Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


“ Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan”

DOSEN PENGAMPU:
Hilma Yessi S.kep ,M.kep

DISUSUN OLEH :

Bunga Santika Putri ( 21334030)

PRODI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU psikologi dan kesehatan


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah ini yang berjudul “Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan” telah dapat penulis selesaikan dengan baik. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu syarat untuk tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan
Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu dosen mata kuliah pendidikan agama Islam yang telah memberikan ilmu,
pengarahan, bimbingan serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini serta tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman D-III
Keperawatan. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan dan
kelemahan serta keterbatasan yang penulis miliki. Dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran yang sifatnya membangun dari semua pembaca dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi D-III Keperawatan dimasa yang mendatang.

Padang, 22 November 2021

Bunga Santika Putri

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.........................................................................................................01
Rumusan Masalah...................................................................................................................01
Tujuan Masalah.......................................................................................................................02
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian pelayanan Keperawatan.................................................................................03
B.Aspek -Aspek Kualitas Pelayanan Keperawatan..............................................................03

C.INOVASI DALAM PEMBERIAN PERAWATAN KESEHATAN............................................04

D.UNIT PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN...............................................................06

E.Tingkat Pelayanan Keperawatan Kesehatan....................................................................07

F.Klien Dalam Sistem Pemberian Keperawatan Kesehatan...............................................08

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan...........................................................................................................................09

B.Daftar Pustaka..................................................................................................................09
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Untuk menjaga pelayanan kesehatan yang bemutu tinggi, harus dapat memenuhi
standar ketenagaan, manajemen, dan sarana organisasi. Keperawatan di Indonesia
saat ini masih dalam suatu proses profesionalisasi, yaitu terjadinya suatu
perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan global dan
lokal. Nursalam (2001), perawat harus dapat dan mampu memberikan asuhan
keperawatan secara profesional kepada klien dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan, agar masyarakat mengakui eksistensi profesi keperawatan.
Berbagai masalah kesehatan perlu diupayakan untuk meningkatkan akses

dan mutu pelayanan kesehatan, baik kesehatan dasar maupun rujukan. Sementara
itu jumlah tenaga kesehatan juga masih terbatas yang bila dihitung ratio dengan
peduduk yang masih sangat kecil. Oleh sebab itu sangat diperlukan adanya kajian
faktor kepuasan kerja perawat sehingga dapat menciptakan derajat kesehatan yang
lebih optimal. Semakin banyak faktor pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan/kebutukan individu, maka semakin tinggi tinggat kepuasan yang
dirasakan.
B.Rumusan Masalah
A.Apa pengertian pelayanan keperawatan
B. Apa aspek -aspek kualitas pelayanan keperawatan

01

C.Apa inovasi dalam pemberian perawatan kesehatan

D.Apa unit pelayanan perawatan kesehatan


E.Apa Tingkat Pelayanan Keperawatan Kesehatan
F.Klien Dalam Sistem Pemberian Keperawatan Kesehatan

C.Tujuan Masalah
A.Apa pengertian pelayanan keperawatan
B. Untuk mengetahui aspek -aspek kualitas pelayanan Keperawatan

C.Untuk mengetahui inovasi dalam pemberian perawatan kesehatan

D.Untuk mengetahui unit pelayanan perawatan kesehatan

E.Untuk mengetahui Tingkat Pelayanan Keperawatan Kesehatan.


F.Klien Dalam Sistem Pemberian Keperawatan Kesehatan

02
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian pelayanan Keperawatan


Pelayanan keperawatan menurut Dep Kes RI 2001 dalam Sumijatun, 2010 adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, mengutamakan pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif menyeluruh,
mencakup seluruh proses kehidupan manusia baik sehat maupun sakit yang ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat. Sementara menurut Pramono 2008 dalam Triwibowo 2013 mengatakan
bahwa pelayanan keperawatan adalah sikap profesional perawat selaku pemberi pelayanan kepada
pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan untuk memberikan rasa nyaman pada diri setiap
pasien melalui lima dimensi mutu yaitu reliability keandalan, responsiveness Daya Tangkap, tangibility
Bukti Fisik, assurance jaminan, dan empathy empati yang diharapkan menimbulkan perasaan puas pada
diri pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelayanan keperawatan adalah salah satu
bentuk pelayanan professional yang berfokus kepada pasien dengan mengutamakan pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual serta memberikan rasa Universitas Sumatera Utara nyaman melalui lima dimensi
mutu sehingga diharapkan timbul rasa puas pada diri pasien.

