Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SPORT HISTORY AND PHILOSOPHY

PSIKOLOGI PENJAS KESEHATAN DAN

REKREASI DALAM FILSAFAT

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Yayan , MPd.

Disusun oleh:

NAMA :Kartika Sukma Dewi


NIM :20376JKRO172

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“Kesehatan Olahraga”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Baubabu, 16 Oktober 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU RI No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang menjadi


ruang lingkup olahraga meliputi tiga kegiatan yaitu olahraga pendidikan; olahraga rekreasi; dan
olahraga prestasi. Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian dalam proses pendidikan
yang dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intra
dan/atau ekstrakurikuler. Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan
kesehatan dan kebugaran, sedangkan olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan
martabat bangsa. Dalam kaitan dengan materi yang dimunculkan yaitu fokusnya pada olahraga
rekreasi, maka penulis akan menjabarkannya langsung pada olahraga rekreasi itu sendiri.
Rekreasi menurut David Gray dalam Butler (1976:10) mendefinisikan bahwa,
“Recreation is an emotional condition within an individual human being that flows from a
feeling of well-being and self-satisfaction”. Menurut pendapat sebagian orang rekreasi
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari hiburan, atau sekedar untuk melepaskan
kelelahan setelah dihadapkan pada berbagai kesibukan dan pekerjaan. Sedangkan olahraga
rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk mengisi waktu luang dengan tujuan akhirnya,
menurut Undang-Undang RI No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah,
“memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan; membangun hubungan sosial;
dan/atau melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional.”
Kegiatan rekreasi alam telah menjadi kebutuhan bagi manusia, terutama masyarakat yang
hidup di kota-kota besar. Mereka adalah masyarakat yang kompleks dan membutuhkan peralihan
suasana. Kondisi di atas membutuhkan tempat dan sarana rekreasi yang ideal, yaitu rekreasi yang
dapat dinikmati secara fisik, sosial, dan emosional.

1
Aktifitas rekreasi alam kegiatan utamanya adalah menikmati alam, dimana unsur rekreasi
juga tetap dipertahakankan. Sebagaimana definisi rekreasi yang menurut asal katanya
mempunyai arti mengembalikan daya cipta.
Menurut kamus WJS Purwadarminta, rekreasi berarti bersukaria, bersenang-senang,
mencipta lagi. Pada Olahraga rekreasi sebagai tonggak pengembangan olahraga pada tingkat
selanjutnya sebagai sebuah upaya pembiasaan gaya hidup sehat dan sejahtera. Dalam kaitan
ini termasuk pula olahraga tradisional. Satu pernyataan penting bagaimana aplikasi IPTEK
keolahragaan dalam kegiatan olahraga rekreasi dan olahraga tradisional sehingga akan terjadi
budaya olahraga.

B. Kajian Teori
PSIKOLOGI PENJAS KESEHATAN

1. Sehat dan Kesehatan


Jasmani
Rohani
Sosial
2. Kesehatan Olahraga
 Ciri umum olahraga kesehatan
3. Konsep Kesehatan Olahraga
4. Ciri Umum Kesehatan Olahraga
5. Sasaran Kesehatan Olahraga
6. Intensitas Kesehatan Olahraga
REKREASI DALAM FILSAFAT

I.PENGERTIAN OLAHRAGA REKREASI


II. PRINSIP-PRINSIP DASAR OLAHRAGA REKREASI
III. MACAM-MACAM OLAHRAGA REKREASI
IV. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREASI
V. NILAI-NILAI DALAM OLAHRAGA REKREASI
VI. TUJUAN OLAHRAGA REKREASI
VII. PERANAN OLAHRAGA REKREASI DALAM KEHIDUPAN
VIII. SASARAN OLAHRAGA REKREASI
BAB II PEMBAHASAN

