.............................
A. Latar Belakang
baik secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan (manajemen) kelas yang baik
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (1) yang memfokuskan pada hal-hal yang
bersifat fisik, dan (2) yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat non-
fisik. Kedua hal tersebut perlu dikelola secara baik dalam rangka
baik pula.
pengaturan peserta didik dalam belajar. Sedangkan hal-hal yang bersifat non-
fisik lebih memfokuskan pada aspek interaksi peserta didik dengan peserta
didik lainnya, peserta didik dengan guru dan lingkungan kelas maupun
kondisi kelas menjelang, selama, dan akhir pembelajaran. Atas dasar inilah,
secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar.( Sunaryo, 1989: 62)
Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif,
Belajar Mengajar. Kedua; diketahui masalah apa sajakah yang biasa timbul
maka guru dapat mengarahkan siswa dengan lebih mudah untuk mendorong
Jadi, Proses Belajar Mengajar dapat terwujud dengan baik apabila ada
interaksi antara guru dan siswa, sesama siswa atau dengan sumber belajar
lainnya. Dengan kata lain “belajar dikatakan efektif apabila terjadi interaksi
keadaan siswa, jumlah siswa, fasilitas yang kurang memadai, letak sekolah,
dan sebagainya. Sehingga, seorang guru dituntut mempunyai kemampuan/
hasil belajar yang optimal dan semaksimal mungkin sesuai dengan tujuan
B. Manajemen Kelas
1992:8)
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi
sudut, yakni :
guru dalam suatu tempat, ruangan, tingkat dan waktu tertentu.( Imron,
2003 : 43 )
Setelah berbicara tentang pengertian dari Sistem Pengelolaan/
Manajemen dan Kelas diatas, maka dibawah ini para ahli pendidikan
kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang
murid. ( Hadari Nawawi, 1982: 115) Dari uraian diatas jelas bahwa
Kelas adalah usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas
67)
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dan masih banyak lagi
siswa untuk selalu ikut terlibat dan berperan serta dalam proses
pendidikan di sekolah.
2. Tujuan Manajemen Kelas
sebagai berikut :
b. Membantu siswa untuk mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata
(Manajemen) Kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib,
Maka dapat disimpulkan bahwa agar setiap guru mampu menguasai kelas
permasalahan yang ada, sehingga tercipta suasana yang kondusif, efektif dan
efisien.
diliputi oleh motivasi siswa yang tinggi, dapat dilakukan secara preventif
yang dilakukan atas dasar inisiatif guru untuk menciptakan suatu kondisi
Preventif meliputi :
pendidikan.
pendidikan.
tertentu.
akan tercapai.
pelanggaran.
(Imron, 2003:67)
Kuratif meliputi :
1) Identifikasi Masalah
Pertama-tama guru melakukan identifikasi masalah dengan
2) Analisis Masalah
sebenarnya.
4) Monitoring
sama.
163-171)
dan sifat siswa, dan situasi kelas pada waktu seorang siswa melakukan
a. Pendekatan Manajerial
1) Kontrol Otoriter
disiplin kelas yang baik adalah apabila siswa duduk, diam, dan
2) Kebebasan Liberal
Menurut konsep ini, siswa harus diberi kebebasan sepenuhnya
3) Kebebasan Terbimbing
diri-sendiri.
b. Pendekatan Psikologis
sebagai berikut :
yaitu:
yang mempradugakan :
alternatif penyelesaian.
kelompok sosial.
1991: 328-332)
Jika dilihat dari istilah tersebut, maka terdapat dua suku kata yang
128)
terdidik yang belajar. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan sisi guru
Hubungan guru dan siswa adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku
pendidik dan pelaku terdidik. Dari segi tujuan akan dicapai baik guru
tujuan instruksional.
sehingga menjadi mandiri dan utuh, disamping itu pula proses belajar
dengan bahan belajar menjadi suku rinci dan menguat. Adanya informasi
itu mungkin akan lebih berhasil atau lebih efektif dalam mencapai tujuan
ditimbulkan oleh sesuatu yang bisa berupa bahan cetakan (buku teks,
surat kabar, majalah, dsb), gambar, program televisi, atau kombinasi dari
obyek-obyek fisik, dsb. Peristiwa ini mencakup semua ranah atau domain
dipermudah/ difasilitasi.
lain :
a. Faktor raw input (yakni faktor murid itu sendiri), dimana tiap anak
1) kondisi fisiologis
2) kondisi psikologis
1) kurikulum
a. Bahan Belajar
b. Suasana Belajar
Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, dan alat-alat belajar
berkembang maju.
semakin meningkat.
( Mujiono, 1999:26-31)
arti ada yang dibimbing, diajari dan atau dilatih dalam peningkatan
Quran Hadist.
ajaran yang tekandung dalam al-Quran dan Hadist dari peserta didik,
cukup kuat. Dasar tersebut dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain :
a. Dasar Yuridis
1) Dasar Ideal
Yakni dasar dari UUD 1945 dalam Bab XI Pasal 29 ayat 1 dan 2,
yang berbunyi :
3) Dasar Operasional
Universitas Negeri.
b. Dasar Religius
Dasar Religius adalah dasar-dasar yang bersumber dalam agama
adalah:
saling berkaitan satu sama lain, yaitu : (1) peserta didik; (2) pendidik; (3)
berikut :
karena itu, faktor peserta didik tidak dapat digantikan dengan faktor
yang lain.
b. Pendidik, salah satu faktor yang sangat penting karena, pendidik yang
kesimpulan bahwa:
Hadist diupayakan:
dan psikomotorik.
tetapi juga di luar kelas dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang
dengan baik dan guru dapat mengajar dengan baik pula, karena cara guru
mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
secara garis besar dapat dikatakan bahwa dengan Manajemen Kelas dapat
masing-masing siswa.
DAFTAR PUSTAKA
______ 1991. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Ahmadi, Abu & Tri Prasetyo, Joko. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia.
Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiyah dkk. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Madjid, Abdul & Andayani, Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Narbuko, Cholild & Achmadi, Abu. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.