalam hal ini, Al-Quran menegaskan: Katakanlah (hai
Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan mampu membuat yang serupa
dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain
(QS 17:88).
9
d. Al-Quran mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan
sangat mengagumkan bukan saja bagi orang-orang mukmin, tetapi juga
orang kafir. Berbagai riwayat menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum
musyrik seringkali secara sembunyi-sembunyi berupaya mendengarkan
ayat-ayat Al-Quran yang dibaca oleh kaum muslim, disamping mengagumi
keindahan bahasa Al-Quran, juga mengagumi kandungannya, serta
meyakini bahwa ayat-ayat Al-Quran adalah petunjuk kebahagiaan dunia dan
akhirat.
e. Al-Quran, demikian pula Rasul saw., menganjurkan kepada kaum Muslim
untuk memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Quran dan anjuran
tersebut mendapat sambutan yang hangat.
f. Ayat-ayat Al-Quran turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan
dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-
pertanyaan mereka.
g. Dalam Al-Quran, demikian pula hadis-hadis Nabi, ditemukan petunjuk-
petunjuk yang mendorong para sahabatnya untuk selalu bersikap teliti dan
hati-hati dalam menyampaikan berita, lebih-lebih kalau berita tersebut
merupakan firman-firman Allah atau sabda Rasul-Nya.
َ آن ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن يُ ْق
َ ض ٰى إِلَي
ْك ِ ْْجلْ بِ ْالقُر
َ ق ۗ َواَل تَعُّ ك ْال َح
ُ ِفَتَ َعالَى هَّللا ُ ْال َمل
َوحْ يُهُ ۖ َوقُلْ َربِّ ِز ْدنِي ِع ْل ًما
10
2. Perintah untuk berhijab
Qs Al-A’raf ayat 26
ُاري َس ْوآتِ ُك ْم َو ِري ًشا ۖ َولِبَاس ِ ا بَنِي آ َد َم قَ ْد أَ ْن َز ْلنَا َعلَ ْي ُك ْم لِبَاسًا يُ َو
َ ت هَّللا ِ لَ َعلَّهُ ْم يَ َّذ َّكر
ُون ِ ك ِم ْن آيَا َ ِك َخ ْي ٌر ۚ ٰ َذل َ ِالتَّ ْق َو ٰى ٰ َذل
Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup aurat mu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selaluingat.
3. Perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua
Qs An- Nisa ayat 36
ُصاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ ۚ َو َما تُقَ ِّد ُموا أِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ِم ْن َخي ٍْر تَ ِج ُدوه َّ َوأَقِي ُموا ال
صي ٌر ِ َون بَ ُِع ْن َد هَّللا ِ ۗ إِ َّن هَّللا َ بِ َما تَ ْع َمل
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa
saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala
nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.
4. Perintah untuk memaafkan kesalahan orang lain
Qs Ali Imran Ayat 134
11
BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
Agama islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum
Muslim di seluruh dunia, yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia
dan di akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial: berfungsi
memberi petunjuk kejalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman, sesungguhnya
Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS 17:9).
12
DAFTAR PUSTAKA
13