Anda di halaman 1dari 92

PERANCANGAN DESAIN DERMAGA PELABUHAN

PENUMPANG SIBERUT BARAT


KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

SEMINAR

Oleh:
TITO C. TASIRIBUBUT
16310015

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2020
PERANCANGAN DESAIN DERMAGA PELABUHAN
PENUMPANG SIBERUT BARAT
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
SEMINAR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian
program S-1

Oleh:
TITO C. TASIRIBUBUT
16310015

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SEMINAR

Judul : Perancangan Desain Dermaga Pelabuhan


Penumpang Siberut Barat Kabupaten
Kepulauan Mentawai
Nama : Tito C. Tasiribubut
NPM : 16310015
Semester : Gasal 2020/2021

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima Tim Penguji


Seminar
Program Studi arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Katolik Darma Cendika
Pada Tanggal: 17/12/2020

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. T. Ratna D, M.T., I.A.I Josephine R, S.Psi., M.T

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Arsitektur

Josephine Roosandriantini, S.Psi., M.T

ii
PERANCANGAN DESAIN DERMAGA PELABUHAN
PENUMPANG SIBERUT BARAT
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TITO C. TASIRIBUBUT
Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya
tito.tasiribubut@student.ukdc.ac.id

ABSTRAK

Transportasi Laut Merupakan salah satu bagian dari system


transportasi nasional yang merupakan titik node diman
pergerakan barang dan penumpang dengan menggunakan
moda laut dimulai, diakhiri atau transit. Untuk tercapainya
system yang efektif dan efisien sangat dipengaruhi oleh ukuran
dermaga dan tingkat pelayanan pelabuhan laut. Untuk saat ini
yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu belum
adanya insfrastruktur yang bisa di jadikan landasan
persinggahan di Siberut Barat Kab. Kep. Mentawai. Dalam
penelitian ini merupakan bentuk perancangan Dermaga
Pelabuhan Penumpang siberut barat dengan Metode
Pendekatan Perancangan Arsitektur Neo-Vernakular. tujuan
dalam penelitian ini yaitu untuk mendesain dermaga pelabuhan
penumpang siberut barat dengan fasilitas lengkap sesuai
dengan studi banding atau studi preseden yang sudah ada.

Kata Kunci: Dermaga Pelabuhan Penumpang, Arsitektur Neo-


Vernakular, Siberut Barat.

iii
DESIGN OF PASSENGER PORT DESIGN OF WEST
SIBERUT, MENTAWAI ISLANDS

TITO C. TASIRIBUBUT
Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya
tito.tasiribubut@student.ukdc.ac.id

ABSTRACK

Sea Transportation Is one part of the national transportation


system which is a node point where the movement of goods and
passengers using sea modes begins, ends or transits. To
achieve an effective and efficient system is strongly influenced
by the size of the pier and the level of sea port services. For
now, the problem in this study is that there is no infrastructure
that can be used as a base for a stopover in West Siberut, Kab.
Kep. Mentawai. This research is a form of passenger port
design in West Siberut with a Neo-Vernacular Architectural
Design Approach. The purpose of this research is to develop a
West Siberut passenger port with complete facilities in
accordance with the existing comparative study.

Keywords: Passenger Harbor Jetty, Neo-Vernacular


Architecture, West Siberut.

iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala


berkat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Laporan Seminar dengan Judul
“PERANCANGAN DESAIN DERMAGA PELABUHAN
PENUMPANG SIBERUT BARAT KABUPATEN
KEPULAUAN MENTAWAI” dengan baik.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih yang sebesar besarnya kepada orang-orang yang
telah berperan serta, sehingga laporan seminar ini dapat
terselesaikan, antara lain:

1. Ibu Dr. Ir. Darmiwati, M.T., I.A.I T. selaku dosen


pembimbing 1 telah meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran untuk memberikan pengarahan dalam
penulisan seminar ini.
2. Bapak Anas Hidayat, S.T., M.T selaku dosen
pembimbing 2 telah meluangkan banyak waktu,
tenaga dan pikiran dalam memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam penulisan laporan seminar
ini.
3. Bapak Y. A. Widriyakara S., S.T., M.T selaku
dosen pengampuh seminar yang selalu
meluangkan waktunya dalam pengarahan
penulisan laporan seminar ini.
4. Ibu Josephine Roosandriantini, S.Psi., M.T selaku
Ketua Program Studi Arsitektur Universitas
Katolik Darma Cendika.

v
5. Keluarga yang memberikan bantuan secara
langsung maupun tidak langsung dalam penulisan
laporan seminar ini.
6. Kepada teman-teman lainnya yang selalu
mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan
seminar.

Semoga penyusunan laporan seminar ini dapat


memberikan gambaran mengenai struktur pemikiran yang
dijadikan objek yang nantinya menjadi dasar kajian dalam
gambar perancangan. Penyusunan laporan seminar ini dapat
diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan, dan
dengan adanya bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing
dan berbagai pihak lainnya.

Akhir kata penulis tetap mengharapkan segala usul dan


saran yang bersifat membangun dalam karangka
penyempurnaan laporan seminar ini, terutama saat pembuatan
gambaran perancangan. Besar harapan penulis agar laporan
seminar ini dapat memberikan manfaat lewat informasi yang
ditulis dalam laporan ini.

Surabaya, 17 Desember 2020

Penulis

vi
SURAT PERNYATAAN
Keasliaan Proposal Seminar

Saya yang bertanda tangang di bawah ini:


Nama : Tito C. Tasiribubut
Program Studi : Teknik Arsitektur
NPM : 16310015

Dengan ini menyatakan bahwa isi sebagian maupun


keseluruhan Promosal Seminar saya dengan judul:

“PERANCANGAN DESAIN DERMAGA PELABUHAN


PENUMPANG SIBERUT BARAT KABUPATEN
KEPULAUAN MENTAWAI”

Adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri,


diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak
diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya
akun sebagai karya sendiri. Semua referensi yang dikutip
maupun dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka.
Apabila ternyata ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi
peraturan yang berlaku.

Surabaya, 17 Desember 2020


Pembuat Pernyataan,

Tito C. Tasiribubut
16310015
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................. ii


ABSTRAK ........................................................................... iii
ABSTRACK ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................... 4
1.5. Batasan Penelitian ......................................................... 5
1.6. Karangka Pola Pikir....................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Judul ............................................................ 8
2.2 Tinjauan Umum ............................................................. 9
2.2.1 Pengertian Dermaga Pelabuhan Penumpan ......... 9
2.2.2 Karakteristik Dermaga Pelabuhan ....................... 9
2.2.3 Tujuan Dermaga Pelabuhan................................. 11
2.3 Tinjauan Khusus ............................................................ 12
2.3.1 Fasilitas Pokok Pelabuhan ................................... 12
2.3.2 Fasilitas Peninjang Pelabuhan ............................. 12
2.3.3 Tipe Pelabuhan .................................................... 13
2.3.4 Jenis Kapal........................................................... 14
2.4 Pendekatan Perancangan ............................................... 15
2.4.1 Pengertian Arsitektur Neo Vernakular ................ 15

vii
2.4.2 Ciri-Ciri Arsitektur Neo Vernakular .................... 15
2.4.3 Kriteria Arsitektur Neo Vernakular ..................... 16
2.4.4 Penerapan Tema Terhadap Desain ...................... 16

BAB III MOTODOLOGO PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian .................................................... 18
3.2 Teknik Pengumpulan data ............................................. 19
3.2.1 Pengumpulan Data Primer ................................... 19
3.2.2 Pengumpulan Data Sekunder............................... 19
3.3 Teknik Analisa Data ...................................................... 21

