Anda di halaman 1dari 22

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/310651129

Peran Pemuda dalam Pengembangan Eduwisata Energi Terbarukan dan


Implikasinya terhadap Pengembangan Ekonomi Wilayah (Studi di Poncosari,
Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daera...

Article · December 2016


DOI: 10.22146/jkn.16010

CITATIONS READS

5 3,020

3 authors, including:

Edhi Martono Agus Prasetya


Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
120 PUBLICATIONS   220 CITATIONS    94 PUBLICATIONS   349 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Carbon for energy storages View project

Hydrothermal Treatment of Biomass Waste View project

All content following this page was uploaded by Edhi Martono on 22 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)

JURNAL KETAHANAN NASIONAL


P-ISSN: 0853-9340, e-ISSN: 2527-9688
Online sejak 28 Desember 2015 di: http://jurnal.ugm.ac.id/JKN
VOLUME 22 No. 3, 27 Desember 2016 Halaman 285-305

PERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN EDUWISATA


ENERGI TERBARUKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
KETAHANAN EKONOMI WILAYAH
(Studi di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta)

Ilma Fatimah Yusuf


Forum CSR Kessos DIY
Ilmafatimah92@gmail.com

Edhi Martono
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
edhi.martono@ugm.ac.id

Agus Prasetya
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
aguspras@ugm.ac.id

ABSTRACT
This research studied the role of youngster in development of renewable energy edutourism and its implication
towards the regional economy resilience (study in Poncosari Village, Srandakan Subdistrict, Bantul Regency,
Yogyakarta). Mean while the purpose of this research was to analyzed the role of youngster in development of
renewable energy edutourism, and also to analyzed the implication of the role of youngster in development of
renewable energy edutourism towards the regional economy resilience.
This research used qualitative descriptive method. Data collection technique was conducted by five steps, i.e.:
1) Observation, 2) Interview, 3) Documentation, 4) Literature, 5) Internet. Whereas data validity was conducted
by cross check data technique.
The result of research showed the role of youngster joined in Work Group of renewable energy edutourism
had conducted promotion in some educational institution or wide society, either directly or through printed media
and online. The development of renewable energy edutourism had significant impact towards the regional economy
resilience, because it had increased economical income of surrounding people. It could be considere as manifestation
of the familial economical resilience of which was as basic of the regional economy resilience.

Keyword: The Role of Youngster, Development of Edutourism, Renewable Energy, Regional Economy
Resilience.

ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan dan implikasinya
terhadap ketahanan ekonomi wilayah (Studi di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta). Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi

285
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

terbarukan, serta untuk menganalisis implikasi peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan
terhadap ketahanan ekonomi wilayah.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. PTeknik pengumpulan data dilakukan dengan lima
tahap, yaitu: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi 4) Kepustakaan, 5) Internet. Adapun validitas data dengan
menggunakan teknik cross check data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemuda yang tergabung dalam POKJA eduwisata energi terbarukan
telah melakukan promosi di beberapa instansi pendidikan maupun masyarakat luas, baik secara langsung maupun
melalui media cetak dan online. Implikasi peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan dapat
dilihat dari jumlah pengunjung yang berkunjung langsung berkoordinasi dengan pengelola PLTH dan BIOGAS lebih
banyak jika dibandingkan dengan yang menggunakan jasa POKJA. Pengembangan eduwisata energi terbarukan
mempunyai dampak yang signifikan terhadap ketahanan ekonomi wilayah, karena telah meningkatkan pendapatan
ekonomi warga sekitar. Hal ini dapat dikatakan sebagai wujud dari ketahanan ekonomi keluarga yang merupakan
dasar dari ketahanan ekonomi wilayah.

Kata Kunci: Peran Pemuda, Pengembangan Eduwisata, Energi Terbarukan, Ketahanan Ekonomi
Wilayah.

PENGANTAR dan bernegara yang diikat dengan aturan-


Ketahanan nasional merupakan sebuah aturan atau norma tertentu. Berkaitan dengan
konsepsi pertahanan yang bersifat semesta, hal tersebut, maka konsep pancagatra sering
serta bertujuan untuk kelangsungan hidup disebut sebagai aspek sosial, yang mencakup
bangsa dan negara Indonesia yang merdeka unsur ideologi, politik, sosial-budaya, ekonomi
dan berdaulat dengan mendasarkan pada dan keamanan.
kekuatan diri sendiri (Departemen Pertahanan Setiap negara sudah semestinya
RI, 2008). Sistem ketahanan nasional pada mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
dasarnya bersifat semesta bercirikan pada menjaga dan melindungi kedua aspek tersebut,
kerakyatan, artinya hal tersebut diorientasikan baik yang bersifat alamiah maupun yang
untuk kepentingan rakyat. Berdasarkan hal bersifat sosial. Tugas dan tanggungjawab
tersebut, maka sumber daya (SDA dan SDM) tersebut tidak hanya dibebankan pada aparatur
yang ada didayagunakan sebagai upaya atau perangkat kenegaraan semata, akan tetapi
kepentingan sekaligus pertahanan nasional. semua warga negara juga mempunyai tugas
Maka konsepsi ketahanan nasional (Indonesia) dan tanggungjawab secara bersama untuk
mencakup seluruh kehidupan nasional dirinci mempertahankan kedua aspek tersebut. Hal ini
menjadi delapan aspek kehidupan, atau dilakukan supaya kedaulatan negara, keutuhan
sering disebut sebagai Astagatra, yang terdiri wilayah NKRI, keadilan dan kesejahteraan
dari trigatra dan pancagatra (Lemhannas, rakyat serta keselamatan segenap bangsa
1997). Trigatra merupakan aspek-aspek yang dapat terjaga dan terjamin dari segala bentuk
memang sudah melekat pada suatu negara dan ancaman baik dari dalam negeri maupun dari
bersifat alamiah. Unsur trigatra meliputi aspek luar negeri.
geografi, kekayaan alam dan kependudukan. Salah satu gatra dalam mewujudkan
Pancagatra merupakan aspek-aspek kehidupan ketahanan nasional adalah aspek ekonomi.
nasional yang menyangkut tata kehidupan dan Ekonomi sebagai salah satu gatra dalam
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat konsepsi ketahanan nasional merupakan faktor

286
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
penting bagi kemajuan dan kesejahteraan sebuah ekonomi, sehingga produktivitas ekonomi
bangsa. Semakin tinggi laju pertumbuhan daerah merupakan syarat utama. Kemudian
ekonomi suatu negara seringkali menjadi implementasi dari produktivitas ekonomi tidak
tolok ukur kesejahteraan rakyat dan kemajuan hanya bersifat top down (dari atas), namun juga
sebuah bangsa. Bahkan perekonomian suatu bottom up (dari bawah). Artinya di satu sisi
negara dapat mempengaruhi kondisi sosial pemerintah juga harus memberikan stimulus
dan politik. Artinya, konflik sosial dan respon kepada masyarakat, khususnya pemuda
stabilitas politik yang dapat mengancam untuk semakin produktif, namun di sisi lain,
disintegrasi bangsa seringkali dipengaruhi pemuda juga harus mempunyai daya kreatif
oleh faktor ekonomi. Begitupula dengan dalam pengembangan ekonomi.
pembangunan, baik dari segi infrastruktur Selanjutnya, produktivitas ekonomi juga
maupun suprastruktur juga membutuhkan harus mendasarkan pada realitas objektif,
prasyarat ekonomi. Maka dari itu, stabilitas dan artinya pengembangan perekonomian harus
laju pertumbuhan ekonomi perlu diwujudkan sesuai dengan potensi yang ada. Produktivitas
agar ketahanan nasional dapat terwujud. ekonomi tanpa dilandasi oleh kondisi
Kaitannya dalam mewujudkan ketahanan objektif, akan mengalami kesulitan dalam
nasional, khususnya dalam bidang ekonomi, pengembangannya, bahkan dapat berujung
seperti yang sudah diulas pada alinea di atas pada stagnasi perekonomian. Senada dengan
harus melibatkan semua elemen yang ada, hal tersebut, Desa Poncosari yang notabene
salah satunya adalah pemuda. Di tengah-tengah terletak di daerah pantai selatan Yogyakarta,
iklim globalisasi yang bermuara pada pasar sangat potensial jika dikembangkan sebagai
bebas, maka pemuda sebagai generasi penerus objek wisata. Terlebih di daerah Pantai
bangsa perlu di dorong untuk meningkatkan Baru Pandansimo terdapat pengembangan
daya produktivitas ekonomi, sehingga mampu teknologi energi terbarukan, yaitu PLTH dan
bersaing dalam kompetisi tersebut. Tanpa BIOGAS. Keberadaan diversifikasi energi
adanya produktivitas kemandirian ekonomi, terbarukan tersebut juga telah dimanfaaatkan
maka pemuda hanya akan menjadi konsumen, oleh Pemuda Desa Poncosari sebagai objek
bukan produsen. Jika masyarakat Indonesia, wisata pendidikan. Keberadaan Pantai Baru
khususnya pemuda sebagai generasi penerus Pandansimo yang di dalamnya terdapat
bangsa hanya sebagai konsumen, maka laju pengembangan teknologi energi terbarukan
perekonomian suatu negara akan mengalami merupakan kondisi objektif bagi masyarakat
stagnasi, sehingga ketahanan ekonomi akan sulit setempat untuk mengembangkan tempat
untuk terwujud. Pasalnya, tingkat produktivitas tersebut sebagai objek wisata. Keberadaan
kemandirian ekonomi akan berdampak pada laju PLTH dan BIOGAS yang dijadikan sebagai
pertumbuhan ekonomi suatu negara. objek wisata berbasis pendidikan dapat menjadi
Selanjutnya, laju pertumbuhan ekonomi daya tarik wisatawan untuk mengadakan
suatu negara akan ditopang oleh peningkatan kunjungan wisata. Pasalnya, secara kuantitatif
perekonomian suatu daerah. Maka dari itu, jumlah objek wisata pendidikan masih minim,
ketahanan ekonomi suatu daerah merupakan terlebih eduwisata energi terbarukan di
basis dari ketahanan nasional dalam bidang Yogyakarta hanya ada di Desa Poncosari.

