Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AL-QUR’AN : MEMAHAMI DAN


MENGHAMPIRINYA
MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh :
Nama : Nenden Siti Munawaroh
NIM :

FAKULTAS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MUHAMADIAH
(STAIM)
2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat


selesai menyusun makalah kami dengan judul “Al-Qur’an Memahami dan
Menghampirinya” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembelajaran PAI pada semester 1 Program Studi Teknik
Mesin, Fakultas Teknik di Universitas Samudra Langsa

Makalah ini ditujukan untuk rekan-rekan mahasiswa sebagai bentuk materi


pembelajaran dalam mengikuti perkuliahan Pembelajaran PAI. Makalah ini
merupakan hasil diskusikan dan diambil dari berbagai referensi yang kami
pelajari, baik dari kitab suci Al-Qur’an, buku konsep pendidikan Al-Qur’an dan
lain sebagainya. Diharapkan dengan disusunnya makalah ini akan membantu kami
dan rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk dapat lebih mudah memahami materi
pembelajaran PAI serta dapat lebih memahami pengertian, fungsi, tujuan,
kandungan pokok, dan Al-Qur’an sebagai mu’jizat sepanjang masa, serta dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota kelompok atas


kerja sama yang baik dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kita
bermanfaat dan mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT. Aamin

Garut, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

2.1 Definisi Al-qura’an................................................................................2

2.2 Fungsi Alqur’an.....................................................................................3

2.3 Tujuan Pokok Al-qur’an........................................................................5

2.4 Pokok Kandungan Al-qur’an.................................................................5

2.5 Al-Qur’an Merupakan Mujizat Sepanjang Masa...................................8

2.6 Aplikasi Al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari..................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................12

3.1 Kesimpulan............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


Saw, dengan perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an adalah kitab Allah yang terakhir
setelah Taurat yang diturunkan kepada  Nabi Musa a.s, Zabur diturunkan kepada
Nabi Daud a.s, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Bernilai ibadah
tidak saja bagi pembacanya, tapi juga pendengarnya. Artinya membaca Al-Qur’an
merupakan salah satu bentuk ibadah meskipun yang mendengar ataupun yang
membacanya belum mengetahui maknanya. Didalam Al-Qur’an berisi banyak
penjelasan mengenai kehidupan manusia secara lengkap. Berisi petunjuk maupun
pedoman bagi manusia yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur’an memiliki keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimiliki oleh


kitab-kitab lain. Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab
sebelumnya. Keistimewaan dalam Al-Qur’an juga berisi petunjuk dan pedoman
bagi manusia dalam menjalani kehidupannya untuk meraih kebahagiaan dunia dan
akhirat. Keistimewaan lainnya terdapat dalam gaya bahasa yang digunakan dan
informasi yang diberikan didalamnya. Didalam makalah ini akan dibahas
mengenai Al-Qur’an, baik dari segi definisi, fungsi, tujuan, pokok kandungan
dalam Al-Qur’an, Aplikasi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dan penjelasan
mengenai Al-Qur’an sebagai mu’jizat sepanjang masa.

1.2   Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?


2. Apa fungsi Al-Qur’an?
3. Apa tujuan Al-Qur’an?
4. Apa saja pokok kandungan dalam Al-Qur’an?
5. Jelaskan Al-Qur’an merupakan mu’jizat sepanjang masa !
6. Bagaimana aplikasi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Al-qura’an

Secara bahasa, al-Qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang berarti bacaan
dan qiraa’ah yang berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan
yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Kata Al-Qur’an itu berbentuk
masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru (dibaca).

Mukni’ah (2011: 201) menjelaskan bahwa kata Qur’an paling umum


diterjemahkan sebagai bacaan atau tilawah (bacaan yang dilantunkan), dan telah
dihubungkan secara etimologi dengan qeryana (bacaan kitab suci, bagian dari
kitab suci yang dibacakan dalam ritual keagamaan). Dalam bahasa suriah, dan
miqra’ dalam bahasa Ibrani (pembacaan suatu kisah, kitab suci). Sebagian mufasir
berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari bentuk fu’lan, Qura’an membawa
konotasi “bacaan sinambung” atau “bacaan abadi”, yang dibaca dan didengar
beulang-ulang.

Menurut Subhi Ash-Shalih dalam Mukni’ah (2011:201) Ia mendefinisikan


Al-Qur’an sebagai kalam Allah swt. Berupa mukjizat yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad dan ditulis dimushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta
membacanya adalah ibadah.

Definisi senada diungkapkan oleh Muhammad Ali Ash-Shabuni.


