Dosen Pembimbing:
Abyan murifan
Kelas/prodi:
Depok, 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi perusahaan dagang merupakan sau dari dua perusahaan yang ada
selain perusahaan jasa. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya
memberi barang dan menjualnya lagi tanpa merubah bentuknya. Perusahaan-
perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah
distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, atau pusat barang
grosir. Langkah-langkah dalam siklus akuntansi untuk perusahaan dagang sama saja
dengan la gkah-langkah untuk perusahaan jasa. Namun perusahaan dagang memiliki
akun dan ayat jurnal tambahan yang dilakukan untuk mencatat transaksi perdagangan.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah tentang aset tetap
yaitu:
C. TUJUAN
1. Dapat memahami lebih dalam dan detail mengenai aset tetap dan
berbagai konsep didalamnya.
2. Dapat memahami lebih detail mengenai kas dan setara kas serta
berbagai konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam
pelajaran akuntansi baik teori maupun praktek
3. Dapat memahami lebih detail mengenai piutang serta berbagai konsep
didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam pelajaran akuntansi
baik teori maupun praktek
4. Dapat memahami lebih detail mengenai persediaan serta berbagai
konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam pelajaran
akuntansi baik teori maupun praktek
5. Dapat memahami lebih detail mengenai aset tetap serta berbagai
konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam pelajaran
akuntansi baik teori maupun praktek
6. Dapat memahami lebih detail mengenai perusahaan manufaktur serta
berbagai konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam
pelajaran akuntansi baik teori maupun praktek
BAB II
PEMBAHASAN
1) Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah suatu bentuk usaha yang kegiatannya
membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali, tanpa mengubah bentuk
barang ataupun melakuka pengolahan lebih lanjut. Dalam kegiatan usahanya
yaitu mendapatkan keuntungan,perusahaan dagang membeli barang kemudian
dijual dengan harga yang lebih besar dari harga pokok atau harga beli
barang,sehingga keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan harga pokok.
Perusahaan dagang mempunyai jenis-jenis yang terkandung
didalamnya yaitu:
- Jenis berdasarkan produk yang diperdayakan
Perusahaan dagang barang produksi
Perusahaan yang memperdagangkan produk berwujud bahan baku
(raw material) sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai alat
atau produk guna menghasilkan produk lain. Contoh: kayu
gelondongan serta mesin bubut.
Perusahaan barang jadi
Perusahaan yang memperdagangkan produk akhir berupa barang
yang siap untuk dikonsumsi. Contoh: ransel,pakaian,kulkas,dan
lain sebagainya.
- Jenis berdasarkan macam konsumen yang terlibat
Perusahaan dagang besar (Wholesaler)
Perusahaan yang membeli produk dari pabrik secara langsung
dalam jumlah atau skala yang besar serta dijual kembali dengan
volume yang besar juga. Contoh: pedagang grosir
Perusahaan dagang perantara (Middleman)
Perusahaan yang membeli produk dalam partai besar untuk
kemudian dijual kembali ke pengecer dalam jumlah yang sedang.
Contoh: pedagang subgrosir.
Perusahaan dagang pengecer (Retailer)
Perusahaan yang berhubungan secara langsung dengan konsumen.
Konsumen bisa membeli dengan secara eceran mengenai prodduk
yang ditawarkan. Atau dalam hal ini, retailer sering kita jumpai
dilingkungan kita. Contoh: warung, kios dan swalayan.
Cash Equivalents
Restricted Cash
Bank Overdrafs
Dan adapun pengawasan kas yaitu sebagai berikut :
Penerimaan kas
Pengeluaran kas
Pemeriksaan kas & perhitungan kas
b) Setara Kas
Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas terdiri dari : cek, giro, deposito
dan surat berharga lainnya.
Setara kas dimiliki untuk memenuhi komimen kas jangka pendek, bukan
untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi
harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan atau berarti. Karenanya, suatu
investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya segera akan jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Adapun surat surat berharga yang bisa diakui dengan setara kas harus
mempunyai syarat syarat sebagai berikut :
Stiap saat dapat ditukar dengan kas atau dapat diartikan bersifat likuid
Tanggal jatuh temponya sangat singkat yaitu dalam waktu tiga bulan
atau kurang
Tidak mendapatkan resiko pemotongan nilai, ataupun jika terjadi
pemotongan nilai, nilai yang terpotong tersebut kecil atau kurang
berarti.
Jadi tidak semua investasi jangka pendek dikelompokkan sebagai setara kas.
Adapun jenis jenis dari aktiva setara kas yaitu :
1. Mata uang
2. Cek
3. Deposit bank
4. Surat perintah bayar
5. Giro bank
6. Bon kas kecil
Yang tidak termasuk aktiva setara kas adalah :
Deposito berjangka merupakan uang simpanan dibank yang hanya
dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir.
Uang yang disediakan untuk tujuan tertentu sehingga terikat
penggunaanya seperti salah satunya ialah dana pensiun
Cek mundur tidak dapat digolongkan kedalam kas sebelum jangka
waktunya.
C. PIUTANG
a. Pengertian Piutang
Piutang dalam bahasa inggris adalah Account Receivable. Piutang
merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar. Dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit akibat
debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari
sampai dengan 90 hari . piutang juga terdapat dalam arti luas yaitu piutang
merupakan juga tuntunan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau
jasa yang dijual secara kredit.
Pada umumnya pitang timbul akibat dari transaksi penjualan atau jasa
perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan
dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli. Piutang dagang merupakan harta
yang sangat penting bagi perusahaan.
Menurut Van horne dan Wachowicz, piutang dagang adalah sejumlah
uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu prusahaan oeleh para
pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit. Biasanya
piutang dagang ini tidak dinyatakan dalam suatu perjanjian khusus seperti
tagihan lainnya. Dengan begitu, pelunasan piutang dagang kurang terjamin
dan juga sukar untuk dipindahkan atau diperjual belikan. Piutang dagang yang
diharapkan tertagih dalam jangka waktu satu tahun atau siklus usaha normal
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, namun terkadang seluruh piutang
dagang sebagai aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya.
Dalam hal ini jumlah piutang dagang yang jangka waktu penagihannya lebih
dari satu tahun atau siklus usaha normal harus diungkap dalam catatan atas
laporan keuangan.
Jika penjualan secara kredit terutanng PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
sebesar 10 % dari harga barang, maka piutang dagang dicatat termasuk PPN.
Dalam penagihan piutang dagang tidak dilengkapi surat perjanjian formal
melainkan hanya unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan dengan
menentukan syarat penjualan seperti 3/10,n/30. Angka tersebut berarti jika
pelanggan melunasi dalam jangka waktu kurang/sama dengan 10 hari sejenak
tanggal transaksi maka akan diberikan diskon/potongan sebesar 3% dan
piutang tersebut diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30
hari setelah transaksi.
b. Ciri-Ciri Piutang
Ciri-ciri piutang dapat dianalisis melalui lamanya tanggungan utang
yang harus dibayar sebelum waktu yang disepakati. Lebih lengkapnya,
berikut ciri-ciri adanya piutang.
Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai
transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk
dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan transaksi
dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli,
tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut
dengan tempo.
Adanya Tanggal Jatuh Tempo
Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh
tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual
menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur
bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli
melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan. Apabila
berumur jatuh temponya secara pasti.
Adanya Bunga yang Berlaku
Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan
transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bung. Bunga dalam hal ini
dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu
pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah
bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga
dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga
yang dipakai.
c. Jenis-Jenis Piutang
Wesel Tagih (Notes Receivable)
Wesel tagih adalah merupakan sebuah aset dari perushaan yang
berisi janji untuk membayar kepada pihak tertentu berdasarkan tanggal
terttentu. Ketika debitur yang bersangkutan untuk melakukan
pelunasan akan jumlah yang ditentukan, notesreceivable dapat
diperjual belikan. Jika diperjual belikan, yang berhak menerima
pembayarannya adalah pemilik dari notes receivable.
Piutang Usaha ( Account Receivable)
Piutang usaha atau adalahdimana, piutag ini tidak dijamin oleh
rekening terbuka. Biasanya piutang ini merupakan perluasan dari
kredit jangka pendek untuk pelanggan dan memiliki tempo waktu
pembayaran selama 30-90 hari.piutang uasaha ini ,oiutang terbesar
yang dimiliki perusahaan.
Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Piutang lain lain adalah piutang yang mencangkup selain
piutang dagang. Contohnya piutang bunga,piutang gaji, uang muka
karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari
kegiatan operasinal perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini
diklarifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di
neraca.
D. PERSEDIAAN
1. Pengertian Persedian.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Dapat disimpulkan
bahwa Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati
posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan
dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang
bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam
dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.
Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang
sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan
baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk
dijual). Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat
penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat
disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian
persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba
maupun neraca.
Persediaan ialah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan
perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang
terbilang sangat besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan perusahaan
akan menghadapi resiko yang dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat
buruk bagi perusahaan karena secara tidak langsung perusahaan menjadi
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya
didapatkan.
2. Jenis-Jenis Persediaan
Bahan baku
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui
proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku
dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian
dan kegiatan produksi.
Barang Dalam Proses
Adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi
barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh
lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk
keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran
persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi.
Dalam rangka memperpendek waktu produksi salah satu cara adalah dengan
menyempurnakan tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses
pengolahan bisa dipercepat. Cara laian adalah dengan membeli bahan-bahan
dan bukan membuatnya sendiri.
Barang Jadi
Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat
segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi
sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer
keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah
persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil
(marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barang-barang tercatat sebagai
persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap
membiayainya. Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat
sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas
tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko
penagihan piutang.
Persediaan bahan mentah
Persediaan bahan mentah adalah persediaan bahan yang masih belum
memuat elemen-elemen biaya didalam bahan tersebut. misal pada pabrik
furniture maka bahan mentahnya masih kayu gelondongan, belum ada
penanganan lebih lanjut yang dapat diposting menjadi biaya perusahaan.
Persediaan komponen-komponen rakitan
Persediaan komponen-komponen rakitan ini sangat mudah dijumpai di
industri elektronik dan otomotif. Setiap pabrik elektronik atau otomotif pasti
memiliki pabrik perakitannya sendiri. Dalam sebuah pabrik perakitan tersebut
ada bermacam-macam persediaan komponen-komponen rakitan. Seperti
contohnya dalam sebuah pabrik laptop maka hard disk merupakan persediaan
komponen-komponen rakitan yang siap dirakit menjadi laptop.
Dari uraian tersebut dapat kita artikan bahwa dalam proses akuntansi
persediaan, persediaan memerlukan adanya penilaian (valuation), karena persediaan
merupakan bagian dari cost yang akan dimatch dengan revenue, dan akan
menghasilkan income dan penyajian laporan arus kas.
Dengan melihat sifat-sifat dasar persediaan dalam hubungannya dengan
kegiatan perusahaan dan tujuan serta konsep dasar akuntansi, maka persediaan
merupakan input values. Metode tersebut merupakan salah astu konsep penilaian
terhadap inventory yang akan menjadi dasar dalam penyajian di neraca. Penekanan
pembahasan tujuan teori akuntansi terhadap inventory, adalah menentukan alternative
pedoman untuk mengevaluasi prosedur yang dapat memberikan penilaian
(pengukuran) yang lebih baik dan memberikan informasi yang lebih baik tentang arus
kas perusahaan dikemudian hari. Beberapa dasar pengukuran inventory dari segi
kadar interpretasi dan revaluasi bagi pengambil keputusan investasi.
3. Tujuan Persediaan
Menghilangkan risiko keterlambatan barang tiba.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan.
Menjaga keberlangsungan produksi atau menjaga agar perusahaan
tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan
terhentinya proses produksi.
Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen
dengan tersedianya barang yang diperlukan.
4. Fungsi Persediaan
Mendecouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi.
Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka
mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk mendecouple proses
produksi dari para pemasok.
Mendecouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan
persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi
pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang
eceran.
Mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam
jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman
barang.
Menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.
E. ASET TETAP
a) Pengertian Aset Tetap
Pengertian aset secara etimologi adalah berasal dari kata bahasa
Inggris yang diterjemahkan dalam kata “Asset” dan didefinisikan sebagai
barang (thing) atau juga sesuatu barang (anything) yang mempunyai suatu
nilai (economic value), nilai komersial (comercial value), atau nilai tukar
(excange value) yang di miliki padan instansi, organisasi, badan usaha,
individu juga perorangan.
Pengertian Aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang
dimiliki oleh suatu entitas yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha
di masa depan. Di dalam ilmu akuntansi aset atau aktiva dimasukkan dalam
neraca dengan saldo normal debit.
Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk
digunakan selama lebih dari satu periode. jenis aset tidak lancar ini biasanya
dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual
kembali.
Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat
produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor,
komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam
perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari
depresiasi atau penyusutan
F. PERUSAHAAN MANUFAKTUR
2. Ciri-Ciri Manufaktur
Mengelola Bahan Baku Menjadi Produk Jadi
Tentunya ciri-ciri yang utama bisa di lihat pada perusahaan manufaktur
yang dimana aktivitasnya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan siap
di jual ke konsumen.
Konsumen Tidak Ikut Dalam Proses Produks
Maksudnya konsumen hanya dapat menggunakan produk yang
dihasilkan saja, tanpa ikut serta unuk melakukan proses produksi di pabrik.
Hasil Produksi Berwujud
Hasil dari proses produksi perusahaan manufaktur hasilnya bisa di lihat
oleh mata, berbeda dengan perusahaan jasa yang dimana produknya tidak
berwujud dan hanya dapat dirasakan.
Adanya Ketergantungan Konsumen Untuk Mencari Produk Lagi
Maksudnya jika konsumen merasa senang dan puas dengan produk
yang digunakannya biasanya konsumen akan memiliki ketergantungan untuk
menggunakan lagi produk tersebut. Maka perusahaan harus selalu
menyediakan serta menjaga kualitas produk nya agar tetap laris
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi merupakan fungsi proses pembuatan bahan baku
sehingga menjadi barang jadi serta dapat dijual ke konsumen. Biaya yang
dikeluarkan misalnya seperti biaya gaji karyawan, biaya bahan baku, biaya
perawatan mesin dan lain-lain.
Fungsi Pemasaran
Merupakan fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses
produksi serta menjual hasilnya, tujuannya untuk memperoleh keuntungan.
Misalkan biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi, biaya
angkutan, biaya sewa gudang, biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan
promosi produk dan lain-lain.
Fungsi Administrasi Dan Umum
merupakan fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya
dengan penentuan kebijakan, pengarahan serta dapat pengawasan supaya
kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efisien.
Fungsi Keuangan
Merupakan fungsi dari penyediaan berbagai jenis dana yang diperlukan
oleh perusahaan untuk melakukan proses produksi maupun untuk melakukan
suatu pengembangan.
Daftar isi
https://guruakuntansi.co.id/perusahaan-manufaktur/
https://pengajar.co.id/perusahaan-manufaktur/