Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

SKPD/UNIT KERJA : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

NAMA KEGIATAN : Peningkatan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana


Alam

NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Analisa Risiko Bencana

TAHUN ANGGARAN 2014


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN :
Belanja Jasa Konsultansi Kajian (Penyusunan Analisis Risiko Bencana)
1. Latar belakang Secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis wilayah Kota
Yogyakarta memiliki kerawanan bencana, baik yang disebabkan oleh
faktor alam, non alam maupun oleh akibat ulah manusia. Bencana yang
terjadi di Kota Yogyakarta dapat menimbulkan korban jiwa, pengungsian,
kerusakan aset, dan kerugian dalam bentuk lain yang besar. Diperlukan
serangkaian kegiatan untuk mengurangi risiko bencana yanga ada. Salah
satu upaya awal yang perlu segera dilakukan adalah melakukan kajian
terhadap risiko bencana yang ada di Kota Yogyakarta.

2. Maksud dan Tujuan a. Penyusunan analsis risiko bencana ini dimaksudkan sebagai dasar
acuan dalam rangka pelaksanaan program kegiatan pengurangan
risiko bencana di wilayah Kota Yogyakarta.
b. Tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah menyusun dokumen analisis
dan peta risiko bencana Kota Yogyakarta sesuai ketentuan yang diatur
Perka BNPB No. 2 tahun 2012 tentang Pedoman Pengkajian Risiko
Bencana.

3. Target/Sasaran Sasaran pekerjaan ini adalah tersusunnya dokumen kajian dan peta risiko
bencana Kota Yogyakarta sesuai ketentuan Perka BNPB No. 2 tahun
2012 tentang Pedoman Pengkajian Risiko Bencana.

4. Nama Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta


Pengadaan/Penyelengara PPKom Peningkatan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan
Bencana Alam

5. Sumber Dana dan a. Sumber dana berasal dari APBD Kota Yogyakarta Tahun 2014
Perkiraan Biaya b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta
rupiah)

6. Ruang Lingkup, Lokasi Ruang lingkup pekerjaan konsultansi meliputi :


Pekerjaan, Fasilitas a. Pengumpulan data sekunder, informasi, peta dan demografi wilayah,
Penunjang literatur, dan peraturan perundangan terkait dengan penanggulangan
bencana.
b. Melakukan survey pemetaan udara wilayah Kota Yogyakarta dengan
citra satelit.
c. Melakukan kajian tingkat ancaman bencana secara geografis,
geologis, hidrometeorogis, dan sosiologis.
d. Melakukan kajian kerentanan baik kerentanan fisik, kerentanan sosial,
kerentanan ekonomi, dan kerentanan lingkungan.
e. Melakukan kajian kapasitas Kota Yogyakarta dalam menghadapi
bencana dengan mendasarkan pada kapasitas lokal yang dimiliki saat
ini.
f. Melakukan kajian risiko serta menyusun Peta Risiko Bencana Se-
Kota Yogyakarta, sesuai standard BNPB (berdasarkan Perka BNPB
No. 2 tahun 2012).
Lokasi pekerjaan jasa konsultansi : Kota Yogyakarta
Data fasilitas yang disediakan oleh PA/KPA/PPTK : -

7. Output/Hasil Hasil/produk yang dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi berupa


dokumen kajian risiko bencana dan peta risiko bencana Kota Yogyakarta.

8. Waktu Pelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak
dikeluarkannya SPK/SPMK.
9. Tenaga Ahli Yang
Dibutuhkan Jenjang &
Jumlah Jurusan Tingkat
Personil Pengalaman
No. Personil Pendidikan (Non Pendidikan
Keguruan)

Tenaga Ahli :
1 Team 1 org Doktor S3 3 th
Leader Manajemen
Kebencanaan/
Geografi / GIS
2 Ahli Sosial 1 org Pasca Sarjana S2 2 th
Sosiologi/Sosiatri
3 Ahli 1 org Pasca Sarjana S2 2 th
Ekonomi Ekonomi
Pembangunan
4 Ahli 1 org Pasca Sarjana S2 2 th
Hidrologi Teknik Sipil
Hidro/Sumber
Daya Air
5 Ahli 1 org Sarjana S1 5 th
Geologi Geologi
6 Ahli GIS 1 org Sarjana S1 1 th
Geografi/GIS
Tenaga Pendukung :

1 Administrasi 1 org Diploma/D3


Operator
2 Komputer 1 org Diploma/D3
3 Surveyor 3 org SLTA sederajat

10. Pendekatan dan Peta risiko bencana dibuat untuk setiap jenis ancaman bencana yang
Metodologi ada pada wilayah Kota Yogyakarta. Metode perhitungan dan data
yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai indeks akan berbeda
untuk setiap jenis ancaman.
Pengkajian Risiko Bencana disusun berdasarkan indeks-indeks yang telah
ditentukan. Indeks tersebut terdiri dari Indeks Ancaman, Indeks
Penduduk Terpapar, Indeks Kerugian dan Indeks Kapasitas. Kecuali
Indeks Kapasitas, indeks-indeks yang lain amat bergantung pada
jenis ancaman bencana. Indeks Kapasitas dibedakan berdasarkan
kawasan administrasi kajian.

11. Spesifikasi Teknis Peta dan Kajian Risiko Bencana memenuhi prsyaratan minimal sebagai
berikut:
a. Kedalaman analisis hingga tingkat kelurahan.
b. Skala peta 1:10.000.
c. Mampu menghitung jumlah jiwa terpapar bencana (dalam jiwa).
d. Mampu menghitung nilai kerugian harta benda dan kerusakan
lingkungan (dalam rupiah).
e. Menggunakan 3 kelas interval tingkat risiko, yaitu tingkat risiko
tinggi, sedang dan rendah.
f. Menggunakan GIS dengan Analisis Grid (1 ha) dalam pemetaan
risiko bencana.
Citra satelit yang digunakan adalah Citra Quickbird – Natural Color
(3 Band R,G,B) dengan resolusi spasial 60 cm dan level koreksi citra
2A standar. Keluaran citra hasil perekaman maksimal bulan Juni
2013 dengan maksimal tutupan awan 5%.
12. Laporan Kemajuan Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi, meliputi
Pekerjaan :
a. Laporan pendahuluan,
b. Laporan antara,
c. Laporan akhir.
Citra satelit yang digunakan merupakan data primer yang menjadi
bagian dari dokumen yang harus diserahkan pada akhir pekerjaan.

Tulisan yang ditebalkan merupakan addendum dari KAK ini

Anda mungkin juga menyukai