BAB IV STUDI KASUS


4.1 Pengertian Umum .......................................................... 22
4.2 Latar Belakan Dermaga Pelabuhan ............................... 23
4.3 Layout Pelabuhan .......................................................... 25
4.4 Alur Sirkulasi Pelabuhan Penumpang ........................... 27
4.5 Aktifitas ......................................................................... 30
4.6 Fasilitas Dermaga Pelabuhan Penumpang..................... 33
4.7 Pola Penyusunan Masa .................................................. 39
4.8 Arsitektur ....................................................................... 41

BAB V PROGRAM RUANG


5.1 Wilayah dan Lokasi ....................................................... 44
5.1.1 Analisa Pemilihan Lokasi di Siberut Barat .......... 44
5.2 Studi Ruang ................................................................... 48
5.3 Analisa Hubungan antar ruang ...................................... 54
5.4 Analisa Fasilitas Besaran Ruang ................................... 57
5.3.1 Fasilitas Dermaga Pelabuhan Penumpang ........... 57
5.3.2 Fasilitas Pengelolah ............................................. 59
5.3.3 fasilitas Penunjang ............................................... 62

viii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ................................................................ 64
6.2. Saran .......................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 65


LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.
Jumlah Pelabuhan Penyebrangan Kab. Kep. Mentawai....... 1

Tabel 1.2.
Realisasi Kunjungan Kapal Kab. Kep. Mentawai................ 2

Tabel 1.3. Realisasi Jumlah Penumpang Kab.Kep


Mentawai per tahun.............................................................. 3

Tabel 2.1. Jenis Kapal penumpang ...................................... 14

Tabel 5.1. Analisa Kriteria Lokasi ....................................... 44

Tabel 5.2 Fasilitas Pelabuhan .............................................. 47

Tabel 5.3 Fasilitas Ruang Sekunder


(Ruang Kantor/Pengelolah) ................................................. 49

Tabel 5.4 Fasilitas Penunjang Pelabuhan ............................. 51

Tabel 5.5
Fasilitas Pokok Dermaga Pelabuhan Penumpang ................ 56

Tabel 5.6
Fasilitas Ruang Primer: Terminal Keberangkatan ............... 57

Tabel 5.7
Fasilitas Ruang Primer: Terminal Kedatangan .................... 58

Tabel 5.8 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Kantor


Pengelolah Terminal ............................................................ 58

Tabel 5.9 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang

x
Pengelolah Armada .............................................................. 59

Tabel 5.10 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang


Pengelolah Pemanduan ........................................................ 60

Tabel 5.11 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang


Penunjang Kantor Pengelolah .............................................. 60

Tabel 5.12 Fasilitas Penunjang Dermaga


Pelabuhan Penumpang ......................................................... 61

Tabel 5.13 Total Luas Keseluruhan ..................................... 62

xi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai negara kepulauan yang mempuyai
lebih dari 13.000 pulau dan wilaya pantai sepanjang 80.000
km, Sebagai negara kepulauan, peran Pelabuhan sangat
vital dalam perekonomian Indonesia. Kehadiran Pelabuhan
yang memadai berperan penting dalam menunjang
mobilitas barang dan manusia di negara ini.
Pelabuhan adalah suatu tempat yang berada di perairan
yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal atau
perahu, pelabuhan terdiri dari daratan yang memiliki batas-
batas tertentu.
Dermaga pelabuhan dapat diartikan sebagai tembok
rendah yang terletak memanjang ditepi pantai dan
menjorok ke laut, yang digunakan sebagai bongkar muat
barang maupun penumpang.
Kabupaten Kepulauan Mentawai,merupakan suatu
wilaya kepulauan yang menggunakan angkutan laut
sebagai transportasi uatama. (Gusri Ramayan Mila Sari,
2012). saat ini kabupaten kepulauan Mentawai memiliki
beberapa Pelabuhan yang terletak di kecamatan-kecamatan
setempat.

Tabel 1.1. Jumlah Pelabuhan Penyebrangan Kab. Kep.


Mentawai.
N KECAMATAN NAMA J P
O
1 Kec. Sipora Pelabuhan 1 160 M
Tuapejat

1
2 Kec. Muara Pelabuhan 2 50 M
Siberut Siberut
3 Kec. Muara Pelabuhan 1 75 M
Sikabaluan Sikabaluan
4 Kec. Sikakap Pelabuhan 2 70 M
sikakap
5 Kec. Siberut - - -
Barat
Jumlah 6 -
Sumber: Dinas Perhubungan Kap.Kep. Mentawai (2016)

Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki Luas wilayah


6,01 ribu km2 atau sekitar 14,21% dari luas provinsi
Sumatera barat. Kabupaten ini terdiri dari 4 kelompok
pulau yaitu (Pulau Sipora, Pulau Siberut, Pulau Pagai
Selatan, dan Pulau Pagai Utara) yang dihuni mayoritas
masyarakat suku Mentawai.

Tabel 1.2. Realisasi Kunjungan Kapal Kab. Kep.


Mentawai
NO TAHUN JUMLAH KUNJUNGAN
KAPAL
1 2013 308
2 2014 402
3 2015 408
Total 1.118
Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Kep. Mentawai (2016)

Pemerintah Kabupaten Kepulawan Mentawai berupaya


membenahi minimnya transportasi laut terutama yang
melayani jalur padang-mentawai.

2
Pada akhir tahun 2012 Pemerintah Mentawai Menyediakan
1 kapal Penumpang yang sudah dibeli melalui APBD.
Kapal yang disediakan untuk melayani rute Sikabaluan
(Siberut Utara)-Betaet (Siberut Barat), namun kapal yang
sudah disediakan belum memiliki tempat bertambat
kususnya di siberut barat, sehingga proses bongkar muat
barang dan penumpang masih menggunakan Sampan
(boat). Keterbatasan ini mendorong Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Mentawai untuk merealisasikan dermaga
pelabuhan penumpang Siberut Barat, kususnya di dusun
Lauan Bajo.

Tabel 1.3. Realisasi Jumlah Penumpang Kapal Kab.


Kep. Mentawai per Tahun
NO TAHUN JUMLAH PENUMPANG
1 2013 52.362 Orang
2 2014 56.552 Orang
3 2015 60.100 Orang
Total 169.014 Orang
Sumber: Dinas Perhubungan kab. Kep. Mentawai (2016)

Berdasarkan tabel 1.1 saat ini Siberut Barat belum


memiliki insfrastruktur Dermaga Pelabuhan yang Bisa
dijadikan landasan persinggahan, dan pada tabel 1.2 dan
1.3 kunjungan kapal dan jumlah penumpang setiap tahun
selalu meningkat.
Mempertimbangkan hal diatas dengan minimnya
infrastruktur Dermaga Pelabuhan Penumpang, Pemerintah
Setempat Merealiasikan Pembangunan Dermaga
Pelabuhan Penumpang di Siberut Barat.

3
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merealisasikan Dermaga Pelabuhan
Penumpang Siberut Barat dengan Lokasih yang sudah
ditentukan pemeritah?
2. Tipe Dermaga apa yang akan di Rancang Pada
Pelabuhan Penumpang Siberut Barat?
3. Bagai mana mewujudkan Dermaga Pelabuhan
Penumpang Siberut Barat yang mampu Memfasilitasi
pelayanan yang Fungsional.?