PSIKOLOGI PENJAS KESEHATAN

1.Sehat dan Kesehatan

Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa
sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya).
Pada hakikatnya semua lembaga pemerintah maupun swasta, yang membina maupun yang
menggunakan sumber daya manusia yang bergerak dibidang apapun, sadar maupun tidak sadar ,
dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan memelihara / membina mutu sumber daya manusia.
Pembinaan mutu sumber daya manusia ini tujuan utamanya yaitu meningkatkan derajat
kesejahteraan dan produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan paripurna.
Pengacu kepada tiga aspek diatas yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka, berikut
adalah kegiatan kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan paripurna :
1. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dilakukan dengan upaya untuk
meningkatkan derajat sehat dinamis (sehat dalam gerak) melalui berbagai bentuk olahraga,
khususnya olahraga kesehatan, yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rohaniah dilakukan dengan upaya dan menyadarkan
posisi dirinya dalam hubungan dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam semesta ini,
sehingga mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi yang dapat
melestarikan lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi namun rendah
hati.
3. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat juga diperoleh melalui kegiatan
olahraga kesehatan yang memang dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan
rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena masing masing
individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada olahraga akan
sangan mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan
kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.

A. Kesehatan Olahraga

Kesehatan olahraga adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan
derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga
sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri
kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi
dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Kesehatan olahraga meningkatkan derajat Sehat
Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti
sebaliknya. Gemar berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat. Malas
berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan
orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-
infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit
jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak
dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga
dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang
mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri, Bila
olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat
melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.

2. Konsep Kesehatan Olahraga


Konsep kesehatan olahraga adalah Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit
tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman). Massal yaitu
Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi kesehatan olahraga
membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai
konsep Sehat WHO. Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa
henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas
berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Kesehatan olahraga dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari
lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang
sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot
tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan
dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-
gerakannya tidak dapat dihafalkan. Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses
berpikir menjadi berkurang.
Kesehatan olahraga memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih
menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara
berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya,
sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para pelakunya.
Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya kesehatan olahraga adalah rasa
kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat
dan mampu melakukan kesehatan olahraga dengan baik secara bersama-sama.

3. Ciri Umum Olahraga Kesehatan


Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas
gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan
untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. Oleh karena itu olahraga mempunyai
dosis olahraganya masing masing.
Berikut adalah ciri umum olahraga kesehatan secara teknis-fisiologik yaitu :
1. Gerakan mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta pada
umumnya (missal)
2. Intensitasnya sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-gerakan maksimal
atau gerakan ekplosip maksimal.
3. Terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat untuk menjangkau seluruh
seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu (tanpa henti).
Adanya satuan gerakan merupakan faktor penting untuk dapat mengatur dosis dan intensitas
olahraga kesehatan secara bertahap.
4. Bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)
5. Diselenggarakan 2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).
6. Dapat mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal (DMN) sesuai umur. DNM
sesuai umur = 220 – umur dalam tahun. Sebaiknya tiap peserta mengetahui cara menetapkan dan
menghitung denyut nadi latihan masing-masing.
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit ,
maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya. Pelatihan
olahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur
keamanan.

3. Sasaran Kesehatan Olahraga


1. Memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada. Misalnya orang yang terikat
dengan kursi roda sekalipun, harus memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih
ada pada semua persendiannya, serta memelihara fleksibilitas dan kemampuan koordinasi,
melalui gerakan gerakan.
2. Meningkatkan kemampuan otot untuk dapat meningkatkan kemampuan geraknya lebih lanjut.
Latihan dilakukan dengan mengisi gerakan gerakan yang dilakukan dengan cepat dan antagonis,
sehingga terjadi tambahan bebang yang ditimbulkan oleh adanya gaya kinetik (gaya sentakan)
yang harus diatasi.
3. Memelihara kemampuan aerobik yang telah memadai atau meningkatkan untuk mencapai
kategori sedang.

4. Intensitas Kesehatan Olahraga

Intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu. Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur
denyut jantungnya. Cara mengukur intensitas ini adalah, “Intensitas latihan dapat diukur dengan
berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate)”.
Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh menjelaskan:
1. Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus:
denyut nadi maksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20
tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.
2. Takaran intensitas latihan
a. Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun
tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160
sampai dengan 180 denyut nadi/menit.
b. Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun
yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya
adalah70%-85% kaali (220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit. Angka-angka 160
s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang
berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive
zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
c. Lamanya berlatih di dalam training zone:
- Untuk olah raga prestasi: 45 – 120 menit.
- Untuk olahraga kesehatan: 20 – 30 menit.

3
REKREASI DALAM FILSAFAT
I. Pengertian Olahraga Rekreasi
Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang
atau waktu-waktu luang.
Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah olahraga yang
dilakukan untuk tujuan rekreasi.
Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan
pada waktu senggang berdsarkan keingginan atau kehendak yang timbul karena memberi
kepuasan atau kesenangan.
Menurut Herbert Hagg (1994) “Rekreational sport /leisure time sports are formd of
physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after work, on
weekends, in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate) unemployment”.
Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang
ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
Menurut Aip Syaifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta,
Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada
waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Pengertian rekreasi olahraga suatu kegiatan ynag menyenangkan yang mengandung
unsur gerak positif.
Rekreasi Olahraga adalah aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsure-
unsure olahraga (gerak) sehingga dapat menyenangkan.

II. Prinsip-prinsip Dasar Olahraga Rekreasi


Olahraga rekreasi sudah merupakan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Dalam
pelaksanaannya mengacu pada prinsipnya yaitu;
(a) aktivitas dilakukan pada waktu senggang,
(b) aktivitasnya bersifat fisik, mental dan sosial,
(c) mempunyai motivasi dan tujuan,
(d) dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja,
(e) dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan fleksibel,
(f) kegiatannya bermanfaat bagi pelaku dan orang lain.

4
III. Macam-macam Olahraga Rekreasi

Olahraga rekreasi bentuknya bermacam-macam diantaranya, hiking, jelajah kampung,


outbound, camping, little farmers, arung jeram, fun offroad,wisata rohani, wisata olahraga, dan
masih banyak lagi. Selain itu bentuk-bentuk olahraga tradisional dari suatu daerah pun dapat
dijadikan sebagai olahraga rekreasi.
Rekreasi alam merupakan jenis kegiatan rekreasi yang memanfaatkan alam sebagai
atraksi utama kegiatan rekreasi, maka jenis kegiatan yang di tampilkan dalam kawasan ini
adalah playing fok karena tempat ini sangat cocok untuk dijadikan olahraga rekreasi playing fok.
Fungsi rekreasi antara lain : perkembangan intelegensia dan menganal pribadi;
mempertinggi imajinasi; menimbulkan sifat ingin tahu dan jiwa petualang, pendidikan mental,
mempertinggi keterampilan, menambah pengetahuan, dan menambah hal-hal baru dalam
kehidupan.
Brockman (1982) menyatakan bahwa kegiatan rekreasi alam terbuka merupakan bentuk
interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Dalam hal ini, manusia memberikan tekanan
terhadap lingkungan yang dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan tersebut. Kerusakan ini
dapat mengakibatkan turunnya daya tarik kawasan rekreasi sebagai daerah tujuan rekreasi, maka
pengembangan kawasan rekreasi di samping berupaya menyediakan sarana dan prasarana untuk
digunakan dalam kegiatan reklreasi harus juga mengedepankan pelestarian / konversi alam. Di
tempat ini kita juga dapat melakukan kegiatan olahraga rekreasi yang lainnya.

IV. Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Rekreasi

Menurut UU RI No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Pembinaan


dan Pengembangan Olahraga Rekresi adalah:
(1) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan untuk
memassalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan hubungan sosial.
(2) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dengan membangun dan memanfaatkan
potensi sumber daya, prasarana dan sarana olahraga rekreasi.
(3) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat tradisional dilakukan
dengan menggali, mengembangkan, melestarikan dan memanfaatkan olahraga tradisional yang
ada dalam masyarakat.
(4) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan berbasis masyarakat
dengan memperhatikan prinsip muudah, murah, menarik, manfaat, dan massal.
(5) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan sebagai upaya
menumbuh kembangkan sanggar-sanggar dan mengaktifkan perkumpulan olahraga dalam
masyarakat, serta menyelenggarakan festifal olahraga rekreasi yang berjenjang dan
berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.