287
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

Pengembangan eduwisata energi seseorang dalam sebuah kegiatan, baik secara


terbarukan telah diinisiasi oleh PUSTEK UGM langsung maupun tidak langsung. Maksud dari
yang bekerjasama dengan Karang Taruna Desa peran secara langsung adalah ketika seseorang
Poncosari. Kerjasama tersebut terjalin sejak tahun terlibat aktif dalam sebuah proses kegiatan.
2011 hingga tahun 2013, dengan membentuk Peran tidak langsung adalah ketika seseorang
Kelompok Kerja (POKJA) Eduwisata Energi tidak melibatkan dirinya secara langsung
Terbarukan dengan mengakomodir Pemuda dalam sebuah proses kegiatan namun, namun
Desa Poncosari. Pemuda Desa Poncosari yang mempunyai peranan dalam terselenggarannya
tergabung dalam POKJA merupakan motor kegiatan tersebut.
penggerak dari pengembangan eduwisata energi Kedua, tentang pemuda yang dapat
terbarukan tersebut. Berbagai pembekalan atau dilihat dalam Undang-Undang Nomor 40
pelatihan telah dilakukan oleh PUSTEK UGM, Tahun 2009 Tentang Kepemudaan Pasal 1
agar pemuda yang tergabung dalam POKJA ayat 1, bahwa yang disebut pemuda adalah
dapat mengembangkan eduwisata energy warga negara Indonesia yang sedang dalam
terbarukan secara mandiri. masa pertumbuhan dan perkembangan usia 16
Adapun harapan dari pengembangan (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
eduwisata energi terbarukan yang dikelola oleh Ketiga, eduwisata atau sering disebut
POKJA adalah untuk meminimalisir angka sebagai wisata yang bersifat edukatif
pengangguran dengan mendorong produktivitas merupakan suatu konsep yang menggabungkan
pemuda, sehingga pemuda menjadi unsur wisata dengan muatan pendidikan di
mempunyai penghasilan. Pengembangan dalamnya. Menurut Rodger wisata pendidikan
eduwisata energi terbarukan yang dikelola dimaksudkan sebagai suatu program di mana
oleh pemuda mempunyai implikasi terhadap peserta kegiatan wisata melakukan perjalanan
ketahanan ekonomi wilayah. Pasalnya wisata pada suatu tempat tertentu dalam suatu
dengan adanya pengembangan eduwisata kelompok dengan tujuan utama mendapatkan
energi terbarukan, selain pemuda menjadi pengalaman belajar secara langsung terkait
memperoleh penghasilan juga telah menjadi dengan lokasi yang dikunjungi (Anonim,
daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Hal 2013).
ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah Keempat, energi terbarukan merupakan
wisatawan yang berkunjung dari tahun ke energi atau sumber energi yang dapat
tahun. Untuk itu, penelitian ini menganalisis diperbaharui secara terus menerus, seperti
peran pemuda dalam pengembangan eduwisata air, panas bumi, energi surya, biomassa,
energi terbarukan dan implikasinya terhadap gelombang, arus laut dan angin.
ketahanan ekonomi wilayah. Kelima, ketahanan nasional merupakan
Terdapat enam teori dalam penelitian ini sebuah konsepsi pertahanan yang bersifat
yang bertujuan untuk mengarahkan peneliti agar semesta, serta bertujuan untuk kelangsungan
mudah untuk melakukan penelitian. Adapun hidup bangsa dan negara Indonesia yang
teori yang dimaksud adalah sebagai berikut. merdeka dan berdaulat dengan mendasarkan
Pertama, teori tentang peran erat pada kekuatan diri sendiri (Departemen
kaitannya dengan keterlibatan atau partisipasi Pertahanan RI, 2008).

288
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
Keenam, ketahanan ekonomi adalah Pada dasarnya Desa Poncosari merupakan
suatu kondisi dinamika wilayah yang berisi penggabungan dari 5 kelurahan, yakni
keuletan dan ketangguhan yang mengandung Saptokondo, Wonotingal, Trihudadi, Sambikerto
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan dan Mojourip. Penggabungan dari Lima
dalam menghadapi dan mengatasi segala kelurahan terjadi sejak Tanggal 05 September
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan 1946. Secara geografis Desa Poncosari terletak
yang datang dari luar maupun dari dalam, ke dalam wilayah Kecamatan Srandakan,
baik secara langsung maupun tidak langsung Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
membahayakan kehidupan ekonomi wilayah dengan luas wilayah 1.130 Ha. Lokasi tersebut
(Kusumasari, 2014). berada di bagian barat daya Kabupaten Bantul,
Penelitian ini menggunakan metode kurang lebih 30 kilometer (km) dari Kota
deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan Yogyakarta, dan terletak di pesisir pantai selatan
mendeskripsikan fenomena tentang topik (Pandansimo) Yogyakarta, yang berhadapan
penelitian yang sedang dikaji. Adapun langsung dengan Samudera Indonesia. Sebelah
penentuan informan dalam penelitian ini barat berbatasan langsung dengan Sungai Progo
dilakukan berdasar pada kriteria tertentu yang Kabupaten Kulon Progo, sebelah selatan dengan
dapat menunjang penelitian ini. Selanjutnya Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan
teknik pengumpulan data dilakukan dengan dengan Desa Gadingsari Kecamatan Sanden,
lima tahap, yaitu: (1) Observasi, (2) dan sebelah utara berbatasan dengan Desa
Wawancara, (3) Dokumentasi (4) Kepustakaan, Trimurti.
(5) Internet (Burhan, 2003). Adapun validasi Desa Poncosari mempunyai Tiga destinasi
data dengan menggunakan teknik cross wisata pantai, yaitu Pandansimo, Pantai Kuwaru,
check data. Kemudian teknik analisis data dan Pantai Baru Pandansimo. Dari ketiga
dalam penelitian ini, yakni: (1) reduksi data, pantai tersebut, adalah Pantai Baru Pandansimo
(2) kategori data, (3) penyajian data, dan (4) merupakan tempat wisata yang paling ramai
penarikan kesimpulan (Sugoyono, 2007). pengunjung. Pasalnya Pantai Baru merupakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk pantai yang paling bersih dan indah daripada
menjawab perumusan masalah yaitu untuk kedua pantai yang ada tersebut. Bahkan di dalam
mengetahui konsep dan peran pemuda dalam kawasan Pantai Baru terdapat pengembangan
mengembangkan kawasan Eduwisata Energi teknologi energi terbarukan (PLTH dan
Terbarukan di Desa Poncosari, dan untuk BIOGAS) yang dijadikan sebagai objek wisata
mengidentifikasi peranan pemuda dalam pendidikan. Pengembangan eduwisata energi
pengembangan kawasan Eduwisata Energi terbarukan tersebut telah menjadi daya taril
Terbarukan Poncosari yang berimplikasi masyarakat luas untuk berkunjung ke lokasi
terhadap ketahanan ekonomi wilayah. wisata tersebut. Hal ini terbukti, bahwa setiap
tahunnya jumlah wisatawan yang berkunjung
PEMBAHASAN semakin meningkat.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pengembangan eduwisata energi
Desa Poncosari terdiri dari 24 Padukuhan terbarukan merupakan ide dari PUSTEK
yang meliputi 120 Rukun Tetangga (RT). UGM yang bekerjasama dengan Karang