Menurutnya Al-Qur’an adalah firman Allah swt. Yang tiada tandingaannya,
diturunkan kepada Muhammad, penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan
malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan
kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan
ibadah, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas.

2
Mukni’ah (2011: 202) Al-Qur’an dikhususkan sebagai nama kitab yang
diturunkan kepada nabi Muhammad sehingga Al-Qur’an menjadi nama khusus
kitab tersebut, yaitu sebagai nama diri, termasuk juga untuk penamaan ayat-
ayatnya. Sebagai sebuah nama, Al-Qur’an merujuk pada wahyu (Tanzil) yang
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam rentang waktu 22 tahun 2
bulan 22 hari atau 23 tahun. 13 tahun diMekkah dan 10 tahun diMadinah. Al-
Qur’an adalah ekspresi dari Ummul Kitab sebagai paradigma komunikasi Ilahiah
sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Ra’d: 39:

ِ ‫ت َو ِع ْن َدهُ أُ ُّم ْال ِكتَا‬


‫ب‬ ُ ِ‫يَ ْمحُوا هَّللا ُ َما يَ َشا ُء َوي ُْثب‬.

Artinya: “Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki.


Dan disisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Al-Ra’d(13): 39).

Didalam Al-Qur’an juga menjelaskan tentang pernyataan nama Al-Qur’an,


yang dapat dilihat pada beberapa ayat, yaitu: dalam.

ِ ‫آن فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ َوأَ ْن‬


َ ‫صتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُم‬
‫ون‬ ُ ْ‫ئ ْالقُر‬
َ ‫َوإِ َذا قُ ِر‬
Artinya : Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-
baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

2.2 Fungsi Alqur’an

Al-Qur’an adalah wahyu Allah, sebagaimana yang dijelaskan QS. Al-


A’raf: 2:

َ‫ك َح َر ٌج ِم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ِه َو ِذ ْك َرى لِ ْل ُم ْؤ ِمنِين‬ َ ‫ِكتَابٌ أُ ْن ِز َل إِلَ ْيكَ فَال يَ ُك ْن فِي‬
َ ‫ص ْد ِر‬

Artinya:“(Inilah) kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka


janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan
dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman ”. (QS. Al-
A’raf: 2).

3
Mukni’ah (2011: 204) Al-Qur’an berfungsi sebagai mu’jizat Rasulllah
Muhammad Saw. Pedoman hidup bagi setiap muslim dan sebagai korektor dan
penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya dan bernilai abadi.
Sedangkan Wisnu Arya Wardhana (2009: 50) berpendapat agar manusia dapat
menjadi khalifah yang baik dimuka bumi ini, diperlukan suatu pedoman atau
petunjuk yang menjamin manusia menuju kearah kebaikan di dunia maupun
diakhirat nanti. Selama manusia mempercayai dan mau menggunakan pedoman
atau petunjuk tersebut, Insya’Allah tujuan untuk menjadi khalifah yang baik akan
tercapai.

Wisnu Arya Wardhana (2009: 51) menyebutkan fungsi Al-Qur’an yang


merupakan “hudal lin naas” atau menjadi petunjuk bagi umat manusia. Adalah
sesuai pula dengan nama-nama lain dari Al-Qur’an, yaitu:

a. Al-Kitaab atau kitaabullah, merupakan sinonim dari perkataan Al-Qur’an,


sebagaimana tersebut dalam surat Al-Baqarah: 2 yang artinya, “Kitab (Al-
Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya……..”
b. Al-Furqaan, artinya “pembeda” yaitu yang membedakan yang benar dan yang
batil, sebagai tersebut dalam surat Al-Furqaan: 1 yang artinya “Maha Agung
Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan kepada hambaNya, agar ia menjadi
peringatan kepada seluruh alam”.
c. Adz-dzikir artinya “Peringatan” sebagaimana yang tersebut dalam surat Al-
Hijr: 9 yang artinya “sesungguhnya kamilah yang menurunkan “Adz-Dzikir”
dan sesungguhnya kamilah penjaganya”.
d. Al-Huda artinya “Petunjuk”, yaitu petunjuk manusia menjalankan tugasnya
sebagai khalifah dimuka bumi ini. (QS. Al-Jinn: 13)
e. Al-Maui’zhah artinya “Nasehat”
f. As-syifa artinya “obat” yaitu berfungsi sebagai penyembuh atau penawar bagi
penyakit-penyakit yang menyesak dada. (QS. Yuunus: 57)
g. Al-Hikmah atau kitab kebijaksanaan yang berisi ayat-ayat tentang
kebijaksanaan yang dibutuhkan oleh manusia.