1.3. Tujuan Penelitian


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya
sebagai berikut:
a) Mendesain Dermaga Pelabuhan Penumpang
Siberut Barat dengan fasilitas lengkap, sesuai
dengan studi banding yang ada.
b) Mendesain Dermaga Pelabuhan Penumpang
dengan Pendekakan Atsitektur Neo Vernakular.
c) Mewujudkan Dermaga Pelabuhan Penumpang
yang mampu Melayani dengan Fungsional.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu:
a) Bagi Mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami perancangan pengmbangan Dermaga
Pelabuhan Penumpang serta dapat memenuhi
bahan Seminar Mahasiswa.
b) Bagi masyarakat Siberut Barat jika Dermaga
Pelabuhan Penumpang dapat direalisasikan, maka
sangat membantu perekonomian masyarakat
setempat.

4
c) Bagi Pemerintah dapat memberikan nilai tambah
mengenai pengembangan Dermaga Pelabuhan
Penumpang Siberut Barat untuk menjadi landasan
persinggahan.

1.5. Batasan Penelitian


1. Batasan Wilayah
Berdasarkan Data/Tabel yang ada di atas Kec. Sib.
Barat saat ini belum memiliki Dermaga Pelabuhan
Penumpang. Oleh karena itu Peneliti Menetapkan
Wilayah Penelitian ada di Siberut Barat Kab. Kep.
Mentawai.

B C
PULAU D
Gambar 1.1 Lokasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan
Sumber: peta Indonesia
Ket:
- (A) Peta Indonesia, (B) Peta Sumatera, (C) Peta
Kab. Kep. Mentawai, (D) Peta Pulau Siberut Barat.

5
2. Objek Penelitian
Berdasarkan survey fasilitas infrastruktur
Dermaga Pelabuhan Penumpang Mentawai yang
belum memiliki Dermaga Pelabuhan Penumpang
yaitu Siberut Barat.

3. Batasan Desain
Mendesain Dermaga Pelabuhan Penumpang
Siberut Barat dengan Pendekatan Arsitektur Neo
Vernakular dengan Batasan Desain yang akan
diterapkan pada bangunan penunjang berupa
perkantoran pengelolah, yang akan diterapkan
pada atap bangunan.

6
1.6. Karangka Pola Pikir

Latar Belakang
Terhambatnya Kunjungan kapal karena belum memiliki
Insfrastruktur Dermaga Pelabuhan Siberut Barat.

Rumusan Masalah
Bagaimana merealisasikan Dermaga
Pelabuhan Penumpang Siberut Barat dengan
Lokasih yang sudah ditentukan pemeritah?

Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian


Mewujudkan Dermaga Pelabuhan Bagi Pemerintah dapat memberikan
Penumpang yang mampu Melayani nilai tambah mengenai
dengan Fungsional. pengembangan Dermaga Pelabuhan
Mendesain Dermaga Pelabuhan Penumpang Siberut Barat untuk
Penumpang dengan Pendekakan menjadi landasan persinggahan.
Atsitektur Neo Vernakular

Metode Penelitian

Studi Preseden
Studi Literatur Peraturan
Pelabuhan Penumpang
Pemerintah
Tanjung Perak
Menngumpulkan studi RTRW Perda Pelabuhan Penumpang
pustaka dari buku dan mentawai no Teluk Bayur
jurnal 3/2015 Pelabuhan Penumpang
Samudera Bungus

Analisa
Aktifisas di Dermaga Pelabuhan penumpang, Penyediaan
Fasilitas Penunjang Dermaga Pelabuhan Penumpang.

KONSEP, LOKASI DAN LUAS RUANG YANG DIBUTUHKAN

Feed back
KESIMPULAN Feed back

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Judul


Judul yang Peneliti uraikan pada Seminar Proposal ini
adalah:
‘PERANCANGAN DESAIN DERMAGA
PELABUHAN PENUMPANG SIBERUT BARAT
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI’

Untuk Mengetahui Pengertian Judul di atas, dapat


diuraikan menjadi beberapa bagian, diantaranya:
a) Dermaga
Dermaga merupakan bangunan yang dirancang
khusus pada suatu pelabuhan yang digunakan sebagai
tempat bongkar muat barang dan penumpang.
b) Pelabuhan
Pelabuhan Merupakan Tempat Bersandar dan
bertambatnya kapal yang terletak diperairan.
c) Dermaga Pelabuhan Penumpang Siberut Barat
Dermaga Pelabahan Penumpang Siberut Barat
merupakan salasatu Bangunan yang direalisasiakn di
Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang
dijadikan sebagai penghubung akses transportasi
antar pulau.

8
2.2. Tinjauan Umum
2.2.1. Pengertian Dermaga Pelabuhan Penumpang
1. Dermaga
Menurut (KBBI, 2009), dermaga dapat diartikan
sebagai tembok rendah yang terletak memanjang
ditepi pantai dan menjorok kelaut serta berada
dikawasan perairan yang bisa digunakan sebagai
tempat bongkar muat barang.
Menurut (Triatmodjo, 1996), dermaga adalah
bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapatkan kapal saat melakukan bongkar muat
barang.

2. Pelabuhan
Menurut Peraturan Pemerintahan No 69 tahun
2001, pasal 1 ayat 1, tentang kepelabuhanan.
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri diantara
perairan dengan batas-batas tertentu.

3. Dermaga Pelabuhan Penumpang


Menurut Triatmodjo (1996) Dermaga
Pelabuhan Penumpang merupakan salasatu
bangunan yang digunakan sebagai bongkar muat
penumpang. Selain itu dermaga pelabuhan
penumpang juga melayani bongkar muat barang.

2.2.2. Karakteristik Dermaga Pelabuhan


Karakteristik Dermaga Pelabuhan terdapat
beberapa bagian dantaranya:
1. Ditinjau dari Segi Penyelenggaraan
a) Pelabuhan Umum

9
Pelabuhan Umum diselenggarakan
untuk kepentingan pelayanan masyarakat
umum. Penyelenggaraan Pelabuhan umum
diselenggarakan oleh pemerintah dan
pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada
badan usaha milik negara.
Di Indonesia dibentuk Empat Badan Usaha
diantaranya:
1. PT. (persero) Pelabuhan Indonesia I
Medan
2. PT. (persero) Pelabuhan Indonesia II
Jakarta
3. PT. (persero) Pelabuhan Indonesia III
Surabaya
4. PT. (persero) Pelabuhan Indonesia IV
Ujung Pandang.

2. Segi Kegunaan
a) Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini dilengkapi fasilitas
untuk bongkar muat barang. Pelabuhan ini
memilikihalaman dermaga yang cukup luas
yang berfungsi meletakan barang yang akan
dimuat dikapal maupun yang akan
dibongbongkar dari kapal dengan
menggnakan kran.
b) Pelabuhan Campuran
Pelabuhan yang pada umumnya
dibakai untuk penumpang dan barang, dan
sedangkan untuk keperluan minyak dan ikan
biasanya terpisah.

10
c) Pelabuhan Penumpang
Seperti halnya pelabuhan barang,
pelabuhan penumpang juga melayani bongkar
muat barang, namun pada pelabuhan ini
barang yang dibongkar lebih cenderung
sedikit.