V. Nilai-nilai yang Perlu Dikembangkan dalam Olahraga Rekreasi

 Nilai fisik: pertumbuhan fisik, kebugaran jasmani,rahabilitas,pengembangan


skill,rekreasi,koordinasi,latihan,dan mengurangi ketegangan,kepuasan jasmani dan
rokhani,peningkatan derajat sehat yang dinamis,mengembangkan gerak dasar
seseorang menjadi gerak otomatis melalui latihan yang kontinyu.
Sub-komponen nilai fisik, meningkatkan; daya tahan tubuh,kebugaran,keterampilan
gerak,kesehatan,kekuatan.
 Nilai psikis: dapat memberikan keriangan,kenikmatan,kesenangan,kegembiraan,
kepuasaan,dan kebahagiaan bagi penikmatnya.
Sub-komponen nilai psikis: kegembiraan,kesenangan,kenikmatan,estetika,rasa aman,
menghilangkan kejenuhan.
 Nilai emosional: sebagai penyeimbang seperti ekspresi diri,percaya diri, jati diri,
instrospeksi diri,tantangan,dan sikap saling menghargai baik antara individu atau antara
individu dengan kelompok.
Sub-komponen nilai emosional: ekspresi diri,percaya diri,jati diri,tantangan,dan
keberanian.
 Nilai sosial: keakraban,kesetiakawanan,kebersamaan,komunikasi,persahabatan,
saling toleransi, dan memberikan perhatian kepada sesama.
Sub-komponen nilai sosial: membina kerjasama,menumbuhkan sikap sportifitas, mudah
berkomunikasi,kebersamaan.
 Nilai intelektual (pendidikan): sikap,motivasi, pengetahuan maupun emosional.
Sub-komponen nilai intelektual (pendidikan): meningkatkan pengetahuan,perubahan
sikap(perilaku), menumbuhkan sikap kreatif,mengembangkan hobi,dilakukan
dengan sukarela,penyaluran minat dan bakat,dan kesadaran berbudaya.
 Nilai spiritual: meditasi,perenungan,pendalaman,kekaguman,dan keterpesonaan akan
ciptaan Yang Maha Kuasa.
Sub-komponen nilai spiritual : kekaguman,perluasaan pikiran,meningkatkan keimanan,
dan ketaqwaan.
 Nilai hiburan (intertaiment): kesenangan,kepuasan, dan kesegaran pribadi
secara langsung.
Sub-komponen nilai hiburan: pengisi waktu luang,menghilangkan stress,kepuasan diri.

VI.Tujuan Olahraga Rekreasi

Tujuan rekreasi olahraga adalah


1.Pengisi waktu luang.
2.Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan.
3.Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap), contoh
pendidikan danpekerjaan/bekerja.
4.Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan berkelompok
serta rekreasiaktif).
5.Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang menyenangkan.
6.Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga.
7. Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan.

6
Salah satu contoh olahraga rekreasi adalah bersepeda, manfaat bersepeda yang nyata adalah :
a. Menguatkan jantung dan paru-paru. Seperti paada olahraga aerobic yang lain,
bersepeda dapat menguatkanjantung dan paru-paru,karena jantung dan paru-paru cukup di
bebani sehingga menjadi lebih terlatih. Tanda-tandabahwa jantung menjadi lebih kuat adalah
tidak cepat merasa cape, sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-haridengan lebih nyaman.
b. Membakar lemak tubuh, sehingga berat badan menjadi turun, dan mencapai berat
badan yang ideal.
c. Bersepeda merupakan kegiatan yang tidak membebani lutut dan telapak kaki, sehingga
kemungkinan cederaberkurang. Dibandingkan dengan olahraga lari misalnya, bersepeda akan
lebih aman.
d. Dengan bersepeda, orang dapat berlatih/bergairah ke daerah-daerah yang jauh dan ini
tentunya lebih baik karenadapat menjadi kegiatan rekreasi. Misalnya bila tinggal di Jakarta,
seorang pesepeda dapat berlatih sampai ke luar kota Jakarta.
e. Bersepeda juga dapat dipakai sebagai alat transportasi sehari-hari ketempat bekerja. Jadi
sangat ekonomis darisegi biaya transport dan sekaligus menjadi lebih sehat.
f. Penggunaan sepeda akan megurangi penggunaan kendaran bermotor, jadi
akan mengurangi polusi udara, sehinggalingkungan menjadi lebih sehat.

