Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes Melitus Gestasional
Yuli Tri S
Department of Obstetrics Gynecology
Diponegoro University / Kariadi Hospital
www.obgynundip.com
www.drnyol.info
2009
PENDAHULUAN
• Kehamilan perubahan metabolisme
Metabolisme karbohidrat
• Terjadi peningkatan hormon-hormon antagonis insulin
* progesteron
* estrogen
* human placenta lactogen
* kortisol
resistensi insulin
peningkatan kadar gula darah
Diabetes Melitus (DM)
• Kelainan endokrin yang paling sering dalam kehamilan
• Lebih sulit dikelola dengan adanya kehamilan
* kriteria diagnosis
* penatalaksanaan
* komplikasi
Diabetes Melitus Gestasional (DMG)
Diabetes Gestasional
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Diabetes Pregestasional
Klas Umur saat onset (th) Durasi (th) Penyakit vaskuler Terapi
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
• Di Ujung Pandang :
Insiden DMG jauh lebih tinggi pada wanita risiko
tinggi dibanding tanpa risiko
4,35% : 1,6% dan 3,0% : 1,2%
• Di Indonesia :
insiden 1,9 – 3,6%
• 40 – 60% wanita yang pernah mengalami DMG pada
pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap
diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa
Patofisiologi
Pada kehamilan glukosa plasma ibu menjadi lebih rendah
* ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
* produksi glukosa hati menurun
* produksi alanin (prekursor glukoneogenesis) menurun
* efektifitas ekskresi ginjal meningkat
* efek hormon-hormon gestasional
Anabolik
• Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron
hiperplasia sel-sel beta pankreas
peningkatan produksi insulin
Akibatnya terjadi :
• penurunan produksi glukosa oleh hepar
• peningkatan penyimpanan dalam jaringan dalam bentuk
glikogen
• peningkatan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer
• turunnya kadar glukosa plasma puasa
Katabolik
hiperinsulinemia
makrosomia
Pada janin :
* Makrosomia
* Hipoglikemia
* Hiperbilirubinemia
* Polisitemia
* Sindrom gawat nafas
Polihidramnion
• Angka kejadian 17 – 31% pada wanita DMG tidak terkontrol
dibanding 0,6 – 1% yang terkontrol gula darahnya
• Dihubungkan dengan peningkatan kandungan glukosa pada
cairan amnion dan hiperglikemia
Preeklampsia
• Buruknya kontrol glukosa darah
• Penyakit vaskuler dan klasifikasi lanjut dari White
• Peningkatan produksi tromboksan
Infeksi
• Defisiensi mekanisme sistem imun
• Defek lekosit dan aktifitas limfosit
• Defisiensi imun relatif cell-mediated immunity
Persalinan dengan tindakan
• Seksio sesarea terjadi pada 13 – 32% wanita dgn DMG
• Menurun dalam 15 tahun terakhir
kontrol glukosa yang ketat
lebih awalnya induksi persalinan
Berupa :
• Makrosomia
• Hipoglikemia
• Hiperbilirubinemia
• Hipokalsemia
• Polisitemia
• Cacat bawaan
Kematian janin
• Pada 4 – 8 minggu akhir kehamilan
• Hiperglikemia puasa
• Sering pada DM Pregestasional & DMG dengan penyulit
• Krn kegagalan transport oksigen edema vili
tek. osmotik yang tinggi hiperglikemia
Sindroma gagal nafas
• Krn kelambatan maturasi paru
• Efek antagonis insulin terhadap maturasi dari kortisol
• Kurangnya prekursor untuk sintesis fosfolipid
• Di Ujung Pandang :
Insiden DMG jauh lebih tinggi pada wanita risiko tinggi
dibanding tanpa risiko
4,35% : 1,6% dan 3,0% : 1,2%
• TTGO
- dalam keadaan puasa ( 8 – 14 jam)
- beban glukosa 100 gram
- 4 kali pemeriksaan glukosa darah puasa, 1 jam , 2 jam, 3 jam
- Diagnosis berdasar hasil TTGO – 3 jam
• Dinyatakan DMG bila dua atau lebih nilai > nilai normal
• ADA memakai kriteria modifikasi dari NDDG
• Beberapa peneliti kriteria modifikasi Carpenter-Coustan
• Pemakaian kriteria Carpenter-Coustan meningkatkan 54% diagnosis DMG
Gambar 3. Cara penapisan dua tahap O’Sullivan-Mahan10
Tabel 6. Diagnosis DMG (TTGO) dengan beban glukosa 100 gram berdasar
O’Sullivan-Mahan dan modifikasinya
____________________________________________________________________________________________
Kadar glukosa dalam mg/dl (mmol/l)
O’Sullivan-Mahan NDDG Carpenter-Coustan
whole blood plasma plasma
_____________________________________________________________________________________________
Perlu dilakukan :
• Perencanaan makan yang sesuai dengan kebutuhan
• Pemantauan gula darah sendiri di rumah
• Pemberian insulin bila belum tercapai normoglikemia
dengan perencanaan makan
Perencanaan makan
• Harus disesuaikan menurut kebiasaan
• Diberikan 25 – 35 kal/kgBB ideal
40 – 55% karbohidrat, 20% protein, 25 – 40% lemak
• BB ideal cara Broca :
BB ideal = ( TB – 100 ) – 10% BB
• Kebutuhan kalori = jumlah keseluruhan kalori yg diperhitungkan dari
Kalori basal, kalori kegiatan jasmani, kalori untuk kehamilan,
kebutuhan protein
• Pemberian didistribusikan dalam 3 kali makan & 3 kali snack
Pada DMG
• Insulin dosis rendah
• Lama kerja menengah
• Kadang dikombinasi dengan lama kerja pendek
• Dimulai dengan dosis kecil, naik bertahap
• Bila ibu & janin baik, tidak ada masalah dari aspek DM
persalinan spontan pervaginam
• Seksio sesarea dilakukan atas indikasi obstetri
• Indikasi primer untuk melakukan seksio sesarea
pada pasien DM
makrosomia
Tujuan manajemen selama persalinan
• Mempertahankan keadaan normoglikemia
• Dilakukan pemeriksaan kadar gula darah tiap jam
• Bila gagal pertahankan euglikemia
intervensi infus insulin
Rumah Sakit
• BIDMG harus dikelola sejak lahir
• Dicegah terjadinya hipoglikemia sesuai di atas
• Pemeriksaan laboratorium utk menegakkan dan memantau
adanya kelainan BIDMG :
Kadar glukosa serum tali pusat
Kadar kalsium dan magnesium
Hematokrit
Bilirubin bila tampak kuning
Mengatasi kelainan metabolik
Hipoglikemia
Bila kadar < 25 mg/dl
• Berikan larutan glukosa i.v. 6 mg/kgBB/menit
• Kadar glukosa harus diperiksa setiap jam
Bila kadar 25 – 45 mg/dl & bayi tidak tampak sakit
• Beri minum larutan glukosa 5%
• Kadar glukosa harus diperiksa setiap jam sampai stabil
• Bila kadar tetap rendah infus glukosa
Hipokalsemia
• Dengan kejang obati dgn Ca glukonas 10% 1 ml/kgBB i.v.
• Kadar kalsium dipantau setiap 12 jam
• Selama pemantauan perhatikan adanya bradikardi,
aritmia jantung, ekstravasasi cairan dari alat infus yg
dapat sebabkan nekrosis kulit
Hipomagnesemia
• Dikoreksi dgn larutan MgSO4 50%
• 1,2 ml/kgBB/hari i.m. dalam 2 – 3 dosis
Pengobatan terhadap kelainan
hematologis
Hiperbilirubinemia
• dilakukan pemantauan kadar bilirubin serum sejak bayi
mulai kuning
• Bila perlu sinar atau tranfusi tukar
Polisitemia
• Bila hematokrit vena 60 – 70% tanpa gejala
tambahan minum sebanyak 20 – 40 ml/kgBB/hari
• Kadar hematokrit diperiksa setiap 6 – 12 jam sampai
nilainya dibawah 65%
• Bila kadar > 70% dan timbul gejala
tranfusi tukar parsial dgn plasma beku segar
Ringkasan
• DMG intoleransi glukosa berbagai tingkat yg terjadi
atau pertama kali ditemukan saat hamil
• Masih terdapat ketidaksepakatan dalam beberapa aspek
• Belum ada cara penapisan dan kriteria yang telah
disepakati oleh para pakar
• Penyulit perinatal tergantung dari kadar glukosa darah ibu
• Pengelolaan DMG membutuhkan pendekatan dan kerja sama
tim sebaik-baiknya
• Pengelolaan meliputi pengelolaan medis, obstetri, dan bayi
R
R