289
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

Taruna Desa Poncosari untuk membentuk Ketua Kelompok Kerja/ POKJA, 19 Februari
Kelompok Kerja (POKJA). Realiasasi dari ide 2016).
tersebut adalah dengan diadakannya pelatihan Kerjasama tersebut ditujukan untuk
kepada pemuda desa agar mempunyai daya pengembangan destinasi wisata Pantai
produktivitas. Pemuda yang tergabung Baru Pandansimo, yaitu keberadaan
dalam POKJA merupakan motor penggerak penganekaragaman teknologi Energi
pengembangan eduwisata energi terbarukan, Terbarukan sebagai objek wisata edukatif.
yang di bentuk pada tahun 2011, yang Eduwisata Energi Terbarukan tersebut nantinya
merupakan awal kerjasama antara PUSTEK dikembangkan oleh pemuda yang tergabung
UGM dengan pemuda Desa Poncosari untuk dalam Kelompok Kerja (POKJA) Desa
mengembangkan PLTH dan BIOGAS sebagai Poncosari. Berkaitan dengan hal tersebut,
objek wisata. Kerjasama tersebut tertuang maka PUSTEK UGM memberikan dukungan
dalam sebuah MoU selama 3 tahun, yaitu dengan cara mengadakan pelatihan kepada
sampai tahun 2013. Artinya setelah tahun pemuda Desa Poncosari tentang pembangunan
2013, PUSTEK UGM sudah tidak lagi terlibat dan manajemen eduwisata energi terbarukan
secara struktural dalam pengembangan ke depannya. Pelatihan dan pembinaan
eduwisata tersebut. Akan tetapi pengembangan tersebut diselenggarakan dan dibiayai oleh
eduwisata tersebut, harapannya adalah dikelola PUSTEK UGM.
secara mandiri oleh pemuda yang tergabung Kelompok Kerja (POKJA) Eduwisata
dalam POKJA. Energi Terbarukan telah dibentuk pada
tanggal 25 Maret 2011 di Aula Kantor Desa
Profil Kelompok Kerja Desa Poncosari Poncosari, dan dihadiri oleh sekitar 30-an
Kelompok Kerja atau POKJA eduwisata pemuda, Kepala Desa dan beberapa Kepala
merupakan wadah perkumpulan warga Dusun. Nukman Rifa`i ditunjuk sebagai ketua
masyarakat sekitar. Kelompok kerja secara POKJA melalui musyawarah tersebut beserta
terminologi merupakan wadah yang dibentuk dengan beberapa anggota pengurus kelompok
oleh sekelompok orang dengan tujuan untuk kerja. Menurut Nukman selaku Ketua POKJA,
mengadakan kegiatan kerja secara bersama. awal pembentukan kelompok kerja ini terdapat
Hal ini sesuai dengan tujuan dibentuknya sekitar 38 pemuda yang tergabung, dengan
POKJA eduwisata yaitu untuk mengakomodir usia sekitar 25–32 tahun.
warga masyarakat, khususnya pemuda ke Pemuda yang tergabung dalam POKJA
dalam suatu kegiatan kerja secara bersama. tersebut tidak hanya pengurus Karang
Kronologis terbentuk POKJA eduwisata tidak Taruna Desa Poncosari, namun terdapat juga
lepas dari peran pemuda yang tergabung dalam pengurus karang taruna tingkat dusun. Jumlah
karang taruna desa. Menurut Pemaparan keseluruhan pemuda tersebut merupakan
Nukman selaku ketua POKJA, terbentuknya representasi dari 10 dusun dari jumlah
kelompok kerja berawal dari adanya kerja keseluruhan dusun yang ada, yakni 24 dusun.
sama antara Karang Taruna Desa Poncosari Musyawarah pembentukan POKJA tersebut
dengan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan tidak ditentukan masa bhakti atau periode
(PUSTEK) UGM pada Tahun 2011 (Nukman: kepengurusan. Hal ini tentu saja dikarenakan

290
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
masih dalam masa awal pembentukan, sehingga Energi Terbarukan pada tahun 2011, maka
pembahasan belum sampai pada periode pada tahun 2012 PUSTEK UGM telah
kepengurusan. Artinya, musyawarah tersebut melakukan upaya untuk meningkatkan
baru hanya difokuskan pada pembentukan kapasitas organisasi dalam pengembangan
POKJA dan arah gerak kedepannya, yakni eduwisata tersebut. Kegiatan tersebut tidak
sebagai wadah untuk mendorong kemandirian hanya terhenti pada tahun 2012 saja, namun
dan produktivitas pemuda Desa Poncosari. pada tahun 2013 juga terdapat kegiatan yang
Pembentukan POKJA tersebut selain melibatkan PUSTEK UGM.
untuk mengakomodir warga masyarakat Pembinaan dan kegiatan yang
(pemuda), juga merupakan wujud dari diselenggarakan tersebut sebenarnya
pendayagunaan pemuda untuk meningkatkan dapat menjadi bekal bagi pemuda untuk
produktivitasnya. Pemuda yang merupakan mengembangkan potensi dalam dirinya,
generasi penerus bangsa, sehingga sudah sehingga kemandirian dan produktifitas
selayaknya terlibat dalam pengembangan akan semakin berkembang. Pelatihan dan
perekonomian, sehingga peningkatan pembinaan yang digagas oleh PUSTEK
produktivitas pemuda merupakan hal yang UGM selama MoU berlangsung masih belum
sangat penting dalam menunjang pembangunan maksimal, dan sejauh ini tidak ada dampak
ekonomi suatu wilayah. yang signifikan bagi pemuda yang tergabung
Dorongan yang dilakukan oleh PUSTEK dalam POKJA eduwisata untuk semakin
UGM memberikan support agar pemuda mandiri dan produktif dalam pengembangan
semakin produktif, yang diimplementasikan eduwisata tersebut. Hal ini dapat dilihat
dengan pembentukan POKJA eduwisata energi seiring dengan berjalannya waktu terdapat
terbarukan pada tahun 2011. Pembangunan seleksi alamiah ketidakaktifan pemuda
POKJA eduwisata energi terbarukan dalam POKJA Desa Poncosari. Pemuda yang
merupakan ide yang dikembangkan oleh awalnya berjumlah 38 orang pada saat awal
pihak PUSTEK UGM, akan tetapi tanpa pembentukan, sekarang yang masih aktif
adanya kesediaan dan partisipasi karang hanya sekitar 15 orang.
taruna maka kerjasama tersebut tidak akan
terwujud, sehingga kelompok kerja pun tidak Penganekaragaman Energi Terbarukan
akan terbentuk. Artinya, PUSTEK UGM Pengembangan Pembangkit Listrik
hanya memberikan stimulus respon kepada Tenaga Hibrid (PLTH) dan BIOGAS yang
pemuda Desa Poncosari melalui karang berada di Pantai Baru Pandansimo merupakan
taruna, akan tetapi pengembangan eduwisata bentuk diversifikasi energi terbarukan.
energi terbarukan kedepannya dapat di kelola Pengertian Hibrid pada umumnya adalah
oleh POKJA secara mandiri. penggunaan dua atau lebih pembangkit listrik
PUSTEK UGM telah memberikan dengan sumber energi yang berbeda. Tujuan
pelatihan dan pendampingan terhadap POKJA utama dari sistem hibrid pada dasarnya adalah
dalam pengembangan eduwisata energi berusaha menggabungkan dua atau lebih
terbarukan. Berkaitan dengan hal tersebut, sumber energi (sistem pembangkit), yang
maka setelah dibentuknya POKJA Eduwisata dikombinasikan dan saling supply satu sama

291
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

lain, sehingga ada efisiensi ekonomis pada sampah organik maupun kotoran binatang
beban tertentu. Begitupula dengan sistem (sapi) yang dikonversi menjadi energi, salah
kerja dari PLTH, yang mengkombinasikan satunya sebagai bahan bakar untuk memasak.
antara tenaga angin, sinar matahari, diesel Pantai Baru Pandansimo menjadi salah satu
atau generator, kemudian dikonversi menjadi sentra pengembangan BIOGAS di Kabupaten
energi listrik. Bantul yang berbasiskan dari kotoran sapi dan
Aplikasi pengembangan teknologi pengelolaannya menjadi satu dengan PLTH.
PLTH sebagai sistem pembangkit listrik di Pengembangan BIOGAS dari kotoran sapi
Pantai Baru Pandansimo merupakan hal yang digunakan sebagai bahan bakar dasar untuk
sangat realistis dan tepat sasaran. Pertama, memasak. Produksi BIOGAS ini disalurkan
pancaran sinar matahari (tenaga surya) dan untuk bahan bakar memasak di warung
tenaga angin yang kuat menjadi modal dasar (kuliner) yang ada di Pantai Baru Pandansimo.
dalam pengembangan PLTH, sehingga secara Dukungan berupa keberadaan BIOGAS
ekonomis menjadi lebih efisien. Kedua, sebagai di Pantai Baru Pandansimo membantu
kawasan destinasi wisata yang didirikan pada perkembangan perekonomian warga, sehingga
Tahun 2010 silam belum ada jaringan listrik hal ini menjadi harapan dari masing-masing
yang masuk ke sana, seperti PLN. pihak yang terlibat dalam pengembangan dan
Energi listrik yang dihasilkan dari PLTH pemanfaatan teknologi BIOGAS tersebut.
diharapkan dapat membantu atau mendukung Keberadaan PLTH dan BIOGAS selain
aktivitas usaha yang dikembangkan oleh sebagai energi alternatif juga telah dikembangkan
masyarakat yang tinggal di daerah sekitar. sebagai kawasan wisata berpendidikan (eduwisata
Listrik yang dihasikan juga digunakan untuk energi terbarukan). Pengembangan eduwisata
pengangkatan air bersih dengan menggunakan tersebut telah dimotori oleh Pemuda Desa
panel surya. Pemanfaatan air tersebut difungsikan Poncosari yang tergabung dalam Kelompok
untuk pengairan pertanian lahan pasir dan kolam Kerja (POKJA) Desa Poncosari atas dorongan
budidaya ikan air tawar di sekitar area PLTH. PUSTEK UGM. Pengembangan energi
Pasalnya, sistem aliran air (irigasi) di daerah terbarukan di Pantai Baru Pandansimo memiliki
tersebut tidak ada, sehingga banyak warga visi dan misi, yaitu untuk “mencerdaskan
yang kesusahan dalam mendapatkan air untuk kehidupan bangsa melalui penguasaan energi
pengairan sawah dan kolam ikan. Adanya terbarukan dengan wawasan pendidikan untuk
sistem pompa air tersebut sangat berguna bagi kemakmuran masyarakat” (Data diambil dari
warga masyarakat sekitar. Pengembangan Materi PLTH Bayu Baru Kincir Angin-Panel
teknologi energi terbarukan juga digunakan Surya dan BIOGAS Dinas Sumberdaya Air
untuk memproduksi es batu. Total produksi Kabupaten Bantul).
es batu setiap harinya menghasilkan 100 Kg, Eduwisata Energi Terbarukan selanjutnya
dengan inverter 7,5KW/ 120V (1 Phase). sebagai objek wisata pendidikan yang
BIOGAS dalam hal ini merupakan salah berbasiskan pada pengembangan energi
satu energi terbarukan yang telah dikembangkan listrik dan BIOGAS yang disajikan bagi para
dan digunakan untuk kepentingan masyarakat wisatawan yang berkunjung bukan pada aras
sekitar. BIOGAS merupakan proses kimia dari penggunaan aliran listrik dan BIOGAS untuk

292
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
warung-warung yang ada di area pantai. Materi yang dimiliki oleh Desa Poncosari, sehingga
yang disajikan dalam wisata berpendidikan jika kondisi tersebut dimanfaatkan sebagai
tersebut adalah tentang konversi energi surya, objek wisata dapat menjadi daya tarik
angin yang dikombinasikan dengan diesel wisatawan yang berkunjung. Karang taruna
menjadi energi listrik. Begitu pula kotoran sapi sebagai representasi pemuda Desa Poncosari
yang di konversi menjadi gas. Artinya proses telah didorong oleh PUSTEK UGM untuk
perubahan energi tersebut yang disajikan mengembangkan keberadaan PLTH dan
sebagai materi wisata berpendidikan. Hal BIOGAS sebagai objek wisata pendidikan.
tersebut nantinya akan menjadi daya tarik Dorongan pengembangan tersebut tidak
bagi pengunjung yang datang, karena selain pada aras pemanfaatan atau penggunaan,
rekreasi juga mendapatkan ilmu pengetahuan akan tetapi memanfaatkan keberadaan PLTH
tentang proses konversi energi. dan BIOGAS untuk dijadikan sebagai objek
Penganekaragaman energi terbarukan wisata berbasis pendidikan yang di kelola oleh
yang dijadikan sebagai objek wisata POKJA eduwisata. Pelatihan dan pembinaan
pendidikan telah diolah oleh POKJA eduwisata. yang dilakukan oleh PUSTEK UGM adalah
Pemuda yang tergabung dalam POKJA upaya untuk menyadarkan pemuda desa agar
eduwisata merupakan motor penggerak tidak menjadi pengguna atau konsumen atas
yang sebelumnya di dorong oleh PUSTEK keberadaan PLTH dan BIOGAS. Pemuda
UGM untuk mengembangkan keberadaan dalam hal ini didorong untuk dapat berpikir dan
PLTH dan BIOGAS sebagai objek wisata bertindak secara mandiri serta produktif dengan
pendidikan. Wisatawan yang berkunjung cara mengelola PLTH dan BIOGAS sebagai
banyak yang tidak melalui POKJA eduwisata, objek wisata edukatif. Pengembangan objek
melainkan langsung berkoordinasi dengan wisata tersebut dalam tataran implementasi
pihak pengelola energi terbarukan. Hal sudah semestinya dikelola secara maksimal
tersebut dapat terjadi karena tidak adanya dan profesional. Hal pertama yang semestinya
koordinasi yang jelas dan terstruktur antara dilakukan adalah menyadarkan pemuda akan
POKJA dengan pengelola energi terbarukan. pentingnya pengembangan diversifikasi energi
Kondisi ini juga disebabkan oleh POKJA terbarukan sebagai objek wisata pendidikan.
eduwisata yang mengalami degradasi Pengembangan eduwisata yang
pengembangan eduwisata tersebut, sehingga di kelola oleh pemuda mempunyai visi
konsepsi eduwisata yang sedari dulu digagas untuk “mengembangkan wisata pendidikan
oleh POKJA eduwisata mengalami stagnasi. energi baru terbarukan”, sedangkan misi
Hal ini tidak mengherankan apabila ada dari pengembangan eduwisata adalah : (1).
wisatawan yang berkunjung telah dikoordinir Sebagai instrumen atau wahana pembelajaran
oleh pengelola energi terbarukan. bagi dunia pendidikan atau masyarakat luas
baik melaui workshop kelas maupun praktek
Peran Pemuda Dalam Pengembangan langsung terkait proses pembuatan, sistem
Eduwisata Energi Terbarukan kerja atau operasional PLTH dan BIOGAS.
Keberadaan pengembangan teknologi Maka dari itu terdapat transformasi ilmu
energi terbarukan merupakan nilai lebih pengetahuan terhadap masyarakat luas atau

293
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

dunia pendidikan. (2). Mempopulerkan dan dilakukan dengan cara kunjungan langsung
mengajak masyarakat untuk sadar akan ke beberapa lembaga pendidikan. Pemuda
pentingnya pengembangan energi terbarukan. juga melakukan promosi melalui media cetak
(3). Membentuk pola pikir masyarakat dan online untuk memperkenalkan sekaligus
mandiri, inovatif dan peduli lingkungan mempromosikan objek wisata. Kegiatan
dengan cara mengembangkan teknologi energi sosialisasi atau promosi yang dilakukan
terbarukan. (4). Mendorong penggunaan POKJA eduwisata ke masyarakat luas bukan
sumber energi terbarukan secara individu sekedar memberikan informasi semata, akan
maupun kolektif dalam masyarakat. (5). tetapi terdapat penekanan bagi masyarakat
Memajukan perekonomian masyarakat. luas untuk berpartisipasi dalam pengembangan
(6). Berperan aktif dan ambil bagian dalam diversifikasi energi terbarukan.
pemecahan masalah energi global. Pemuda tentu saja dalam melakukan
Pengembangan eduwisata energi promosi bertujuan agar masyarakat luas
terbarukan merukapan wahana pembelajaran mengadakan kunjungan wisata ke lokasi
yang bertujuan untuk mencerdaskan disversifikasi energi terbarukan sebagai
masyarakat luas, dan juga dapat memperluas objek wisata pendidikan dan Pantai Baru
akan pengetahuan pada generasi muda Pandansimo. Posisi pemuda tidak hanya
terhadap tantangan energi di masa depan. Hal sekedar mensosialisasikan keberadaan objek
tersebut sangat menunjang dunia pendidikan, wisata, namun juga menawarkan sebagai jasa
pasalnya bagi peserta didik yang ingin pemandu wisata apabila terdapat wisatawan
mempelajari pengembangan teknologi energi yang hendak mengadakan kunjungan wisata
terbarukan tidak hanya cukup belajar dari pendidikan dapat menggunakan jasa POKJA
literatur secara tekstual, akan tetapi perlu eduwisata sebagai pemandu. Tanpa adanya
mempelajari secara kontekstual atau langsung, pemandu wisata, para wisatawan akan
baik dari proses pembuatan dan sistem kebingungan dalam mempelajari sistem
operasional. Selain itu, konsep pengembangan kerja dari PLTH dan BIOGAS. Oleh karena
eduwisata energi terbarukan yang dijalankan itu pemuda yang tergabung dalam POKJA
oleh pemuda Desa Poncosari melalui POKJA selaku pemandu akan menjelaskan sistem
merupakan wujud dari upaya pembangunan operasional tersebut. Harapan pemuda sebagai
ekonomi desa. Pemuda yang tergabung pemandu wisata selain untuk memperkenalkan
dalam POKJA telah memainkan peranan PLTH dan BIOGAS, juga terdapat aspek
penting dalam pengembangan objek wisata ekonomis. Artinya, pemuda sebagai pemandu
di Pantai Baru Pandansimo, khususnya yang wisata telah menawarkan paket-paket wisata
berbasiskan pendidikan. Sosialisasi dan yang harus dibayarkan oleh wisatawan yang
promosi telah diupayakan oleh pemuda untuk berkunjung, dengan begitu pemuda menjadi
memperkenalkan eduwisata energi terbarukan mempunyai penghasilan.
dan keberadaan Pantai Baru Pandansimo. Pengembangan eduwisata yang di kelola
Pengenalan tersebut dilakukan dalam oleh pemuda ternyata dalam prakteknya tidak
bentuk promosi melalui penyebaran leaflet berjalan dengan lancar. Berbagai kendala telah
atau brosur ke masyarakat luas. Promosi juga muncul, yang kesemua itu bermuara pada

