Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
IDENTIFIKASI KASUS
B. ANALISA KASUS
1. Definisi
Perilaku kekerasan adalah salah satu respons marah yang
diespresikan dengan melakukan ancaman, mencederai orang lain,
dan merusak lingkungan. Respons ini dapat menimbulkan kerugian
baik bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan (Keliat,dkk,
2011).
2. Rentang Respon
Perilaku atau respon kemarahan dapat berflutuatif dalam rentang
adaptif sampai maladaptif.Rentang respon marah menurut (Fitria,
2010).
3. Yang dimana kita tahu bahwa kasus perawat yang bernama
mahardika nani atau ayu dianiaya keluarga korban berinisial AG.
Pada kasus ini menunjukan bahwa rentang respon tergolong pada
tingkat maladaptif yang merujuk pada perilaku kekerasan dimana
inisial AG menendang ayu dan mengenai pundak kanan korban.
Dan peristiwa itu juga yang menyebabkan ayu syok dengan
peristiwa tersebut.
4. Proses terjadinya masalah :
a. Factor predisposisi
Factor predisposisi artinya mungkin terjadi atau mungkin tidak
terjadinyamya prilaku kekerasan jika factor berikut dialami oleh
individu:
1) Psikologis: Yang kita tahu bahwa pada kasus perawat yang
bernama Maharika Nani atau Ayu yang dianiaya keluarga
korban berinisial AG, pada kasus ini korban hanya menegur
lantaran hanya bermaksud agar pelaku tidak sampai
mengganggu bayi lainnya diruang perawatan, namun pelaku
melakukan tindak kekerasan menendang korban serta
mengenai pundak kanan korban. Hal ini mengakibatkan korban
syok dengan aksi pelaku berinisial AG yang bisa jadi akan
mengakibatkan trauma bagi pelaku.
2) Perilaku: Pada kasus ini pelaku berinisial AG tidak terima akan
adanya teguran dari korban sehingga pelaku melakukan
penganiayaan dengan menendang Ayu dan mengenai Pundak
kanan korban.
b. Factor presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber dari pasien, lingkungan atau
interaksi dengan orang lain. Kondisi pasien seperti ini kelemahan fisik
(penyakit fisik), keputusasaan, ketidak berdayaan, percaya diri yang
kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan. Demikian pula dengan
situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada
penghinaan, kehilangan orang yang dicintainya atau pekerjaan dan
kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain interaksi yang profokatif
dan konflik dapat pula memicu perilaku kekerasan (Prabowo, 2014).
Yang sudah kita baca pada kasus perawat yang bernama Maharika Nani
atau Ayu yang dianiaya keluarga korban berinisial AG, pada kasus ini
korban atau perawat di RSUD Lakipadada Tana Toraja mendapat
perlakuan kasar oleh keluarga pasien yang sedang berduka. Dugaan dari
kasus penganiayaan ini karena tidak terimanya pelaku atas teguran korban
pada saat keluarganya sedang berduka atas meninggalnya anak dari si
pelaku.Kasus ini bermula saat korban atau perawat mendatangi keluargan
pasien di runag perawatan bayi.Saat itu perawat atau korban menegur AG
yang menangis keras lantaran berduka atas anaknya yang meninggal.
5. Tanda dan gejala
Menurut kami, tindakan yang dilakukan oleh orang tua pasien dengan
inisial AG merupakan tindakan yang tidak terpuji. Jika memang ia sedang merasa
berduka dan tidak suka ketika ditegur perawat, hendaknya orang tua dengan
inisial AG tersebut jangan melakukan tindakan kekerasan fisik yaitu dengan
menendang. Namun, orang tua tersebut dapat berbicara baik-baik layaknya orang
yang berduka.Misalnya dengan nada yang agak tinggi tapi jangan sampai melukai
perawat. Definisi
Caring
secaraumumdapatdiartikansebagaisuatukemampuanuntukberdedikasibagioranglai
n, pengawasandenganwaspada, perasaanempati pada orang lain dan
perasaancintaataumenyayangi. Dalamkeperawatan, caring merupakanbagian inti
yang pentingterutamadalampraktikkeperawatan. Konsep caring pun
mengalamiperkembangan yang pesat. Jean
Watson,seorangprofesseorkeperawatanmemilikipersepsinyasendirimengenai
caring. Tulisaniniakanmenjelaskanlebihlanjutmengenai caring
menurutWatson.Watsonmengemukakanbahwa caring merupakan inti
darikeperawatan. Dalamhalini, caring merupakanperwujudandarisemuafaktor
yang digunakanperawatdalammemberikanpelayanankesehatan pada klien.
Kemudian, caring juga
menekankanhargadiriindividu,artinyadalammelakukanpraktikkeperawatan,
perawatsenantiasaselalumenghargaikliendenganmenerimakelebihanmaupunkekura
nganklien. Watson juga
mengemukakanbahwaresponsetiapindividuterhadapsuatumasalahkesehatanunik,
artinyadalampraktik keperawatan,
seorangperawatharusmampumemahamisetiaprespon yang
berbedadariklienterhadappenderitaan yang dialaminya dan
memberikanpelayanankesehatan yang tepatdalamsetiaprespon yang berbeda.
2. Setiapindividuharuslebihmenyayangi dan
mencintaiuntukmemeliharahumanitasmereka agar dapatbertahanhidup
2. KonseptentangkesehatanKesehatanmerupakankuutuhan dan
keharmonisanpikiranfungsifisik dan sosial.
Menekankanfungsipemeliharaansertaadaptasiuntukmeningkatkanfungsidalampem
enuhankebutuhansehari-hari.
Kesehatanmerupakansuatukeadaanterbebasdarikeadaanpenyakit, dan Jean Watson
menekankan pada usahausaha yang dilakukanuntukmencapaihaltersebut.
2.Analisis kasus
1. Menerapkansikappenuhpenghargaandenganmenegurpasien AG agar
tidakterlaluhisterisdalamkedukaannyakarenadapatmengganggukenyamana
npasien lain terutamabayi di dalamruangperawatanbayi
2. Menggunakanmetodesecarasistematisdalampenyelesaianmasalahuntukpen
gambilankeputusandenganmemanggilpihakkepolisiandalampenanganankas
usini agar terselesaikandenganbaik dan tidakmerugikan salah satupihak.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umpo.ac.id/6176/3/BAB%202%20RISTYANA%20NURUL
%20SAPUTRI%2017613115.pdf
http://repository.unimus.ac.id/4606/4/BAB%20II.pdf