2.2.3. Tujuan Dermaga Pelabuhan


Menurut Bambang Triatmodjo (1992) ada
beberapa tujuan Pelabuhan diantaranya:
1. Gateway (Pintu Gerbang)
Gateway, yaitu pelabuhan yang berfungsi sebagai
pintu gerbang dari suatu negara atau daerah.
2. Link (Mata Rantai)
Merupakan pelabuhan mata rantai dari system
transportasi, sehingga pelabuhan sangat
mempengaruhi kegiatan transportasi keseluruhan.
3. Interface (Antar Muka)
Merupakan pelabuhan sebagai tempat pertemuan
dua moda atau system transportasi darat dan laut
sehingga pelabuhan harus dapat menyediakan
berbagai fasilitas dan pelayanan jasa yang
dibutuhkan untuk perpindahan barang atau
penumpang ke angkutan darat atau sebaliknya.
4. Industry Entity
Industry Entity, yaitu Perkembangan industry yang
berorientasi kepada ekspor dari suatu negara atau
daerah.

2.3. Tinjauan Khusus


2.3.1. Fasilitas Pokok Pelabuhan

11
1. Alur Pelayaran
Berfungsi sebagai area lintasan kapal yang akan masuk
dan keluar dari kolam pelabuhan.
2. Penahan Gelombang
Penahan gelombang berfungsi untuk melindungi daerah
perairan dari gangguan gelombang air laut.
3. Mooring Buoy
Mooring Buoy berfungsi untuk mengikat kapal pada saat
berlabuh agar tidak terjadi pergesran.

2.3.2. Fasilitas Penujang Pelabuhan


1. Dermaga
Dermaga Merupakan bangunan pelabuhan yang efisien
untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan
bongkar muat barang aataupun penumpang.

2. Gudang
Merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
menyimpan barang yang berasal dari kapal yang akan
dimuat k kapal.

3. Lapangan Penumpang
Lapangan penumpang merupakan bangunan atau tempat
yang luas yang terletak di dekat dermaga yang berfungsi
sebagai tempat peletakan barang atau penumpang, yang
akan dimuat atau di bongkar.

2.3.3. Tipe Pelabuhan


Ada beberapa jenis pelabuhan diantaranya sebagai
berikut:

12
1. Quay/Wharf
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang
terletak di garis pantai sejajar dengan pantai.

Gambar 2.1 Dermaga Jenis Quay/Wharf


Sumber: triatmodjo

2. Jetty/Pier
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang
menjorok tegak lurus dengan mengikuti garis
pantai.

Gambar 2.2 Dermaga Jenis Jetty/Pier


Sumber: triatmodjo

3. Dolphin/Trestle

13
Dermaga jenis ini merupakan tempat sandaran
kapal diatas tiang pancang. Biasanya dilokasikan
dipantai ang landai.

Gambar 2.3 Dermaga Jenis Dolphin/trastle


Sumber: triatmodjo

Kesimpulan:
Dari ke 3 tipe dermaga di atas maka yang akan di
jadikan desain yaitu nomor 1 dengan tujuan untuk
menyesuaikan keadaan alam tempat perancangan atau
perencanaan.

2.3.4. Jenis Kapal


Dalam Mendesain suatu Dermaga Pelabuhan, harus
mengetahi jenis kapal yang akan bertambat demi
kelancaran pembangunan. Ada beberapa jenis kapal yang
akan bertambat di pelabuhan ini, bisa dilihat pada tabel
dibawah.

Tabel 2.1 Jenis Kapal Penumpang


Jenis Rute
KM. Nade (Khusus Pulau Mentawai)

14
Kapal ini merupakan transportasi antar
pulau khususnya kab. Kep. Mentawai,
dengan kapasitas muatan 500 orang
(Padang-Mentawai)
Kapal ini merupakan transportasi
KM. Feri Ro ro penyeberangan antar pulau lebih
tepatnya penyeberangan dari kota ke
kabupaten dengan kapasitas yang lebih
besar.
Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Kep. Mentawai (2016)

2.4. Pendekatan Perancangan


Perancangan akan diarah kan dari segi fungsi dan
mengikuti keadaan garis pantai atau lokasi perancangan dengan
tema (Pendekatan Perancangan Neo Vernakular).

2.4.1. Pengertian Arsitektur Neo Vernakular


Arsitektur neo vernacular merupakan sebuah proses
mengembalikan arsitektur vernacular dengan cara
transformasi/memperbaharui tampilan fisik (bentuk
bangunan dan struktur).
Menurut (Arifin, 2010), dalam prpses menerapkan neo
vernacular yaitu pendekatan melalui Analisa tradisi budaya
dan arsitektur setempat.

2.4.2. Ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernakular


Menurut (Budi A Sukada, 1998), Arsitektur Neo-Vernakular
Memiliki 10 (seuluh) Ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernakular
diantaranya:
a) Membangkitkan Kembali Kenangan historic
b) Berkonteks Urban

15
c) Mengandung unsur komunikatif yang bersikap local
atau popular
d) Menerapkan kembali Teknik ornamentasi
e) Bersifat reprentasional (mewakili seluruhnya)
f) Berwujud metoforik (dapat Berarti Bentuk lain)
g) Dihasilkan dari pertisipasi
h) Mencerminkan aspirasi umum
i) Bersifat Prutal
j) Bersifat Ekletik

2.4.3. Kriteria Arsitektur Neo Vernakular


Arsitektur Neo Vernakular memiliki kriteria-kriteria sebagai
berikut:
a) Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan
termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik
arsitektural (tata letak denah, detail, struktur, dan
ornament)
b) Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam
bentuk modern, tetapi juga elemen nonfisik yaitu,
Budaya pola piker, kepercayaan, tata letak yang mengacu
pada makro kosmos dan lainnya menadi konsep dan
kriteria perancangan.
c) Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan
prinsip-prinsip bangunan vernacular melainkan karya
baru (mengutamakan penampilan visualnya).

2.4.4. Penerapan Tema Terhadap Desain


Penerapan Tema pada bangunan penunjang dermaga
pelabuhan penumpang dilakukan dengan penerapan unsur
Simbolis Budaya Mentawai, dengan mengambil bentuk

16
Arsitektur Mentawai yaitu berupa Atap dan Perahu melalui
Analisa Arsitektur Vernakular. Sehinga dapat
ditransformasikan menjadi sebuah bentuk yang modern.
Analisa pendekatan arsitektur Neo Vernakular yang
diterapkan pada Dermaga Pelabuhan Penumpang Siberut
Barat Kab. Kep. Mentawai, diantaranya:
a) Penggunaan Material Modern yang dapat
dikombinasikan dengan material lokal
b) Menampilkan nilai budaya Mentawai seperti Sampan
yang diterapkan pada atap bangunan.
c) Analisa Arsitektur yang dapat diwujudkan dalam
bentuk bangunan.

Gambar 2.4 Hasil Transformasi Bentuk


Sumber: Dokumen Pribadi (Tito, 2021)

17
Kesimpulan:
Pada Pendekatan perancangan Neo Vernakular yang
akan diterapkan Pada Desain Dermaga Pelabuhan Penumpang
Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu, History
kebudayaan salah satunya, Perahu dan atap Pelana yang
menjadi ciri khas kebudayan dan akan diterapkan pada
bangunan penunjang atau terminal pelabuhan yang akan
dipadukan dengan material modern.