294
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
stagnasi POKJA eduwisata energi terbarukan. melalui organisasi sangatlah penting, tidak
Minimnya tingkat penghasilan merupakan hanya sekedar mendidik para anggota, namun
faktor yang mendasari stagnasi POKJA peranan pemuda melalui organisasi juga
eduwisata energi terbarukan. Minimnya mempunyai kedudukan dalam masyarakat
tingkat penghasilan yang di peroleh pemuda untuk turut serta memajukan perekonomian.
telah mendorongnya untuk mencari pekerjaan Intensitas pemuda dalam organisasi seringkali
lain. Ketika pemuda sudah mendapatkan mengalami pasang surut, baik disebabkan
pekerjaan di luar, telah berdampak pada oleh kondisi internal maupun adanya faktor
POKJA itu sendiri. Pasalnya, orang tersebut eksternal. Pemuda dalam hal ini sudah
menjadi tidak punya waktu yang cukup untuk selayaknya melalui perangkat organisasi
mengelola POKJA eduwisata. Selain itu, juga berpartisipasi aktif dalam pembangunan
tidak ada upaya yang nyata untuk mengganti sumber daya manusia dan pengembangan
pengurus yang sudah tidak lagi aktif, karena ekonomi wilayah. Hal ini tentu saja dengan
ketidakaktifan pengurus merupakan dasar dari cara mendorong pemuda dan masyarakat
stagnasi POKJA. luas untuk meningkatkan produktivitas dan
kemandirian ekonomi.
Pasang Surut Eduwisata Energi Wujud dari produktivitas dan kemandirian
Terbarukan ekonomi yang telah dijalankan oleh pemuda
Pemuda mempunyai peranan yang sangat Desa Poncosari adalah dengan mengembangkan
penting dalam pembangunan negara ini. pengelolaan PLTH dan BIOGAS sebagai objek
Keterlibatan pemuda bukan pada pengambil wisata pendidikan. Konsep pengembangan
kebijakan, namun selain dapat memberikan eduwisata energi terbarukan yang dijalankan
tawaran kebijakan juga dapat ikut serta oleh pemuda Desa Poncosari melalui POKJA
dalam suksesi pembangunan. Spirit yang merupakan wujud dari upaya pembangunan
tinggi menjadi modal dasar yang dimiliki ekonomi desa. Pemuda yang tergabung
pemuda, namun hal itu juga harus diiringi dalam POKJA telah memainkan peranan
dengan pemikiran yang kritis dan konstruktif. penting dalam pengembangan objek wisata
Pemuda sebenarnya mempunyai peran kontrol di Pantai Baru Pandansimo, khususnya yang
sosial terhadap sebuah isu yang muncul di berbasiskan pendidikan. Sosialisasi dan
permukaan, artinya pemuda harus tanggap promosi telah diupayakan oleh pemuda untuk
terhadap kondisi atau problematika yang ada. memperkenalkan eduwisata energi terbarukan
Kepekaan pemuda terhadap fenomena sosial dan keberadaan Pantai Baru Pandansimo.
harus selalu dilatih, oleh karena itu ruang- Pengenalan tersebut dilakukan dalam
ruang aktualisasi diri harus diwujudkan, salah bentuk promosi melalui penyebaran leaflet
satunya melalui organisasi. atau brosur ke masyarakat luas. Promosi juga
Organisasi merupakan wadah dilakukan dengan cara kunjungan langsung
pembentukan karakter pemuda khususnya, ke beberapa lembaga pendidikan. Pemuda
bahkan menjadi ruang relasi pencipta nilai- juga melakukan promosi melalui media cetak
nilai baru dalam kehidupan bermasyarakat. dan online untuk memperkenalkan sekaligus
Peranan pemuda dalam kehidupan masyarakat mempromosikan objek wisata. Kegiatan

295
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

sosialisasi atau promosi yang dilakukan akan berimbas pada banyak wisatawan
POKJA eduwisata ke masyarakat luas bukan yang menggunakan jasa POKJA eduwisata
sekedar memberikan informasi semata, akan sebagai pemandu, dengan begitu penghasilan
tetapi terdapat penekanan bagi masyarakat pemuda akan semakin meningkat. Harapan
luas untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan kenyataan tidak berjalan secara linier,
diversifikasi energi terbarukan. terdapat kontradiktif peran pemuda dalam
Pemuda tentu saja dalam melakukan pengembangan eduwisata energi terbarukan.
promosi bertujuan agar masyarakat luas Pasang surut pengembangan eduwisata yang
mengadakan kunjungan wisata ke lokasi diperankan oleh pemuda semakin tidak
diversifikasi energi terbarukan sebagai terhindarkan, bahkan hal tersebut berujung
objek wisata pendidikan dan Pantai Baru pada stagnasi.
Pandansimo. Posisi pemuda tidak hanya Pemuda yang di dorong oleh PUSTEK
sekedar mensosialisasikan keberadaan objek UGM mempunyai spirit yang tinggi dalam
wisata, namun juga menawarkan sebagai jasa membangun dan mengembangkan eduwisata
pemandu wisata apabila terdapat wisatawan energi terbarukan. Hal ini dapat dilihat dari
yang hendak mengadakan kunjungan wisata berbagai program dan kegiatan yang telah
pendidikan dapat menggunakan jasa POKJA diselenggarakan, baik dalam bentuk promosi
eduwisata sebagai pemandu. Tanpa adanya maupun mengadakan event dalam bentuk
pemandu wisata, para wisatawan akan konser musik. Semua program dan kegiatan
kebingungan dalam mempelajari sistem yang telah diselenggarakan oleh pemuda
kerja dari PLTH dan BIOGAS, oleh karena berkaitan dengan eduwisata energi terbarukan.
itu pemuda yang tergabung dalam POKJA Artinya, program dan kegiatan tersebut
selaku pemandu akan menjelaskan sistem sebagai instrumen selain untuk mempererat
operasional tersebut. Harapan pemuda sebagai hubungan internal POKJA, namun juga untuk
pemandu wisata selain untuk memperkenalkan mengkampanyekan eduwisata dan menunjukan
PLTH dan BIOGAS, juga terdapat aspek eksistensinya. Muara dari program dan
ekonomis. Artinya, pemuda sebagai pemandu kegiatan tentu saja yang telah diselenggarakan
wisata telah menawarkan paket-paket wisata tersebut bertujuan agar eduwisata energi
yang harus dibayarkan oleh wisatawan yang terbarukan semakin dikenal dan semakin
berkunjung, dengan begitu pemuda menjadi banyak wisatawan yang berkunjung dengan
mempunyai penghasilan. menggunakan jasa POKJA sebagai pemandu
Berkaitan dengan faktor ekonomis, wisata, sehingga tingkat penghasilan pemuda
tentu saja pemuda dalam sosialisasi atau pun semakin meningkat.
promosi yang dilakukan seharusnya berjalan Semangat pemuda seiring dengan
secara rutin dan juga berkesinambungan. berjalannya waktu mengalami pasang surut,
Apabila promosi dilakukan pemuda secara bahkan menurun, sehingga POKJA eduwisata
berkala, maka semakin luas pula informasi menuai stagnasi. Sosialisasi dan promosi
yang akan diterima masyarakat, dengan tidak dilakukan secara berkala, bahkan kini
begitu semakin dikenal pula objek wisata telah terhenti. Sosialisasi dan promosi yang
pendidikan tersebut. Kondisi tersebut nantinya dilakukan ke instansi pendidikan hanya di

296
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
awal pembentukan POKJA eduwisata, dan 2012, dengan dihadiri oleh 80 orang peserta,
tidak adanya jadwal pelaksanaan sosialisasi yang terdiri dari unsur POKJA eduwisata,
secara rutin. karang taruna desa dan dusun. Kegiatan ini
Sosialisasi dan promosi yang dilakukan bertujuan untuk mempererat hubungan pemuda
oleh POKJA eduwisata hanya ke instansi yang tergabung dalam POKJA eduwisata
pendidikan (sekolah) di daerah Kabupaten energi terbarukan. Bahkan kegiatan ini tidak
Bantul saja, bahkan paling banyak di lepas dari promosi, yaitu memperkenalkan
Kecamatan Srandakan. Sosialisasi tersebut eduwisata energi terbarukan yang kepada
hanya dilakukan pada tahun 2012-2013 saja, masyarakat luas.
sedangkan pada tahun-tahun berikutnya tidak Kedua, mengadakan lomba kincir angin
ada sosialisasi ke instansi pendidikan. Pemuda tingkat nasional pada Tahun 2012 yang
kurang serius dalam pengembangan eduwisata diselenggarakan oleh POKJA eduwisata
terlihat dengan tidak adanya agenda sosialisasi bekerjasama dengan pengelola PLTH dan
secara rutin dan masih minimnya jangkauan BIOGAS. Perlombaan tersebut bertujuan
promosi yang dilakukan oleh POKJA untuk menunjukan eksistensi keberadaan
eduwisata. Sosialisasi dan promosi seharusnya diversifikasi energi terbarukan untuk semakin
ke lembaga pendidikan dilakukan secara di kenal masyarakat luas, sehingga harapannya
berkelanjutan atau terjadwal, misal satu bulan banyak wisatawan yang berkunjung.
sekali dan tidak hanya di awal pembentukan Ketiga, Talk Show di RRI dilaksanakan
POKJA, namun berkesinambungan. pada awal Bulan April 2013 yang diikuti
Sosialisasi ke lembaga pendidikan yang oleh Komunitas Earth Hour Jogja dan
dilakukan oleh POKJA eduwisata masih kurang POKJA Eduwisata Poncosari. Acara tersebut
maksimal, namun terdapat upaya lain, yakni merupakan wujud dari sosialisasi rencana
penyebaran brosur dan leaflet dan promosi kegiatan yang akan diselenggarakan di Pantai
melalui media cetak maupun online. Menurut Baru Pandansimo, yaitu mengadakan konser
pemaparan Nukman selaku ketua POKJA, musik dengan tema “Energi Baru, Suara
promosi dengan cara seperti ini pun tidak Baru”.
dilakukan secara maksimal, hanya beberapa Keempat, mengadakan konser musik
anggota saja yang melakukan penyebaran “Energi Baru, Suara Baru” merupakan
brosur, itupun tidak terukur dan terjadwal (hasil tindak lanjut dari Talk Show yang dilakukan
wawancara, 29 Februari 2016). sebelumnya. Kegiatan konser musik tersebut
POKJA eduwisata juga mengadakan telah diselenggarakan pada tanggal 28 April
beberapa kegiatan sebagai instrumen kampanye 2013. Konser musik dengan tema “Energi
keberadaan eduwisata energi terbarukan, selain Baru, Suara Baru” selain sebagai media
promosi secara langsung maupun melalui promosi, juga mengajak masyarakat luas akan
media. Adapun bentuk kegiatan yang pernah pentingnya pemanfaatan energi terbarukan
diselenggarakan oleh POKJA eduwisata energi yang ramah lingkungan.
terbarukan adalah sebagai berikut: Kelima, pameran dan ekspose POKJA
Pertama, kegiatan Outbound Training, eduwisata yang diselenggarakan pada tahun
yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013. Kegiatan ini merupakan peringatan

