Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STRUKTUR BUMI MELIPUTI INTERIOR BUMI, LITOSFER DAN


LEMPENG TEKTONIK
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa (IPBA)

Oleh:
MUHAMAD AQIL RIDHO
18824031003

Dosen Pengampu

Dosen Pengampu :
AGUNG SUCI DIAN SARI, S.Si., M.Pd

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA’


PASURUAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan pertolongan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Struktur Bumi Meliputi Interior Bumi, Litosfer dan Lempeng
Tektonik” ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Penyusunan makalah ini berdasarkan
sumber-sumber informasi yang relevan, baik dari media cetak seperti buku dan
media elektronik seperti Internet.
Kami menyadari makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kami senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini dapat
memberikan manfa’at bagi kita semua. Amiin.

Pasuruan, 24 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
3. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Bentuk dan Ukuran Bumi ........................................................................ 3
2. Interior Bumi ........................................................................................... 6
3. Litosfer dan struktur Litosfer ................................................................... 8
4. Lempeng Tektonik ............................................................................................ 11
BAB II PENUTUP
1. Kesimpulan .............................................................................................. 16
2. Saran ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa adalah ilmu yang mempelajari


bumi dalam tata surya dan lapisan-lapisannya dari pusat bumi sampai puncak
atmosfer atau rumbai-rumbai bumi (fring of the earth). Sains ini terkait dengan
disiplin ilmu geologi, geofisika, geodesi, geografi, oseanografi, metereologi,
klimatologi, sains atmosfer, aeronomi dan astronomi. Di dalam ilmu
pengetahuan bumi dan antariksa dipelajari lapisan-lapisan bumi seperti litosfer,
hidrosfer, atmosfer dan ruang angkasa diluar atmosfer bumi yang disebut
antariksa.
Bentuk bumi sebagai mana yang telah kita tahu selama ini adalah bulat
tetapi seberapa besar ukuran bumi itu sendiri akan dibahas dalam makalah ini.
Interior bumi merupakan bagian dalam bumi lapisan-lapisan apa saja yang ada
didalamnya, sedangkan Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan. Kemudian teori tektonika
Lempeng (Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang
dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Dalam hal ini penulis
akan membahas struktur bumi meliputi bentuk dan ukuran bumi, interior bumi,
litosfer, dan lempeng tektonik.

1
B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah:
1. Bagaimana bentuk dan ukuran bumi?
2. Apa saja interior bumi?
3. Apa pengertian litosfer dan bagaimana strukturnya?
4. Apa pengertian lempeng tektonik dan bagaimana bentuknya?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini diantaranya adalah:
1. Mengetahui tentang bentuk dan ukuran bumi.
2. Mengetahui interior bumi.
3. Mengetahui litosfer dan strukturnya.
4. Mengetahui lempeng tektonik dan bentuknya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk dan Ukuran Bumi


1. Bentuk Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate
spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub
yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi
karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih
besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari
bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan
meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara
katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang
mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki
toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna
(reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi
sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi
adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan palung Mariana
(10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian
bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah
gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang
berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun
permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan
bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam
relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi yang
kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit,
danau, sungai, dan sebagainya. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan
tersebut dikenal sebagai relief Bumi.

3
2. Ukuran Bumi
Berikut kami rangkum ukuran bumi dalam bentuk Tabel ciri Fisik Bumi

Ciri Fisik Bumi


Jari-jari Rata-rata 6,371.0 km
Jari-Jari Khatulistiwa 6.378,1 km
Jari-Jari Kutub 6.356,8 km
Kepepatan 0,0033528
40.075,02 km (khatulistiwa)
Keliling 40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata)

510.072.000 km²
Luas permukaan 148.940.000 km² daratan  (29,2 %)
361.132.000 km² perairan (70,8 %)
Volume
1,0832073×1012 km3
Massa
5,9736×1024 kg
Massa jenis rata-rata
5,5153 g/cm3
Gravitasi permukaan di
9,780327 m/s²
khatulistiwa
0,99732 g