B.Aspek -Aspek Kualitas Pelayanan Keperawatan

Menurut Depkes RI (Aditama, 2007), menetapkan bahwa pelayanan perawatan dikatakan berkualitas
baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar
perawatan. Aspek tersebut meliputi aspek penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komunikasi dan
kerjasama, seperti pada uraian berikut:

a. Aspek penerimaan

Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien.
Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan,
pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki
wawasan luas.

03

b. Aspek perhatian

Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar,
murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau
mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.

c. Aspek komunikasi

Aspek ini meliputi sikap perawat harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan
keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya
hubungan yang baik dengan keluarga pasien.

d. Aspek kerjasama

Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarga pasien.

e. Aspek tanggung jawab

Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan
perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam bertindak.

C.INOVASI DALAM PEMBERIAN PERAWATAN KESEHATAN

Pelayanan keperawatan mempunyai kesempatan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam
pelayanan kesehatan kepada klien. Reformasi pelayanan kesehatan memberikan kesempatan pada
perawat untuk memperluas mengembangkan konsep-konsep dan model keperawatan agar pelayanan
keperawatan yang diberikan lebih berkualitas dan lebih baik, sehingga menjamin hasil yang lebih sehat
bagi klien dan keluarganya. Berbagai inovasi telah di kembangkan oleh perawat-perawat dan konsep
dan teori keperawatan dan telah diterapkan pada tatanan klinik keperawatan dalam bentuk
pengembangan model asuhan keperawatan, seperti pengembangan manejemen asuhan keperawatan
terpadu, manajemen kasus, menejemen asuhan keperawatan yang berfokus pada klien, metode
fungsional, metode keperawatan tim, dan metode keperawatan primer.

1. Asuhan Terpadu

Asuhan terpadu adalah sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan memberikan asuhan yang efektif-
biaya dan berkualitas yang berfokus pada penurunan biaya dan perbaikan hasil untuk kelompok klien.
Perawatan klien direncanakan secara cermat sejak kontak awal hingga penetapan kesimpulan masalah
keperawatan tertentu. Dalam asuhanterpadu penyedia

04

layanan keperawatan dan institusi kesehatan berkolaborasi memberikan asuhan yang paling tepat dan
paling efektif dengan biaya serendah mungkin.

2. Manajemen Kasus
Menajemen kasus menggambarkan serangkaian model yang digunakan untuk mengintegrasikan layanan
kesehatan bagi individu atau kelompok. Secara umum manajemen kasus melibatkan tim multidisiplin
yang mengemban tanggungjawab kolaboratif untjuk menrencanakan, mengkaji kebutuhan dan
mengoordinasi, mengimplementasi dan mengevaluasi perawatan untuk sekelompok klien sejak pertama
kali masuk rumah sakit

sampai pulang atau pindah dan saat pemulihan.

3. Perawatan yang Berfokus pada Klien

Perawatan yang berfokus pada klien adalah model pemberian pelayanan keperawatan dengan
memberikan semua layanan dan penyedia layanan kepada klien.

4. Metode Kasus

Metode kasus juga disebut perawatan total, adalah salah satu model keperawatam yang dikembangkan
paling awal. Metode ini berpusat pada klien, satu orang perawat ditugaskan dan bertanggung jawab
memberikan asuhan yang komprehensif terhadap sekelompok klien selama satu sief (8–12 jam). Untuk
tiap klien, perawat mengkaji kebutuhan, membuat rencana asuhan, merumuskan diagnosa,
mengimplementasikan asuhan dan mengevaluasi efektivitas asuhan. Dalam metode ini seorang klien
memiliki kontak yang konsisten dengan satu perawat selama satu sief, tetapi dapat memiliki perawat
yang berbeda pada sief yang lain.

5. Metode Fungsional

Metode keperawatan yang berfokus pada penyelesaian tugs (misal merapikan tempat tidur, menyuntik,
dan mengukur tanda-tanda vital). Sistem pedekatan metode ini, perawat dengan bekal pendidikan
sedikit/rendah lebih sedikit dibanding perawat profesional. Metode ini berlandaskan pada model
produksi dan efesiensi yang memberikan wewenang dan tanggungjawab terhadap seseorang yang
memberi tugas.

6. Keperawatan Tim

Keperawatan tim adalah pemberian asuhan keperawatan perorangan untuk klien oleh tim yang
dipimpin oleh seorang perawat profesional. Tim keperawatan terdiri dari Ns, perawat praktik

05

yang memiliki izin. Tim ini bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatan yang terkoordinasi
kepada sekelompok klien.

7. Keperawatan Primer
Keperawatan primer adalah sistem yang didalamnya perawat bertanggung jawab atas perawatan total
sejumlah klien selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Metode ini adalah metode pemberian asuhan
yang komprehensif, individual dan konsisten. Keperawatan primer menggunakan pengetahuan teknis
dan keterampilan manajemen keperawatan. Perawat primer mengkaji dan memprioritaskan kebutuhan
tiap-tiap klien, dan megidentifikasi diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan bersama klien,
dan mengevaluasi efektivitas asuhan.

D.UNIT PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN

Pelayanan perawatan diberikan dalam berbagai tempat pelayanan kesehatan, adanya sistem reformasi
dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, menyebabkan rumah sakit hanya sedikit klien yang dirawat
atau diterima di rumah sakit. Menyebabkan munculnya unit-unit atau lembaga pelayanan kesehatan
dan keperawatan, seperti:

1. Unit Rawat Jalan.

Pusat pelayanan rawat jalan, sama dengan unik klinik yaitu memberikan pelayanan kesehatan dengan
cara rawat jalan. Dimana klien setelah mendapat pengobatan atau perwatan sesuai dengan masalah
yang dihadapi klien diperbolehkan untuk pulang dan tidak harus tinggal di rumah sakit.

2. Unit Klinik

Klinik dapat berbentuk suatu kelompok praktik dokter, klinik rawat jalan yang dikelola oleh perawat atau
lembaga pelayanan masyarakat yang menyediakan pelayanan kesehatan tertentu. Pelayanan kesehatan
yang diberikan di klinik dalam melaksankan peran praktik yang lebih ahli menggabungkan pengetahuan
keperawatan dan kedokteran dalam suatu perspektif perawatan yang berpusat pada klien. Pelayanan
keperawatan yang dilakukan lebih menekankan pada pendidikan kesehatan dan perawatan diri.
Contohnya, klien yang menderita penyakit kronik harus bekerja sama dengan keluarga agar mereka
dapat mengelola atau merawat penyakit yang dideritanya.

06

3. Unit Rawat Inap

Pada unit rawat inap fasilitas perawatan lebih luas dan lengkap, bentuk pelayanan yang diberikan adalah
pelayanan rawat inap dimana klien diterima masuk dan tinggal di dalam suatu institusi untuk penentuan
diagnosa, pengobatan dan atau rehabilitasi. Klien biasanya yang datang menderita penyakit akut dan
memerlukan pelayanan kesehatan tersier yang khusus dan komprehensif. Pelayanan yang diberikan pun
biasanya bervariasi.

E.Tingkat Pelayanan Keperawatan Kesehatan

Perawat mempunyai tanggung jawab yang penting untuk memberikan perawatan pada klien dalam
seluruh tingkat dan untuk menentukan tindakan pencegahan. Tingkat pelayanan kesehatan dan tingkat
pencegahan ditentukan sebagai berikut:

a. Perawatan Primer

Perawatan primer melibatkan klien secara langsung dan biasanya merupakan kontak awal dengan
pemberi perawatan primer, misalnya dokter atau perawat. Perawatan primer berfokus pada deteksi dini
dan perawatan rutin. Pelayanan perawatan primer harus dapat diakses atau dijangkau dengan mudah
oleh klien. Tempat-tempat pelayanan primer misalnyapraktik dokter, klinik-klinik yang dikelola oleh
perawat, dan tempat-tempat pelayanan kesehatan kerja.

b. Perawatan Sekunder

Perawat sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh dokter spesialis atau oleh rumah
sakit yang dirujuk oleh atau perawat primer. Klien mengalami tanda dan gejala yang dikenali baik tanda
maupun gejala yang masih bersifat diagnosa atau yang memerlukan tindakan diagnosa lebih lanjut.

c. Perawatan Tersier

Perawatan tersier adalah suatu tingkat perawatan yang memerlukan spesialisasi dan

teknik yang tinggi utnuk menentukan diagnosa dan mengobati masalah kesehatan yang rumit atau
masalah kesehatan yang tidak biasa terjadi.