297
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

sewindu wafatnya Prof. Mubyarto, yang taruna tingkat kabupaten. Karang Taruna Desa
dihadiri oleh pengurus POKJA, mahasiswa, Poncosari dalam acara perlombaan tersebut
dan masyarakat umum. Adapun tujuan dari telah mengusung tema “Energi Terbarukan”,
kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan dan mendapat juara tiga. Harapannya dengan
kegiatan POKJA Eduwisata pada generasi mengikuti acara perlombaan tersebut dapat
muda, dan memperkenalkan paket-paket menjadi stimulus pemuda untuk mengaktifkan
eduwisata. kembali POKJA eduwisata. Namun kenyataan
Keenam, kegiatan penguatan berkata lain, POKJA eduwisata tetap saja
kelembagaan POKJA eduwisata melalui mengalami stagnasi, dengan di tandai tidak
pendalaman pengetahuan energi terbarukan, adanya program dan kegiatan yang di
manajemen wisata dan membangun jejaring selenggarakan.
yang dilaksanakan pada tahun 2013. Kegiatan Peran POKJA dalam pengembangan
ini ditujukan untuk pemuda yang tergabung eduwisata tersebut di rasa tidak mempunyai
dalam POKJA eduwisata agar manajemen dampak yang signifikan, akan tetapi promosi
keorganisasian semakin matang. Adapun yang mereka lakukan menjadi sumbangsih
aktivitas kegiatan tersebut meliputi pendalaman semakin dikenalnya Pantai Baru Pandansimo,
pengetahuan aplikasi energi terbarukan, sebagai wisata edukasi maupun wisata alam.
manajemen eduwisata energi terbarukan dan Pasalnya promosi yang dilakukan oleh POKJA,
teknik membangun jaringan yang bertujuan tidak hanya keberadaan PLTH dan BIOGAS
untuk pengembangan eduwisata. sebagai pengembangan teknologi energi
Ketujuh, Semiloka Eduwisata Energi terbarukan, akan tetapi promosi tersebut juga
Poncosari yang dihadiri oleh pengurus POKJA memperkenalkan keberadaan wisata Pantai
eduwisata dan pengurus Karang Taruna se- Baru Pandansimo dan Konservasi Penyu
Kabupaten Bantul (25 orang) diselenggarakan Lekang (Lepidochelys olivacea). Dikenalnya
pada tanggal 8 Desember 2013. Tujuan dari Pantai Baru Pandansimo dapat dilihat dari
diadakannya kegiatan ini adalah selain untuk peningkatan jumlah pengunjung yang datang
mensosialisasikan keberadaan eduwisata ke lokasi wisata tersebut. Peningkatan jumlah
energi terbarukan juga pre-launching paket pengunjung (wisatawan) ke Pantai Baru
wisata. Pandansimo dari tahun ke tahun dapat dilihat
Pemuda yang tergabung dalam Kelompok pada grafik 1.
Kerja (POKJA), pada tahun 2012-2013 terlihat Grafik 1 tersebut menunjukkan bahwa
antusias dalam pengembangan eduwisata energi terdapat peningkatan jumlah wisatawan
terbarukan, hal ini dapat dilihat dari program yang berkunjung di Pantai Baru Pandansimo
dan kegiatan yang telah di selenggarakan. cukup signifikan dari tahun 2011 sebesar
Akan tetapi memasuki tahun 2014, semangat 42.630 orang ke tahun 2015 sebesar 458.514
pemuda telah mengalami penurunan, orang. Jumlah wisatawan pada tahun 2015
meskipun di tahun 2015 terdapat usaha untuk yang berkunjung mengalami peningkatan
membangkitkan semangat pemuda. Hal ini secara drastis apabila dibandingkan dengan
dapat dilihat dari keikutsertaan Karang Taruna tahun sebelumnya. Banyak faktor yang
Desa Poncosari dalam perlombaan karang mempengaruhi peningkatan jumlah wisatawan

298
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
Grafik 1 5.000 orang yang mengadakan kunjungan
Data Pengunjung Pantai Baru Pandansimo
wisata pendidikan (Wawancara, 29 Februari
500000
2016). Wisatawan yang berkunjung ke
Jumlah Pengunjung (Orang)

450000
400000 lokasi diversifikasi energi terbarukan tidak
350000
300000 menggunakan jasa POKJA, melainkan
250000
200000 langsung berkoordinasi dengan pengelola
150000
100000
PLTH dan BIOGAS. Wisatawan yang
50000 mengadakan kunjungan wisata pendidikan
0
2011 2012 2013 2014 2015 tersebut dari berbagai instansi pendidikan, baik
Tahun
tingkatan sekolah dasar hingga ke perguruan
Sumber : Data Kunjungan Wisata Pantai Baru Tahun tinggi. Bahkan kunjungan wisata pendidikan
2011-2015.
tersebut tidak hanya lembaga pendidikan yang
yang berkunjung. Salah satunya adalah promosi dari berasal dari Yogyakarta. Berkaitan dengan
yang dilakukan oleh POKJA eduwisata. hal tersebut, tetap ada beberapa wisatawan
Adanya promosi yang dilakukan POKJA yang berkunjung dengan menggunakan jasa
telah menjadikan Pantai Baru Pandansimo POKJA, namun jumlahnya tidak terlalu
semakin ramai dikunjungi wisatawan. banyak. Selama POKJA eduwisata didirikan,
Hal ini merupakan sebuah peluang besar hanya sekitar kurang lebih 1.000 orang yang
bagi masyarakat sekitar untuk menambah menggunakan jasa POKJA sebagai pemandu
penghasilan, salah satunya dengan membuka wisata (Nukman: Ketua POKJA Eduwisata
warung kuliner ataupun juru parkir dan Energi Terbarukan, 29 Februari 2016).
bidang jasa yang lain. POKJA eduwisata itu Hal ini menjadi sangat ironis, ketika
sendiri justru malah mengalami stagnasi. di satu sisi semakin banyak wisatawan
Tidak adanya aktivitas kegiatan sejak tahun yang berkunjung ke lokasi wisata tersebut,
2014 secara konkret dan berkala merupakan namun di sisi lain POKJA eduwisata malah
sebuah penanda ketidakaktifan POKJA mengalami stagnasi. Bahkan wisatawan
eduwisata. Bahkan dulunya, Pemerintah Desa yang menggunakan jasa POKJA sebagai
Poncosari telah menyediakan ruangan untuk pemandu wisata pun jumlahnya tidak terlalu
kesekretariatan (kantor) POKJA eduwisata, banyak. Tentu saja hal ini disebabkan oleh
namun kini kantor tersebut sudah tidak ada kondisi POKJA eduwisata yang mengalami
lagi. Hal ini di sebabkan oleh ketidakaktifannya stagnasi, sehingga wisatawan yang hendak
POKJA eduwisata, sehingga kantor tersebut mengadakan kunjungan tidak menggunakan
pun tidak lagi digunakan, oleh karena itu jasa POKJA. Stagnasi POKJA eduwisata
pemerintah desa telah mencabut fasilitas tentu saja tidak lahir dari ruang kosong, akan
(kantor) tersebut (Supriyanto: Kepala Desa tetapi terdapat berbagai faktor atau kendala
Poncosari, 03 Maret 2016). yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi.
Mengacu pada pemaparan yang Penyebabnya baik itu oleh kondisi internal
disampaikan oleh Pak Mur dan Pak Arif selaku POKJA maupun adanya faktor eksternal
pengelola (karyawan) PLTH dan BIOGAS yang memperkuat POKJA untuk semakin
dalam 1 tahun terakhir terdapat sekitar stagnan.

299
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

Kendala POKJA Eduwisata Energi sehingga dampak untuk POKJA belum


Terbarukan signifikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Pengelolaan organisasi atau dari Nukman selaku ketua POKJA eduwisata
pengembangan suatu usaha tentu saja dalam energi terbarukan, bahwa sosialisasi dan
perjalanannya banyak menuai kendala ataupun promosi yang dilakukan pemuda tidak berjalan
hambatan. Kendala yang muncul apabila secara berkala atau rutin (Wawancara, 19
tidak segara diatasi maka dapat menyebabkan Februari 2016). Wujud lain dari kurang
stagnasi atau kemandegan. Terlebih jika itu seriusnya POKJA eduwisata energi terbarukan
berbasis atau berorientasi pada profit, kondisi dalam pengembangannya tidak adanya upaya
stagnan dapat berakibat kehilangan segmentasi pendaftaran ke Dinas Pariwisata terkait objek
pasar yang pada akhirnya mengharuskan wisata tersebut.
usaha tersebut untuk gulung tikar. Kendala Pemuda yang tergabung dalam POKJA
yang muncul dapat disebabkan oleh faktor eduwisata diawal pendirian pada dasarnya
internal maupun eksternal, yang keduanya menunjukan sebuah keseriusan. Hal ini dapat
saling berkaitan satu sama lain. Menurut dilihat dari antusias pemuda dalam mengikuti
peneliti, faktor (kondisi) internal merupakan kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan,
determinasi dari kemandegan sebuah usaha, baik berupa event maupun pelatihan ataupun
sedangkan kondisi ekternal merupakan faktor pembinaan yang dilakukan oleh PUSTEK
pendorong. UGM. Hal serupa juga dibenarkan oleh
Begitupun dengan pengembangan Nukman selaku Ketua POKJA, bahwa para
eduwisata energi terbarukan juga tengah pemuda mempunyai antusias dan spirit dalam
mengalami suatu kendala, yaitu kondisi yang pengembangan eduwisata energi terbarukan,
stagnan. Kondisi internal POKJA eduwisata akan tetapi seiring berjalannya waktu, antusias
merupakan faktor dasar yang menyebabkan dan spirit tersebut mulai menurun. Hal ini
pengembangan eduwisata energi terbarukan disebabkan oleh minimnya tingkat penghasilan
mengalami stagnasi, sedangkan faktor yang di peroleh, sehingga mereka beralih atau
eksternal yang menjadi pendorong sekaligus mencari pekerjaan yang lain. Pemuda pada
penguat stagnasi pengembangan eduwisata dasarnya mempunyai pekerjaan yang lain,
energi terbarukan dimaksud. Beberapa faktor namun jika mereka mempunyai konsistensi
yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi, dalam pengembangan eduwisata tersebut, maka
yaitu: kemungkinan stagnasi akan kecil. Menurut
Pertama, pemuda yang tergabung dalam peneliti, ketidakseriusan tersebut erat kaitannya
POKJA eduwisata kurang serius dan konsisten dengan kesadaran, sehingga komitmen dan
dalam pengembangan eduwisata energi konsistensi dalam pengembangan eduwisata
terbarukan. Salah satunya adalah dari segi mengalami stagnasi.
promosi yang dilakukan tidak berjalan secara Kedua, penghasilan yang diperoleh dari
maksimal dan berkesinambungan, baik pengembangan eduwisata energi terbarukan
secara langsung ataupun melalui media yang masih belum signifikan. Minimnya penghasilan
berbasis cetak maupun online. Promosi sudah yang diperoleh menyebabkan semangat pemuda
dilakukan, namun masih kurang maksimal, mengalami penurunan dalam pengembangan