4
h. Al-khoir atau kitab kebaikan yang memberikan tuntunan kepada umat
manusia tentang kebaikan yang datangnya dari Allah. Sebagaimana
dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 105 yang artinya “Orang-orang kafir dari
ahli kitab dan orang-orang musyrik, tidak menginginkan diturunkannya suatu
kebaikan (khoir) kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang
dikehendakiNya untuk menerima rahmatNya (kenabian)  dan Allah
mempunyai karunia yang besar”. (QS. Al-Baqarah: 105).

Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an banyak mengemukakan pokok-pokok


dan prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia
dengan Allah, serta mahluk lainnya. Didalamnya terdapat peraturan-peraturan
seperti beribadah langsung kepada Allah, berkeluarga, bermasyarakat, berdagang,
utang-piutang, warisan, pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek-aspek
kehidupan lainnya. Dan setiap muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh
tata nilai tersebut dalam kehidupannya.

2.3 Tujuan Pokok Al-qur’an

Quraish Shihab (1992: 57) menerangkan tentang tiga tujuan pokok Al-
Quran yaitu:

a. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan
kepastian adanya hari pembalasan.
b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-
norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupannya secara individual atau kolektif.
c. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-
dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-
Quran adalah petunjuk bagi seluruh manusia kejalan yang harus ditempuh
demi kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.

5
2.4 Pokok Kandungan Al-qur’an

Al-Qur’an dan Terjemahnya (76) Al-Qur’an adalah kitab suci yang


diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang mengandung petunjuk-petunjuk
bagi umat manusia.

Al-Qur’an diturunkan sebagai pegangan bagi mereka, yang ingin


mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak diturunkan hanya untuk suatu
umat atau untuk satu abad, tetapi untuk seluruh umat manusia dan untuk
sepanjang masa, karena itu luas ajaran-ajarannya adalah sama dengan luasnya
umat manusia.

Islam menghendaki agar sifat-sifat yang ditanamkan pada manusia


dipertunjukan dengan syarat, yaitu sifat-sifat itu hendaknya diterapkan pada waktu
yang tepat. Di kehendaki sifat suka memberi ma’af, tetapi sebaliknya dikehendaki
pula supaya kejahatan dihukum dengan hukuman yang setimpal. Sifat suka
memberi ma’af jangan sampai menggampangkan timbulnya kejahatan. Ia
menghendaki agar manusia itu jujur dan beani menerangkan yang benar,
sekalipun perkataan yang benar itu akan membawa iya dalam kesulitan.
Selanjutnya Al-Qur’an mengajarkan agar manusia tetap suci, tetapi tidak dengan
jalan dikebiri. Manusia harus berendah hati, tetapi jangan melupakan harga diri.
Manusia dapat menggunakan hak-haknya, tetapi dengan tidak menggunakan hak-
hak orang lain. Manusia diwajibkan mendakwahkan agama, tetapi dengan cara
bijaksana. Demikian merupakan contoh-contoh ajaran Al-Qur’an. Al-Qur’an
menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu mereka yang memelihara
diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya, serta menjauhi
larangan-Nya.

Mukni’ah (2011: 207) menyebutkan beberapa Kandungan pokok dalam Al-


Qur’an yaitu:

1. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang
pasti wajib dimiliki oleh setiap orang didunia. Al-Qur’an mengajarkan

6
Aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah
yang satu yang tidak pernah tidur dn tidak beranak-pinak. Al-Qur’an yang
menyebut Allah sampai 2799 kali mulai dengan menerangkan tentang
keesaan Tuhan dan mengakhiri dengan keesaan Tuhan pula. Seperti yang
terdapat dalam surat Al- A’raaf ayat 59.

ُ‫لَقَ ْد أَرْ َس ْلنَا نُوحًا إِلَ ٰى قَ ْو ِم ِه فَقَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َما لَ ُك ْم ِم ْن إِ ٰلَ ٍه َغ ْي ُره‬
ُ ‫إِنِّي أَ َخ‬
َ ‫اف َعلَ ْي ُك ْم َع َذ‬
‫اب يَ ْو ٍم َع ِظ ٍيم‬
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu
ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu
selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu
akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)”. (QS Al- A’raaf ayat 59).

