Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ISM MA'RIFAT DAN ISM NAKIROH


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Qiro'atul Kutub II
Dosen Pengampu: Asep Saepudin, S.Ag., M.Ag

Disusun Oleh : Kelompok 3 PAI 3-F


 Ade Miftah Farid
 Dewi Saroh
 Kaniawati

PROGRAM SUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TASIKMALAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah SWT,Rabb semesta alam yang senantiasa


mencurahkan karunia dan limpahan kasih sayang-Nya kepada seluruh
penghuni alam semesta. Shalawat beserta salamnya semoga tercurah
limpahkan kepada Uswah Hasannah yakni Rasulullah Muhammad SAW, juga
kepada Ahlul baitnya, sahabatnya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Ucapan rasa syukur yang mendalam kami panjatkan kepada Allah
SWT,yang senantiasa memberikan kekuatan kepada kami untuk menggali
sebagian kecil dari luasnya ilmu Allah yang bertebaran di semesta ini, atas
taufik-Nya pula makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar.
Kami juga ucapkan terima kasih khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Qiro’atul Kutub II. Alhamdulillah, kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun isi dari makalah ini
kami kutip dari buku ataupun dari situs-situs internet. Semoga menjadi amal
ibadah dan bermanfaat makalah yang di susun ini.

Tasikmalaya, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Terjemah dan mufrodat …………………………………………… 3
B. Pengertian isim nakiroh …………………………………………… 6
C. Karakteristik isim nakiroh ………………………………………… 7
D. Pengertian isim ma’rifah ………………………………………….. 8
E. pembagian isim ma’rifah ………………………………………….. 8
F. perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifah ………………… 12

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13


A. Kesimpulan ………………………………………………………... 13
B. Saran ………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah SAW


menggunakan bahasa tersebut. Dalam QS. Fusshilat: 44 telah dijelaskan
sebagaimana yang berbunyi:

‫ت آيَاتُهُ أَأَ ْع َج ِم ٌّي َو َع َربِ ٌّي‬


ْ َ‫ًّا لَقَالُوا لَوْ اَل فُصِّ ل‬YZ‫َولَوْ َج َع ْلنَاهُ قُرْ آنًا أَ ْع َج ِمًي‬

”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?”
apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?”

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu isim,
fi’il, dan huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim saja, lebih
khususnya lagi isim nakiroh dan ma’rifah. Isim adalah kata yang bermakna namun
tidak terikat dengan waktu. Isim nakiroh merupakan isim yang maknanya masih
umum, sedangkan isim ma’rifah merupakan isim yang maknanya sudah tentu.

Dalam kehidupan sehari-hari ketika kita sedang membaca terutama


membaca kitab, pasti kita menemukan isim yang bermacam-macam. Kalau dalam
bahasa Indonesia ada kata memiliki berbagai arti ada juga yang mengandung
nama orang, julukan, kata ganti dan lain-lain. Demikian juga dalam tata bahasa
arab ada isim yang mempunyai arti nama orang, julukan atau panggilan. Isim-
isim tersebut diringkas atau dikemas menjadi isim ma’rifat. Selain isim ma’rifat
ada juga isim nakiroh, yang merupakan kalimat isim yang maknanya masih umum
atau belum pasti.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian isim nakiroh?

2. Bagaimana karakteristik isim nakiroh?

3. Apa pengertian isim ma’rifah?

4. Bagaimana pembagian isim ma’rifah?

5. Apa perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifah?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pembahasan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian isim nakiroh

2. Untuk mengetahui karakteristik isim nakiroh

3. Untuk mengetahui pengertian isim ma’rifah

4. Untuk mengidentifikasi pengklasifikasian isim ma’rifah

5. Agar bisa membedakan antara isim nakiroh dan isim ma’rifah

2
BAB II

PEMBAHASAN

RAHASIA PUASA

Alloh SWT telah mengagungkan Kepada hamba-hamba-Nya dengan


Karunia-Nya Yaitu Menolak Kepada Mereka (Hamba) dari tipu daya syaitan dan
sangkaan dari kekecewaan-Nya. Ketika Menjadikan Puasa itu sebagai Benteng
untuk para Wali-wali Alloh dan sebagai Tutup/tabir.