VII. Peranan Olahraga Rekreasi dalam Kehidupan

Menurut Krippendorf (1994), kegiatan olahraga rekreasi merupakan salah satu kegiatan
yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa
jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat
dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran
dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa
aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka olahraga rekreasi dapat
disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau
beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang
dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari olahraga rekreasi dengan menggunakan dasar
persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-
cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan
sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak
perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau
rumah.

Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya
dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari olahraga rekreasi adalah dalam
pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar melalui bermain”.
Melalui suatu program olahraga rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik,
anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada
pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin
dan para guru.

Secara lebih spesifik peranan olahraga rekreasi dalam kehidupan sosial dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :

1. Mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.

2. Mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga


keseimbangan lingkungan dan menggunakannya secara bijaksana.

3. Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik


antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat ataupun
karakternya.

4. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu.

5. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek lingkungan yang sehat.

6. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung
di lapangan.

7. Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan


organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
8
8. Menumbuhkan dan atau memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan
pondasi yang kuat untuk menumbuhkan “self concept”.

9. Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok .

10. Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi.

11. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok.

12. Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti,
tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah
munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan
kegiatan negatif lain yang sejenis.

13. Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan
atau lingkungan alamnya.

VIII. Sasaran Olahraga Rekreasi


Sasaran olahraga rekreasi yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga sesuai dengan usia
contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk
anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan usia anak kecil.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa
sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya).
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit ,
maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.
Pelatihanolahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah
prosedur keamanan.
Olah raga diyakini sebagai upaya peningkatan kebugaran jasmani dan meningkatkan
derajat kesehatan sehingga pengembangan olahraga tidak saja pada pencapaian secara prestasi
tetapi olahraga juga harus dikembangkan dan ditingkatkan sebagai suatu gaya hidup seluruh
lapisan masyarakat. Melalui bidang olahraga rekreasi yang memanfaat kan lahan sekitar
diharapkan dapat mencapai gaya hidup sehat dan bugar bagi masyarakat sekitar dan dan rekreasi
yang bermanfaat bagi kesehatan.

B. Saran

Jadikanlah lingkungan disekitar kita sebagai lahan olahraga yang tepat karena aktivitas
olahraga rekreasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari demi kesahatan jiwa dan
raga. Selagi sehat kita bisa melakukan aktifitas apa saja, tapi jika sakit tentu akan susah
melakukan semua aktifitas tersebut. Karena itu, jangan pernah lupa berolahraga. Pola hidup yang
buruk harus kita rubah supaya dapat menjalani hidup yang sehat. Kita dapat memulai hidup sehat
dengan mendisiplinkan diri sendiri untuk aktif berolahraga, lalu mengajak orang lain agar rajin
berolahraga dan menjalani pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Intensitas Latihan Kesehatan. http://cabang-olahraga-olahraga.
blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html.
Olahraga Kesehatan. https://geraksehat.wordpress.com/2007/10
/15/pendidikan-jasmani-dan-olahraga-di-lembaga-pendidikan-bag-.
Cooper, K.H. (1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers,
Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan H.Muchtamadji M.Ali (1997) : Makalah : Pendidikan
Jasmani dan Olahraga di Sekolah, Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2000) : Olahraga Kesehatan
FPOK-UPI.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik,
http://fiptahmotivator.blogspot.com/2012/07/memanfaatkan-lahan-untuk-kegiatan.html

http://frando-barreto.blogspot.com/2012/01/makalah-olahraga-rekreasi.html

http://www.scribd.com/doc/82553562/Manfaat-Olahraga-Rekreasi

http://ardhityaeintrekreasior.blogspot.com/2012/10/pengertian-olahraga-rekreasi.html

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan


Nasional. Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai