Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori dan Penelitian Terdahulu


2.1.1. Teori Keagenan (Agency theory)

Dalam prinsipal hubungan keagenan timbul karena adanya kontrak antara prinsipal
(shareholders) dan agen (manajemen) dengan memberikan beberapa wewenang pengambilan
keputusan kepada agen (manajemen) menurut (Jensen dan meckling, 1976) dalam (Annisya,
2016) Manajemen merupakan pihak yang harus bertanggung jawab terhadap semua
keputusan yang dibuat karena manajemen merupakan pihak yang bekerja untuk para
kepentingan pemegang saham. Beda halnya dengan para investor yang memiliki tanggung
jawab membagikan deviden kepada agen (manajemen). Demi menghasilkan keuntungan
yang maksimal maka kedua belah pihak harus bekerja semaksimal mungkin. Adanya kontrak
yang telah disetujui oleh agen dan prinsipal akan menyebabkan adanya perbedaan
kepentingan yang tentunya akan menimbulkan konflik Sedangkan (Sihombing, 2014)
berpendapat perbedaan kepentingan antara pihak prinsipal dan agen tersebut menyebabkan
adanya conflict of interest diantara kedua belah pihak.

konflik keagenan dalam perusahaan yaitu ketika ada perbedaan kepentingan antara
prisipal dan agen. Pihak prinsipal memeliki harapan pihak agen bisa melaksanakan tugas yang
berkaitan dalam kepentingan prinsipal, diantara lain yaitu memaksimalkan kesejahteraan para
pemegang saham. Sedangkan dari pihak agen umumnya bertindak berdasarkan kepentingan
yang dia miliki, yaitu memaksimalkan kesejahteraan agen.
Masalah asimetri informasi merupakan dasar dari setiap masalah konflik kepentingan,
akibatnya potensi untuk melakukan fraud lebih besar. Pihak agen mempunyai informasi
tentang kondisi perusahaan yang lebih detail. Agen dapat mempengaruhi ataupun menutupi
informasi yang berguna bagi prinsipal untuk sebuah pengambilan keputusan maupun evaluasi
sekuritas mereka. Adanya asimetri informasi menyebabkan prinsipal tidak dapat mengakses
informasi perusahaan dan berada dalam situasi di mana dia tidak tahu apakah agen tersebut
dapat menerapkan persyaratan kontrak atau tidak. Apalagi jika perusahaan menghadapi
kesulitan keuangan atau kekurangan dalam pengendalian internal, maka mempermudah agen
melakukan fraud (Amara et al., 2013).

13
2.1.2. Kecurangan (Fraud)

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2014) berpendapat bahwa


kecurangan (Fraud) adalah tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang
atau badan yang mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa
manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas. (Sihombing & Rahardjo, 2014)
berpendapat, kecurangan merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh
perusahaan, untuk mengecoh dan menyesatkan para pengguna laporan keuangan, terutama
para investor dan kreditor, dengan menyajikan dan merekayasa nilai material pada laporan
keuangan, agar saham perusahaan tetap diminati. Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE, 2016) kecurangan (fraud) adalah sebuah masalah yang semakin berkembang dewasa
ini. Pelaku-pelaku yang melakukan fraud pun saat ini tidak hanya terbatas pada golongan atas,
namun sudah banyak yang menyentuh lapisan pegawai bawah, hal tersebut menjadi satu hal
yang perlu kita semua waspadai dan peduli terhadap sekeliling tempat kita bekerja.
Kecurangan dalam pohon kecurangan (fraud tree) terdiri atas tiga kategori, yaitu; (1) asset
misappropriation (penyalahgunaan aset) yang dapat berupa penyalahgunaan kas dan
persediaan serta semua aset lainya; (2) Korupsi (corruption) berupa pertentangan kepentingan
(conflict of interest), suap (bribery), pemberian ilegal (illegal gratuity), dan pemerasan
(economic extortion); serta fraudulent misstatement of financial reporting (ACFE, 2016)

2.1.3. Kecurangan Laporan keuangan (Fraudulent financial statement)

Kecurangan laporan keuangan merupakan tindakan yang disengaja, dimana


perusahaan menyajikan laporan keuangan secara tidak wajar dengan menambahkan atau
mengurangkan beberapa elemen sehingga dapat menyesatkan para pengguna laporan keuangan
saat mengambil keputusan. Association of Certified Fraud Examiners (AFCE, 2016)
mendefinisikan kecurangan pada laporan keuangan sebagai kesengajaan, kesalahan dalam
melaporkan atau penghilangan fakta yang bersifat material atau data akuntansi yang dapat
menyesatkan para penggunanya ketika digunakan sebagai bahan pertimbangan, hal itu dapat
menyebabkan pengguna laporan keuangan mengubah atau menukar keputusan

Dalam bukunya Hery (2017;198) menyebutkan pelaporan keuangan yang mengandung


kecurangan biasanya dilakukan dengan cara :

1. Manipulasi, pemalsuan, atau mengubah catatan akuntansi atau dokumen pendukung


yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.

13
2. Kesalahan pengungkapan atau penghilangan secara sengaja peristiwa, transaksi, atau
informasi signifikan lain dalam laporan keuangan.
3. Kesalahan yang disengaja atas penerapan prinsip akuntansi, khususnya yang berkaitan
dengan jumlah, klasifikasi, penyajian atau pengungkapan

Hery (2017;198) juga menyatakan beberapa Teknik kecurangan pelaporan keuangan


yang biasanya dilakukan melalui pengabaian pengendalian oleh manajemen, yaitu :

1. Mencatat jurnal fiktif, terutama menjelang akhir periode akuntansi, untuk


memanipulasi hasil operasi atau untuk mencapai tujuan lainnya.
2. Menyesuaikan asumsi secara tidak tepat, dan mengubah perimbangan yang telah
digunakan dalam mengestimasi saldo akun.
3. Menghilangkan, mengakui lebih dulu, atau menunda pengakuan di dalam laporan
keuangan atas peristiwa dan transaksi yang telah terjadi selama periode berjalan.
4. Menyembunyikan atau tidak mengungkapkan fakta yang dapat mempengaruhi suatu
jumlah tercatat dalam laporan keuangan.
5. Menggunakan transaksi yang kompleks untuk menyajikan posisi atau kinerja keuangan
entitas yang tidak semestinya.
6. Mengubah catatan dan ketentuan yang terkait dengan transaksi signifikan dan tidak
biasa.

Perbuatan kecurangan (fraud) akan terjadi jika tidak ada pencegahan dan pendeteksian,
lemahnya pengendalian internal juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya fraud. Teori
yang kemukakan oleh (Cressey , 1953) mengungkapkan tiga kondisi yang mendukung tindakan
kecurangan yaitu pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rationalization (rasionalisasi),
yang disebut sebagai teori fraud triangle (segitiga kecurangan). Dari tiga kondisi yang
dikemukakan oleh Cressey, ( Wolfe & Hermanson, 2004) menambahkan elemen capability
(kemampuan). Menurut (Wolfe & Hermanson, 2004) bahwa kecurangan tidak akan terjadi
tanpa orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat untuk melaksanakan setiap detail dari
kecurangan tersebut (Annisya, 2016). Kemudian teori tersebut disebut sebagai fraud diamond
yang merupakan bentuk penyempurnaan dari teori fraud triangle. (Faradiza, 2017)
menjelaskan bahwa kunci dalam memitigasi fraud adalah dengan fokus pada situasi khusus
yang terjadi selain pressure dan rationalization serta kombinasi opportunity dan capability.

Kecurangan pada laporan keuangan dapat dideteksi dengan metode fraud score model
atau biasa disebut dengan F-score model sebagaimana yang telah diterapkan oleh (Dechow et

14
al, 2012). Komponen perhitungan dalam F-score model meliputi accrual quality yang
diproksikan dengan RSST accrual dan financial performance yang diproksikan dengan
perubahan pada akun piutang, perubahan pada akun persediaan, perubahan pada akun
penjualan tunai, dan perubahan pada . Semakin tinggi hasil akhir dari perhitungan F-score
maka semakin tinggi pula tingkat resiko kecurangan pada perusahaan tersebut.

F-score = Accrual Quality + Financial Perfomance


∆𝑾𝑪 + ∆𝑵𝑪𝑶 + ∆𝑭𝑰𝑵
𝑹𝑺𝑺𝑻 𝑨𝒄𝒄𝒓𝒖𝒂𝒍 =
𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕

Keterangan :

WC (Working Capital) = (Current Assets – Current Liability)

NCO (Non Current Operating Accrual) = (Total Assets – Current Assets – Investment and
Advances) – (Total liabilities – Current Liabilities – Long Term Debt)

FIN (Financial Accrual) = Total Investment – Total Liabilities

𝐵𝑒𝑔𝑖𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 + 𝑒𝑛𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠


𝑨𝑻𝑺 (𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔) =
2

Financial Performance = Change in receivable + change in inventories + change in cash


sales + change in earnings

Keterangan :

∆𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠
𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑣𝑎𝑖𝑏𝑙𝑒𝑠 =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

∆ 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑡𝑜𝑟𝑖𝑒𝑠
𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

∆ 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 ∆𝑅𝑒𝑐𝑒𝑣𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠
𝑐ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 = −
𝐶ℎ𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 (𝑡) 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 (𝑡)

𝑒𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 (𝑡) 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 (𝑡 − 1)


𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑒𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 = −
𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (𝑡) 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (𝑡 − 1)

15
2.1.3.1 Pressure ( Tekanan)
Pressure (tekanan) merupakan dorongan seseorang untuk melakukan fraud. (Shelton,
2014) dalam (Annisya et al., 2016) menyatakan bahwa tekanan adalah motivasi seseorang
untuk melakukan penipuan, biasanya karena beban keuangan. Albrecht (2012) juga
menjelaskan bahwa tekanan merupakan dorongan atau motivasi ataupun tujuan yang ingin
diraih tetapi dibatasi oleh ketidakmampuan untuk meraihnya, sehingga dapat mengakibatkan
seseorang melakukan kecurangan. SAS No, 99 dalam (Indriani & Terzaghi, 2017) juga
mejelaskan bahwa terdapat beberapa kondisi terkait dengan tekanan yang dapat
mengakibatkan seseorang untuk melakukan tindakan kecurangan yaitu financial stability,
external pressure, personal financial need dan financial target.

Pada penelitian ini untuk menghitung tingkat pressure (tekanan) menggunakan :

1. External Pressure

External pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk


memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga (Yesiariani & Rahayu, 2017). External
pressure dapat terjadi ketika perusahaan menghadapi kesulitan besar dalam memenuhi
pinjaman kredit yang memiliki risiko tinggi, karena itu perusahaan rentan melakukan
kecurangan pada laporan keuangannya agar tetap dianggap mampu untuk mengembalikan
pinjaman kredit (Indriani & Terzaghi, 2013). External Pressure dihitung menggunakan
leverage ratio yang merupakan rasio perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka
panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui (Sujarweni, 2017:62).

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

2. Financial Target

Sebuah perusahaan dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik jika perusahaan tersebut
dapat mencapai target yang diharapkan. Financial target merupakan suatu keadaan dimana
manajemen perusahaan mengalami tekanan untuk mencapai target perusahaan. Tekanan
tersebut dapat berupa target keuangan, penjualan, dan lainlain. Untuk menghitung tingkat
financial target pada suatu perusahaan dapat menggunakan proksi ROA (Return on Assets)
yang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto (Sujarweni,
2017:65). Semakin tinggi ROA yang ditargetkan oleh perusahaan maka semakin rentan
manajemen perusahaan melakukan tindakan kecurangan

16
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

2.1.3.2 Opportunity (Kesempatan)


Kesempatan merupakan situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan
kecurangan, sebuah situasi yang dianggap aman oleh pelaku untuk berbuat curang dengan
anggapan tindakan kecurangannya tidak akan terdeteksi (Albrecht, 2012) dalam (Harahap,
2017)Kesempatan juga dapat terjadi karena lemahnya pengendalian dalam perusahaan.
Kesempatan dapat diukur dengan:

1. Nature of industry

Nature of industry adalah keadaan ideal perusahaan dalam industri. Pada laporan keuangan
terdapat akun-akun tertentu yang besarnya saldo ditentukan berdasarkan suatu estimasi,
misalnya akun piutang tak tertagih dan akun persediaan usang (Yesiariani & Rahayu,
2017).Menurut (Merissa Yesiarini, 2017) Persediaan merupakan aktiva lancar yang rentan
dengan pencurian dan kecurangan karena persediaan dalam suatu perusahaan biasanya dalam
jumlah yang besar dan hal tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap perhitungan pada
neraca dan laba rugi (Ardiyani & Utaminingsih, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh
Summers dan Sweeney (1998) menemukan bahwa kondisi akun persediaan dan piutang usaha
berbeda antara perusahaan yang melakukan fraud dengan perusahaan yang tidak melakukan
fraud. Maka dari itu, proksi yang digunakan pada nature of industry adalah :

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡 − 1
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 = −
𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 − 1

2. Ineffective Monitoring

Ineffective monitoring adalah ketidakefektifan pengawasan dalam sebuah perusahaan,


dikarenakan lemahnya pengawasan sehingga keadaan ini dapat memberikan kesempatan
kepada manajemen perusahaan untuk melakukan tindakan kecurangan. Fraud dapat
diminimalisir dengan mekanisme pengawasan yang baik. Dewan komisaris independen
dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pengawasan perusahaan (Sihombing & Rahardjo,
2014). Pengukuran ineffective monitoring dapat dilakukan dengan cara :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛


𝐵𝐷𝑂𝑈𝑇 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠

17
2.1.3.3. Rationalization (Rasionalisasi)

Rasionalisasi ialah pemikiran dimana seseorang menganggap tindakannya sebagai


suatu perilaku yang wajar, yang secara moral dapat diterima dalam suatu masyarakat yang
normal. Pelaku yang melakukan tindakan fraud selalu membenarkan perbuatannya dengan
mencari-cari alasan ( (Ristianingsih, 2017). Menurut (Annisya, 2016) Beberapa kondisi terkait
dengan rasionalisasi yang mengakibatkan seseorang untuk melakukan kecurangan yaitu
pergantian auditor dan opini audit. Pada penelitian ini, penulis menggunakan siklus pergantian
auditor sebagai proksi dari rasionalisasi. Perusahaan yang melakukan tindakan kecurangan
biasanya sering melakukan pergantian auditor, hal itu dilakukan untuk meminimalisir
kemungkinan kecurangannya terdeteksi oleh auditor lama yang melakukan audit kepada
perusahaan tersebut. Siklus pergantian auditor dapat diukur dengan menggunakan variable
dummy. Apabila perusahaan melakukan pergantian auditor selama periode 2016-2019 akan
diberi kode 1 dan apabila perusahaan tidak melakukan pergantian auditor selama periode 2016-
2019 maka diberi kode 0.

2.1.3.4. Capability (kemampuan)

Capability artinya seberapa besar daya dan kapasitas dari seseorang itu melakukan
fraud di lingkungan perusahaan (Wolfe, 2004). Dalam (Harahap, 2017) Fraud tidak akan
terjadi apabila seseorang yang terlibat dan berperan didalam nya adalah orang yang tepat
dengan memiliki kemampuan (capability) yang tepat. Penelitian ini menggunakan proksi
untuk mengukur capability adalah perubahan direksi. Perubahan direksi pada umumnya
penuh dengan muatan kepentingan pihak-pihak tertentu yang memicu munculnya conflict of
interest (Sihombing, 2014) Jabatan seseorang dalam sebuah organisasi dapat memberikan
kemampuan agar orang lain tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kecurangan.
Pergantian direksi diukur dengan variabel dummy. Apabila terdapat pergantian direksi selama
periode 2016-2019 maka diberi kode 1 dan apabila tidak terdapat pergantian direksi selama
periode tersebut maka diberi kode 0.

2.2 Penelitian Terdahulu


2.2.1. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang menjadi bahan acuan dan
memiliki kaitan dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan penelitian
yang sedang dilakukan dan dapat dijadikan bahan referensi. Berikut beberapa penelitan
terdahulu yang dijadikan refrensi oleh penulis:

18
Penelitian I

Judul : Fraud Detection of Financial Statement by using fraud diamond


perspective
Penulis : Sunardi Sunardi, Nuryanto Amin
Tahun : 2018
Literatur : International Journal of Development and Sustainability ISSN: 2186-
8662 Volume 7 Number 3 (2018): Pages 878-891 ISDS Article ID:
IJDS18012004
Variabel : Independent : financial stability, external pressure, financial targets,
nature of industry, ineffective monitoring, change in auditor dan
capability
Dependen : Financial Statement Fraud
Tehnik Analisis : Statistik Deskriptif
Hasil Penelitian : Financial stability, external pressure, change in auditor, financial
target, rationalization, effectiveness memiliki pengaruh negatif
terhadap financial statement fraud. Sedangkan capability memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap financial statement fraud

Penelitian II
Judul : Deteksi financial statement fraud: Pengujian dengan fraud diamond
Penulis : Merissa Yesiariani, Isti Rahayu
Tahun : 2017
Literatur : Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 21(1) Juni 2017
Variabel : Independent : Pressure, opportunity, rationalization, capability
Dependen : Financial statement fraud
Tehnik : Multiple linear regression
Analisis
Hasil : Variabel external pressure dan rationalization terbukti secara
Penelitian signifikan berpengaruh positif dan variabel financial stability, financial
targets, change of auditor, personal financial need, nature of industry,
ineffective monitoring dan capability tidak terbukti berpengaruh
terhadap financial statement fraud.

Penelitian III
Judul : Fraud Diamond : Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan.
Penulis : Sekar Akrom Faradiza, Suyanto
Tahun : 2017
Literatur : Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017
ISBN: 978-602-73672-1-0
Variabel : Independent : Pressure, opportunity, rationalization, capability.
Dependen : Financial statement fraud

Tehnik : Regresi logistik


Analisis
Hasil : Capability berpengaruh signifikan terhadap terjadinya fraud pada
Penelitian laporan keuangan, sedangkan proksi yang digunakan pada pressure,

19
opportunity dan rationalization tidak berpengaruh terhadap fraud pada
laporan keuangan

Penelitian IV
Judul : Pengujian Fraud Diamond Dalam Kecurangan Laporan Keuangan
(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2011-2015
Penulis : Dea Arme Tiara Harahap, Dr. Majidah, SE.,M.Si, Dedik Nur Triyanto,
SE.,M.Acc
Tahun : 2017
Literatur : e-Proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017.
ISSN : 2355-9357
Variabel : Independent : Pressure, opportunity, rationalization, capability.
Dependen : Financial statement fraud
Tehnik : Teknik regresi logistik
Analisis
Hasil : Pressure, opportunity, rationalization dan capability berpengaruh
Penelitian terhadap kecurangan laporan keuangan secara parsial. Proksi ROA,
change of receivable, independent, rationalization dan capability tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Penelitian V
Judul : Fraud Diamond dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan
Penulis : Poppy Indriani, M. Titan Terzagh
Tahun : 2017
Literatur : I-Finance Vol. 3. No. 2. Desember 2017
Variabel : Independent : Pressure, opportunity, rationalization, capability.
Dependen : Financial statement fraud

Tehnik : Teknik analisis kuantitatif


Analisis
Hasil : External pressure, financial targets, ineffective monitoring, audit
Penelitian opinion dan change of directors tidak berpengaruh terhadap deteksi
kecurangan laporan keuangan. Financial stability dan nature of
industry berpengaruh terhadap deteksi kecurangan laporan keuangan

Penlitian VI
Judul : Pengaruh Fraud Diamond Terhadap Pendeteksian Financial
Statement Fraud dengan Komite audit sebagai variabel moderasi
(Pada perusahaan Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di BEI)
Penulis : Syifa Mardiani, Edi Sukarmanto Th, Mey Maemunah SE
Tahun : 2017
Literatur : Prosiding Akuntansi, ISSN: 2460-6551
Variabel : Independent : Pressure, opportunity, rationalization, capability.
Dependen : Financial statement fraud

20
Tehnik Analisis : Regresi linier berganda
Hasil Penelitian : Variabel financial stability, external pressure, financial target,
ineffective monitoring, pergantian auditor dan pergantian direksi
memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud. Variabel
komite audit mampu memoderasi pengaruh fraud diamond terhadap
pendeteksian financial statement fraud.

Penelitian VII
Judul : Telaah Konsep Fraud Diamond Theory dalam Mendeteksi Perilaku
Fraud di Perguruan Tinggi
Penulis : Ika Ristianingsih
Tahun : 2017
Literatur : Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Ekonomi dan Bisnis
(SNAPER-EBIS 2017)
ISBN : 978-602-5617-01-0
Variabel : Independen : Pressure, opportunity, rationalization, capability.
Dependen : Deteksi perilaku fraud
Tehnik Analisis : Pendekatan kajian pustaka (library research)
Hasil Penelitian : Keempat elemen fraud diamond tidak dapat diteliti secara langsung,
oleh karena itu diperlukan proksi-proksi tertentu untuk
mengukurnya

Penelitian VIII
Judul : The appropriateness of fraud triangle and diamond models in
assessing the likelihood of fraudulent financial statements-An
empirical study on firms listed in the Egyptian stock exchange
Penulis : Noha Mohamed Zaki
Tahun : 2017
Literatur : International Journal of Social Science and Economic Research,
ISSN: 2455-8834
Volume:02, Issue:02
Variabel : Independent : Pressure, opportunity, rationalization, capability
Dependen : Fraudulent financial statement
Tehnik Analisis : Logistic Regression Model
Hasil Penelitian Beberapa faktor yang terdapat pada fraud diamond model
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Faktor-faktor pada fraud diamond model bagus digunakan untuk
menguji kecurangan pelaporan keuangan di Egypt

Penelitian IX
Judul : Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Fraud
Diamond
Penulis : Mafiana Annisya, Lindrianasari, Yuztitya Asmaranti
Tahun : 2016

21
Literatur : Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2016, Hal. 72 – 89 Vol.
23, No. 1 ISSN: 1412-3126
Variabel : Independent : stabilitas keuangan, tekanan eksternal, target
keuangan, sifat industri, opini audit dan pergantian direksi
Dependen : Kecurangan laporan keuangan
Tehnik Analisis : Analisis regresi berganda
Hasil Penelitian : Variabel stabilitas keuangan menunjukkan pengaruh positif
terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan variabel tekanan
eksternal, target keuangan, sifat industry, opini audit dan pergantian
direksi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Penelitian X
Judul : Analysis of factors that influence financial statement fraud in the
perspective fraud diamond: Empirical study on banking companies
listed on the Indonesia Stock Exchange year 2012 to 2014
Penulis : Daniel T. H. Manurung, Andhika Ligar Hardika
Tahun : 2015
Literatur : International Conference on Accounting Studies (ICAS) 2015
Variabel : Independent : financial stability, external pressure, financial
targets, ineffective monitoring, nature of industry, turn of the
auditors, change of directors.
Dependen : financial statement fraud

Tehnik Analisis : Multiple regression


Hasil Penelitian : Variabel financial stability, external pressure, financial targets,
nature on industry, ineffective monitoring, change in auditor tidak
berpengaruh terhadap financial statement fraud. Sedangkan change
of directors berpengaruh positif signifikan terhadap financial
statement fraud

Penelitian XI
Judul : Deteksi Financial Statement Fraud dengan analisis Fraud triangle
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Penulis : Laila Tiffani, Marfuah
Tahun : 2015
Literatur : JAAI Volume 19 NO. 2, desember 2015: 112–125
Variabel : Independent : financial stability, personal financial need, external
pressure, financial target, nature of the industry, effective
monitoring, rationalization.
Dependen : Financial statement fraud
Tehnik Analisis : Analisis Regresi logistik
Hasil Penelitian : Financial stability dan external pressure memiliki pengaruh positif
terhadap financial statement fraud, effective monitoring memiliki
pengaruh negatif terhadap financial statement fraud.
Penelitian XII

22
Judul : Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement
Fraud : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI tahun 2010-2012
Penulis : Kennedy Samuel Sihombing, Shiddiq Nur Raharjo
Tahun : 2014
Literatur : Diponegoro Journal of Accounting, Volume 03, Nomor 02, Tahun
2014, Halaman 1-12 ISSN (Online): 2337-3806
Variabel : Independent : financial targets, financial stability, external
pressure, nature of industry, ineffective monitoring, change in
auditors, rationalization dan capability
Dependent : financial statement fraud
Tehnik Analisis : Multiple linear regression
Hasil Penelitian : Financial stability, external pressure, nature of industry,
rationalization berpengaruh terhadap financial statement fraud.
Sedangkan financial targets, ineffective monitoring, change in
auditors, capability tidak berpengaruh terhadap financial statement
fraud

2.2.2. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

23
Tabel 2. 1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti; Tujuan Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian


Judul; Publikasi ; Tahun Penelitian Penelitian
1 Sunardi Sunardi, M. Bertujuan untuk Statistik Financial stability, 1. Variabel yang 1. Variabel lain yang digunakan
Nuryatno Amin ; Fraud menganalisis Deskriptif external pressure, digunakan : : financial stability
Detection of Financial pendeteksian change in auditor, financial target, 2. periode penelitiannya : tahun
Statement by using fraud fraud diamond financial target, external pressure, 2012-2015.
diamond perspective; terhadap rationalization, nature of 3. Objek penelitian : perusahaan
International Journal of kecurangan effectiveness industry, effective manufaktur
Development and laporan keuangan memiliki pengaruh monitoring,
Sustainability ISSN: 2186- negatif terhadap perubahan
8662 Volume 7 Number 3 financial statement auditor,
(2018): Pages 878-891 ISDS fraud. Sedangkan perubahan
Article ID: IJDS18012004 ; capability memiliki direksi.
2018 pengaruh positif
signifikan terhadap
financial statement
fraud
2 Merissa Yesiariani, Isti Bertujuan untuk Multiple Variabel external 1. Variabel yang 1. Proksi lain yang digunakan :
Rahayu (2017) ; Deteksi pengujian Deteksi linear pressure dan diteliti : pressure, financial stability, personal
financial statement fraud: financial regression rationalization opportunity, financial need
Pengujian dengan fraud statement fraud: terbukti secara rationalization dan 2. Objek penelitian : indeks LQ-
diamond ; Jurnal Akuntansi dengan fraud signifikan capability 45 periode 2010-2014
& Auditing Indonesia 21(1) diamond berpengaruh positif 2. Proksi yang
Juni ; 2017 dan variabel digunakan :
financial stability, financial target,
financial targets, external pressure,
change of auditor, nature of industry,
personal financial ineffective
need, nature of monitoring,
industry, ineffective perubahan

13
monitoring dan auditor dan
capability tidak perubahan direksi
terbukti berpengaruh
terhadap financial
statement fraud
3 Sekar Akrom Faradiza, Bertujuan untuk Regresi Capability 1. Variabel yang 1. Sampel penelitian :
Suyanto ; Fraud Diamond : menganalisis logistik berpengaruh diteliti : pressure, perusahaan manufaktur di
Pendeteksian Kecurangan Fraud Diamond signifikan terhadap opportunity, Bursa Efek Indonesia
Laporan Keuangan ; dalam terjadinya fraud pada rationalization 2. proksi lain dari pressure :
Seminar Nasional Riset Pendeteksian laporan keuangan, dan capability. financial stability
Terapan 2017 | SENASSET Kecurangan sedangkan proksi 2. .proksi dari 3. proksi lain dari rationalization
2017 Laporan yang digunakan pada pressure : : total accrual ratio.
ISBN: 978-602-73672-1-0 ; Keuangan pressure, opportunity financial target , 4. periode penelitian : tahun
2017 dan rationalization external pressure 2012-2015.
tidak berpengaruh 3. proksi dari
terhadap fraud pada opportunity :
laporan keuangan ineffective
monitoring,
nature of industry
4. proksi dari
rationalization :
pergantian
auditor
5. proksi dari
capability :
perubahan direksi

4 Dea Arme Tiara Harahap, Bertujuan untuk Teknik Pressure,opportunity 1. Variabel yang 1. Proksi nature of industry :
Dr. Majidah, SE.,M.Si, menguji fraud regresi , rationalization dan digunakan : receivable
Dedik Nur Triyanto, SE., diamond dalam logistik capability financial target, 2. periode penelitian 2011-
M.Acc ; Pengujian Fraud kecurangan berpengaruh external pressure, 2015.
laporan keuangan terhadap kecurangan nature of industry,

25
Diamond dalam Kecurangan pada sektor laporan keuangan effective
Laporan Keuangan pertambangan secara parsial. Proksi monitoring,
(Studi Kasus Pada 2011- 2015 ROA, change of perubahan
Perusahaan Pertambangan receivable, auditor,
yang terdaftar di Bursa Efek independent, perubahan direksi
Indonesia tahun 2011-2015) rationalization dan 2. Objek penelitian :
; e-Proceeding of capability tidak perusahaan
Management : Vol.4, No.1 berpengaruh pertambangan
April 2017. ISSN : 2355- terhadap kecurangan
9357 ; 2017 laporan keuangan
5 Poppy Indriani, M.Titan Bertujuan untuk Teknik External pressure, 1. Variabel yang 1. Variabel lain yang digunakan :
Terzaghi ; Fraud Diamond mendeteksi fraud analisis financial targets, digunakan : financial stability
dalam Mendeteksi diamond dalam kuantitatif ineffective financial target, 2. Proksi variabel
Kecurangan Laporan kecurangan monitoring, audit external pressure, rationalization : opini audit
Keuangan ; I-Finance Vol. laporan keuangan opinion dan change nature of industry,
3. No. 2. Desember 2017; yang diproksikan of directors tidak effective
2017 oleh variabel berpengaruh monitoring,
independen : terhadap deteksi perubahan
Pressure, kecurangan laporan direksi.
opportunity, keuangan. Financial 2. Proksi variabel
rationalization, stability dan nature fraud : F-score
capability of industry model
Variabel berpengaruh
dependen : terhadap deteksi
Financial kecurangan laporan
statement fraud keuangan
6 Syifa Mardiani, Edi Bertujuan untuk Regresi Variabel financial 1. Variabel yang 1. Variabel lain yang digunakan
Sukarmanto Th, Mey menganalisis linier stability, external digunakan : : financial stability
Maemunah SE ; Pengaruh Pengaruh Fraud berganda pressure, financial financial target, 2. Objek penelitian : perusahaan
Fraud Diamond Terhadap Diamond target, ineffective external pressure, sub sektor farmasi periode
Pendeteksian Financial Terhadap monitoring, ineffective 2012-2016
Statement Fraud dengan Pendeteksian pergantian auditor monitoring,

26
Komite audit sebagai Financial dan pergantian perubahan
variabel moderasi (Pada Statement Fraud direksi memiliki auditor,
perusahaan Sub Sektor dengan Komite pengaruh terhadap perubahan direksi
Farmasi yang terdaftar di audit sebagai financial statement
BEI) ; Prosiding Akuntansi, variabel moderasi fraud. Variabel
ISSN: 2460-6551 ; 2017 (Pada perusahaan komite audit mampu
Sub Sektor memoderasi
Farmasi yang pengaruh fraud
terdaftar di BEI) diamond terhadap
pendeteksian
financial statement
fraud
7 Ika Ristianingsi h ; Telaah Bertujuan untuk Pendekatan Keempat elemen 1. Variabel yang 1. Objek penelitian: perguruan
Konsep Fraud Diamond menganalisis kajian fraud diamond tidak digunakan : tinggi.
Theory dalam Mendeteksi Konsep Fraud pustaka dapat diteliti secara pressure, 2. proksi variabel pressure:
Perilaku Fraud di Perguruan Diamond Theory (library langsung, oleh opportunity, komsensasi, keadilan
Tinggi ; Prosiding Seminar dalam Mendeteksi research) karena itu diperlukan rationalization, organisasi, tekanan
Nasional dan Call for Paper Perilaku Fraud di proksi-proksi capability. situasional berupa otoritas
Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi tertentu untuk 2. Proksi variabel atasan.
(SNAPER-EBIS 2017) mengukurnya opportunity : 3. proksi variabel rasionalisasi :
ISBN : 978-602-5617-01-0 ; keefektifan budaya organisasi dan
2017 pengendalian komitmen organisasi
internal. 4. proksi variabel capability :
posisi dalam pekerjaan, level
penalaran moral dan
kompetensi
8 Noha Mohamed Zaki ; The Bertujuan untuk Logistic Beberapa faktor yang 1. Analisis fraud 1. Objek penelitian : 100
appropriatenes s of fraud menganalisis Regression terdapat pada fraud triangle model perusahaan yang terdaftar
triangle and diamond pengaruh fraud Model diamond model dan fraud pada Egyptian Stock
models in assessing the triangle dalam berpengaruh diamond model Exchange tahun 2012
likelihood of fraudulent mendeteksi signifikan terhadap
financial statements-An fenomena kecurangan

27
empirical study on firms penipuan laporan pelaporan keuangan. 2. Proksi pada Fraud financial
listed in the Egyptian stock keuangan. Faktor-faktor pada statement : Altman Z Score, P
exchange ; International fraud diamond model score dan Beneish M-score
Journal of Social Science bagus digunakan
and Economic Research, untuk menguji
ISSN: 2455-8834 ; 2017 kecurangan
pelaporan keuangan
di Egypt
9 Mafiana Annisya, Bertujuan untuk Analisis Variabel stabilitas 1. Variabel yang 1. Variabel lain yang digunakan
Lindrianasa ri, Yuztitya menganalisis regresi keuangan digunakan yaitu : financial stability
Asmaranti ; Pendeteksian Pendeteksian berganda menunjukkan financial target, 2. Objek penelitian : perusahaan
Kecurangan Laporan Kecurangan pengaruh positif external pressure, real estate yang terdaftar di
Keuangan Menggunakan Laporan terhadap kecurangan nature of industry, Bursa Efek Indonesia
Fraud Diamond ; Jurnal Keuangan laporan keuangan. effective
Bisnis dan Ekonomi (JBE), Menggunakan Sedangkan variabel monitoring,
Maret 2016, Hal. 72 – 89 Fraud Diamond tekanan eksternal, perubahan
Vol. 23, No. 1 ISSN: 1412- target keuangan, sifat auditor,
3126 ; 2016 industry, opini audit perubahan
dan pergantian direksi.
direksi tidak 2. Proksi variabel
berpengaruh financial
terhadap kecurangan statement fraud :
laporan keuangan F-score model
10 Daniel T. H. Manurung, Bertujuan untuk Multiple Variabel financial 1. Variabel yang 1. Variabel lain yang digunakan
Andhika Ligar Hardika ; menganalisis regression stability, external digunakan : : financial stability
Analysis of factors that pengaruh faktor pressure, financial financial target, 2. Objek penelitian : perusahaan
influence financial statement fraud diamond targets, nature on external pressure, bank periode 2012-2014.
fraud in the perspective terhadap industry, ineffective nature of industry,
fraud diamond: Empirical kecurangan monitoring, change effective
study on banking companies laporan keuangan in auditor tidak monitoring,
listed on the Indonesia Stock pada perusahaan berpengaruh perubahan
Exchange year 2012 to 2014 terhadap financial

28
; International Conference Bank periode statement fraud. auditor,
on Accounting Studies 2012- 2014 Sedangkan change of perubahan direksi
(ICAS) 2015 directors
berpengaruh positif
signifikan terhadap
financial statement
fraud
11 Laila Tiffani, Marfuah ; Bertujuan untuk Analisis Financial stability 1. Variabel yang 1. Objek penelitian : perusahaan
Analisis Fraud Diamond menganalisis Regresi dan external pressure digunakan : manufaktur
dalam Mendeteksi Financial Fraud Diamond logistik memiliki pengaruh financial target, 2. Variabel lain yang digunakan
Statement Fraud ; JAAI dalam Mendeteksi positif terhadap external pressure, : financial stability, personal
Volume 19 NO. 2, desember Financial financial statement ineffective financial need
2015: 112–125 ; 2015 Statement fraud, effective monitoring 3. Hanya melakukan analisis
monitoring memiliki fraud triangle
pengaruh negatif
terhadap financial
statement fraud
12 KennedySamuel Sihombing, Bertujuan untuk Multiple Financial stability, 1. Variabel yang 1. Variabel lain yang digunakan
Shiddiq Nur Rahardjo ; menganalisis linear external pressure, digunakan : : financial stability dan
Analisis Fraud Diamond Fraud Diamond regression nature of industry, financial target, rationalization
dalam Mendeteksi Financial dalam Mendeteksi rationalization external pressure, 2. Objek penelitian : perusahaan
Statement Fraud : Studi Financial berpengaruh nature of industry, manufaktur
Empiris pada Perusahaan Statement Fraud : terhadap financial effective 3. Periode penelitiannya : tahun
Manufaktur yang Terdaftar Studi Empiris statement fraud. monitoring, 2010-2012
di BEI tahun 2010-2012 ; pada Perusahaan Sedangkan financial perubahan
Diponegoro Journal of Manufaktur yang targets, ineffective auditor,
Accounting, Volume 03, Terdaftar di BEI monitoring, change perubahan direksi
Nomor 02, Tahun 2014, tahun 2010-2012 in auditors,
Halaman 1-12 ISSN capability tidak
(Online): 2337-3806 ; 2014 berpengaruh
terhadap financial
statement fraud

29
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen pada penelitian ini. Uraian kerangka pemikiran yang mengenai keterkaitan antara
variabel dependen dengan variable independent akan dijelaskan sebagai berikut:

2.3.1. Pengaruh Pressure terhadap kecurangan laporan keuangan

Pressure (tekanan) merupakan dorongan atau tujuan yang ingin diraih oleh seseorang
tetapi dibatasi oleh ketidakmampuan sehingga dapat mengakibatkan seseorang untuk
melakukan kecurangan (Harahap, 2017). SAS No. 99 dalam Indriani & Terzaghi (2017)
menjelaskan bahwa terdapat empat kondisi umum terjadinya fraud yang diakibatkan oleh
pressure, yaitu stabilitas keuangan (financial stability), tekanan ekternal (external pressure),
kebutuhan keuangan individu, dan target keuangan (financial target).

Kinerja perusahaan dinilai baik ketika target yang sudah ditentukan tercapai. Efisien
perusahaan dapat digambarkan dari laba yang didapat, dalam menggunakan aset yang
dimiliki untuk menghasilkan laba tersebut dapat ditunjukkan oleh manajemen kepada para
pengguna laporan keuangan. Financial target diukur dengan menggunakan ROA (Return on
Asset). Semakin tinggi ROA perusahaan maka semakin besar juga perusahaan melakukan
kecurangan laporan keuangan. Penelitian (Kusumaningrum & Murtanto, 2016) juga
berpendapat ,dimana financial target yang diukur dengan menggunakan ROA bepengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian (Ratri, 2018) juga berpendapat demikian
semakin tinggi ROA yang ditargetkan oleh perusahaan, semakin tinggi pula terjadinya
kecurangan laporan keuangan. peneliti berpendapat bahwa financial target berpengaruh
positif terhadap kecurangan laporan keuangan.

External pressure yang diukur dengan DAR (debt to asset ratio). Selain dana dari para
investor, perusahaan juga memperoleh dana dari kreditor. Perusahaan juga berkewajiban
untuk meyakinkan investor jika mereka dapat mengembalikan pinjaman yang sudah didapat.
tingginya rasio DAR maka semakin tinggi juga hutang yang dimiliki perusahaan, dan
menimbulkan tekanan untuk perusahaan yang menyebabkan potensi untuk melakukan
kecurangan pada laporan keuangan. Hal ini sependapat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh (Sihombing & Rahardjo, 2014) yaitu external pressure berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan.

13
2.3.2. Pengaruh Opportunity terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Kesempatan adalah kondisi yang memungkinkan untuk melakukan suatu tindakan


kejahatan. Beberapa kondisi yang terkait dengan kesempatan menyebabkan seseorang untuk
melakukan kecurangan, yaitu nature of industry, ineffective monitoring, organizational
structure. Kegiatan operasional diperusahaan berhubungan erat dengan akun piutang dan
akun persediaan. Persediaan membutuhkan penilaian subjektif untuk memperkirakan
persediaan usang dan hal tersebut memberikan kesempatan manajemen untuk memanipulasi
laporan keuangan. Menurut (Indriani & Terzaghi, 2017) bahwa nature of industry
berpengaruh terhadap kecurangan. Penelitian ini menggunakan rasio total persediaan untuk
mengukur nature of industry dan menurut hasil penelitian karena pengawasan yang lemah
juga dapat menyebabkan adanya kesempatan untuk melakukan tindakan kecurangan.
penelitian dari (Iqbal, 2016) yang membuktikan bahwa nature of industry berpengaruh postif
terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan.

Penelitian (Beasley, 1996) dalam (Sihombing & Rahardjo, 2014) menyebutkan bahwa
masuknya dewan komisaris dari luar perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dewan
tersebut dalam melakukan pengawasan pada manajemen dan mencegah terjadinya
kecurangan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Murtanto, 2016) juga
mendukung bahwa ineffective monitoring berpengaruh terhadap kecurangan laporan
keuangan.hal tersebut didukung oleh penelitian (Nugroho, 2017) ineffective monitoring
berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan.

2.3.3. Pengaruh Rationalization terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Rasionalisasi merupakan pemikiran seseorang dengan menganggap tindakannya


sebagai suatu perilaku yang wajar, yang secara. Pelaku yang melakukan tindakan fraud selalu
membenarkan perbuatannya dengan mencari-cari alasan (Ristianingsih, 2017). Rasionalisasi
dapat diukur dengan perubahan auditor (Kantor Akuntan Publik). Pengukuran tersebut
dilakukan dengan menggunakan variabel dummy, dengan memberikan kode 1 pada
perusahaan yang melakukan pergantian auditor selama periode penelitian dan memberi kode
0 pada perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor. Menurut (Skousen et al., 2008)
dalam (Sihombing & Rahardjo, 2014) menjelaskan bahwa pergantian auditor dapat
menyebabkan masa transisi dan stress period dalam perusahaan. Pihak manajemen dapat
melakukan pergantian auditor untuk menghindari terdeteksinya kecurangan yang dilakukan.

31
Penelitian (Faradiza & Suyanto, 2017) juga berpendapat bahwa pergantian auditor
berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan.
2.3.4. Pengaruh Capability terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Fraud tidak akan terjadi apabila seseorang yang terlibat dan berperan didalam nya
adalah orang yang tepat dengan memiliki kemampuan (capability) yang tepat. Penelitian ini
untuk mengukur capability menggunakan proksi DCHANGE atau perubahan direksi. Tingkat
jabatan seseorang dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya fraud semakin besar.
seseorang dengan jabatan tinggi maka dapat memanfaatkan peluang, kekuasaan dan memiliki
kemampuan yang lebih. Penelitian yang dilakukan oleh (Sihombing & Rahardjo, 2014) dan
(Faradiza & Suyanto, 2017) menunjukkan bahwa perubahan direksi berpengaruh positif
terhadap kecurangan laporan keuangan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya,maka kerangka pemikiran yang


bertujuan untuk menjelaskan hubungan variabel independen (X) terhadap variabel dependen
(Y) dapat dibuat dengan model skema seperti berikut :

Pressure
Financial target (X1)

External Pressure (X2) +

Opportunity +
Nature of industry (X3)
+
Ineffective Monitoring (X4) Kecurangan
Laporan Keuangan
+ (Y)
Rationalization
Perubahan Auditor (X5)
+
Capability
+
Perubahan direksi (X6)

32
Keterangan: Secara Parsial
Secara Simultan
Gambar 2. 1 Kerangka pemikiran
Sumber : data yang diolah (2020)

2.4 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis penelitiannya sebagai berikut :

H₁ : Faktor pressure, opportunity, rationalization, capability berpengaruh secara simultan


terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019.
H₂ : Financial target berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2019.
H₃ : External Pressure berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2019.
H₄ : Nature of Industry berpengaruh positif kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2019.
H₅ : Ineffective monitoring berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2016-2019.
H₆ : Perubahan auditor berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2019.
H₇ : Perubahan Direksi berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2019.

33

Anda mungkin juga menyukai