Kecepatan lepas 11,186 km/s


Kecepatan rotasi
1674,4 km/jam
Kemiringan sumbu
23,439281o

Albedo 0,367

B. Interior Bumi
1. Susunan interior bumi
Susunan interior bumi dapat diketahui berdasarkan dari sifat-sifat
fisika bumi (geofisika). Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi mempunyai
sifat-sifat fisik seperti misalnya gaya tarik (gravitasi), kemagnetan,
kelistrikan, merambatkan gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya.
Melalui sifat fisika bumi inilah para akhli geofisika mempelajari susunan
bumi, yaitu misalnya dengan metoda pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik

4
bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat
menghantarkan gelombang seismik.
Metoda seismik adalah salah satu metoda dalam ilmu geofisika yang
mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam bumi.
Pada dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi gelombang Primer
(P) atau gelombang Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau
gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis gelombang ini sangat
dipengaruhi oleh sifat dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat
menjalar pada material berfasa padat maupun cair, sedangkan gelombang S
tidak dapat menjalar pada materi yang berfasa cair.

                                 

Gambar 1. Tipe gelombang seismik 

2. Model interior bumi

Gambar 2. Pembagian Lapisan Bumi

5
Berdasarkan studi terhadap gelombang seismik ini, model interior bumi
adalah inti dalam, inti luar, mantel bawah, daerah transisi, dan kerak bumi.

Gambar 3. Pembagian Interior Bumi


Inti dalam merupakan 1,7% masa bumi; kedalaman 5.150-6.370
kilometer (3.219 - 3.981 mil). Inti dalam padat, terlepas dari  mantel, melayang
di dalam inti luar yang melebur. Di percaya merupakan bagian padat akibat
tekanan dan pendinginan.
Inti luar merupakan 30,8% masa bumi; kedalaman 2.890-5.150 kilometer
(1.806 - 3.219 mil). Inti luar panas, merupakan fluida konduktif serta terjadi
gerakan konveksi. Perpaduan lapisan konduktif dan rotasi bumi menghasilkan
efek dinamo yang memelihara sistem kemagnetan bumi. Inti luar juga
bertanggung jawab untuk menghaluskan lonjakan rotasi bumi.
Mantel bawah terdiri dari 49,2% masa bumi; kedalaman 650-2.890
kilometer (406 -1.806 mil). Mantel bawah mengandung 72,9% masa mantel-
kerak dan komposisinya sebagian besar silikon, magnesium,gan oksigen.
Mungkin juga mengandung besi, kalsium, dan aluminium.
Daerah Transisi adalah 7,5% dari masa bumi; kedalaman 400-650
kilometer (250-406 mil). Daerah Transisi atau mesosphere, terkadang disebut
juga fertile layer, mengandung 11,1% masa mantel-kerak, sumber magma
basaltik. Daerah Transisi juga mengandung kalsium, aluminum, dan garnet,
yaitu mineral kompleks aluminum-bearing silikat. Adanya garnet pada lapisan