Telah datang dari Rasululloh Saw bahwa Puasa itu ialah setengah dari
sabar. Dan Alloh telah berfirman : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas/hisab. “

Dan diberikan balasan puasa untuk hukum estimasi dan perhitungan. Dan
kami melarangmu untuk mengetahui karunia-Nya (puasa).

3
Telah berbicara Nabi SAW : Demi dzat yang berkuasa atasnya waktu
sungguh bau mulut orang puasa itu lebih wangi menurut Alloh melebihi wanginya
misik. Dan berfirman Alloh Azza Wajalla : Sesungguhnya dia menahan syahwat,
makanan, dan minumannya demu aku. Maka puasa itu milikku. Akulab yang akan
memberikan pahalanya. Dan orang yang berpuasa itu telah dijanjikan dengan
bertemu Alloh SWT di dalam membalas pahala puasnya.

Telah bersabda Rasulullah SAW untuk orang yang berpuasa itu ada dua
kesenangan. 1. Kesenangan ketika berbuka puasa dan 2. Kesenangan ketika
bertemu dengan Alloh SWT.

Dan diceritakan dalam firman Alloh SWT “ maka tidak seorangpun


mengetahui apa yang di sembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam
nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan. Pekerjaan mereka adalah berpuasa. Karena ada firman Alloh
sesungguhnya hanya orang-orang sabar lah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas/hisab. Maka dia membebaskan orang yang berpuasa dengan pahalanya dan
dia mengambil resiko secara tidam wajar, atau besar sehingga dia tidam jatuh
dalam ilusi dan penghargaan.

Dan seharusnya begitu; Karena puasa hanya untuknya, dan mulia baginya,
bahkan jika semua ibadah untuknya sebagai kehormatan rumah dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri, dan seluruh bumi memiliki dua arti:

Satu: bahwa puasa adalah menahan dan meninggalkan, dan puasa itu
sendiri adalah rahasia yang tidak terlihat perbuatan apa pun, dan semua ketaatan
terlihat dari ciptaan dan dilihat, dan puasa hanya dilihat oleh Allah SWT, karena
itu adalah pekerjaan batin dengan kesabaran belaka.

Yang kedua: bahwa dia menaklukkan musuh Tuhan Yang Maha Esa,
karena sarana Setan, Tuhan telah mengutuknya, adalah keinginan; Sebaliknya,
keinginan diperkuat dengan makan dan minum

Dalam menekan musuh Tuhan adalah kemenangan bagi Tuhan Yang


Maha Esa, dan penolong Tuhan Yang Maha Esa tergantung pada kemenangannya,

4
Tuhan Yang Maha Esa berfirman: ((Jika Anda membantu Tuhan, dia akan
membantu Anda dan membuat kaki Anda kokoh.

Dari segi ini puasa telah menjadi pintu ibadah dan menjadi surganya, dan
jika begitu besar keutamaannya, maka perlu diperjelas kondisi lahir dan batinnya
dengan menyebutkan rukun, sunnah, dan syarat di dalamnya.

MUFRODAT

َ‫ْال ِمنَّة‬ isim nakiroh, karena maknanya berubah.

‫َع ْنهُ ْم‬ isim marifat karena dimasuki isim dhomir jama mudzakar ghoib

‫ان‬َ ‫ال َّش ْي‬


ِ ‫ط‬ isim ma'rifat karena dimasuki alif lam

‫الصَّوْ َم‬ isim ma'rifat karena dimaduki alif lam

َّ ‫ ال‬ism ma’rifat karena dimasuki alif lam


‫صبْر‬

ّ ٰ ‫ ال‬isim ma'rifat karena dimasuki alif lam


َ‫صبِرُوْ ن‬

‫ اَجْ َرهُ ْم‬isim ma’rifat karena dimasuki isim dhomir jama mudzakar ghaib

‫ التَّ ْق ِدي ِْر‬isim ma'rifat karena dimasuki alif lam

ِ ‫ َو ْال ِح َسا‬isim ma’rifat karena dimasuki alif lam


‫ب‬

ِ ‫ ْال ِمس‬isim ma’rifat karena dimasuki alif lam


‫ْك‬

‫ َوالَّ ِذي نَ ْف ِسي‬. isim mausul

‫ عملهم‬isim ma’rifat karena dimasuki dhomir jama mudzakar ghaib

‫ نصرهللا‬isim ma’rifat karena diidofatkan pada isim alam

‫ هذاالوجه‬isim ma’rifat karena diidofatkan pada isim alam dan isim isyaroh

‫ باب العبادة‬isim ma’rifat karena diidofatkan pada isim alam

Imam Ibnu Malik, memberi definisi tentang isim ma'rifat dan isim nakiroh
dengan bait al-Fiyahnya:

‫أَوْ َواقِ ٌع َموْ قِ َع َما قَ ْد ُذ ِك َر‬# ‫نَ ِك َرةٌ قَابِ ُل َلْ ُمؤَ ثِّ َرا‬

5
ْ‫ َو ِه ْن َد َوا ْبنِي َو ْال ُغالَ ِم َوالَّ ِذي‬# ْ‫ْرفَةٌ َكهُ ْم َو ِذي‬
ِ ‫َو َغ ْي ُرهُ َمع‬

"Nakirah adalah Isim yang dapat menerima 'al' serta memberi efek
Ma’rifah atau Isim yang menempati tempat isim yang telah disebutkan (yang
dapat menerima alif lam ma’rifah)"

"Selainnya (pengertian isim nakirah), dinamakan isim ma’rifah, yakni


seperti  ‫هُ ْم‬ (isim dlamir),  ‫ ِذي‬  (isim isyarah),  ‫ ٌد‬YYYY‫ ِه ْن‬  (isim alam),  ‫(اِ ْبنِي‬isim yang
ْ (isim yang memakai alif lam ma’rifah) dan  ‫الَّ ِذي‬ (isim
diidlofatkan), ‫ال ُغالَم‬ 
maushul)"

A. Pengertian Isim Nakiroh

Menurut Moch. Anwar dalam Ilmu Nahwu; Terjemahan Al-Jurumiyah dan


Imrithy Berikut Penjelasannya, isim nakiroh ialah isim yang jenisnya bersifat
umum yang tidak menentukan suatu perkara dan lainnya.[1] Isim nakiroh atau
dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan kata indefinite (belum pasti). Secara
sederhana, definisi atau ta’rifnya adalah isim yang memiliki arti yang bersifat
umum atau global.

Pakar nahwu lainnya memndefinisikan isim nakiroh sebagai isim yang


layak masuk alif lam (‫)ال‬.[2] Contoh ‫ َر ُج ٌل‬artinya laki-laki (yang tidak ditentukan
siapa laki-laki itu sehingga masih bersifat umum). Pada kata ‫ ٌل‬YYُ‫ َرج‬di atas
maknanya masih umum dan masih butuh penjelasan, oleh karena itu isim nakirah
harus diberi alif lam (‫ )ال‬yang bisa mema’rifatkan (mengkhususkan) isim tersebut.

‫النكرة اسم يدل على شيئ غير معين‬

Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu benda
tertentu

‫ف‬YY‫ول األل‬YY‫لح دخ‬YY‫ا ص‬YY‫ل م‬YY‫ه ك‬YY‫والنكرة كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر وتقريب‬
‫والالم عليه نحوالرجل والغالم‬

Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak
menentukan sesuatu perkara dan lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim yang layak
dimasuki alif dan lam, contoh : ‫ الرجل‬atau ‫( الغالم‬asalnya ‫ رجل‬dan ‫)غالم‬.

6
Isim nakiroh/indefinitif adalah setiap isim yang menunjukkan pada makna
yang tidak ditentukan atau makna umum. Biasanya diakhiri dengan tanwin
dan/atau tidak diawali Alif Lam (‫)ال‬.

Contoh:

Arab Arti Arab Arti


ٌ‫ِكتَاب‬ Buku ‫ع ُْليَا‬ Tinggi
‫ص ْغ َرى‬
ُ Kecil َ‫طَالِبُوْ ن‬ Siswa-
siswa
‫َم َسا ِج ُد‬ Mesjid- ٌ‫َم ْد َر َسة‬ Sekolah
mesjid
ٌ ‫إِ ْن َس‬
‫ان‬ Manusia ٌ‫َمرْ أَة‬ Perempuan

B. Karakteristik Isim Nakiroh

Syaikh Ibn Malik menyatakan dalam kitabnya:

‫ أَوْ َواقِ ٌع َموْ قِ ٌع َما قَ ْد ُذ ِك َر‬# ‫نَ ِك َرةٌ قَابِ ُل أَلْ ُمؤَ ثِرًا‬

“Isim nakirah menerima alif lam (‫ )ال‬yang membekas atau isim yang
menempati kedudukan isim yang menerima alif lam (‫ )ال‬yang telah di sebutkan
alif lam”.

Maksudnya adalah isim nakirah itu bisa menerima alif lam (‫ )ال‬dan setelah
kemasukan alif lam tersebut menyebabkan kema’rifatannya. Contoh ‫( َر ُج ٌل‬laki-
laki) menjadi ‫( ال َّر ُج ُل‬seorang laki-laki).

Adapun lafaz yang tidak menerima alif lam (‫ )ال‬tetapi menempati


tempatnya lafaz yang bisa menerima alif lam (‫)ال‬, contoh dalam lafadz :

- lafaz ْ‫ ُذو‬yang bermakna ٌ‫صا ِحب‬


َ (orang yang memiliki)

- ٌ ‫( إِ ْن َس‬orang)
lafaz ‫ َم ْن‬istifham atau syarat yang bermakna ‫ان‬

- lafaz ‫ ما‬istifham atau syarat yang bermakna ‫( َش ْي ٌئ‬sesuatu)

7
Lafaz-lafaz di atas tidak bisa menerima alif lam (‫)ال‬, tetapi makna yang
digunakan bisa menerima alif lam (‫)ال‬, oleh karenanya juga termasuk isim
nakirah. Sedangkan lafaz yang dapat menerima alif lam (‫ )ال‬tetapi tidak
menyebabkan kema’rifatannya tidak di sebut isim nakirah, seperti lafadz ُ‫ال َعبَّاس‬.ْ

C. Pengertian Isim Ma’rifah

Menurut Moch. Anwar dalam Ilmu Nahwu; Terjemahan Al-Jurumiyah dan


Imrithy Berikut Penjelasannya, isim ma’rifah ialah lafaz yang menunjukkan benda
tertentu.[5] Isim ma’rifah atau dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan kata
definite (pasti). Secara sederhana definisi atau ta’rifnya adalah isim yang memiliki
arti yang bersifat khusus atau spesifik. Contoh: ‫زَ ْي ٌد‬, kata zaidun menunjukkan
orang yang bernama zaid, ‫ ال َّر ُج ُل‬yang berarti seorang laki-laki.

‫المعرفة اسم يدل على شيئ معين‬

Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu.

Adanya alif lam pada suatu kalimat isim menunjukkan bahwa kalimat
tersebut ialah isim ma’rifah. Akan tetapi ada pula alif lam itu tidak menjadikan

D. Pembagian Isim Ma’rifah

Isim ma’rifat dibagi menjadi enam macam yaitu:

1. Isim dhamir (kata ganti) ialah lafadz yang menunjukkan pada


mutakallim, mukhathab dan ghaib.

