Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM 1

FISIOLOGI TANAMAN
"Kurva Sigmoid Pertumbuhan Tanaman"

Disusun Oleh :
Nalendra Bayu Aji Wibowo (205001516036)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
I. PENDAHULUAN

Tumbuh-tumbuhan atau tanaman akan mengalami proses tumbuh dan juga dapat
bertambah banyak. Keadaan tersebut merupakan salah satu ciri dari tanaman yang
hidup. Secara umum dapat dikatakan bahwa "tumbuh" didefinisikan sebagai kenaikan
volume yang tidak dapat balik. Dalam arti sempit "pertumbuhan" berarti pembelahan
sel atau peningkatan jumlah dan perbesaran sel atau peningkatan ukuran. Pengertian
pertumbuhan dapat dilihat dari berbagai sisi. Para ahli menyebut bahwa pertumbuhan
adalah merupakan proses pembelahan dan pemanjangan serta diferensiasi sel namun
ahli tanah menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman adalah sebagai peningkatan
bahan kering. Pertumbuhan bermacam ragam bentuk dan mengagumkan, namun itu
semua merupakan hasil dari 3 peristiwa yang sederhana (paling tidak itulah wujudnya
dalam tingkat sel). Pada tumbuhan, pada beberapa organnya memiliki pola tumbuh
yang berbeda. Untuk beberapa daerah program, pola pertumbuhannya terbatas,
sebaliknya pada bagian organ yang lain tumbuh secara tak terbatas, selama tumbuhan
masih hidup. Parameter perubahan dapat diukur dalam satuan jumlah, ukuran, volume
atau berat. Melalui percobaan ini, diharapkan dapat mengungkap kurva tumbuh
beberapa organ tumbuhan. Pertama adalah pembelahan sel : satu sel dewasa
membelah menjadi dua sel yang terpisah yang tidak selalu serupa antara satu dengan
yang lain. Yang kedua adalah pembesaran sel : salah satu atau kedua sel anak tersebut
membesar volumenya. Ketiga adalah differensiasi sel, sel yang barangkali sudah
mencapai volume akhirnya menjadi terspesialisasi dengan cara tertentu yang
meghasilkan berbagai jenis jaringan dan organ tumbuhan dan banyak jenis tumbuhan
(Salisbury and Ross, 1995).

Besarnya pertumbuhan persatuan waktu disebut " laju tumbuh". Laju tumbuh pada
tanaman atau tumbuh-tumbuhan atau bagian-bagiannya berubah menurut waktu.
Berdasarkan pada fakta-fakta yang terjadi maka pola pertumbuhan sepanjang suatu
generasi secara khas dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan yang disebut "kurva
sigmoid". Kurva sigmoid pertumbuhan terjadi pada tumbuhan lengkap, bagian-bagian
tumbuhan maupun sel-selnya. Jangka waktu pertumbuhan sangat bervariasi: beberapa
hari hingga bertahun-tahun tergantung pada organisme tanaman atau organ-organnya.
Namun demikian kumpulan sigmoid tetap merupakan semua organisme, organ,
jaringan dan bahkan sel. Menggambarkan hasil pertumbuhan tanaman atau organ
tanaman atau sel tanaman dapat dilakukan dengan cara : apabila masa tumbuhan
(berat kering), volume, luas daun, tinggi tanaman diukur berdasarkan bertambahnya
waktu maka dapat ditarik garis yang berbentuk sigmoid. Kurva berbentuk "S"
terbentuk karena adanya perbedaan laju pertumbuhan sepanjang daur hidup tanaman.

II. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui laju tumbuh bagian-bagian tanaman (daun, petiole, dan akar) sejak
embrio dalam biji hingga tanaman berumur 2 minggu pada tanaman kacang jogo
(Phaseolus vulgaris)
III. METODE PELAKSANAAN

A. Hari dan tanggal kegiatan : 7 OKTOBER 2021

B. Bentuk kegiatan : Penyelesaian Tugas laporan melalui


penelurusan pada pustaka pustaka yang
relevan.

C. Bahan dan alat :


 Biji Kacang jogo,
 aquades,
 kompos,
 penggaris,
 cutter,
 silet,
 kaca pembesar (loup),
 bak persemaian,
 sekop,
 garpu,
 sarung tangan,
 sprayer,
 gelas piala,
 kertas buram,
 alat-alat tulis.

D. Cara kerja :
1) Pilih biji kacang jogo yang bernas, tidak kisut, tidak terserang jamur
dan dipilih yang telah memenuhi syarat sebanyak 50 butir dan rendam
di dalam air selama 3 jam dalam gelas piala.
2) Pilih 30 biji yang baik untuk digunakan dalam percobaan ini
3) Siapkan bak persemaian dan siapkan media berupa campuran tanah :
kompos : sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1
4) Tanam 25 biji yang tersisa dalam bak persemaian dengan cara
membuat tarikan kemudian benih dibenamkan dan ditutup tipis-tipis
5) Lakukan penyiraman dengan menggunakan sprayer kecil untuk
menjaga kelembaban media, agar benih yang ditanam dapat tumbuh
dengan baik
6) Ambil 3 biji dari 5 biji yang tersisa, kemudian dibelah untuk
diperhatikan embrionya. Lakukan pengukuran terhadap panjang daun
dengan menggunakan alat penggaris dan semua hasil pengamatan
dicatat
7) Pada hari ke 3, hari ke 5 hingga hari ke 14, lakukan pengamatan
dengan menggali biji dan diukur parameter panjang daun, panjang
petiole dan panjang akar, lebar daun. Data dicatat dalam sebuah table
hasil pengamatan
8) Data-data pengamatan mencakup panjang daun, panjang petiole, dan
lebar daun dicatat dalam tabel selanjutnya dirata-ratakan kemudian
dibuat grafik pada setiap parameter pengamatan. Berikut diberikan
contoh tabel dan grafik pertumbuhan organ tanaman.
IV. PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis


besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

FAKTOR INTERNAL

1. Gen, merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke


generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki
gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya
yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping
itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang
memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di
lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan
tanaman ini tidak akan optimal.

2. Hormon, merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi


di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya.

1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan


diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti
merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami
kerusakan jaringan.
FAKTOR EKSTERNAL

1. Nutrisi, merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat
hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon
dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam
proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.

2. Cahaya Matahari, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada ujung batang.

3. Air dan Kelembaban, merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan


perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban
mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan
sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

4. Suhu, memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau
dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang
ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan
seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman
dipengaruhi oleh suhu.

5. Tanah, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi
tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan
mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
B. Hubungan antara kualitas media tanaman dengan pertumbuhan dan perbesaran
sel-sel/jaringan tanaman

Komponen utama dalam bercocok tanam salah satunya yaitu media tanam. Media
tanam yang baik memiliki kriteria yaitu mampu menjaga kelembapan daerah
perakaran, terdapat udara yang cukup dan tersedianya unsur-unsur hara.Media
hidup tanaman adalah tanah. Jadi kualitas tanah, maupun pupuk yang merupakan
media tanam akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah untuk
menanam harus kita upayakan yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Sebagai
contoh jika menanam di luar pot/polybag, Tanah yang berada di bawah pohon
bambu adalah media tanam yang baik. Karena pohon bambu tidak pernah terkena
penyakit, dan di bawah pohon bambu ada mikroorganisme yang membantu
tanaman. Jika mikroorganisme didalam tanah tidak seimbang, hasilnya jadi
kurang baik.

media tanam yang baik jika menggunakan polybag/pot minimal ukuran 25 cm,
lebih bagus bila ukuran 30-35 cm. Kemudian, gunakan arang sekam yaitu dibuat
arang yang dibakar tapi tidak sampai hangus seperti arang untuk memanggang
sate. Arangnya lebih bagus dari bahan tempurung dan ruas bambu untuk
menambah unsur Kalium. Serbuk gergaji juga bisa digunakan tapi harus
difermentasikan dulu dengan air cucian beras, terasi, dan efektif mikroorganisme
atau bakteri pengurai.

Efektif mikroorganisme bisa dibuat sendiri dengan ember cat ukuran 25 kg.
Gunakan limbah rumah tangga berupa air cucian beras ditambahi tetes tebu 500
ml, lalu diberi leri. Kemudian tambahkan terasi seukuran kecil yang biasa dijual
eceran sebanyak 4 potong. Rendam selama dua minggu, mikroorganisme sudah
bisa untuk dicampur air dan digunakan untuk pupuk. Dalam menanam juga harus
bisa memprediksi, jenis hortikultura memerlukan 70% sinar matahari, sedangkan
tanaman dengan produksi daun seperti sawi dan selada memerlukan 40% sinar.

V. KESIMPULAN

Jadi pada laporan praktikum kali ini yang didapat adalah faktor yang mempengaruhi
tanaman yang dibagi menjadi 2 yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berisikan nutrisi tanaman, cahaya matahari, suhu, tanah, air dan juga
kelembaban Kalau faktor internal berisikan gen dan juga hormon. Lalu ada kualitas
media tanam yang ternyata mempengaruhi kualitas dari tanaman yang tumbuh,
dikarenakan Komponen utama dalam bercocok tanam salah satunya yaitu media
tanam. Media tanam yang baik memiliki kriteria yaitu mampu menjaga kelembapan
daerah perakaran, terdapat udara yang cukup dan tersedianya unsur-unsur hara.Media
hidup tanaman adalah tanah. Jadi kualitas tanah, maupun pupuk akan sangat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai