Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Dea Silvia
Kelas : XI
PONDOK PESANTREN
DARUSSALAM KOPOSARI
CILEUNGSI
KATA PENGANTAR
Teriring puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, baik moril, materil, kontribusi ilmu. Terutama kepada Dosen
mata kuliah Hadist dan Ilmu Hadist yang telah memberikan tugas demi
makalah ini membahas tentang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua sebagai bahan
pelajaran khusus juga untuk menambah pengetahuan bagi penyusun maupun bagi
Terlepas dari hal di atas kami menyadari makalah ini masih mempunyai
banyak kekurangan. Untuk itu, kami meminta kritik dan saran yang sifatnya
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 3
E. Metode Penelitian...................................................................................... 3
F. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Berbakti Kepada Kedua Orang tua .......................................... 4
B. Pengertian Berbuat Baik dan Durhaka ...................................................... 5
C. Wajibnya berbakti dan Haramnya Durhaka .............................................. 6
D. Kutamaan Berbakti Kepada Orang Tua dan Pahalanya ............................ 12
E. Bentuk-bentuk Berbakti Kepada Orang Tua ............................................. 16
F. Bentuk-bentuk Durhaka Kepada Orang Tua............................................. 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 23
B. Saran.......................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................xxv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sekarang ini. Selain itu mengingat betapa mulianya, betapa kerasnya
dengan semua kasih sayang yang mereka miliki, bahkan marah merekapun
tumbuh besarlah kita seperti sekarang ini. Semua karena kasih sayang
terbaik. Perhatian mereka terhadap kita tidak akan pernah luntur, meskipun
nanti kita sudah bisa hidup mandiri. Bahkan dalam hadits ditegaskan
Kepada kedua Orang Tua, lebih dari sekedar berbuat ihsan (baik) kepada
1|Page
untuk dapat mengimbangi kebaikan orang tua. Namun setidaknya, sudah
Orang Tua yaitu berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap baik
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas penulis akan merumuskan dasar
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
research).
BAB II
PEMBAHASAN
Kejujuran , ungkapan suara , lawan dari kata bahr dan jenis tanaman
antara hirr dan birr. Hirr adalah suara untuk memanggil kambing dan
Syar’I yaitu berbuat baik kepada orang tua, menunjukan kasih saying
wafat2.
1
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Kitab Berbakti Kepada kedua Orang Tuaedisi Indonesia Berbakti Kepada
Kedua Orang Tua, (Jakarta: Darul Qolam), hlm. 5
2
Yazid, op. cit., hlm.5
B. Pengertian Berbuat Baik Dan Durhaka
Ibnu Athiyah, kita wajib juga menaati keduanya dalam hal-hal yang
mengatakan ‘ah’ atau ‘cis’, berkata dengan kalimat yang keras atau
tangan atau kaki bila orang tua menginginkan sesuatu atau menyuruh
orang
3
Yazid, op. cit., hlm 8
4
Yazid, op. cit., hlm 8
C. Wajibnya Berbakti dan Haramnya Durhaka
Di dalam al-Qur’an, setelah memerintahkan kepada manusia
هدحأ بكلٱUمه ِكل وأ امUقو امهرهنت لَّو فأ امهل لقت لَف اUهل لUلَّوق ام
كU و امه ۡحرٱ امUنم للذٱ ة ۡحرلٱ بر لق اميرك ضفخٱو حانج امهل٢٣
ايرغص نايبر٢٤
kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu
5
Tafsir Ibnu Katsir, Juz III, Cet.I (Maktabah Daarus Salam, 1413 H) hlm. 39-40.
Perintah Berbakti Kepada kedua Orang Tuajuga tercantum dalam
surat An-Nisa ayat
يذبو انسحإ برقلٱ يشUنيِلولٱبو ۖ ا ۞اودبعٱو لٱّل ۦهب اوك ۡشت لَّو
٣٦
sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum
tetangga yang dekat, tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan
“Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang
pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik dan ikuti jalan
kerjakan”. [Luqman: 15] Atau seperti yang tercantum dalam surat Al-
boleh mematuhi orang tua yang kafir, apabila mengajak pada kekafiran.
هعطت َلف ملعUب مكئبنأف مكعجرم ِلإ ۚ امU نولمعت متنك ام٨
وأ بر لاق ةنس يعبرأ غلبوۥهدشأ غلب اذإ تَّح اۚ رهش نوثلثۥهلصفوUنِعز
تمعن ركشأ نأUمعنأ تَّلٱ كUهىضرت احلص لمعأ نأو يِلو َعلو عَل ت
sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh
tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau
mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni
sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka”. [Al-
Ahqaaf: 16]
Sedangkan tentang anak durhaka kepada kedua orang tuanya
dintaranya6
رخأ نأ نِنادعتأ امكل فأ هيِلول لاق يلذٱوUٱ تلخ دقو جUنم نورقل
قيف قح ٱّلل دعو نإ نماء كليو للٱّ ناثيغتسي امهو لِبقUإ اذه ام لوUَّل
نوملظي َّل مهو مهلمعأ مهيفوۡلو١٩ رفك نيلذٱ ضرعي مويوUرالنٱ عَل او
ف مكتبيط متبهذأ ُ ب اذ ع نو ز
ِ حUمتسٱو اينلِٱ مكتايUتUت موۡلٱف اهب متع
“Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ‘cis (ah)’
6
Yazid, Kitab Berbakti Kepada kedua Orang Tuaedisi Indonesia Berbakti Kepada Orang Tua, (Jakarta:
Darul Qalam, 2003)
hlm.11
17]. “Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (adzab)
mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan da agar Allah
ini kamu dibalas dengan adzab yang menghinakan. Karena kamu telah
menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak, dan karena kamu telah
لٱوUلعفت امو ليبسلٱ نبٱو يكسمU ميلعۦهب للٱّ نإف يرخ نم او٢١٥
orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa
kepada Allah selalu diiringi dengan berbakti kepada kedua orang tua,
tuanya.7
larangan mengikuti orang tua jika orang tua tersebut mengajak kepada
syirik.