2. Ibadah
Dari segi bahasa ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut. Para fuqaha
mengartikan ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau
dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah swt. Bentuk ibadah dasar
dalam ajaran agama Islam adalah seperti yang tercantum dalam lima butir
rukun Islam:
a. Mengucapkan dua kalimat syahadat (QS. Al-A’raaf: 158)
b. Shalat 5 waktu (QS. Al’Ankabut: 45)
c. Membayar Zakat (QS. At Taubah: 60)
d. Puasa di bulan Ramadhan (QS. Al- Baqarah: 183. )
e. Haji bagi yang mampu menjalankannya (QS. Ali’ Imran: 97).
3. Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji/ akhlakul karimah maupun akhlak tercela / akhlakul madzmumah.
Allah swt mengutus Nabi Muhammad Saw tidak lain adalah untuk
memperbaiki akhlak setiap manusia. Dan manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

7
4. Hukum-hukum
Hukum yang ada diAl-Qur’an adalah memberi suruhan atau perintah kepada
orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman
pada sesame manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam
berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa jenis, seperti jinayat, mu’amalat,
munakahat, faraidh (pembagian harta pustaka), jihad (peperangan).
5. Peringatan
Peringatan (Tadzkir) adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada
manusia akan ancaman Allah ta’ala. Berupa siksa neraka. Peringatan juga
bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya
dengan balasan berupa nikmat surga. Disamping itu, ada pula gambaran
yang menyenangkan didalam Al-Qur’an (targhib) dan sebaliknya, gambaran
yang menakutkan (Terhib).
6. Sejarah-sejarah/ kisah-kisah
Sejarah/ kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu, baik
yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah Swt. Serta ada juga
yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat / ingkat terhadap Allah Swt.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil
pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu/ i’tibar.
7. Dorongan untuk berfikir
Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang mengulas bahasan yang memerlukan
pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat dan juga untuk
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.

2.5 Al-Qur’an Merupakan Mujizat Sepanjang Masa


(Al-Qur’an dan Terjemahannya) Al-Qur’an Al-Karim memperkenalkan
dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa Al-
Qur’an merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan kitab yang
selalu dipelihara. Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun
(Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kamilah Pemelihara-
Pemelihara Nya) (QS 15:9).

8
Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Qur’an, jaminan yang
diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-
upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh manusia.
Dengan jaminan ayat di atas, setiap Muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan
didengarnya sebagai Al-Qur’an tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah
dibaca oleh Rasullullah saw., dan yang didengar serta dibaca oleh para sahabat
Nabi saw.
Al-Quran mempunyai sekian fungsi. Diantaranya adalah bukti kebenaran
Nabi Muhammad saw. Dalam hal ini, Al-Quran menegaskan: Katakanlah (hai
Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan mampu membuat yang serupa
dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain
(QS 17:88).

1. Bukti-Bukti dari Al-Quran Sendiri


Menurut pendapat seorang ulama besar Syi’ah kontemporer, Muhammad
Husain Al-Thabathaba’iy, yang menyatakan bahwa sejarah Al-Quran
demikian jelas dan terbuka, sejak turunnya sampai masa kini. Ia dibaca oleh
kaum Muslim sejak dahulu sampai sekarang,sehingga pada hakikatnya Al-
Quran tidak membutuhkan sejarah untuk membuktikan keotentikannya.
(Quraish Shihab,1992: 28).
2. Bukti-Bukti Kesejarahan
Menurut .(Quraish Shihab, 1992: 30-31) ada beberapa faktor yang terlebih
dahulu harus dikemukakan yang merupakan faktor-faktor pendukung bagi
pembuktian otentisitas Al-Quran.(Quraish Shihab, 1992: 30-31).
a. Masyarakat Arab, yang hidup pada masa turunnya Al-Quran, adalah
masyarakat yang tidak mengenal baca tulis. Karena itu, satu-satunya
andalan mereka adalah hafalan.
b. Masyarakat Arab khususnya pada masa turunnya Al-Quran dikenal sebagai
masyarakat sederhana dan bersahaja.
c. Masyarakat Arab sangat gandrung lagi mengagungkan kesusastraan.

9
d. Al-Quran mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan
sangat mengagumkan bukan saja bagi orang-orang mukmin, tetapi juga
orang kafir. Berbagai riwayat menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum
musyrik seringkali secara sembunyi-sembunyi berupaya mendengarkan
ayat-ayat Al-Quran yang dibaca oleh kaum muslim, disamping mengagumi
keindahan bahasa Al-Quran, juga mengagumi kandungannya, serta
meyakini bahwa ayat-ayat Al-Quran adalah petunjuk kebahagiaan dunia dan
akhirat.
e. Al-Quran, demikian pula Rasul saw., menganjurkan kepada kaum Muslim
untuk memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Quran dan anjuran
tersebut mendapat sambutan yang hangat.
f. Ayat-ayat Al-Quran turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan
dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-
pertanyaan mereka.
g. Dalam Al-Quran, demikian pula hadis-hadis Nabi, ditemukan petunjuk-
petunjuk yang mendorong para sahabatnya untuk selalu bersikap teliti dan
hati-hati dalam menyampaikan berita, lebih-lebih kalau berita tersebut
merupakan firman-firman Allah atau sabda Rasul-Nya.