F.Klien Dalam Sistem Pemberian Keperawatan Kesehatan

1. Cara masuk ke dalam sistem pemberian perawatan

Bagaiaman klien dapat masuk ke dalam sistem pemberian pelayanan keperawatan, ada tiga cara yang
paling umum agar klien bisa masuk ke dalam sistem pelayanan keperawatan, adalah:

07

a. Masuk dengan rujukan dari seorang anggota tim kesehatanKlien masuk kedalam sistem pelayanan
dengan rujukan dari seorang anggota tim kerena mengalami masalah yang akut dan potensi mengancam
kehidupannya, misalnyanyeri dada yang berat, atau mengalami masalah yang kurang mengacam
kehidupan, seperti kemerahan pada kulit karena alergi atau iritasi yang sebelumnya tidak ada.

b. Masuk saat klien mempunyai kebutuhan kesehatan tertentu atau keinginan sendiri
Klien dapat masuk ke dalam sitem pelayanan karena keinginan sendiri untuk mendapatkan kebutuhan
tertentu. Contoh klien mencari pelayanan kesehatan karena ingin mengobati penyakit yang dideritanya,
seperti nyeri tenggorokan, nyeri perut dll. Klien ini akan masuk ke sistem pelayanan kesehatan ke tingkat
primer. Pada situasi lain seorang klien menderita patah tulang setelah mengalami kecelakaan, dia masuk
ke sistem pelayanan ini kedalam sistem pelayanan ke tingkat tersier yaitu melalui ruang gawat darurat
rumah sakit.

c. Masuk karena sehubungan denga sumber keuangan

Cara masuk klien ke sistem pelayanan kesehatan mungkin dipengaruhi oleh masalah keuangan atau
sumber keuangan, contoh, seorang yang mempunyai sumber keuangan yang cukup atau memiliki
asuransi kesehatan akan segera masuk ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan atau berobat
untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Pada sisi lain ada seorang klien yang harus menunggu
beberapa lama sampai mempunyai sumber keuangan yang cukup untuk memeriksa atau mengobati
penyakitnya karena tidak memiliki sumber keuangan yang cukup dan tidak memiliki asuransi.

d. Masuk karena rujukan dari atasannya atau rujukan dari masyarakat

Pada situasi yang kurang akut perawat atau anggota masyarakat sering memberikan rujukan kepada
klien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada institusi rumah sakit yang lebih besar dan lengkap
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih akurat karena alasan sarana dan prasarana rumah sakit yang
belum ada atau belum lengkap atau memadai.

08

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan merupakan suatu struktur dan proses mandiri yang
menjamin partisipasi semua perawat dalam memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan
pemberian asuhan keperawatan.

Dalam sistem pelayanan kesehatan terdapat beberapa lembaga yang terkait seperti rawat jalan institusi
dan community based agency nama lengkap meningkatkan status kesehatan ada pula pelayanan
keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar pelayanan
rujukan tapi tidak sekolahnya tercapai sasaran akan tetapi membutuhkan suatu proses untuk
mengetahui masalah yang ditimbulkan pelaksanaan pelayanan juga akan lebih berkembang atau
sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ilmu pengetahuan dan
teknologi baru pergeseran yang lain masyarakat aspek legal dan etik komunikasi ekonomi dan politik.

B.Daftar Pustaka

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Konsep-dasar-keperawatan-
Komprehensif.pdf

https://text-id.123dok.com/document/6zk0dkeyx-pengertian-pelayanan-keperawatan-filosofi-
pelayanan-keperawatan-tujuan-pelayanan-keperawatan.html

http://wir-nursing.blogspot.com/2012/03/kualitas-pelayanan-keperawatan.html?m=1

09

Anda mungkin juga menyukai