Contoh: ُ‫ نَحْ ن‬,‫ أَنَا‬,‫ أَ ْنتُ َّن‬,‫ أَ ْنتُ َما‬,‫ت‬


ِ ‫ أَ ْن‬,‫ أَ ْنتُ ْم‬,‫ أَ ْنتُ َما‬, َ‫ أَ ْنت‬,‫ ه َُّن‬,‫ هُ َما‬,‫ ِه َي‬,‫ هُ ْم‬,‫ هُ َما‬,‫هُ َو‬

2. Isim ‘alam (nama) ialah isim yang menentukan sesuatu barang


yang diberi nama secara mutlak.

‫العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر‬

Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang, tempat,
hewan, atau benda-benda lain

Contoh: َ‫اط َمة‬


ِ َ‫ ف‬, ٌ‫َحبِيْب‬

8
Contoh:

‫ النَّ ْي ُل‬- ‫ُم َح َّم ٌد – فَا ِط َمةُ – َم َكةُ – لُ ْبنَان‬

Isim ‘alam adalah kata yang digunakan untuk menspesialkan nama orang,
tempat, benda, dll. Isim ‘alam ada 3 macam:

a.    Kunyah, yaitu nama yang diawali ( ُ‫)أَب‬, (‫ )أُ ُّم‬atau ( ُ‫)اِبْن‬.

Contoh:

َ‫أَبُوْ بَ ْك ٍر – أُ ُّم ُك ْلثُوْ م – اِبْنُ ِس ْين‬

b.    Laqob, artinya nama alias yang biasanya menggunakan sifat

Contoh:

‫ اَل َّشافِ ِع ُّي‬- ُ‫اَ ْلفَاتِ ُح – اَ ْل َمأْ ُموْ ن‬

c.    Isim, adalah nama yang bukan kunyah atau laqob. Isim dapat berupa:

-        Mufrod, seperti (‫ ) َمرْ يَ ُم‬dan ( ُ‫)يُوْ ُسف‬.

ِ ‫ ْال َوهَا‬ ‫ ) َع ْب ُد‬dan (‫) َع ْبد ُْال َع ِزي ِْز‬.


-        Murokab idhofi, seperti (‫ب‬

-        Murokab majazi, seperti (‫يَورك‬ ‫)نيُو‬.

3. Isim isyarah (kata tunjuk) ialah isim yang digunakan untuk


sesuatu yang diisyaratkan/ditunjuk.

Contoh:

َ ِ‫ك – هُنَال‬
‫ك‬ َ ِ‫ك – أُولَئ‬
َ ‫ك – هُنَا‬ َ ‫ك – تِ ْل‬
َ ِ‫هَ َذا – هَ ِذ ِه – هَؤُاَل ِء – َذل‬

4. Isim maushul (kata sambung) ialah isim yang menunjukkan


suatu kalimat tertentu dan membutuhkan jumlah (kalimat). Adalah isim yang
berfungsi untuk menyambung kalimat/jumlah setelahnya.

Isim maushul pun terbagi menjadi mudzakkar-muannats, mufrod,


tatsniyah dan jama.

- Isim maushul untuk mufrod mudzakkar: ‫الَّ ِذي‬

ِ ‫الَّ َذ‬
- Isim maushul untuk tatsniyah mudzakkar: ‫ان‬

9
- Isim maushul untuk jama’ mudzakkar: ‫ األُولَى‬/ َ‫الَّ ِذ ْين‬

- Isim maushul untuk mufrod muannats: ‫الَّتِي‬

- Isim maushul untuk tatsniyah muannats: ‫الَّتَا ِن‬

ِ ‫ ااَّل‬/ ‫ااَّل تِي‬ dan ‫ اآَّل ِء‬/ ‫ااَّل ئِي‬


- Isim maushul untuk jama’ muannats:  ‫ت‬

Selain itu, ada pula isim maushul yang bisa dipakai untuk mudzakkar atau
muannats. Yaitu:

- ‫ َم ْن‬ (bisa digunakan untuk yang berakal)

- ‫ َما‬ (biasa digunakan untuk yang tidak berakal)

- ‫ال‬ (bisa digunakan untuk yang berakal atau tidak berakal)

-  ٌّ‫أَي‬ (sama seperti ‫) َما‬


- Bahkan sebagian ulama nahwu ada yang mengatakan bahwa ْ‫ ُذو‬termasuk isim
maushul

5. Isim yang disertai (‫ )ال‬alif lam.

Akan tetapi berbeda dengan alif lam yang terdapat pada isim maushul,
karena alif lam tesebut lazimah (tetap) yang tidak dapat dipisahkan. Contoh:

َ‫َّح ْي ُم – اَلطَّالِبُوْ ن‬
ِ ‫اَ ْل ِكتَابُ – اَ ْل َم َسا ِج ُد – اَلر‬

Dalam menambahkan alif lam harus berdasarkan ketentuan berikut:

-       Kata yang bertanwin bila ditambahkan alif lam menjadi harokat


tunggal. Contoh:

ُ‫←اَلصُّوْ َرة‬ ٌ‫اَ ْل ِكتَابُ – صُوْ َرة‬ ←  ٌ‫ِكتَاب‬

-       Apabila huruf pertama merupakan huruf qomariyyah, maka lamnya


disukunkan. Huruf qomariyyah adalah (‫)أ ب ج ح خ ع غ ف ك ق م و هـ ي‬. Contoh:

‫ اَ ْليَوْ ُم‬- ‫ اَإْل ِ ْن َسانُ – اَ ْلقَوْ ُم‬- ‫اَ ْل َم َسا ِج ُد‬

-       Apabila huruf pertama merupakan huruf syamsiyyah, maka lamnya


diidghomkan. Huruf syamsiyah adalah (‫)ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن‬. Contoh:

10
ُ‫اَلصُّ وْ َرة‬- ُ‫اَل َّش ْمسُ – اَلتِّيْن‬ – ‫اَل َّر ِح ْي ُم‬

6. Isim yang diidhafahkan pada salah satu di antara isim ma’rifat.

ِّ‫ِكتَابُ ْالفِ ْق ِه – لِبَاسُ َمحْ ُموْ ٍد – سُوْ ُء الظَّن‬

Kata yang pertama dari ketiga contoh diatas disebut dengan mudhof dan
kata yang ke-2 disebut mudhof ilaih. Mudhof ilaih selalu majrur adapun mudhof
tergantung kedudukan dalam kalimat.

Pengertian idlofat:

‫ص ْي َرا ِن َم ْعنَاهُ َما َم ْعنًى َوا ِحدًا‬ ُ ‫ض ُّم اس ٍْم إلَى آ َخ َر بِ َحي‬
ِ َ‫ْث ي‬ َ

“Menggabungkan suatu isim pada isim lain sehingga maknanya menjadi


satu makna”

Contoh dalam bahasa indonesia: Kata ‘pintu’ dan kata ‘sekolah’. Sebelum
disatukan, kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Tapi setelah
digabungkan, menjadi ‘pintu sekolah’ maka makna kedua kata tersebut telah
menjadi satu.

Inilah yang disebut idlofat. Tapi dengan syarat:

1. Kata pertama tidak boleh ber-alif lam dan tak boleh bertanwin.
Selanjutnya kata ini disebut mudlof

2. Kata kedua harus selamanya ber-i'rob khofad. Selanjutnya kata ini


disebut: Mudlof ilaih

Contoh:

- di’idlofatkan pada isim dlomir:

ُ‫قَلَ ُمــه‬ = ‫ هُ َو‬+ ‫قَلَ ٌم‬

"Pena-nya"
- diidlofatkan pada isim alam/nama

‫زَ ْي ٍد‬  ُ‫ ِكتَاب‬ = ‫ َز ْي ٌد‬+ ُ‫ْال ِكتَاب‬

"Buku Zaed"

11
- diidlofatkan pada isim isyarah:

‫نَافِ ٌع‬ ‫ه َذا‬  ُ‫ِكتَاب‬

“buku ini  bermanfaat”

- diidlofatkan pada isim yang beralif lam:

‫ ْال َم ْد َر َس ِة‬  ُ‫بَاب‬ = ٌ‫ ْال َم ْد َر َسة‬+ ٌ‫بَاب‬

Pintu sekolah

- diidlofatkan pada isim maushul:

‫أَ ْك َر ْمتُهُ أ ْستَا ٌذ‬  ْ‫الَّ ِذي‬ ‫َر ُج ُل‬

“lelaki yang  telah aku mulyakan itu adalah seorang guru”

E. Perbedaan Antara Isim Nakiroh Dan Isim Ma’rifah

1. Segi kalimat

Apabila isim tersebut tidak ada alif lam (‫ )ال‬maka dikatakan isim nakiroh
(ada pengecualian sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya), dan apabila terdapat
alif lam (‫ )ال‬maka dikatakan isim ma’rifah.

Isim nakiroh ‫َرجُل‬

Isim ma’rifah ‫ْال َّر ُج ُل‬

2. Segi makna

Apabila lafaz isim tersebut memiliki makna yang masih umum atau belum
tentu maka termasuk kepada isim nakiroh, dan apabila lafaz isim tersebut
memiliki makna yang sudah tentu maka termasuk kepada isim ma’rifah.

Isim nakiroh (buku) ٌ‫ِكتَاب‬

Isim ma’rifah (buku kamu) ‫ك‬


َ ُ‫ِكتَاب‬

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Isim nakiroh ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak
menentukan suatu perkara dan lainnya. Isim nakirah itu bisa menerima alif lam (
‫ )ال‬dan setelah kemasukan alif lam tersebut menyebabkan kema’rifatannya.
Contoh ‫( َر ُج ٌل‬laki-laki) menjadi ‫( ال َّر ُج ُل‬seorang laki-laki).

Isim ma’rifah ialah lafaz yang menunjukkan benda tertentu atau sudah
pasti suatu perkara tersebut. Isim ma’rifat dibagi menjadi enam macam yaitu isim
dhamir, isim ‘alam, isim isyaroh, isim maushul, isim yang kemasukan alif lam (
‫)ال‬, dan isim yang idhofah.

Antara isim nakiroh dan isim ma’rifah dapat dibedakan dari dua segi, yaitu
segi kalimat dan segi makna. Apabila isim tersebut tidak ada alif lam (‫ )ال‬maka
dikatakan isim nakiroh (ada pengecualian sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya), dan apabila terdapat alif lam (‫ )ال‬maka dikatakan isim ma’rifah.
Apabila lafaz isim tersebut memiliki makna yang masih umum atau belum tentu
maka termasuk kepada isim nakiroh, dan apabila lafaz isim tersebut memiliki
makna yang sudah tentu maka termasuk kepada isim ma’rifah.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi pokok yang


menjadi pembahasan dalam makalah ini. Saya sadari tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, dikarenakan terbatasnya pengetahuan kami,
sumber ataupun referensi yang berhubungan dengan judul makalah ini.

Harapan penulis terhadap semua pembaca bisa memberikan kritik dan


saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan atau kelengkapan
daripada makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya juga para pembaca pada umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch. 2005. Ilmu Nahwu; Terjemahan Al-Jurumiyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Bisyri Musthofa Ar-Rombani. TT. Syarah Nadzom Al-Sarfi Al-Umriti. Kudus:


Pustaka Mathbaah Menara Kudus.

Fahmi, Akrom. 2002. Ilmu Nahwu dan Sharaf 3 (Tata Bahasa Arab). Jakarta:
RajaGrafindo Persada.

Mu’minin, Iman Saiful. 2009. Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf. Jakarta: Amzah.

Muhammad ibn Abdullah ibn Malik Al-Andalusi. TT. Alfiyah ibn Malik Fi Al-
Nahw wa Sharf. Kudus: Pustaka Mathbaah Menara Kudus.

14

Anda mungkin juga menyukai