300
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
eduwisata tersebut. Semangat pemuda pada tidak adanya lagi keterlibatan PUSTEK UGM
tahun 2015 mengalami peningkatan, namun dalam pengembangan konsep eduwisata
ironisnya hal tersebut tidak berjalan secara energi terbarukan. Semenjak tidak adanya
berkesinambungan, pasalnya spirit tersebut dorongan atau motivasi dari PUSTEK UGM,
mengalami penurunan kembali. Kondisi semangat pemuda dalam pengembangan
tersebut disebabkan oleh jumlah wisatawan eduwisata tersebut mengalami penurunan dan
yang menggunakan jasa POKJA tidak terlalu berdampak pada stagnasi POKJA eduwisata.
banyak, sehingga berdampak pada penghasilan Terhentinya kerjasama dengan PUSTEK
yang mereka peroleh juga tidak banyak. Hal itu UGM juga membuat bantuan dari BAPPEDA
disebabkan oleh banyaknya wisatawan yang Kabupaten Bantul ikut terhenti. Stagnasi
berkunjung tidak menggunakan jasa POKJA POKJA eduwisata terjadi paska tidak adanya
eduwisata, melainkan langsung berkomunikasi dorongan dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan
dan berkoordinasi dengan pengelola energi UGM, namun bukan berarti ada atau tidak
terbarukan (PLTH dan BIOGAS). Hal tersebut adanya lagi dorongan dari PUSTEK UGM
berakibat pada omset dari wisatawan yang bukanlah faktor yang mendasar.
berkunjung ke objek wisata pendidikan tidak Pembentukan POKJA eduwisata
menjadi penghasilan pemuda yang tergabung energi terbarukan yang dilakukan PUSTEK
dalam POKJA, melainkan ke pengelola PLTH UGM apabila telah menganalisis dan
dan BIOGAS. mempertimbangkan kondisi sosial dan
Ketiga, kesibukan kerja atau adanya psikologis pemuda yang masuk sebagai
aktivitas di luar dari masing-masing pemuda pengurus POKJA dapat dimungkinkan tidak
yang tergabung dalam Kelompok Kerja Desa terjadi stagnasi pengembangan eduwisata.
Poncosari. Menurut asumsi peneliti, kesibukan Artinya kondisi sosial dan psikologis seseorang
kerja di luar, juga disebabkan oleh tingkat akan berpengaruh dalam sebuah ruang relasi
penghasilan yang minim dari pengembangan organisasi (POKJA eduwisata). Hal ini tentu
eduwisata energi terbarukan. Kondisi tersebut saja mempunyai kaitan dengan kesadaran,
telah mendorong pemuda mencari pekerjaan komitmen dan konsistensi seseorang untuk
lain dengan penghasilan yang pasti dan cukup. mengaktualisasikan diri dalam ruang relasi
Pasalnya jika hanya mengandalkan pada POKJA eduwisata.
penghasilan dari pengembangan eduwisata Berkaitan dengan dorongan dari PUSTEK
saja tidak cukup untuk menunjang kebutuhan UGM yang bukan sebagai faktor yang mendasar,
hidup sehari-hari. Pemuda yang tergabung namun sebagai faktor ekternal yang dapat
dalam POKJA eduwisata telah sibuk bekerja, mengkondisikan atau mendorong keaktifan
sehingga pengembangan eduwisata tidak pemuda dalam pengembangan eduwisata. Penentu
berjalan dengan maksimal. Terlebih hal itu dasar berjalan atau tidaknya pengembangan
juga ditunjang oleh tidak adanya pergantian eduwisata ditentukan oleh kondisi atau faktor
pengurus POKJA yang tengah sibuk dengan internal. Faktor internal yang menyebabkan
pekerjaannya. pengembangan eduwisata mengalami stagnasi
Keempat, menurunnya spirit pemuda atau tidak berjalan, seperti yang sudah diulas
yang tergabung dalam POKJA juga disebabkan pada alinea di atas.

301
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

Kelima, tidak adanya hubungan pengelolaan Pantai Baru Pandansimo di kelola


koordinasi yang jelas atau terstruktur antara oleh masyarakat dusun setempat. Komunikasi
POKJA eduwisata dengan pihak pengelola yang kurang baik dan kurang lancar lebih
PLTH dan BIOGAS serta pengurus POGIAT lanjut yang dilakukan oleh POKJA eduwisata
Dusun Ngentak. Hal ini pada dasarnya terhadap pengurus POGIAT Dusun Ngentak
disebabkan oleh adanya konflik antara POGIAT menjadi kendala pemuda dalam pengembangan
Dusun Ngentak dengan Karang Taruna eduwisata energi terbarukan.
Desa Poncosari maupun POKJA Eduwisata. Berbagai kendala yang sudah dipaparkan
Hal ini berawal dari proses pembentukan di atas menjadi faktor ketidakaktifan POKJA
POKJA Eduwisata energi terbarukan, yang eduwisata yang bermuara pada stagnasi, maka
sebenarnya ingin dikelola oleh POGIAT dari itu perlu sebuah upaya solusi untuk mengatasi
Dusun Ngentak. PUSTEK UGM awalnya perihal tersebut. Sedari awal sudah pernah
pada sudah berkomunikasi dengan POGIAT diadakan upaya untuk menghidupkan kembali
Dusun Ngentak untuk mengembangkan POKJA eduwisata, yakni dilakukan langsung
PLTH dan BIOGAS sebagai objek wisata oleh Ketua POKJA dengan cara mengumpulkan
pendidikan, sebelum pembentukan POKJA anggotanya untuk membahas perihal stagnasi
eduwisata. Ide yang ditawarkan oleh PUSTEK POKJA eduwisata. Menurut Nukman selaku
UGM sebenarnya telah disetujui oleh pengurus ketua POKJA, terdapat antusias pengurus untuk
POGIAT, akan tetapi seiring dengan berjalannya menghidupkan kembali eduwisata tersebut, akan
waktu PUSTEK UGM tidak menggandeng tetapi paska pembahasan atau rapat POKJA
pengurus POGIAT, melainkan bekerjasama terkait refleksi eduwisata, tidak ada langkah
dengan karang taruna desa untuk membentuk pembenahan secara konkret dan serius.
POKJA eduwisata energi terbarukan dan tidak Menurut Nukman, pemuda yang
mengajak POGIAT dalam sebuah pembahasan tergabung dalam POKJA kembali disibukkan
lebih lanjut mengenai rencana pengembangan dengan agenda masing-masing, dan ketika
eduwisata tersebut (Suwandi: ketua POGIAT dikumpulkan kembali banyak yang tidak
Dusun Ngentak, 15 April 2016). hadir. Upaya yang dilakukan Nukman selaku
Hal tersebut telah memicu kekecewaan Ketua POKJA yang notabene sebagai motor
dari pihak POGIAT Dusun Ngentak, sehingga penggerak bagi anggotanya sebenarnya
ketika ada kunjungan wisata pendidikan di masih belum maksimal. Hal ini di landasi
lokasi PLTH dan BIOGAS tidak dilibatkannya dalam pembahasan refleksi POKJA eduwisata
POKJA eduwisata. Pasalnya sebagian pengelola hanya dilaksanakan sekali, dan setelah
PLTH dan BIOGAS adalah masyarakat itu tidak ada tindak lanjut yang konkret,
Dusun Ngentak, sehingga mereka menjadi misalnya mengganti pengurus POKJA yang
bagian dari POGIAT. Berkaitan dengan sudah tidak lagi bersedia untuk mengelola
hal tersebut, POKJA juga tidak dilibatkan eduwisata energi terbarukan. Artinya, tidak
dalam pengelolaan Pantai Baru Pandansimo, hanya sekedar refleksi saja, namun perlu
namun melibatkan masyarakat yang tinggal adanya pergantian pengurus yang sudah tidak
di sekitar Pantai Baru Pandansimo di wilayah lagi bersedia untuk menjalankan kerja-kerja
Dusun Ngentak, sehingga sudah selayaknya pengembangan eduwisata tersebut.

