DOSEN PENGAMPU :
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“Kesehatan Olahraga”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Aktifitas rekreasi alam kegiatan utamanya adalah menikmati alam, dimana unsur rekreasi
juga tetap dipertahakankan. Sebagaimana definisi rekreasi yang menurut asal katanya
mempunyai arti mengembalikan daya cipta.
Menurut kamus WJS Purwadarminta, rekreasi berarti bersukaria, bersenang-senang,
mencipta lagi. Pada Olahraga rekreasi sebagai tonggak pengembangan olahraga pada tingkat
selanjutnya sebagai sebuah upaya pembiasaan gaya hidup sehat dan sejahtera. Dalam kaitan
ini termasuk pula olahraga tradisional. Satu pernyataan penting bagaimana aplikasi IPTEK
keolahragaan dalam kegiatan olahraga rekreasi dan olahraga tradisional sehingga akan terjadi
budaya olahraga.
B. Kajian Teori
PSIKOLOGI PENJAS KESEHATAN
Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa
sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya).
Pada hakikatnya semua lembaga pemerintah maupun swasta, yang membina maupun yang
menggunakan sumber daya manusia yang bergerak dibidang apapun, sadar maupun tidak sadar ,
dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan memelihara / membina mutu sumber daya manusia.
Pembinaan mutu sumber daya manusia ini tujuan utamanya yaitu meningkatkan derajat
kesejahteraan dan produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan paripurna.
Pengacu kepada tiga aspek diatas yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka, berikut
adalah kegiatan kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan paripurna :
1. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dilakukan dengan upaya untuk
meningkatkan derajat sehat dinamis (sehat dalam gerak) melalui berbagai bentuk olahraga,
khususnya olahraga kesehatan, yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rohaniah dilakukan dengan upaya dan menyadarkan
posisi dirinya dalam hubungan dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam semesta ini,
sehingga mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi yang dapat
melestarikan lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi namun rendah
hati.
3. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat juga diperoleh melalui kegiatan
olahraga kesehatan yang memang dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan
rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena masing masing
individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada olahraga akan
sangan mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan
kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.
A. Kesehatan Olahraga
Kesehatan olahraga adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan
derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga
sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri
kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi
dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Kesehatan olahraga meningkatkan derajat Sehat
Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti
sebaliknya. Gemar berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat. Malas
berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan
orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-
infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit
jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak
dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga
dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang
mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri, Bila
olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat
melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.
Intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu. Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur
denyut jantungnya. Cara mengukur intensitas ini adalah, “Intensitas latihan dapat diukur dengan
berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate)”.
Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh menjelaskan:
1. Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus:
denyut nadi maksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20
tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.
2. Takaran intensitas latihan
a. Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun
tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160
sampai dengan 180 denyut nadi/menit.
b. Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun
yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya
adalah70%-85% kaali (220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit. Angka-angka 160
s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang
berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive
zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
c. Lamanya berlatih di dalam training zone:
- Untuk olah raga prestasi: 45 – 120 menit.
- Untuk olahraga kesehatan: 20 – 30 menit.
3
REKREASI DALAM FILSAFAT
I. Pengertian Olahraga Rekreasi
Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang
atau waktu-waktu luang.
Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah olahraga yang
dilakukan untuk tujuan rekreasi.
Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan
pada waktu senggang berdsarkan keingginan atau kehendak yang timbul karena memberi
kepuasan atau kesenangan.
Menurut Herbert Hagg (1994) “Rekreational sport /leisure time sports are formd of
physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after work, on
weekends, in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate) unemployment”.
Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang
ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
Menurut Aip Syaifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta,
Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada
waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Pengertian rekreasi olahraga suatu kegiatan ynag menyenangkan yang mengandung
unsur gerak positif.
Rekreasi Olahraga adalah aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsure-
unsure olahraga (gerak) sehingga dapat menyenangkan.
