Anda di halaman 1dari 22

Makalah Mata Kuliah Pengantar Akuntansi II

Dosen Pembimbing:

Dewi Nurmaliza, SEI.,MA.

Abyan murifan

Kelas/prodi:

HES19/Hukum Ekonomi Syariah

Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Depok, 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aset tetap merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan dalam menunjang


operasional perusahaan. Aset tetap memiliki nilai yang material jumlahnya bagi
perusahaan, maka perlu dilakukan pencatatan atas Aset tetap tersebutsecara benar
mulai dari perolehan, penyusutan, dan penghentian aktiva tetap. Penilaian asettetap
tidak terlepas dari masalah penyusutan. Karena setiap aset tetap dari perusahaan
kecuali tanah akan semakin berkurang kemampuan memberikan jasanya, keausan dan
keterbelakangan teknologi karena pemakaian.
Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal dibanyak
perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan.
Manajer operasi diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajement persediaan
yang baik itu sangatlah penting disatu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi
biaya dengan cara menurunkan tiket persediaan ditangan. Dipihak lain, konsumen
akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan
harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan
konsumen.
Piutang dalam suatu lingkup usaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Piutang terjadi sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit kepada
pelanggan. Pemberian  jangka waktu kepada pelanggan untuk melunasi kewajibannya
merupakan kebijakan tersendiri dari setiap perusahaan.
Pemberian kelonggaran pembayaran kewajiban kepada pelanggan ini dapat
menguntungkan dan merugikan perusahaan.Pemberian piutang akan meningkatkan
aktivitas dalam suatu perusahaan karena pelanggan diberikan kemudahan atau keringanan dalam
membayar kewajibannya kendati sudah mendapatkan barang atau sudah menikmati
jasanya. Pemberian piutang ini bisa juga semakin memperbanyak cakupan bisnis
suatu perusahaan. Namun disisi lain piutang dapat menimbulakam kerugian. Hal ini
berkaitan dengan ketidakpastian dalam pembayaran piutang. Piutang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena untuk masa kedepan akan ada
kemungkinan debitur tidak sanggup membayar kewajibannya.
oleh karena itu dalam memberikan piutang kepada pelanggan perusahaan juga
harus mempunyai bebarapa pertimbangan tersendiri. selain itu perusahaan juga harus
mempertimbangkan untuk membuat penyisihan jika terjadi kemungkinan debitur
tidak sanggup untuk membayar utangnya.

Akuntansi perusahaan dagang merupakan sau dari dua perusahaan yang ada
selain perusahaan jasa. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya
memberi barang dan menjualnya lagi tanpa merubah bentuknya. Perusahaan-
perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah
distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, atau pusat barang
grosir. Langkah-langkah dalam siklus akuntansi untuk perusahaan dagang sama saja
dengan la gkah-langkah untuk perusahaan jasa. Namun perusahaan dagang memiliki
akun dan ayat jurnal tambahan yang dilakukan untuk mencatat transaksi perdagangan.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah tentang aset tetap
yaitu:

1. Akuntansi dagang perpetual dan periodik


2. Kas dan setara kas
3. piutang
4. Persediaan
5. Aset tetap
6. Akuntansi manufaktur

C. TUJUAN

Tujuan ditulisnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas pengantar


akuntansi juga bertujuan untuk membantu teman-teman agar lebih mengetahui tentang
apa pengertian tentang pelajaran akuntansi dan materi-materi apa saja yang terkandung
didalamnya . Dengan tulisan makalah ini diharapkan dapat :

1. Dapat memahami lebih dalam dan detail mengenai aset tetap dan
berbagai konsep didalamnya.
2. Dapat memahami lebih detail mengenai kas dan setara kas serta
berbagai konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam
pelajaran akuntansi baik teori maupun praktek
3. Dapat memahami lebih detail mengenai piutang serta berbagai konsep
didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam pelajaran akuntansi
baik teori maupun praktek
4. Dapat memahami lebih detail mengenai persediaan serta berbagai
konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam pelajaran
akuntansi baik teori maupun praktek
5. Dapat memahami lebih detail mengenai aset tetap serta berbagai
konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam pelajaran
akuntansi baik teori maupun praktek
6. Dapat memahami lebih detail mengenai perusahaan manufaktur serta
berbagai konsep didalamnya dan dapat mengaplikasikan didalam
pelajaran akuntansi baik teori maupun praktek
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PERPETUAL DAN