18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Dalam Penelitian ini menggunakan teknik analisa
metode kualitatif dengan cara deskriptif yang artinya
mengelola data yang sudah ada. diantaranya:

Metode Kualitatif dengan cara


Deskriptif

Data Primer Data Sekunder

Analisa

Kesimpulan

19
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dalam penelitian ini dibagi menjadi
beberapa tahap:
3.2.1. Pengumpulan Data Primer
Metode Pengumpulan Data ini Diambil langsung di
lapangan. Dengan tahap dibawah ini:
1. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu dengan cara mendapatkan data
dengan mengamati langsung pada objek sejenis atau
mendekati objek yang telah ada sebagai bahan
perbandingan.
a. Keadaan Lapangan Real
b. Melihat Lingkungan Sekitar

3.2.2. Pengumpulan Data Sekunder


1. Studi Preseden
Studi Preseden adalah data yang membahan tentang
perbangdingan Dermaga Pelabuhan Penumpang satu
dengan Dermaga Pelabuhan Penumpang lainya.

a) Pelabuhan tanjung Perak

Gambar 3.1. Pelabuhan Tanjung Perak


Sumber: google.com

20
b) Pelabuhan Teluk Bayur, Padang

Gambar 3.2. Pelabuhan Teluk Bayur, Padang


Sumber: google.com

c) Pelabuhan Samudera Bungus

Gambar 3.3. Pelabuhan Samudera Bungus, Padang


Sumber: google.com

2. Literatur
a. Teori yang berhubungan dengan perancangan
dermaga pelabuhan.
b. Pengumpulan data dari beberapa buku yang
berhubungan dengan dermaga pelabuhan.
3. Peraturan Daerah yaitu: dengan cara mengambil dan
mengumpulkan data dari pemerintah setempat.

21
3.3. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah upaya mencari dan menata secara


sistematis catatan hasil observasi, wawancara, untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang masalah yang akan
diteliti dan menyajikan temuan bagi orang lain (Muhadjir:
2002).
1. Membaca segala artikel serta data-data yang berkaitan
dengan objek rancangan dan dikumpulkan menjadi
satu dokumen untuk dijadikan referensi rancangan.
2. Membuat uraian terperinci tentang studi kasus yang
sudah ada.
3. Mencari hubungan tiap sumber data dengan proyek
yang akan dibuat.
4. Mengembangkan keproyek lanjutan.

22
BAB IV
STUDI KASUS
BAB IV
STUDI KASUS

4.1. Pengertian Umum

Dalam Studi Kasus Dicarai Kriteria Lokasi yang sesuai


dengan Judul Dermaga Pelabuhan Penumpang di Siberut Barat
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Studi Kasus yang digunakan
dalam penelitian ini terdapat 3 objek yang di tentukan sebagai
perbandingan. Studi Banding yang ditentukan adalah sebagai
berikut:

1. Pelabuhan Tanjung Perak, terletak di kecamatan


Pabean Cantian, kota Surabaya Jawa Timur.
2. Pelabuhan Teluk Bayur, sumatera barat (Padang)
3. Pelabuhan Samudera Bungus, yang terletak di
kecamatan Nanggolo kota padang Sumatera Barat.

Studi Banding ditinjau dari kriteria-kriteria tersebut dibawah


ini:

1. Latar Belakang Dermaga Pelabuhan Penumpang


2. Layout Pelabuhan
3. Alur Sirkulasi Pelabuhan Penumpang
4. Aktifitas
5. Fasilitas Dermaga Pelabuhan Penumpang
6. Pola Penyusnan Massa
7. Arsitektur

22
4.2. Latar Belakang Dermaga Pelabuhan Penumpang

Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Samudera Bungus

Gambar 4.1. Pelabuhan Tanjung Gambar 4.1. pelabuhan teluk bayur Gambar 4.1. Pelabuhan Samudera
Perak Sumber: www.telukbayur.id Bungus
Sumber: www.google.com Sumber: www.google.com
Pelabuhan Teluk Bayur, terletak
Pelabuhan Tanjung Perak di pusat kota padang bagian Pelabuhan Samudera Bungus,
terletak terletak di kecamatan selatan sumatera barat. Nama yang terletak di kecamatan
Pabean Cantian, kota Surabaya pelabuhan teluk bayur pada Nanggolo kota padang Sumatera
Jawa Timur. Pelabuhan ini awalnya yaitu; Pelabuhan Emma. Barat. Pelabuhan Samudera
merupakan salah satu Pelabuhan teluk bayur ini Bungus atau Pelabuhan Teluk
pelabuhan pintu gerbang di merupakan pelabuhan yang ikut

23
Indonesia. Pelabuhan tanjung serta mendukung upaya bungus Merupakan Pelabuhan
perak telah menjadi pusat pemerintah daerah untuk Penumpang yang merupakan
kolektor dan distributor barang pengembangan ekonomi bagian dari pelabuhan teluk bayur,
ke Kawasan timur Indonesia, regional, oleh karna itu pada pelabuhan Samudera bungus
khususnya untuk Provinsi Jawa pelabuhan teluk bayur terus dibagi dua bagian diantaranya,
Timur. Karna letaknya yang membenahi diri dan melengkapi pelabuhan perikanan dan
strategis dan didukung oleh secara berkelanjutan. Hal ini pelabuhan penumpang. Saat ini
daerah hinterland Jawa Timur dapat dilihat dari peningkatan pelabuhan samudera bungus
Yang potensial maka berbagai sarana dan prasarana dalam tahap renofasi.
pelabuhan tanjung perak juga yang mampu mendukung
merupakan pusat pelayaran percepatan serta kelancaran
intersulair Kawasan timur kegiatan pelayanan kapal.
Indonesia.

24
4.3. Layout Pelabuhan
1. Pelabuhan Tanjung Perak

25
2. Pelabuhan Samudera Bungus

26
4.4. Alus Sirkulasi Pelabuhan Penumpang
Alus sirkulasi pergerakan merupakan upaya untuk memudahkan dalam melakukan perancangan.
Ada beberapa alur sirkulasi yang ada pada pelabuhan tanjung perak diantaranya:
a. Alus Sirkulasi Keberangkatan

27
b. Alur Sirkulasi Kedatangan

c. Alur Sirkulasi Pengunjung

28
d. Alur sirkulasi Pengelolah

29
4.5. Aktifitas Pelabuhan
N Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Samudera
O Bungus
Aktifitas yang terjadi pada Aktifitas yang terjadi pada Aktifitas yang terjadi pada
Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Teluk Bayur adalah
adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut: sebagai berikut:

Gambar 4.2. Pelabuhan Tanjung Perak Gambar 4.2. pelabuhan teluk bayur Gambar 4.2. Pelabuhan Samudera
Sumber: www.google.com Sumber: www.telukbayur.id Bungus
Sumber: www.google.com
Bepergian dari suatu tempat ke Memuat dan menurunkan Memuat dan menurunkan
tempat lainnya. penumpang yang akan
penumpang uang akan

30
bepergian maupun yang bepergian maupun yang
datang. datang.

2 Pembongkaran (bongkar muat Bongkar Muat Barang. Bongkar Muat Barang


barang)

Gambar 4.3. Pelabuhan Tanjung Gambar 4.3. pelabuhan teluk bayur Gambar 4.3. Pelabuhan Samudera
Perak Sumber: www.telukbayur.id
Sumber: www.google.com Bungus
Sumber: www.google.com

31
3 Selain dijadikan tempat Selain aktivitas bongkar muat Pelabuhan Samudera Bungus
landasan persinggahan, barang dan penumpang juga dijadikan tempat landasan
pelabuhan tanjung perak ini pelabuhan Teluk Bayur juga para nelayan setempat.
juga dijadikan tempat wisata. dijadikan wisata Pantai.