2.6 Aplikasi Al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari

1. Perintah untuk menuntut Ilmu


Qs Thaaha ayat 114 :

َ ‫آن ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن يُ ْق‬
َ ‫ض ٰى إِلَي‬
‫ْك‬ ِ ْ‫ْجلْ بِ ْالقُر‬
َ ‫ق ۗ َواَل تَع‬ُّ ‫ك ْال َح‬
ُ ِ‫فَتَ َعالَى هَّللا ُ ْال َمل‬
‫َوحْ يُهُ ۖ َوقُلْ َربِّ ِز ْدنِي ِع ْل ًما‬

Artinya : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan


janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan
mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan".

10
2. Perintah untuk berhijab
Qs Al-A’raf ayat 26

ُ‫اري َس ْوآتِ ُك ْم َو ِري ًشا ۖ َولِبَاس‬ ِ ‫ا بَنِي آ َد َم قَ ْد أَ ْن َز ْلنَا َعلَ ْي ُك ْم لِبَاسًا يُ َو‬
َ ‫ت هَّللا ِ لَ َعلَّهُ ْم يَ َّذ َّكر‬
‫ُون‬ ِ ‫ك ِم ْن آيَا‬ َ ِ‫ك َخ ْي ٌر ۚ ٰ َذل‬ َ ِ‫التَّ ْق َو ٰى ٰ َذل‬
Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup aurat mu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selaluingat.
3. Perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua
Qs An- Nisa ayat 36

ُ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ ۚ َو َما تُقَ ِّد ُموا أِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ِم ْن َخي ٍْر تَ ِج ُدوه‬ َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬
‫صي ٌر‬ ِ َ‫ون ب‬َ ُ‫ِع ْن َد هَّللا ِ ۗ إِ َّن هَّللا َ بِ َما تَ ْع َمل‬
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa
saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala
nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.
4. Perintah untuk memaafkan kesalahan orang lain
Qs Ali Imran Ayat 134

َ ِ‫ين ْال َغ ْيظَ َو ْال َعاف‬


‫ين َع ِن‬ ِ ‫ضرَّا ِ§ء َو ْال َك‬
َ ‫اظ ِم‬ َ ُ‫ين يُ ْنفِق‬
َّ ‫ون فِي ال َّسرَّا ِء َوال‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َ ِ‫اس ۗ َوهَّللا ُ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسن‬
‫ين‬ ِ َّ‫الن‬
Artinya : (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 .  Kesimpulan

Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah saw.


Mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan
pengertian menurut terminology ( istilah )

Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara


berangsu-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa
turunnya Al-qur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan
perode Madinah.

Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak zaman


Rasulullah saw, Saat Rasulullah saw masih hidup, ada beberapa orang yang
ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib,
Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para
sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan
batu, dankeping-keping tulang

Agama islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum
Muslim di seluruh dunia, yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia
dan di akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial: berfungsi
memberi petunjuk kejalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman, sesungguhnya
Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS 17:9).

Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah,


syari’ah, dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai
persoalan-persoalan tersebut; dan Allah SWT menugaskan Rasulullah SAW.,
untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu: kami telah
turunkan kepadamu Al-Dzikir (Al-quran) untuk kamu terangkan kepada manusia
apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berfikir (QS 16:44).

12
DAFTAR PUSTAKA

A.. Mas’ud Sjafe’I, 1991, Pelajaran Tajwid, Jakarta, Usaha Keluarga


Abdul Djalan H.A, 2000, Ulumnul Quran , Surabaya, Dunia Ilmu
Al-Husni, Ziadah Faidh Allah, Fat far – Rahman, Indonesia, Maktabah Dahlan
Al-Ikhsan ( 1990), Pribadi Muslim, Drs. Moh Amin
Al-Ikhsan, ( 1 sept 1991 ), Sikap hidup Muslim, Surabay, Drs. Moh Amin
Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta
Arya, Wisnu Wardhana. 2009. Alqur-an dan Energi Nuklir. Pustaka Pelajar:
Jakarta.
H.p Akhmad Yasin. 2002. Modul Pendidikan Islam. Diponegoro
http://www.tafsir.web.id/2013
Mukni’ah. 2011. Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi
Umum. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta
Quraish, Shihab. 1992. Membumikan Al Qur’an. Mizan Pustaka: Bandung
Wilian.

13

Anda mungkin juga menyukai