PERIODIK

1) Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah suatu bentuk usaha yang kegiatannya
membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali, tanpa mengubah bentuk
barang ataupun melakuka pengolahan lebih lanjut. Dalam kegiatan usahanya
yaitu mendapatkan keuntungan,perusahaan dagang membeli barang kemudian
dijual dengan harga yang lebih besar dari harga pokok atau harga beli
barang,sehingga keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan harga pokok.
 Perusahaan dagang mempunyai jenis-jenis yang terkandung
didalamnya yaitu:
- Jenis berdasarkan produk yang diperdayakan
Perusahaan dagang barang produksi
Perusahaan yang memperdagangkan produk berwujud bahan baku
(raw material) sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai alat
atau produk guna menghasilkan produk lain. Contoh: kayu
gelondongan serta mesin bubut.
Perusahaan barang jadi
Perusahaan yang memperdagangkan produk akhir berupa barang
yang siap untuk dikonsumsi. Contoh: ransel,pakaian,kulkas,dan
lain sebagainya.
- Jenis berdasarkan macam konsumen yang terlibat
Perusahaan dagang besar (Wholesaler)
Perusahaan yang membeli produk dari pabrik secara langsung
dalam jumlah atau skala yang besar serta dijual kembali dengan
volume yang besar juga. Contoh: pedagang grosir
Perusahaan dagang perantara (Middleman)
Perusahaan yang membeli produk dalam partai besar untuk
kemudian dijual kembali ke pengecer dalam jumlah yang sedang.
Contoh: pedagang subgrosir.
Perusahaan dagang pengecer (Retailer)
Perusahaan yang berhubungan secara langsung dengan konsumen.
Konsumen bisa membeli dengan secara eceran mengenai prodduk
yang ditawarkan. Atau dalam hal ini, retailer sering kita jumpai
dilingkungan kita. Contoh: warung, kios dan swalayan.

2) Metode Perpetual (perpetual inventory method)


Metode perpetual dalam akuntansi lebih dikenal dengan metode buku,
artinya setiap persedian yang masuk dan keluar dicatat dipembukuan. Dengan
metode perpetual anda bisa mengetahui posisi nilai persediaan kapan
saja,karena selalu dibukukan atau dicatat dijurnal setiap ada aktivitas keluar
masuk barang dagangan dicatat pada akun persediaan barang dagangan. Dan
dengan menggunakan metode pencatatan persediaan perpetual maka suatu
perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menyusun laporan neraca dan
laporan laba rugi karena dengan dilakukannya pencatatan secara berkala
dalam penjurnalan maka perusahaan dapat dengan mudah mengetahui
persediaan barang yang sebenarnya ,sehingga untuk mengetahui jumlah
persediaan barang akhir, perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik
atau stock opname pada persediaan yang tersisa atau jika ingin menjamin
keakuratan pada pencatatan, perusahaan dapat melakukan perhitungan fisik
pada jumlah persediaan akhir yang dilakukan dalam sekali dalam setahun.
Barang barang yang sesuai untuk diterapkan dalam metode pencatatan
perpetual adalah barang-barang dengan nilai jual tinggi dan barang yang
mudah untuk dicatat pemasukan dan pengeluarannya dalam gudang yaitu
seperti mobil,furniture,dan peralatan rumah tangga.
Adapun ciri-ciri metode perpetual yaitu :

 Ciri ciri dari metode pencatatan persediaan perpetual adalah:


- Pembelian atas barang dagang atau bahan baku yang akan
diproduksi kemudian akan dicatat dengan mendebebt akun
persediaan dan akun kas/utang dicatat dalam kredit.
- Retur pembelian, biaya transportasi masuknya barang, dan
pengurangan harga barang dicatat dengan mendebet akun
persediaan.
- Harga pokok penjualan (HPP) langsung dihitung untuk setiap
transaksi yang dilakukan dan pencatatan dilakukan dengan
mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkreditkan dalam
persediaan.
- Persediaan adalah akun pengendalian yang dilengkapi dengan buku
besar pembantu. Buku besar pembantu berisikan catatan persediaan
yang berbeda beda yang sesuai dengan tiap jenis persediaannya.
Catatan dalam bbuku besar yaitu berupa catatan kuantitas dan
harga dari setiap jenis persedian yang ada dalam persediaan
tersebut.
-
3) Metode Periodik
Sistem periodik ini dikatakan juga sebagai sistem fisik karena sistem
ini juga bergantung pada hasil perhitungan persediaan secara fisik setiap akhir
periode. Dalam sistem periodik ini ada dua pencatatan yaitu pencatatan untuk
pembelian&penjualanan. Perhitungan persediaan (stock opname) diperlukan
untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian
diperhitungkan sebagai harga pokok penjualan (HPP).
Pada metode periodik pencatatan pembelian dan penjualan barang
dagangan dilakukan secara terpisah. Mendebet akun pembelian dan
mengkredit akun kas atau utang adalah cara mencatat pembelian barang
dagangan. Sementara pencatatan penjualan barang dagangan dilakukan dengan
cara mendebet akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan.
Lazimnya perusahaan yang menjual barang dagangan dalam kuantitas banyak,
dengan frekuensi yang tinggi, nilainya relatif kecil dan harga jual-beli yang
relatif stabil, adalah yang mamakai sistem pencatatan persediaan metode
periodik.
Kelebihan metode periodik yakni perusahaan mengetahui besarnya
persediaan dalam gudang sehingga stok diketahui secara akurat. Sementara
kekurangan sistem pencatatan persediaan metode periodik adalah tidak bisa
mengetahui jumlah stok awal dan akhir periode dari suatu barang dagangan.
Kelemahan lain metode periodik yaitu memperlambat pengerjaan laporan
keuangan jangka pendek misal 3 dan 6 bulanan.

Adapun cara untuk mengatasin klemahan metode fisik yaitu:

- Meminta bantuan dari karyawan di bagian gudang untuk mengatur


letak dan susunan persediaan barang dengan rapi, sehingga akan
mempercepat dan memudahkan perhitungan serta pengecekan fisik
barang.
- Membagi tugas penghitungan fisik persediaan barang kepada
beberapa orang. Bila jenis dan jumlah barang yang akan dihitung
banyak, jumlah personalnya juga diperbanyak.
- Melakukan penghitungan dan pengecekan fisik persediaan barang
secara bertahap. Tahap pertama diawali menjelang tanggal akhir
periode dan diakhiri paling lambat awal bulan.

Cara ini akan meningkatkan akurasi dalam perhitungan karena tidak


dibatasi dengan tenggang waktu yang sempit.

B. KAS DAN SETARA KAS


a) Pengertian Kas
Istilah kas pada dasarnya berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata
``cash `` yang artinya uang tunai . oleh karena itu , jika diartikan menurut
sumber bahasa ataupun kata pembentuknya , kas merupakan kekayaan milik
perusahaan yang berbentuk uang tunai. Jadi Kas adalah harta kekayaan
peruasahaan yang sifatnya sangat likuid dan berjangka pendek yang dapat
dipergunakan dengan bebas untuk kegiatan operasional perusahaan. Kemudian
kas merupakan aktiva perusahaan yang berbentuk uang tunai (uang
kertas,uang logam,wesel,cek, dan lainnya) yang dipegang oleh perusahaan
tersebut ataupun disimpan dibank dan dapat digunakan untuk kegiatan umum
perusahaa.

Adapun jenis-jenis kas adalah sebagai berikut :

 Petty cash (kas kecil)


Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh
perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil
dan tidak ekonomis bila membayarnya dengan cek.
 Kas Di Bank
Kas dibank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan direkening
bank tertentu yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang
lebih baik. Dalam hal ini, kas dibank selalu berhubungan dengan rekening
koran perusahaan di bank tersebut.
 Pelaporan kas
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Dala pelaksanaannya
terdapat beberapa masalahnya yaitu :

 Cash Equivalents
 Restricted Cash
 Bank Overdrafs
Dan adapun pengawasan kas yaitu sebagai berikut :
 Penerimaan kas
 Pengeluaran kas
 Pemeriksaan kas & perhitungan kas

b) Setara Kas
Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas terdiri dari : cek, giro, deposito
dan surat berharga lainnya.
Setara kas dimiliki untuk memenuhi komimen kas jangka pendek, bukan
untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi
harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan atau berarti. Karenanya, suatu
investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya segera akan jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Adapun surat surat berharga yang bisa diakui dengan setara kas harus
mempunyai syarat syarat sebagai berikut :
 Stiap saat dapat ditukar dengan kas atau dapat diartikan bersifat likuid
 Tanggal jatuh temponya sangat singkat yaitu dalam waktu tiga bulan
atau kurang
 Tidak mendapatkan resiko pemotongan nilai, ataupun jika terjadi
pemotongan nilai, nilai yang terpotong tersebut kecil atau kurang
berarti.
Jadi tidak semua investasi jangka pendek dikelompokkan sebagai setara kas.
Adapun jenis jenis dari aktiva setara kas yaitu :
1. Mata uang
2. Cek
3. Deposit bank
4. Surat perintah bayar
5. Giro bank
6. Bon kas kecil
Yang tidak termasuk aktiva setara kas adalah :
 Deposito berjangka merupakan uang simpanan dibank yang hanya
dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir.
 Uang yang disediakan untuk tujuan tertentu sehingga terikat
penggunaanya seperti salah satunya ialah dana pensiun
 Cek mundur tidak dapat digolongkan kedalam kas sebelum jangka
waktunya.

C. PIUTANG
a. Pengertian Piutang
Piutang dalam bahasa inggris adalah Account Receivable. Piutang
merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar. Dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit akibat
debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari
sampai dengan 90 hari . piutang juga terdapat dalam arti luas yaitu piutang
merupakan juga tuntunan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau
jasa yang dijual secara kredit.
Pada umumnya pitang timbul akibat dari transaksi penjualan atau jasa
perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan
dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli. Piutang dagang merupakan harta
yang sangat penting bagi perusahaan.
Menurut Van horne dan Wachowicz, piutang dagang adalah sejumlah
uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu prusahaan oeleh para
pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit. Biasanya
piutang dagang ini tidak dinyatakan dalam suatu perjanjian khusus seperti
tagihan lainnya. Dengan begitu, pelunasan piutang dagang kurang terjamin
dan juga sukar untuk dipindahkan atau diperjual belikan. Piutang dagang yang
diharapkan tertagih dalam jangka waktu satu tahun atau siklus usaha normal
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, namun terkadang seluruh piutang
dagang sebagai aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya.
Dalam hal ini jumlah piutang dagang yang jangka waktu penagihannya lebih
dari satu tahun atau siklus usaha normal harus diungkap dalam catatan atas
laporan keuangan.
Jika penjualan secara kredit terutanng PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
sebesar 10 % dari harga barang, maka piutang dagang dicatat termasuk PPN.
Dalam penagihan piutang dagang tidak dilengkapi surat perjanjian formal
melainkan hanya unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan dengan
menentukan syarat penjualan seperti 3/10,n/30. Angka tersebut berarti jika
pelanggan melunasi dalam jangka waktu kurang/sama dengan 10 hari sejenak
tanggal transaksi maka akan diberikan diskon/potongan sebesar 3% dan
piutang tersebut diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30
hari setelah transaksi.

b. Ciri-Ciri Piutang
Ciri-ciri piutang dapat dianalisis melalui lamanya tanggungan utang
yang  harus dibayar sebelum waktu yang disepakati. Lebih lengkapnya,
berikut ciri-ciri adanya piutang.
Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai
transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk
dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan transaksi
dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli,
tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut
dengan tempo.
Adanya Tanggal Jatuh Tempo
Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh
tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual
menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur
bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli
melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan. Apabila
berumur jatuh temponya secara pasti.
Adanya Bunga yang Berlaku
Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan
transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bung. Bunga dalam hal ini
dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu
pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah
bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga
dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga
yang dipakai.
c. Jenis-Jenis Piutang
 Wesel Tagih (Notes Receivable)
Wesel tagih adalah merupakan sebuah aset dari perushaan yang
berisi janji untuk membayar kepada pihak tertentu berdasarkan tanggal
terttentu. Ketika debitur yang bersangkutan untuk melakukan
pelunasan akan jumlah yang ditentukan, notesreceivable dapat
diperjual belikan. Jika diperjual belikan, yang berhak menerima
pembayarannya adalah pemilik dari notes receivable.
 Piutang Usaha ( Account Receivable)
Piutang usaha atau adalahdimana, piutag ini tidak dijamin oleh
rekening terbuka. Biasanya piutang ini merupakan perluasan dari
kredit jangka pendek untuk pelanggan dan memiliki tempo waktu
pembayaran selama 30-90 hari.piutang uasaha ini ,oiutang terbesar
yang dimiliki perusahaan.
 Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Piutang lain lain adalah piutang yang mencangkup selain
piutang dagang. Contohnya piutang bunga,piutang gaji, uang muka
karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari
kegiatan operasinal perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini
diklarifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di
neraca.

D. PERSEDIAAN
1. Pengertian Persedian.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Dapat disimpulkan
bahwa Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati
posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan
dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang
bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam
dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.
Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang
sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan
baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk
dijual). Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat
penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat
disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian
persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba
maupun neraca.
Persediaan ialah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan
perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang
terbilang sangat besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan perusahaan
akan menghadapi resiko yang dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat
buruk bagi perusahaan karena secara tidak langsung perusahaan menjadi
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya
didapatkan.

Maka dapat disimpulkan bahwa persediaan itu adalah :


 Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi
yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang
maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak
dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam
persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.
 Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.

2. Jenis-Jenis Persediaan

Bahan baku
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui
proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku
dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian
dan kegiatan produksi.
Barang Dalam Proses
Adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi
barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh
lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk
keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran
persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi.
Dalam rangka memperpendek waktu produksi salah satu cara adalah dengan
menyempurnakan tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses
pengolahan bisa dipercepat. Cara laian adalah dengan membeli bahan-bahan
dan bukan membuatnya sendiri.
Barang Jadi
Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat
segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi
sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer
keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah
persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil
(marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barang-barang tercatat sebagai
persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap
membiayainya. Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat
sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas
tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko
penagihan piutang.
Persediaan bahan mentah
Persediaan bahan mentah adalah persediaan bahan yang masih belum
memuat elemen-elemen biaya didalam bahan tersebut. misal pada pabrik
furniture maka bahan mentahnya masih kayu gelondongan, belum ada
penanganan lebih lanjut yang dapat diposting menjadi biaya perusahaan.
Persediaan komponen-komponen rakitan
Persediaan komponen-komponen rakitan ini sangat mudah dijumpai di
industri elektronik dan otomotif. Setiap pabrik elektronik atau otomotif pasti
memiliki pabrik perakitannya sendiri. Dalam sebuah pabrik perakitan tersebut
ada bermacam-macam  persediaan komponen-komponen rakitan. Seperti
contohnya dalam sebuah pabrik laptop maka hard disk merupakan persediaan
komponen-komponen rakitan yang siap dirakit menjadi laptop.
Dari uraian tersebut dapat kita artikan bahwa dalam proses akuntansi
persediaan, persediaan memerlukan adanya penilaian (valuation), karena persediaan
merupakan bagian dari cost yang akan dimatch dengan revenue, dan akan
menghasilkan income dan penyajian laporan arus kas.
Dengan melihat sifat-sifat dasar persediaan dalam hubungannya dengan
kegiatan perusahaan dan tujuan serta konsep dasar akuntansi, maka persediaan
merupakan input values. Metode tersebut merupakan salah astu konsep penilaian
terhadap inventory yang akan menjadi dasar dalam penyajian di neraca. Penekanan
pembahasan tujuan teori akuntansi terhadap inventory, adalah menentukan alternative
pedoman untuk mengevaluasi prosedur yang dapat memberikan penilaian
(pengukuran) yang lebih baik dan memberikan informasi yang lebih baik tentang arus
kas perusahaan dikemudian hari. Beberapa dasar pengukuran inventory dari segi
kadar interpretasi dan revaluasi bagi pengambil keputusan investasi.
3. Tujuan Persediaan
 Menghilangkan risiko keterlambatan barang tiba.
 Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan.
 Menjaga keberlangsungan produksi atau menjaga agar perusahaan
tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan
terhentinya proses produksi.
 Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen
dengan tersedianya barang yang diperlukan.

4. Fungsi Persediaan
 Mendecouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi.
Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka
mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk mendecouple proses
produksi dari para pemasok.
 Mendecouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan
persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi
pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang
eceran.
 Mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam
jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman
barang.
 Menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

5. Metode Penentuan Nilai Persediaan


Metode FIFO ( First In First Out )
Pada metode ini barang-barang yang pertama kali dibeli atau
diproduksi akan dianggap sebagai yang pertama kali dijual atau dipakai.
Barang-barang yang akan dijual atau dipakai diperhitungkan harga pokoknya
berdasarkan harga pokok per satuan yang terjadi paling awal, dengan
memperhatikan jumlah kuantitas barangnya. Sedangkan barang-barang yang
masih dalam persediaan dinilai berdasarkan harga pokok per satuan yang
terjadi paling akhir.
Tujuan dari FIFO ini adalah menyamai arus fisik barang. Jika arus
fisik barang secara actual adalah yang pertama masuk, yang pertama keluar,
maka metode FIFO tidak memungkinkan untuk memanipulasi laba karena
perushaan tidak bebas memilih item-item biaya tertentuk untuk dimasukkan ke
dalam beban.
Metode LiFO (Last In Firs Out)
Metode ini kebalikan dari metode FIFO, yang mana harga pokok per
satuan dari barang-barang yang terakhir dibeli atau diproduksi justru
dibebankan kepada barang-barang yang pertama kali dijual atau dipakai. Maka
hasil penjualan yang sekarang dipertemukan dengan harga pokok persatuan
barang yang berlaku pada saat yang sama di dalam proses penentuan laba rugi
periodiknya.
Sebaliknya terhadap barang-barang yang ada dalam persediaan akhir
akan dinilai berdasarkan harga pokok per satuan yang berbeda untuk berbagai
jumlah barang yang ada dalam persediaan. Jika LIFO telah digunakan dalam
waktu yang lama maka perbedaan antara nilai persediaan saat ini dengan biaya
LIFO yang dilaporkan dapat menjadi semakin besar.
Metode Biaya Rata-rata (Average Cost Methode)
Dalam peridode akuntansi yang bersangkutan. Pemakian metode ini
tergantung pada sistem pencatatan terhadap persediaan, dalam hal ini sistem
pencatatan yang dipakai adalah sistem fisik, harga pokok rata-rata dihitung
dari jumlah kuantitasPada metode ini barang-barang yang baik yang telah
dijual kembali maupun yang masih ada dalam persediaan, dinilai atas dasar
harga pokok rata-rata yang berlaku dan harga pokok barang yang tersedia
untuk dijual dalam tahun buku yang bersangkutan.
Di dalam sistem perpectual, harga pokok rata-rata per satuan dihitung
setiap kali terjadi pembelian barang dengan harga berbeda dari harga pokok
rata-rata sebelumnya.
Metode Harga Eceran (Retail Inventory Methode)
Metode ini biasa digunakan dalam toko-toko yang menjual bermacam-
macam barang secara eceran. Metode harga ecer ini memungkinkan
dihitungnya jumlah persediaan akhir tanpa mengadakan perhitungan fisik.
Metode ini bisa digunakan untuk :
 Menaksir jumlah persediaan barang untuk penyusunan laporan
keuangan jangka pendek.
 Mempercepat perhitungan fisik, karena jumlah yang dihitung
dicantumkan dengan harga jual, maka untuk mengubahnya ke harga
pokok ialah dengan megalikannya dengan persentase harga pokok
tanpa perlu memperhatikan masing-masing fakturnya.
 Mutasi barang dapat diawasi dengan membandingkan hasil
perhitungan fisik yang dinilai dengan harga jual dengan hasil
perhitungan dari metode harga eceran.
Metode Nilai Penjualan Relatif
Metode ini dipakai untuk mengalokasikan biaya bersama kepada
masing-masing produk yang diproduksi atau dibeli. Masalah alokasi ini dapat
timbul dalam usaha dagang maupun perusahaan manufaktur. Dalam
perusahaan dagang apabila dibeli beberapa barang, pembagian biaya bersama
dilakukan berdasarkan nilai penjualan relaif dari masing-masing barang
tersebut.
Metode Biaya Variabel
Pada metode ini harga pokok produksi dari produk yang dihasilkan
oleh perusahaan hanya dibebani dengan biaya produksi yang variabel yaitu
bahan baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung variabel. Biaya
produksi tidak langsung yang tetap akah dibebankan sebagai biaya dalam
periode yang bersangkutan dan tidak ditunda dalam persediaan.
Metode Laba Kotor
Menentukan jumlah persediaan dengan metode laba bruto, biasanya
dilakukan dalam keadaan-keadaan sebagai berikut:

 Untuk menaksir jumlah persediaan barang yang diperlukan untuk


menyusun laporan-laporan jangka pendek, dimana perhitungan fisik
tidak mungkin dijalankan.
 Untuk menaksir jumlah persediaan barang yang rusak karena terbakar
dan menentukan jumlah barang sebelum terjadinya kebakaran.
 Untuk mengecek jumlah persediaan yang dihitung dengan cara-cara
lain, disebut test laba bruto.
 Untuk menyusun taksiran harga pokok penjualan, persediaan akhir dan
laba bruto. Taksiran ini dihitung sesudah dibuat budget penjualan.

E. ASET TETAP
a) Pengertian Aset Tetap
Pengertian aset secara etimologi adalah berasal dari kata bahasa
Inggris yang diterjemahkan dalam kata “Asset” dan didefinisikan sebagai
barang (thing) atau juga sesuatu barang (anything) yang mempunyai suatu
nilai (economic value), nilai komersial (comercial value), atau nilai tukar
(excange value) yang di miliki padan instansi, organisasi, badan usaha,
individu juga perorangan.
Pengertian Aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang
dimiliki oleh suatu entitas yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha
di masa depan. Di dalam ilmu akuntansi aset atau aktiva dimasukkan dalam
neraca dengan saldo normal debit.
Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk
digunakan selama lebih dari satu periode. jenis aset tidak lancar ini biasanya
dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual
kembali.
Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat
produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor,
komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam
perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari
depresiasi atau penyusutan

b) Karakteristik Aset Tetap


 Aset dimiliki untuk digunakan dalam operasional dan bukan
untuk dijual.
Hanya aset yang digunakan dalam operasi normal bisnis
diklasifikasikan sebagai aset tetap. Sebagai contoh bangunan yang
menganggur (tidak terpakai) diklasifikasi terpisah sebagai investasi;
property,plant, dan equipment yang dimiliki untuk price appreciation
diklasifikasikan sebagai investasi. Sebagai tambahan property, plant,
dan equipment (aset tetap) yang dimiliki untuk dijual atau dilepas
diklasifikasikan secara terpisah dan dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan. Tanah untuk perusahaan properti (pengembang)
diklasifikasikan sebagai persedian.
 Aset memiliki masa umur manfaat yang panjang dan biasanya
disusutkan.
Aset tetap memiliki umur manfaat lebih dari satu periode.
Perusahaan mengalokasikan biaya investasi dari aset ini untuk periode
yang akan datang melalui pembebanan depresiasi secara periodik.
Pengecualian diterapkan untuk tanah, yang hanya disusutkan apabila
terjadi penurunan nilai yang meterial pada tanah, seperti disebakan
oleh hilangnya kesuburan tanah dikarenakan oleh rotasi tanaman yang
buruk, kekeringan, atau erosi tanah.
 Aset memiliki substansi fisik.
Aset tetap merupakan aset berwujud yang ditandai dengan
keberadaan atau substansi fisik. Hal inilah yang membedakan aset
tetap dengan aset tidak berwujud seperti paten atau goodwill. Tidak
seperti bahan baku, aset tetap tidak secara fisik menjadi bagian untuk
produk yang akan dijual kembali.

c) Jenis-Jenis Aset Tetap


 Aktiva lancar (current asset)
Aktiva lancar adalah jenis aktiva yang memiliki manfaat dalam
kurun waktu singkat (kurang atau sama dengan 1 tahun) sudah dapat
diubah menjadi uang tunai (kas). Aktiva lancar meliputi :

 kas (cash), merupakan uang tunai yang dapat difungsikan


untuk membiayai operasional perusahaan.
 piutang dagang (accounts receivable), adalah tagihan kepada
pihak kreditur atau pelanggan sebagai akibat dari transaksi
penjualan barang secara kredit.
 persediaan barang dagang(merchandise inventories), seluruh
barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih
belum laku terjual atau masih dalam gudang.
 surat berharga (marketable securities), Merupakan
kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat
sementara dan sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
 perlengkapan (supplies), seluruh perlengkapan yang dipakai
guna kelancaran usaha, yang bersifat habis pakai.
 sewa dibayar dimuka (prepaid rent), adalah pengeluaran
untuk memperoleh suatu jasa atau tempat dari pihak lain yang
dapat di jadikan lokasi usaha oleh perusahaan.
 biaya dibayar dimuka (prepaid expense), pembayaran yang
dilakukan di awal tetapi belum menjadi suatu kewajiban pada
periode bersangkutan.
 piutang penghasilan atau piutang pendapatan (accrued
revenue), penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan
karena telah memberikan jasanya, tetapi masih belum diterima
pembayaranya.
 wesel tagih (notes receivable), Merupakan  surat perintah
penagihan suatu entitas bisnis/perusahaan kepada pihak lain
yang namanya dinyatakan dalam surat.
 Aktiva tidak lancar
Aktiva tidak lancar adalah jenis harta kekayaan milik
perusahaan yang dapat dilihat dan diukur dengan jelas (tangible) dan
bersifat tahan lama (lebih dari 1 tahun). Yang digolongkan aktiva tidak
lancar adalah sebagai berikut :
 Aktiva tetap (fixed asset)
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud dan dalam bentuk siap
pakai atau dibangun terlebih dahulu lalu digunakan dalam kegiatan
operasi perusahaan. Kegunaan aktiva tetap biasanya dibeli dengan
tujuan dipakai sendiri oleh perusahaan atau tidak untuk dijual
kembali .Contoh dari aktiva tetap adalah
tanah (land),
gedung bangunan (building),
peralatan kantor (office furniture),
peralatan toko (store furniture),
mesin-mesin (machines) .
 Aktiva tidak berwujud (intangible asset)
Aktiva tidak berwujud adalah jenis aktiva yang bentuknya tidak
dapat disentuh tapi bisa dirasakan manfaatnya, dan tidak dapat
disimpan dalam bentuk persediaan. Aktiva ini bisa disebut hak
istimewa yang dimiliki dan memberikan manfaat ekonomi pada
perusahaan.

F. PERUSAHAAN MANUFAKTUR

1. Pengertian perusahan manufaktur


Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang menerapkan
mesin, peralatan, dan tenaga kerja, untuk mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi yang layak dijual.
Aktivitas utama perusahaan manufaktur adalah mengolah dan
mengelola bahan mentah agar menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual
dan dipasarkan secara besar-besaran kepada konsumen.
Pada dasarnya, kegiatan perusahaan ini adalah proses produksi dengan
memperhatikan Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu sebagai referensi
dalam bekerja. Umumnya, jenis perusahaan ini melakukan kegiatan produksi
skala besar.

2. Ciri-Ciri Manufaktur
Mengelola Bahan Baku Menjadi Produk Jadi
Tentunya ciri-ciri yang utama bisa di lihat pada perusahaan manufaktur
yang dimana aktivitasnya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan siap
di jual ke konsumen.
Konsumen Tidak Ikut Dalam Proses Produks
Maksudnya konsumen hanya dapat menggunakan produk yang
dihasilkan saja, tanpa ikut serta unuk melakukan proses produksi di pabrik.
Hasil Produksi Berwujud
Hasil dari proses produksi perusahaan manufaktur hasilnya bisa di lihat
oleh mata, berbeda dengan perusahaan jasa yang dimana produknya tidak
berwujud dan hanya dapat dirasakan.
Adanya Ketergantungan Konsumen Untuk Mencari Produk Lagi
Maksudnya jika konsumen merasa senang dan puas dengan produk
yang digunakannya biasanya konsumen akan memiliki ketergantungan untuk
menggunakan lagi produk tersebut. Maka perusahaan harus selalu
menyediakan serta menjaga kualitas produk nya agar tetap laris

3. Fungsi Perusahaan Manufaktur

Fungsi Produksi
Fungsi Produksi merupakan fungsi proses pembuatan bahan baku
sehingga menjadi barang jadi serta dapat dijual ke konsumen. Biaya yang
dikeluarkan misalnya seperti biaya gaji karyawan, biaya bahan baku, biaya
perawatan mesin dan lain-lain.
Fungsi Pemasaran
Merupakan fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses
produksi serta menjual hasilnya, tujuannya untuk memperoleh keuntungan.
Misalkan biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi, biaya
angkutan, biaya sewa gudang, biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan
promosi produk dan lain-lain.
Fungsi Administrasi Dan Umum
merupakan fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya
dengan penentuan kebijakan, pengarahan serta dapat pengawasan supaya
kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efisien.
Fungsi Keuangan
Merupakan fungsi dari penyediaan berbagai jenis dana yang diperlukan
oleh perusahaan untuk melakukan proses produksi maupun untuk melakukan
suatu pengembangan.

4. Karakteristik Perusahaan Manufaktur


Proses Pengolahan Produk
Kegiatan perusahaan dilakukan dengan mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi di mana prosesnya membutuhkan waktu
dan energi yang cukup besar.Barang jadi ini kemudian dijual ke
konsumen melalui proses pemasaran.
Mesin Berskala Besar
Kegiatan produksi di perusahaan manufaktur menggunakan
mesin dan peralatan skala besar untuk menghasilkan sejumlah produk
dan kualitas tertentu.Namun, kegiatan produksi masih membutuhkan
sumber daya manusia yang profesional untuk mengendalikan mesin
dan peralatan.
Biaya Produksi
Untuk dapat menghasilkan produk jadi yang berkualitas tinggi,
diperlukan biaya yang besar untuk mendukung kegiatan produksi.
Biaya-biaya ini untuk pengadaan bahan baku, biaya tenaga kerja,
perawatan mesin, dan lainnya.Meskipun biaya produksi di industri ini
sangat besar, potensi keuntungan yang dapat dihasilkan juga sangat
besar.
Proses Produksi
Pada umumnya kegiatan produksi di perusahaan manufaktur 
sangat kompleks, membutuhkan pembagian tugas dan koordinasi yang
baik antar divisi.
Sebagai contoh, operator mesin bekerja memastikan bahwa
mesin bekerja sesuai dengan fungsinya,sedangkan bagian kontrol
kualitas bekerja untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar dan layak dijual ke pasar.
Pemasaran dan Penjualan
Kegiatan produksi akan terkait erat dengan proses pemasaran
dan penjualan produk. Tanpa pemasaran dan penjualan yang baik,
proses produksi akan mengalami masalah.

Perusahaan manufaktur umumnya melakukan berbagai upaya pemasaran


semaksimal mungkin untuk meningkatkan penjualan produk.Bahkan, seringkali
perusahaan mengeluarkan banyak uang untuk melakukan kegiatan promosi sehingga
produk mereka lebih dikenal masyarakat dan menarik konsumen untuk membeli.
BAB III

Daftar isi

https://guruakuntansi.co.id/perusahaan-manufaktur/

https://pengajar.co.id/perusahaan-manufaktur/

Anda mungkin juga menyukai