302
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
P e m u d a y a n g t e rg a b u n g d a l a m tidak terjadi di segala tata ruang, akan tetapi
POKJA eduwisata memiliki upaya untuk hanya terbatas pada beberapa tempat tertentu
menghidupkan POKJA eduwisata, namun dengan komponen-komponen yang berbeda
dari pihak POKJA sendiri tidak ada upaya intensitasnya.
komunikasi dengan pihak POGIAT Dusun Secara fungsional, suatu lokasi
Ngentak untuk membicarakan secara bersama konsentrasi usaha atau cabang industri yang
terkait eduwisata energi terbarukan tersebut. sifatnya memiliki unsur-unsur yang bersifat
POKJA seharusnya mengajak POGIAT dinamis mampu menstimulasi kehidupan
Dusun Ngentak untuk mengadakan kerjasama ekonomi. Pantai Baru Pandansimo sebagai
tentang pengembangan PLTH dan BIOGAS tempat wisata telah memberi stimulus kepada
sebagai objek wisata pendidikan. Menurut masyarakat sekitar untuk mengembangkan
asumsi peneliti, jika ada komunikasi dan suatu usaha. Salah satunya adalah usaha
kerjasama antara POKJA dan POGIAT dalam yang bergerak di bidang jasa, yaitu jasa
pengembangan eduwisata energi terbarukan parkir, pemandu wisata dan kuliner makanan,
akan dimungkinkan dapat berkembang. selain itu juga terdapatnya pengembangan
Kondisi ini dapat terjadi karena hampir eduwisata energi terbarukan (PLTH, BIOGAS
keseluruhan dari anggota POGIAT menjadi dan Koservasi Penyu Lekang (Lepidochelys
pengelola Pantai Baru Pandansimo, baik olivacea)). Secara geografis keberadaan
sebagai jasa tukang parkir, retribusi tiket, Pantai Baru telah menunjang dan menjadi
kuliner makanan dan pengelola PLTH dan pusat atau daya tarik penyebab terdapatnya
BIOGAS. Apabila kerjasama terjalin tersebut pengembangan usaha. Konsekuensi logis
terjalin, maka eduwisata energi terbarukan dari pengembangan usaha di Pantai Baru
tidak akan mengalami stagnasi. Pandansimo telah memberikan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat setempat, sehingga
Implikasinya Terhadap Ketahanan mereka menjadi mempunyai penghasilan.
Ekonomi Wilayah Te r l e b i h d e n g a n d i j a d i k a n n y a
Ketahanan ekonomi merupakan kondisi pengembangan teknologi energi terbarukan
kehidupan perekonomian bangsa yang (PLTH dan BIOGAS) sebagai objek wisata
berlandaskan pada demokrasi Pancasila pendidikan dapat menjadi daya tarik bagi
(Tarmidi, 1992). Ketahanan ekonomi juga wisatawan untuk berkunjung. Semakin
mengandung kemampuan untuk memelihara banyak wisatawan yang berkunjung, semakin
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, tinggi pula tingkat penghasilan masyarakat
serta mampu menciptakan kemandirian setempat, sehingga hal ini merupakan dasar
ekonomi nasional dengan daya saing yang dari terwujudnya ketahanan ekonomi wilayah.
tinggi sehingga kemakmuran rakyat yang Kendatipun, pengembangan eduwisata energy
adil dan merata dapat terwujud. Mengacu terbarukan mengalami stagnasi, namun hal ini
pada pendapat Francois Perroux-pertumbuhan tidak berpengaruh kepada wisatawan yang
ekonomi suatu daerah ditopang oleh berkunjung. Jika kita mengacu pada data
adanya pusat pertumbuhan (growth pole). kunjungan wisatawan di Pantai Baru telah
Pembangunan atau pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, dimana pada tahun

303
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22, No 3, Desember 2016: 285-305

2013 jumlah wisatawan yang berkunjung warga dari hasil jualan makanan masih di atas
sejumlah 139.606 orang. Kemudian pada tahun Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten
2014, jumlah wisatawan yang berkunjung Bantul, yaitu sejumlah Rp 1.300.000,00.
sejumlah 316.130 orang, sedangkan pada Belum lagi jika penghasilan keluarga di
tahun 2015 terdapat 458.514 orang yang tambah dari hasil usaha yang lain, misalnya
mengadakan kunjungan wisata di Pantai Baru dari hasil pertanian maupun peternakan ataupu
Pandansimo. yang lain.
Meningkatnya jumlah kunjungan Maka dengan adanya pengembangan
wisatawan di Pantai Baru Pandansimo tidak eduwisata energi terbarukan yang telah
lepas dari peran pemuda yang mempromosikan dipromosikan oleh pemuda sekaligus
keberadaan objek wisata tersebut. Pasalnya, mempromosikan Pantai Baru telah berdampak
pemuda tidak hanya mempromosikan pada peningkatan penghasilan warga sekitar.
eduwisata saja, namun Pantai Baru sebagai Pasalnya dengan semakin tinggi tingkat
objek wisata juga telah di promosikan kepada penghasilan warga akan berpengaruh terhadap
masyarakat luas. Dampak dari promosi yang di kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya
lakukan oleh pemuda tersebut telah menjadikan penghasilan warga, merupakan sebuah
dikenalnya Pantai Baru Pandansimo yang petanda dari terwujudnya ketahanan ekonomi
di dalamnya terdapat eduwisata energi wilayah.
terbarukan. Maka konsekuensi logis dari
peningkatan jumlah kunjungan wisata tersebut SIMPULAN
adalah meningkatnya penghasilan masyarakat Berdasar penjelasan tersebut di atas
sekitar. dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
Peningkatan penghasilan masyarakat Pertama, peran pemuda yang tergabung
sekitar adalah dengan menjadikan objek dalam POKJA eduwisata telah melakukan
wisata tersebut sebagai tempat untuk berjualan promosi kepada masyarakat luas maupun
makanan kuliner, jasa parkir, retribusi (tiket dunia pendidikan. Promosi yang dilakukan
masuk) dan jasa pemandu wisata. pemuda secara langsung, yakni berkunjung
B a h k a n p e n g h a s i l a n d a r i w a rg a langsung dan memberikan tawaran paket
masyarakat yang membuka usaha warung wisata ke sekolah-sekolah atau dengan cara
kuliner dalam satu minggu memperoleh menyebar brosur. Promosi tidak langsung
sekitar Rp 2.000.000,00, sehingga dalam satu dalam hal ini yaitu promosi melalui media
bulan akan memperoleh penghasilan sekitar massa, baik cetak maupun berbasis online.
Rp 8.000.000,00. Dari jumlah penghasilan Promosi eduwisata yang dilakukan
tersebut, keuntungan (profit) yang di peroleh pemuda tidak berjalan secara rutin atau berkala,
adalah sejumlah Rp 2.000.000,00, sedangkan sehingga banyak wisatawan yang berkunjung
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- langsung berkoordinasi dengan pihak PLTH
hari adalah sejumlah Rp 900.000,00, maka dan BIOGAS. Hal ini akhirnya berdampak pada
warga masyarakat yang membuka warung pendapatan pemuda yang tidak banyak, karena
kuliner masih bisa menabung sejumlah Rp wisatawan yang menggunakan jasa POKJA
1.100.000,00. Bahkan profit yang di peroleh hanya sedikit. Pada dasarnya kondisi tersebut

304
Ilma Fatimah Yusuf, Edhi Martono, Agus Prasetya -- Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi
Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi Di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
disebabkan oleh tidak adanya komunikasi Departemen Pertahanan RI. 2008. Buku Putih
dan koordinasi antara POKJA eduwisata Pertahanan Indonesia. Jakarta, Departemen
dengan pengelola PLTH dan BIOGAS, yang Pertahanan Republik Indonesia.
sebenarnya dilandasi atas dasar konflik di Kusumasari, A. D. 2014. “Peran Karang taruna
antara keduanya. Kondisi tersebut telah dalam Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
berdampak pada stagnasi POKJA eduwisata Guna Mendukung Ketahanan Ekonomi
energi terbarukan yang dikembangkan oleh Keluarga : Studi di Karang Taruna “Widya
pemuda. Taruna”, Desa Kemadang, Kecamatan
Kedua, pengembangan eduwisata Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul,
belum ada dampak yang signifikan terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta”. Tesis :
pemuda sebagai pengelola, akan tetapi dengan Universitas Gadjah Mada.
adanya promosi yang dilakukan pemuda telah Lemhannas. 1997. Disiplin Nasional. Jakarta,
berdampak pada semakin dikenalnya Pantai Balai Pustaka.
Baru Pandansimo yang di dalamnya terdapat Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
eduwisata energi terbarukan. Kondisi ini Kualitatif. Bandung, Alfabeta.
telah berdampak pada meningkatnya jumlah Tarmidi, L. T. 1992. Ekonomi Pembangunan.
wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata Pusat Antar Universitas, Studi Ekonomi,
tersebut, sehingga penghasilan yang diperoleh Universitas Indonesia.
warga sekitar pun meningkat. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka meningkatnya Peraturan Perundangan
penghasilan warga sekitar merupakan penanda Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009
terwujudnya ketahanan ekonomi wilayah. Tentang Kepemudaan
Wawancara
DAFTAR PUSTAKA Nukman Riofa’i, Ketua Kelompok Kerja/
Anonim, 2013. Pengertian Eduwisata (internet). POKJA, 19 Februari 2016
<http://www.upi.edu/spot/id/13> (Diakses Mur dan Arif, pengelola, 29 Februari 2016
pada tanggal 14 Oktober 2015). Supriyanto, Kepala Desa Poncosari, 03 Maret
Burhan, B. 2003. Analisis Data Penelitian 2016
Kualitatif. Jakarta, Raja Grafindo Suwandi, ketua POGIAT Dusun Ngentak, 15
Persada. April 2016

305

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai