I. TUJUAN
Dapat memahami dan mampu mengevaluasi prestasi pompa sentrifugal
dalam susunan seri dan paralel dengan menggunakan kurva karakteristik pompa
tunggal, seri dan paralel.
II. DASAR TEORI
Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang termasuk golongan mesin
kerja. Pompa digunakan untuk mengalirkan atau memindahkan fluida dari satu
tempat ke tempat lainnya. Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan
penekanan terhadap fluida. Dalam fungsinya pompa mengubah energi gerak poros
kemudian menggerakkan sudu-sudu menjadi energi gerak dan tekanan pada fluida.
Pada umumnya pompa dipergunakan untuk menaikkan fluida dari sebuah reservoir
pengairan pengisi ketel dan sebagainya. Dalam pelaksanaan operasionalnya pompa
dapat bekerja secara tunggal, seri maupun parallel yang kesemuanya tergantung pada
kebutuhan [ CITATION Edw96 \l 1033 ]. Menurut prinsip kerjanya pompa dapat
diklasifikasikkan menjadi:
1. Pompa perpindahan positif
Pompa ini menghasilkan head yang tinggi dengan kapasitas yang
rendah, perubahan energi yang terjadi pada pompa jenis ini adalah energi
mekanik yang diubah menjadi energi potensial. Adapun jenis pompa
perpindahan positif adalah sebagai berikut :
(a) Pompa piston
Pompa jenis perpindahan positif banyak digunakan untuk melayani
sistem instrumentasi yang membutuhkan head tinggi dengan kapasitas
rendah. Pompa ini menghasilkan tekanan tinggi dan kecepatan aliran
yang rendah dengan alasan tersebut pompa ini banyak digunakan untuk
peralatan dengan zat cair yang abrasive dan kekentalan tinggi. Namun
secara umum pompa perpindahan positif dibagi menjadi dua yaitu jenis
gerak bolak-balik (Reciprocating) dan gerak putar (Rotary).
(b) Pompa roda gigi
Prinsip kerja dari pompa roda gigi ini adalah berputarnya dua buah roda
gigi yang berpasangan yang terletak antara rumah pompa, menghisap dan
menekan fluida yang akan mengisi ruangan antar roda gigi yang
kemudian kesisi buang sebagai akibat terisinya ruang antar roda gigi
pemasangannya. Pompa ini biasanya digunakan untuk memenuhi head
yang tinggi dengan kapasitas aliran yang rendah.
(c) Pompa torak
Pompa ini melakukan gerakan hisap terbuka dan katup/tekan tertutup.
Pada saat torak mulai melakukan gerakan tekan katup isap akan tertutup
dan katup tekan terbuka. Kemudian fluida yang terhisap dibuang pada
katup tekan. Pompa ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
head yang tinggi dengan kapasitas rendah. Salah satu aplikasi pompa ini
digunakan untuk kebutuhan tenaga hidrolik.
2. Pompa dinamik
Pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja. Pompa ini
memiliki elemen utama rotor dengan satu impeller yang berputar dengan
kecepatan tinggi fluida yang masuk pada sisi hisap kemudian dipercepat
dengan impeller yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun
tekanannya dan melemparkan fluida tersebut melalui volute [ CITATION Fri90 \l
1033 ]. Yang termasuk pompa dinamik adalah sebagai berkut:
a. Pompa aksial
Impeller berputar kemudian menghisap fluida yang akan dipompakan dan
menekannya kesisi tekan dalam arah aksial. Pompa jenis ini diproduksi
untuk kebutuhan head yang rendah dengan kapasitas aliran yang besar,
dalam aplikasinya bisa digunaka untuk keperluan irigasi.
b. Pompa sentrifugal
Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan
sudu-sudu pada poros yang berputar yang diselubungi oleh casing. Fluida
dihisap pompa melalui sisi hisap. Akibat berputarnya impeller yang
menghasilkan tekanan vakum, pada sisi hisap fluida tersebut terlempar ke
luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida.
3. Pompa sentrifugal
Pompa ini digunakan untuk memberikan atau menambah kecepatan pada
cairan dan kemudian merubahnya menjadi energi tekan. Cairan dipaksa
masuk ke sebuah impeller, daya dari luar di berikankepada poros pompa
untuk memutar impeller yang berada dalam cairan tadi. Apabila impeller
berputar maka zat cair yang ada didalam impeller akan ikut berputar akibat
dorongan sudu-sudu pada impeller. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat
cair mengalir dari tengah impeller menuju keluar melalui saluran diantara
sudu-sudu dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang meninggalkan impeller
tersebut dikumpulkan dalam pompa (casing) yang berbentuk spiral akan
biasanya disebut volute yang tugasnya mengumpulkan cairan dari impeller
dan mengarahkan ke discharge nozel. Discharge nozel berbentuk kerucut
sehingga kecepatan aliran yang tinggi bertahap turun kejadian ini disebut
diffuser. Pada waktu penurunan kecepatan didalam diffuser energi kecepatan
pada aliran cairan dirubah menjadi energi tekan. Jadi impeller pompa
berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga energi yang dikandungnya
akan menjadi lebih besar [ CITATION Sul83 \l 1033 ].
Pengujian karakteristik pompa dilakukan pada kondisi terbuka dan sirkuit yaitu
fluida kerja dibiarkan berhubungan dengan lingkungan serta aliran air disirkuit. Data
input yang akan diperoleh adalah tekanan, debit, voltase pada tegangan listrik dan
arus listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor pompa. Dari data tersebut
akan diperoleh daya hidrolis, daya listrik dan efisiensi pompa. Kemudian dari hasil
tersebut dibuat grafik karakteristik yang akan menunjukkan prestasi sebuah pompa.
Parameter penting yang perlu diperhatikan dalam pengujian pompa adalah:
1. Head pompa
Kemampuan pompa diukur dari head yang dicapai oleh debit fluida yang
mampu dipindahkan oleh pompa. Head pompa yang disediakan untuk
mengalirkan sejumlah fluida cair dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang
dilayani oleh pompa. Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini , tanpa
menghitungkan rugi-rugi head pompa dapat ditulis:
Gambar 1.3 Diagram aliran head pompa
Pd −Ps
H= (1.1)
γ
Pd = Tekanan buang (N/m2)
Ps = Tekanan hisap (N/m2)
γ = berat jenis fluida (N/m3)
H=H 1 + H 2 (1.2)
dimana
H = Head total pompa dalam susunan seri
H1 = Head pompa 1
H2 = Head pompa 2
Q = Q1 + Q2 (1.3)
dimana
Q = debit total pompa susunan parallel
Q1 = debit pompa 1
Q2 = debit pompa 2
2. Daya pompa
Daya pompa adalah daya listrik yang dibutuhkan pompa untuk mengerakkan
poros pompa. Daya yang digunakan oleh pompa adalah:
NP = V . I (1.4)
dimana
Np = Daya listrik (watt)
V = Tegangan listrik (volt)
I = Arus listrik (ampere)
3. Daya hidrolis pompa
Daya hidrolis pompa merupakan daya yang digunakan untuk memindahkan
fluida dihitung sebesar
Nh = ρ ɡ Q H (1.5)
dimana
Nh = daya hidrolis (W)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
ɡ = percepatan gravitasi (m/s2)
Q = debit atau kapasitas (m3/s)
H = head total pompa
4. Efisiensi pompa
Efisiensi pompa tergantung pada beberapa faktor, antara lain kerugian
hidrolik (gesekan fluida dan turbulensi), kerugian mekanis dan kebocoran.
Nh
η= ×100 % (1.6)
Np
III. ALAT DAN BAHAN
- 2 buah pompa air listrik 125 W
- 1 buah flowmeter
- 6 buah katup putar
- 2 buah pressure gage bourdon
- 2 buah vacum gage bourdon
- Pipa PVC beserta sambungannya
- 2 buah saklar listrik
- 1 buah MCB
- 1 buah voltmeter AC
- 1 buah ampermeter AC