6
ini menyebabkan mudah padat jika dingin dan mengapung jika meleleh karena
panas.  Bagian yang meleleh bisa naik ke lapisan lebih tinggi sebagai magma.
Mantel Atas merupakan 10,3% dari masa bumi; kedalaman 10-400
kilometer (6 - 250 mil). Mantel atas mengandung 15,3% masa mantel-kerak.
Fragmen dari lapisan ini pernah diamati pada sabuk pegunungan yang tererosi
dan pada letusan gunung api. Olivine (Mg,Fe)2SiO4 dan pyroxene (Mg,Fe)SiO3
adalah mineral utama yang ditemukan disini. Bagian atas Mantel Atas disebut
asthenosphere.
Kerak Samudra merupakan 0,099% of dari masa bumi; Kedalaman 0-10
kilometer (0 - 6 mil). Lempeng samudra mengandung 0,147% masa mantel-
kerak. Sebagian besar kerak bumi terbentuk melalui aktivitas vulkanik.Sistem
Punggung Samudra (oceanic ridge system), yaitu sebuah jaringan gunung api  
selebar 40.000-kilometer (25.000 mil) , membentuk kerak samudra baru  dengan
kecepatan 17 km3 per tahun, menutupi lantai samudra dengan basalt. Hawaii dan
Iceland adalah contoh akumulasi onggokan basalt.
Kerak Benua merupakan 0,374% dari masa bumi; kedalaman 0-50
kilometer (0 - 31 mil). Kerak Benua mengandung 0,554% masa mantel-kerak.
Lapisan ini adalah bagian terluar dari bumi dan berupa batuan crystalline.Terdiri
dari mineral berdensitas rendah didominasi oleh kwarsa (SiO2) dan feldspars
(metal-poor silicates). Kerak bumi (Kerak samudra dan benua) adalah
permukaan bumi yang merupakan bagian terdingin dari planet ini. Karena
batuan dingin mengalami deformasi secara perlahan, kita menyebut lapisan ini
sebagai lithosphere (lapisan yang kuat).

C. Litosfer dan Strukturnya


1. Pengertian Litosfer
Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan,
dan sphera artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling
luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km, umumnya
lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya
lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan

7
Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri
dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari
campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara
gembur atau padat.  Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu
batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak
bumi.  Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. 
Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami
degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai
pasir.  Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen
organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat
digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. 
Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak
berlapis di permukaan bumi.  Melalui proses erosi mineral-mineral yang
menjadi sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran
sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.

2. Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)


Batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan
sehari-hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir,
kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian
benua atau daratan lebih tebal daripada di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang
tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi) jari jari
barisfer ± 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km.
Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel, merupakan bahan
cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.

8
c. Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara
dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
a. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam
silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat
batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan
lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga
lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan
granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian
bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra: merupakan benda padat yang terdiri dari endapan
di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan
vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro
dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra.
b. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk
senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih
besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium
yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan
bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km.
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:

Gambar 4. Penampang bumi

9
3. Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar
pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda.
Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
a. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang
membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang
menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat
terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam :
1) Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang
berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam
kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan
gabbro.
2) Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong
antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap
di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan
yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang
terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang
besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
3) Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur
magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil
letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt,
diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).

b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)


Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk
dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang
lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh
aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau

10
tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan
endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas :
1) Batuan Sedimen Klastik
2) Batuan Sedimen Kimiawi
3) Batuan Sedimen Organik
c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau
penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada
batuan sedimen.

4. Pemanfaatan litosfer
Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap
kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.
Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan
tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas litosfer. Selanjutnya litosfer
bagian bawah mengandung bahan-bahan mineral yang sangat bermanfaat
bagi manusia. Bahan-bahan mineral atau tambang yang berasal dari litosfer
bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel
dan timah.

D. Lempeng Tektonik dan Bentuknya


Teori Tektonika Lempeng (Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang
geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-
bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah
mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading
yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian
atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang
kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk
padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala

11
waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear
strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer
sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin,
melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic
plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng
yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik
divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform
(menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan
pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang
batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100
mm/a.
1. Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik
yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu
divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup
kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana
tiga lempeng kerak bertemu.
a. Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai
(break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer
menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng
samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara
kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang Tengah-Atlantik
(Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling
terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik,
membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