Gambar 4.4. Pelabuhan Tanjung Gambar 4.4. pelabuhan teluk bayur Gambar 4.4. Pelabuhan Samudera
Perak Sumber: www.telukbayur.id Bungus
Sumber: www.google.com Sumber: www.google.com

32
4.6. Fasilitas Pelabuhan
NO Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Samudera
Bungus
1

Gambar 4.5. Terminal Penumpang Gambar 4.5. Terminal Penumpang Gambar 4.5. Terminal Penumpang
Sumber: http://www.merdeka.com Sumber: www.telukbayur.id
Sumber: www.google.com

Gedung Terminal Penumpang Gedung Terminal Penumpang Gedung Terminal Pelabuhan


kapal laut Pelabuhan tanjung Kapal Pelabuhan Teluk Bayur kapal samudera bungus
perak

33
2

Gambar 4.6. Loket Pelabuhan Gambar 4.6. Loket Pelabuhan Gambar 4.6. Loket Pelabuhan
Sumber: http://www.merdeka.com Sumber: www.telukbayur.id Sumber: www.google.com

Loket Pembelian tiket Loket Pembelian Tiket Loket Pembelian tiket yang ada
Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur dipelabuhan Samudera Bungus

34
3

Gambar 4.7. Jambatan Penghubung Gambar 4.7. Lapangan Dan Gudang Gambar 4.7. Lapangan dan Gudang
Sumber: http://www.merdeka.com Sumber: www.telukbayur.id Sumber: www.google.com

Jembatan Penghubung Ke Lapangan dan Gudang yang Lapangan dan Gudang


kapal untuk Penumpang difungsikan untuk Penyimpanan barang
penyimpanan

35
4

Gambar 4.8. X-Ray keamanan Gambar 4.8. Lapangan Dan Gudang Gambar 4.7. Lapangan dan Gudang
Sumber: http://www.merdeka.com Sumber: www.telukbayur.id Sumber: www.google.com

X-Ray yang digunakan Lapangan Penumpang Yang Pos Pemantau Untuk


sebagai sistemkeamanan di Digunakan Sebagai Ruang Keamanan Bagi Calon
Pelabuhan Tanjung Perak Tunggu terbuka untuk Penumpang maupun yang
menunggu kapal. akan Turun.

36
5

Gambar 4.9. X-Ray keamanan Gambar 4.9. Tranteiner Teluk Bayur Gambar 4.9. Mushola Bungus
Sumber: http://www.merdeka.com Sumber: www.telukbayur.id Sumber: www.google.com

Bus Transportasi Untuk Tranteiner yang digunakan Mushola yang ada dipelabuhan
Penumpang. sebagai alat pengansur Peti samudera bungus.
Kemas

37
6

Gedung Untuk Ruang Tunggu Gedung Ruang Tunggu Pada


Pada Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Samudera Bungus
Belum ada Masih Menggunakan Ruang
Gambar 4.10. Ruang Tunggu Terbuka
Sumber: http://www.merdeka.com

Ruang Tunggu Terminal


Pelabuhan Tanjung Perak
7

Belum ada ATM Belum ada ATM

Gambar 4.10. Ruang Tunggu


Sumber: http://www.merdeka.com

Mesin ATM yang ada Di


Pelabuhan Tanjung Perak

38
4.7. Pola Penyusunan Masa

Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Samudera


Bungus

Gambar 4.11. Peta Pelabuhan T.P. Gambar 4.11. Peta Pelabuhan T.B. Gambar 4.11. Peta Pelabuhan S.B.
Sumber: Internet Sumber: Internet Sumber: Internet

Pola pada Pelabuhan Tanjung Pola Pada Pelabuhan Teluk Pola pada Pelabuhan Samudera
Perak adalah terpusat dan Bayur adalah Menyebar dan Bungus adalah Terpusat dan
memiliki dua pintu gerbang memiliki dua Pintu gerbang memanjang, disekitar
untuk masuk ke pelabuhan, untuk menuju Pelabuhan, selain pelabuhan penumpang juga
selain itu tatanan massa itu juga terdapat fasilitas terdapat beberapa pelabuhan
bangunan pada pelabuhan juga

39
memiliki beberapa fasilitas penunjang lainnya, seperti diantaranya: Pelabuhan Ikan
penunjang. Dapat dilihat dari bangunan kantor. dan Pelabuhan Barang.
gambar di atas.

Ket:
: Pintu Gerbang
: Bangunan Fasilitas
: Jalan Pelabuhan
: Pelabuhan Dermaga

40
4.8. Arsitektur (Konsep, Bentuk, Struktur)

Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Samudera Bungus

Gambar 4.12. Terminal Penumpang Gambar 4.12. Terminal Penumpang Gambar 4.5. Terminal Penumpang
Sumber: http://www.merdeka.com Sumber: www.telukbayur.id Sumber: www.google.com

- Konsep pada - Konsep Pada terminal - Konsep pada Pelabuhan


Bangunan Pelabuhan Pelabuhan Teluk bayur Smudera Bungus Juga
Penumpang Yaitu menggunakan konsep Menggunakan
Konsep Ecoport pendekatan Neo Penekanan Konsep
prinsip konsep Vernakular yaitu, Vernakular, namun pada
Berkelanjutan, menggabungkan Pelabuhan Ini Lebih

41
menunjukkan Arsitektur Modern dan menekankan Konsep
perhatian besar Arsitektur Klasik. Arsitektur Modern
terhadap lingkungan. - Bentuk bangunan pada - Bentuk bangunan
- Bentuk Bangunan pelabuhan penumpang pelabuhan samudera
Pelabuhan Teluk Bayur bungus sama dengan
Penumpang Tanjung merupakan Mentuk bentuk pelabuhan teluk
Perak merupakan bangunan Arsitektur bayur, yaitu bentuk
bangunan Modern. Nusantara. arsitektur nusantara.
- Struktur yang - Struktur yang - Struktur yang digunakan
digunakan pada digunakan pada pada bangunan ini
bangunan ini bangunan ini, adalah struktur beton.
merupakan struktur merupakan struktur - Material yang digunakan
beton. beton. pada bangunan ini yaitu
- material yang - Material yang material local, yang di
digunakan pada digunakan pada gabungkan denagn
pelabuhan Tanjung bangunan pelabuhan material modern.
Perak yaitu material teluk bayur merupakan
publikasi atau material material lokal.
modern.

42
Kesimpulan dari BAB IV terdapat beberapa bagian
diantaranya:
1. Pada terminal Penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak
memiliki Ruang Tunggu Penumpang dan bisa
diterapkan pada Dermaga Pelabuhan Penumpang
Siberut Barat.

2. Pada terminal Pelabuhan Teluk Bayur dan Pelabuhan


Samudera Bungus menggunakan pendekatan konsep
Neo Vernakular yaitu: menggabungkan Arsitektur
Klasik dan Arsitektur Modern. Penggabungan konsep
ini akan digunakan pada desain Dermaga Pelabuhan
Penumpang Siberut Barat.

3. Perbandingan ke 3 pelabuhan yang menjadi tujuan


utama yaitu, melihat besaran dan kelengkapan fasilitas,
jadi yang menjadi pedoman untuk perancangan yaitu
pelabuhan tanjung Perak.