Allah? Nabi
7
Syaikh Imam Al-Albani, Bahjatun Nazhirin Syarah, Riyauds Shalilhin I hal.391
lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada
sahabat.
َالوال ط خْ سُ ىفُ ر ىفِ و َالوال ا رال ض ِر
َ ال ا
ُس
Abdilah bin Amr dikatakan: Dari Abdilah bin Amr bin Ash ra
8
HR. Bukhari I/134, Muslim No. 85, Fathul Baari 2/9
9
HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)
Salah satu diantara mereka berkata, “Ya Allah, sesungguhnya
tuaku sebelum orang lain. Suatu hari kau harus berjalan jauh
telah larut malam dan aku dapati kedua orang tuaku sudah
sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang
hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada
10
HR. Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim(2473) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah
Wat-Tawasul bi Shalihil A’mal)
14 | P a g e
Sebagaimana dalam hadist yang disepakati oleh Bukhari dan
dipanjangkan.11
11
HR. Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693
15 | P a g e
tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada orang tua akan
tuamu”.
12
Yazid, Bingkisan Istimewa Menuju keluarga Sakinah, (Bogor: Pustaka A-Taqwa, 2006), hlm 21
16 | P a g e
Hendaknya dibedakan berbicara dengan kedua orang tua
keduanya berbuat jahat terhadap kita. Atau ada hak kita yang
ditahan oleh orang tua atau oang tua memukul kita atau
keduanya.
sesuatu yang haram, wajib bagi kita untuk tetap taat kepada
adalah
orang tua kita sendiri. Hal itu merupakan kesempatan bagi kita
yang haq dan masih berbuat syirik serta bid’ah, kita harus tetap
temannya”.
amal yang diperbuat untuk kedua orang tua yang sudah wafat,
adalah:
a. Mendo’akannya
b. Menshalatkan ketika orang tua meninggal
c. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya
d. Membayarkan hutang-hutangnya
e. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari’at
f. Menyambung tali silaturahmi kepada orang yang keduanya
juga pernah menyambungnya.
Sebagaimana hadist Nabi SAW dari sahabat Abdullah bin
13
Yazid, Bingkisan Istimewa Menuju keluarga Sakinah, (Bogor: Pustaka A-Taqwa, 2006), hlm. 24
cerminan dari sifat tinggi hati sang pendengar/ pembicara yang
memalingkan muka.
hak orang tua yang harus dijunjung tinggi oleh anak dimana
4. Menghardik
Menghardik berarti membentak atau melontarkan kata-kata
orang lain. Salah satu tanda dari sikap tinggi hati adalah
yang ada”.
6. Membelakangi
7. Merendahkan
Merendahkan dalam artian memandang orang lain lebih
14
Yazid, op. cit., hlm.29-30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
orang tuanya. Meski orang tua masih dalam keadaan musyrik mereka
anak-anaknya.
jalan Allah. Berbuat baik kepada orang tua harus didahulukan daripada
kepada kedua orang tua hendaknya seorang anak menyetujui apa yang
dikehendaki, diinginkan dan dimaui oleh kedua orang tua. Fudlail bin
keadaan malas”.
ia duduk”.
sesuatu yang haram atau mencegah dari perbuatan yang wajib, maka
tidak boleh ditaati. Bahwa orang yang paling baik untuk kita jadikan
orang tua. Berikan kepada orang tua apa yang ada pada kita yang pada
B. Saran
Membicarakan tentang berbakti kepada orang tua, kita sebagai
seorang anak harus mematuhi apa yang orang tua inginkan, selama hal
sebagaimana kita tidak capek dan letih dalam taat kepada Allah.
DAFTAR PUSTAKA
- HR. Bukhari I/134, Muslim No. 85, Fathul Baari 2/9
- HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid),
Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)
- HR. Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim (2473) Bab Qishshah
Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A’mal
- HR. Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693
- Syaikh Salim Bin 'Ied Al-Hilali, Imam An Nawawi. (2014). Riyadhus
Shalihin (Terjemahan Bahasa Indonesia). Jakarta: Pustaka Imam Asy Syafii
- Tafsir Ibnu Katsir, Juz III, Cet.I. Maktabah Daarus Salam, 1413 H.
- Yazid bin Abdul Qadir Jawas. (2006). Bingkisan Istimewa Menuju
keluarga Sakinah. Bogor: Pustaka A-Taqwa.
- Yazid bin Abdul Qadir Jawas. (2003). Kitab Berbakti Kepada kedua
Orang Tuaedisi
Indonesia Berbakti Kepada Kedua Orang Tua. Jakarta: Darul Qolam.
xxv