4
III. Macam-macam Olahraga Rekreasi
6
Salah satu contoh olahraga rekreasi adalah bersepeda, manfaat bersepeda yang nyata adalah :
a. Menguatkan jantung dan paru-paru. Seperti paada olahraga aerobic yang lain,
bersepeda dapat menguatkanjantung dan paru-paru,karena jantung dan paru-paru cukup di
bebani sehingga menjadi lebih terlatih. Tanda-tandabahwa jantung menjadi lebih kuat adalah
tidak cepat merasa cape, sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-haridengan lebih nyaman.
b. Membakar lemak tubuh, sehingga berat badan menjadi turun, dan mencapai berat
badan yang ideal.
c. Bersepeda merupakan kegiatan yang tidak membebani lutut dan telapak kaki, sehingga
kemungkinan cederaberkurang. Dibandingkan dengan olahraga lari misalnya, bersepeda akan
lebih aman.
d. Dengan bersepeda, orang dapat berlatih/bergairah ke daerah-daerah yang jauh dan ini
tentunya lebih baik karenadapat menjadi kegiatan rekreasi. Misalnya bila tinggal di Jakarta,
seorang pesepeda dapat berlatih sampai ke luar kota Jakarta.
e. Bersepeda juga dapat dipakai sebagai alat transportasi sehari-hari ketempat bekerja. Jadi
sangat ekonomis darisegi biaya transport dan sekaligus menjadi lebih sehat.
f. Penggunaan sepeda akan megurangi penggunaan kendaran bermotor, jadi
akan mengurangi polusi udara, sehinggalingkungan menjadi lebih sehat.
Menurut Krippendorf (1994), kegiatan olahraga rekreasi merupakan salah satu kegiatan
yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa
jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat
dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran
dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa
aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka olahraga rekreasi dapat
disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau
beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang
dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari olahraga rekreasi dengan menggunakan dasar
persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-
cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan
sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak
perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau
rumah.
Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya
dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari olahraga rekreasi adalah dalam
pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar melalui bermain”.
Melalui suatu program olahraga rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik,
anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada
pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin
dan para guru.
Secara lebih spesifik peranan olahraga rekreasi dalam kehidupan sosial dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
4. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu.
6. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung
di lapangan.
11. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok.
12. Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti,
tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah
munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan
kegiatan negatif lain yang sejenis.
13. Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan
atau lingkungan alamnya.
A. Kesimpulan
Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa
sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya).
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit ,
maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.
Pelatihanolahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah
prosedur keamanan.
Olah raga diyakini sebagai upaya peningkatan kebugaran jasmani dan meningkatkan
derajat kesehatan sehingga pengembangan olahraga tidak saja pada pencapaian secara prestasi
tetapi olahraga juga harus dikembangkan dan ditingkatkan sebagai suatu gaya hidup seluruh
lapisan masyarakat. Melalui bidang olahraga rekreasi yang memanfaat kan lahan sekitar
diharapkan dapat mencapai gaya hidup sehat dan bugar bagi masyarakat sekitar dan dan rekreasi
yang bermanfaat bagi kesehatan.
B. Saran
Jadikanlah lingkungan disekitar kita sebagai lahan olahraga yang tepat karena aktivitas
olahraga rekreasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari demi kesahatan jiwa dan
raga. Selagi sehat kita bisa melakukan aktifitas apa saja, tapi jika sakit tentu akan susah
melakukan semua aktifitas tersebut. Karena itu, jangan pernah lupa berolahraga. Pola hidup yang
buruk harus kita rubah supaya dapat menjalani hidup yang sehat. Kita dapat memulai hidup sehat
dengan mendisiplinkan diri sendiri untuk aktif berolahraga, lalu mengajak orang lain agar rajin
berolahraga dan menjalani pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Intensitas Latihan Kesehatan. http://cabang-olahraga-olahraga.
blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html.
Olahraga Kesehatan. https://geraksehat.wordpress.com/2007/10
/15/pendidikan-jasmani-dan-olahraga-di-lembaga-pendidikan-bag-.
Cooper, K.H. (1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers,
Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan H.Muchtamadji M.Ali (1997) : Makalah : Pendidikan
Jasmani dan Olahraga di Sekolah, Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2000) : Olahraga Kesehatan
FPOK-UPI.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik,
http://fiptahmotivator.blogspot.com/2012/07/memanfaatkan-lahan-untuk-kegiatan.html
http://frando-barreto.blogspot.com/2012/01/makalah-olahraga-rekreasi.html
http://www.scribd.com/doc/82553562/Manfaat-Olahraga-Rekreasi
http://ardhityaeintrekreasior.blogspot.com/2012/10/pengertian-olahraga-rekreasi.html