43
BAB V
PROGRAM RUANG
BAB V
PROGRAM RUANG

5.1 Wilaya Dan Lokasi


5.1.1 Analisa Pemilihan Lokasi di Siberut Barat
Analisa Pemilihan Lokasi dikecamatan siberut barat
Kabupaten Kepulauan Mentawai ditinjau dari 3
(tiga) tempat. Kawasan yang sesuai dengan desain
yaitu di area yang memiliki teluk.

pemukiman

pantai

44
pemukiman

pantai

pemukiman

pantai

Pemilihan Site yang akan dipilih akan dilihat dari kriteria-


kriteria masing-masing site, diantaranya, Terhadap Pencapaian
Lalu lintas, terhadap potensi alam, terhadap jarak antar
kampung, dan pemerintah.
Tabel 5.1 Analisa Kriteria Lokasi
Kriteria Lokasi A Lokasi B Lokasi C
Terhadap Jarak dari pusat Merupakan Jarak dari
pencapaian kecamatan pusat kecamatan
lalu lintas kecamatan

45
sekitar ± 3 jam sekitar ± 5 jam
dari jalan darat lewat darat.
Terhadap Merupakan Merupakan Merupakan
potensi alam daerah pantai daerah pantai daerah pantai
yang menjorok dan dekat namun air laut
kelaut dengan bergelombang.
pegunungan
dan pantainya
memiliki teluk
Terhadap Masyarakat Masyarakat Masyarakat
jarak antar yang tinggal yang tingal yang tinggal di
kampung dominan sangat banya perkampungan
sedikit. Jarak berhubungan ini juga
antar kampung pusat banyak, namun
juga berjauhan kecamatan. jangkauan dari
perkampungan
lain terlalu
jauh.
pemerintah Jauh dari Merupakan Jauh dari
jangkauan tempat jangkauan
pemerintahan berkumpulnya pemerintahan.
pemerintahan.

Kesimpulan Site:
Lokasih yang dipilih adalah lokasi B
1. Lokasi B dilihat dari kriteria yang ada merupakan
tempat yang cocok untuk pengembangan insfrastruktur
dermaga Pelabuhan, sedangkan lokasi A dan C

46
merupakan Kawasan yang memiliki penduduk
dominan sedikit.
2. Lokasi B memiliki potensi yang sangat baik, karna
memiliki lingkungan yang luas dan Kawasan terletak
diteluk.
3. Selain menjadi lokasi yang berpotensi baik, lokasi B
juga merupakan lokasi yang sudah ditentukan oleh
pemerintah setempat.

47
5.2 Studi Ruang
Tabel 5.2 Fasilitas Pelabuhan

Fasilitas Studi Ruang

Dermaga Pelabuhan
Penumpang Siberut Barat

Luas 100 x 8 = 800 M²

Lapangan Penumpang
- Keberangkatan
- Kedatangan

Luas 20 x 15 = 250 M²

Loket Tiket pada


Dermaga Pelabuhan
Penumpang Terdapat 3
Unit.

Luas 3 x 2 = 6 M²

48
Ruang Informasi
Merupakan Ruang Yang
sangat berperan penting
disetiap perkantoran.

Luas 3 x 3 = 9 M²

Ruang Check-In
Merupakan Tempat
Konfirmasi calon
penumpang, di Dermaga
Pelabuhan Penumpang
terdapat 3 Unit Ruang
Check-In

Luas 5 x 3 = 15 M²

Ruang Tunggu
Perabot = Kursi
Luas 20 x 10 = 200 M²

X-Ray
Perabot Mesin Keamanan
Luas 3 x 3 = 9 M²

49
Tabel 5.3 Fasilitas Ruang Sekunder (Ruang
Kantor/Pengelolah)

Fasilitas Studi Ruang

Ruang Kepala dinas


Terminal
Luas 6 x 5 = 30 M²

Ruang Arsive
Luas 4 x 3 = 12 M²

Ruang Staff
Kapasitas 10 Orang
Luas 6 x 5 = 30 M²

50
Ruang Operasional
Perabot kursi dan meja
Fasilitas Komputer
Luas 4 x 4 = 16 M²

Ruang Keuangan
Luas 4 x 3 = 12 M²

Ruang Rapat
Perabot Kursi dan meja
Kapasitas 15 Orang
Luas 6 x 5 = 30 M²

51
Tabel 5.4 Fasilitas Penunjang Pelabuhan

Fasilitas Studi Ruang

Pos Jaga
Luas 3 x 3 = 9 M²

Ruang Mekanikal
Elektronik
Luas 5 x 5 = 25 M²

Ruang Genset
Luas 10 x 5 = 50 M²

Restoran
Perabot Meja dan Kursi
Luas 10 x 5 = 50 M²

52
Mushola
Luas 10 x 5 = 50 M²

Toilet Pria dan Wanita


Luas 3 x 5 = 15 M²

53
5.3 Analisa Hubungan Antar ruang
Ada beberapa hubungan antar ruang pelabuhan penumpang diantaranya:
a. Hubungan Antar Ruang Pengelolah

Skema 1. Hubungan antar ruang Pengelola


Sumber: Asumsi

54
b. Hubungan Antar Ruang Keberangkatan

Skema 2. Hubungan Antar Ruang Keberangkatan


Sumber: Asumsi

55
c. Hubungan Antar Ruang Kedatangan

Skema 3. Hubungan Antar Ruang Kedatangan


Sumber: Asumsi

56
5.4 Analisa Fasilitas Besaran Ruang
Analisa Besaran Ruang merupakan Analisa yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan
besaran ruang yang akan digunakan pada perancangan Dermaga Pelabuhan Penumpang Siberut
Barat Kab. Kep. Mentawai. Ada beberapa Analisa Fasilitas Dermaga Pelabuhan Penumpang
diantaranya sebagai berikut:
a) Fasilitas Dermaga Pelabuhan Penumpang
b) Fasilitas Pengelolah
c) Fasilitas Penunjan

5.4.1 Fasilitas Demaga Pelabuhan Penumpang


Tabel 5.5 Fasilitas Pokok Dermaga Pelabuhan Penumpang

Jumlah/ Standar Analisa


Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Armada (Dermaga) 1 Unit 0.9 m²/Orang BPDS 800 M² 100 x 8 800 M²
Lapangan Penumpang 2 Unit 0.9 m²/Orang BPDS 180 M² 20 x 15 250 M²
Sirkulasi 50% 525 M²
Total 1.575 M²

57
Ket :
BPDS : Building Planning Design Standard
NAD : Neufert Architect Data
AS : Asumsi

Tabel 5.6 Fasilitas Ruang Primer: Terminal Keberangkatan


Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Lobby 100 Orang 0.9 m²/Orang BPDS 100 M² 10 x 10 100 M²
Loket Tiket 3 Unit 3 m²/Unit AS 25 M² 3x6 18 M²
R. Informasi 1 Unit 8 m²/Unit AS 8 M² 3x3 9 M²
Chek-In Tiket 3 Unit 1.5 m²/Unit AS 15 M² 3x5 15 M²
R. Tunggu 200 Orang 0.9 M²/Orang AS 180 M² 20 x 10 200 M²
X-Ray Keamanan 2 Unit 3 M²/Unit AS 6 M² 3x3 9 M²
Toilet 3 Unit 3 M²/Unit AS 9 M² 3x3 9 M²
Sirkulasi 20% 72 M²
Total 432 M²

58
Tabel 5.7 Fasilitas Ruang Primer: Terminal Kedatangan
Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Lobby 100 Orang 0.9 M²/Orang BPDS 100 M² 10 x 10 100 M²
R. Informasi 1 Unit 8 M²/Unit AS 8 M² 3x3 9 M²
Toilet 3 Unit 3 M²/Unit AS 9 M² 3x3 9 M²
Sirkulasi 20% 23,6 M²
Total 141,6 M²

5.4.2 Fasilitas Pengelolah


Tabel 5.8 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Kantor Pengelolah Terminal
Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
R. Kepala Dinas 1 Orang 30 M²/Orang NAD 30 M² 6x5 30 M²
Terminal Pelabuhan

59
Ruang Arsip 1 Unit 10 M²/Unit NAD 10 M² 4x3 12 M²
Ruang Staff 15 Orang 1.5 M²/Orang NAD 22,5 M² 6x5 30 M²
R. Pemantau/ 1 Unit 16 M²/Unit NAD 16 M² 4x4 16 M²
Operasional
R. Keuangan 1 Unit 12 M²/Unit NAD 12 M² 4x3 12 M²
Ruang Rapat 20 Orang 1.5 M²/Orang NAD 30 M² 6x5 30 M²
Sirkulasi 20% 26 M²
Total 156 M²

Tabel 5.9 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Pengelolah Armada


Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Ruang Kepala Dinas 1 Orang 30 M²/Orang AS 30 M² 6x5 30 M²
Ruang Staff 15 Orang 1.5 M²/Orang NAD 30 M² 6x5 30 M²
Ruang Arsip 1 Unit 10 M²/Unit AS 10 M² 4x3 12 M²
Sirkulasi 20% 14.4 M²
Total 86.4 M²

60
Tabel 5.10 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Pengelolah Pemanduan
Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Ruang Kepala Dinas 1 Orang 30 M²/Orang AS 30 M² 6x5 30 M²
Ruang Staff 15 Orang 1.5 M²/Orang NAD 30 M² 6x5 30 M²
Ruang Arsip 1 Unit 10 M²/Unit AS 10 M² 4x3 12 M²
Sirkulasi 20% 14.4 M²
Total 86.4 M²

Tabel 5.11 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Penunjang Kantor Pengelolah


Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Ruang Ganti 2 Unit 2.5 M²/Orang AS 5 M² 2x2 4 M²
Mushola 1 Unit 25 M²/Unit NAD 25 M² 5x5 25 M²
Toilet 2 Unit 3 M²/Unit NAD 6 M² 2x3 6 M²
Gudang 1 Unit 12 M²/Unit NAD 12 M² 4x3 12 M²
Siskulasi 20% 9,4 M²
Total 56,4 M²

61
5.4.3 Fasilitas Penunjang
Tabel 5.12 Fasilitas Penunjang Dermaga Pelabuhan Penumpang
Jumlah/ Standar Analisa
Kebutuhan Ruang Kapasitas M²/ Luas Dimensi Luas
Sumber
Ruang Orang/Unit (M²) (M x M) (M²)
Pos Jaga 2 Unit 9 M²/Unit AS 9 M² 3x3 9 M²
Ruang Mekanikal - - AS 50 M² 10 x 5 50 M²
Elektronik
Ruang Genset 1 Unit 30 M²/Unit AS 30 M² 6x5 30 M²
Gudang 1 Unit 30 M²/Unit AS 30 M² 6x5 30 M²
Restoran 1 Unit 50 M²/Unit AS 50 M² 10 x 5 50 M²
Toilet Umum 2 Unit 3 M²/Unit NAD 6 M² 2x3 6 M²
Ruang Kebakaran 1 Unit 50 M²/Unit AS 50 M² 10 x 5 50 M²
Sirkulasi 20% 45 M²
Total 270 M²

62
Tabel 5.13 Total Luas Keseluruhan
NO Fasilitas Luas
1 Fasilitas Pokok Dermaga Pelabuhan Penumpang 1.575 M²
2 Fasilitas Ruang Primer: Terminal Keberangkatan 432 M²
3 Fasilitas Ruang Primer: Terminal Kedatangan 141,6 M²
4 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Kantor Pengelolah Terminal 156 M²
5 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Kantor Pengelolah Armada 86.4 M²
6 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Kantor Pengelolah Pemanduan 86.4 M²
7 Fasilitas Ruang Sekunder: Ruang Penunjang Kantor Pengelolah 56,4 M²
8 Fasilitas Penunjang Dermaga Pelabuhan Penumpang 270 M²
Total Keseluruhan 2.803.8 M²

63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Indonesia sebagai negara kepulauan yang mempuyai
lebih dari 13.000 pulau dan wilaya pantai sepanjang 80.000 km,
Sebagai negara kepulauan, peran Pelabuhan sangat vital dalam
perekonomian Indonesia. Oleh karena itu Permerintah
kabupaten kepulauan mentauai merealisasikan dermaga
pelabuhan penumpang khususnya di siberut barat demi
menunjang kelancaran transfortasi antar pulau. Saat ini Siberut
barat belum memiliki insfrastrutur yang bisa dijadikan
landasan atau tempat bertambatnya kapal.

6.2. Saran
Adapun saran yang ditujukan diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk Pemerintah diharapkan dalam pengembangan
dermaga pelabuhan penumpang dengan fasilitas yang
memadai.
2. Untuk masyarakat Mentawai dengan adanya dermaga
pelabuhan penumpang dapat dimanfaat kan dengan
baik demi menunjang perekonomian.

64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Adris, A. P. & Susanti, D. (2011). Pengembangan


insfrastruktur pelabuhan dalam mendukung
pembangunan yang berkelanjutan. Jurnal Ilmiah
Media Enggineering, Volume 6, Nomor 1.

Aulia, (2017, September), Pelabuhan Laut Indonesia,


https://id.scribd.com/document/348985392/pelabuhan
-lautIndonesia.
Erdiono (2011), Arsitektur Modern Neo Vernakular di
Indonesia, Jurnal Sabua, vol 3 no 3, 32-29.

Francis D.K. Ching. (2008). Arsitektur Bentuk,


Ruang, dan Tatanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Karmadibrata, Soedjono. (1985).


Perencanaan Pelabuhan, Ganeca Exact. Bandung.

Peraturan Menteri Perhubungan, PM 81, (2011). Standar


Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah
Provinsi Dan Daerah Kabupaten / Kota.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2008).


Undang-undang Nomor 17 tahun 2008 Tentang
Kepelabuhan. Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008, Nomor 127. Sekretariat Negara Republik
Indonesia. Jakarta

Tamin, Ofyar Z, 2003, Perencanaan dan pemodelan


transportasi, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Triatmodjo, Bambang. (2008). Pelabuhan.Beta Offset.


Yogyakarta

65
Wijoyono. Pius Honggo. (2012). Terminal Penumpang
Kapal Laut Pelabuhan Harbour bay Pulau Batam.
Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. Yogyakarta

INTERNET:

http://www.dephub.go.id/files/media/file/pelabuhan/teluk/bay
ur. Pelabuhan Teluk Bayur. Diambil pada tanggal 12
November 2020. Jam 20:00

https://www.mentawaikita.com peta Mentawai. Diambil pada


tanggal 5 November 2020. Jam 15:00

66
LAMPIRAN
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Ir. H. Soekarno No. 201 Surabaya,
Telp. (031) 5946482, 599598247
Fax (031) 5939625
www.ukdc.ac.id

BERITA ACARA BIMBINGAN PROPOSAL SEMINAR

Nama : Tito C. Tasiribubut


NPM : 16310015
Judul : Perancangan Desain Dermaga Pelabuhan Penumpang
Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai

Dosen Pembimbing I : Ibu Dr. Ir. Darmiwati, M.T., I.A.I T.


Dosen Pembimbing II : Josephine Roosandriantini, S.Psi., M.T

No Tanggal Keterangan Tanda tangan


14 Oktober
Perbaikan bab 1 dan
1 2020
melengkapi data

23 Oktober Memperbaiki Batasan


2020 penelitian dan melengkapi
2
bab 2

8 Desember Memperbaiki metode


3 2020 penelitian Pada bab 3

11 Melengkapi data sesuai


Desember dengan survei untuk
4
2020 memperkuat laporan
seminar
8 Januari Melengkapi Konsep
2021 Pendekatan Perancangan
5
dan memasukan hasil
survei kedalam laporan

Anda mungkin juga menyukai