12
b. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak bumi yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain.
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng
benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman
(subduction zones). Di zona inilah sering terjadi gempa. Pematang
gunung api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenhes) juga
terbentuk di wilayah ini.
c. Batas Transfrom
Terjadi apabila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar,
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling
memberai maupun saling menumpu. Batas transfrom umumnya berada
didasar laut, namun ada juga yang berada didaratan, salah satunya adalah
Sesar San Andreas di California, USA. Sesar ini meruppakan pertemuan
antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke Tenggara, degan
lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.
2. Konvergen Tektonik
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu:
1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra, dan
3) antara dua lempeng benua.
Konvergen Lempeng Benua - Samudra (Oceanic - Continental)
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua,
lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian
meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung
berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi
penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan
yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Konvergen Lempeng Samudra - Samudra (Oceanic - Oceanic)

13
Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra
lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung
berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian
gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan
pulau vulkanik (volcanic island chain).
Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari
proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan
Lempeng AmerikaUtara.
Konvergen Lempeng Benua - Benua (Continental - Continental)
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya.
Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan
tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di
bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan
pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh
pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
3. Lempeng - Lempeng Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
1) Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng Benua
2) Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng Benua
3) Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India
antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu) - Lempeng Benua
4) Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng Benua
5) Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia Timur Laut -
Lempeng Benua
6) Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng Benua
7) Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng Samudera

PETA TEKTONIK KEPULAUAN INDONESIA

14
Gambar 6. Peta tektonik kepulauan Indonesia, tampak zona subduksi dan sesar aktif

15
SOAL
1. Pengamatan terhadap kondisi interior bumi tidak dilakukan secara langsung.
Salah satunya melalui pengamatan terhadap gelombang seismik. Gelombang
seismik akan bertambah cepat ketika elastisitas lapisan bumi meningkat.
Keterangan paling tepat terkait kecepaatan gelombang seismik yang merambat
adalah?
2. Jelaskan mengapa planet bumi sangat mendukung kehidupan bagi makhluk
hidup dibanding planet lainnya yang ada di gugus tatasurya! kemukakan
argumenmu secara ilmiah!
Jawaban
1. Keterangan paling tepat terkait kecepatan gelombang seismik yang merambat
adalah meningkat pada lapisan mantel. Gelombang seismik atau gempa terjadi
karena adanya pergerakan batuan lempeng atau aktivitas vulkanis. Gelombang
seismik memiliki kecepatan yang ditentukan oleh sifat massa jenis dan elastisitas
material yang dilewati. elastisitas material pada lapisan bumi bertambah seiring
meningkatnya kedalaman lapisan. Oleh karena itupada lapisan mantel yang
bersifat cair gelombang seismik mengalami peningkatan kecepatan rambat.
2. Karena adanya atmosfer yang bersifat melindungi, dan suatucampuran bahan
kimia organik yang tepat mengakibatkan Bumi adalah satu-satunya planet dalam
tata surya yang dapat mendukung kehidupan

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bentuk Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian khatulistiwa. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah
12.742 km.
Interior bumi terdiri dari inti dalam, inti luar, mantel bawah, daerah
transisi, dan kerak bumi. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan. Lapisan litosfer dibagi
menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Teori Tektonika Lempeng
(bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang
dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan
skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Di bumi, terdapat tujuh lempeng
utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer
ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang
lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen
(bertumbukan), ataupun transform (menyamping).
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku
dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat
tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu
geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser

B. Saran
Setelah membahas dan mengkaji tentang struktur bumi yang meliputi
bentuk dan ukuran bumi, interior bumi, litosfer dan lempeng tektonik, kita ketahui
bahwa materi makalah ini tidak terbatas pada materi ilmu pengetahuan alam
(fisika) saja, tetapi juga ilmu pengetahuan sosial yang berupa ilmu bumi
(geografi) karena kedua bidang studi tersebut memiliki keterkaitan dalam makalah
ini. Sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pembahasan tersebut nantinya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tyasjono, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa (Cetakan Ketiga). Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Komposiana. 2011. Litosfer, Hidrosfer dan Atmosfer Bumi.


http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/10/litosfer-hidrosfer-dan-atmosfer-bumi/
Diakses pada Rabu, 24 Maret 2021

18

Anda mungkin juga menyukai