Anda di halaman 1dari 17

E-LEARNING

AUDITING 1

“PERMINTAAN AUDIT DAN JASA ATESTASI”


PENDAHULUAN

Auditing dilakukan untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang dibuat telah
sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Selain itu, dengan mengaudit suatu laporan
keuangan dapat terlihat kecurangan-kecurangan apa saja yang ada dalam suatu
organsisasi. Dalam mengaudit, seorang auditor juga harus terlebih dahulu memahami
bidang keahliannya, karena ketelitian dalam mengaudit merupakan faktor yang penting
dalam mengaudit. Untuk mengaudit diperlukan informasi yang dapat diverifikasi dan
beberapa standars dimana auditor dapat mengevaluasi informasi tersebut. Kriteria yang
digunakan untuk mengevalusi informasi sangat bervariasi tergantung pada informasi
yang akan diaudit. Kriteria yang digunakan oleh auditor dari kantor akuntan publik
umumnya diambil dari GAAP.
Bukti adalah berbagai informasi pendukung yang digunakan oleh auditor untuk
mengaudit informasi yang sesuai dengan kriteria. Macam-macam bukti yang digunakan
untuk audit:
 Komentar lisan dari klien
 Komunikasi tertulis dengan pihak luar
 Observasi auditor
 Data elektronik dan data lainnya tentang transaksi
Seorang auditor harus memiliki kualifikasi untuk mengerti tentang kriteria yang
digunakan dan harus kompeten serta mempunyai sikap mental yang independen. Hasil
akhir dari proses audit adalah laporan audit, dimana laporan tersebut dapat dimengerti
oleh pengguna jasa audit dan user lainnya.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Auditing
HAKEKAT AUDITING
Auditing : proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
tersebut dengan kriteria-kriteria yan telah ditetapkan.

Dalam definisi auditing tersebut terdapat 5 unsur penting yaitu :


1. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang ditetapkan
Informasi tersebut harus dapat diverifikasi dengan standar yang akan digunakan
sebagai sarana evaluasi. Informasi yang dapat diverifikasi harus dapat diukur.
Contoh : L/K dengan kriteria prinsip akuntansi yang berlaku umum, SPT dengan kriteria
UU Perpajakan dan peraturan pelaksanaannya.
2. Entitas ekonomi
Informasi yang dikumpulkan tersebut adalah milik dari suatu entitas ekonomi
yang spesifik.
3. Pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
Bahan bukti adalah segala sesuatu yang merupakan informasi yang digunakan
dalam menentukan tingkat kesesuaian informasi yang sedang diaudit dengan kriteria yang
ditetapkan. Bahan bukti dalam jumlah dan kualitas yang cukup adalah hal penting untuk
memenuhi tujuan audit.
4. Orang yang kompeten dan independen
Auditor harus kompeten artinya harus mempunyai kemampuan memahami
kriteria yang digunakan serta menentukan jumlah bukti yang dibutuhkan untuk
mendukung kesimpulan yang akan diambil. Sikap indenpenden diperlukan agar
kesimpulan yang diambil tidak bias.
5. Pelaporan
Pelaporan merupakan bentuk penyampaian temuan kepada pihak-pihak pemakai
laporan. Laporan audit harus memberikan informasi mengenai kesesuaian informasi yang
diperiksa dengan kriteria yang ditetapkan.

Ada beberapa perngertian Auditing menurut para ahli:


1. Mulyadi, 2002 mendefinisikan auditing sebagai berikut:
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.”
2. Sukrisno Agoes, 2004 mendefinisikan auditing sebagai berikut:
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang
independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta
catatan-catatan ppembukuan dan bukti bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikanpendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”
Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa auditing adalah suatu proses
yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai
informasi tingkat kesesuaian antara peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah
ditetapkan dan melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan dan dilakukan
oleh orang yang independen dan kompeten.

Dari pengertian tersebut ada tujuh (7) elemen yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Proses yang sistematis, artinya:
Auditing merupakan suatu rangkaian tahap & prosedur yang memerlukan suatu
perencanaan yang baik, terstruktur dan terorganisir untuk mendapatkan tujuan.
2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, artinya:
Kegiatan memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu
atau badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka
buruk terhadap bukti-bukti tersebut.
3. Pernyataan mengenai peristiwa ekonomi, artinya:
Pernyataan mengenai peristiwa ekonomi yang merupakan hasil proses akuntansi,
terdapat dalam laporan keuangan.
4. Kriteria yang telah ditetapkan, artinya:
Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan (berupa
hasil akuntansi ) dapat berupa:
 Peraturan atau kebijakan
 Anggaran atau ukuran prestasi (budget) yang ditetapkan oleh manajemen
 Prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
5. Penyampaian hasil audit, artinya:
Dimana penyampaian hasil dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit
( audit report)
6. Pihak yang membutuhkan atau berkepentingan,
Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para pemakai
informasi keuangan, misalnya pemegang saham , manajemen, kreditur, investor dan
kantor pelayanan pajak.
7. Orang yang kompeten dan independen,
Kompeten maksudnya auditor harus mempunyai kemampuan dan keahlian serta
berpengalaman dalam melakukan audit
Independen maksudnya auditor harus memiliki sikap yang tidak memihak kepada
siapapun.

B. Perbedaan Auditing dengan Akuntansi


Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran
kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk teratur dan logis dengan tujuan untuk
menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Auditing adalah menentukan apakah informasi yang dicatat (hasil proses
akuntansi) telah mencerminkan dengan benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi
yang bersangkutan.
Baik seorang akuntan dan auditor harus memiliki pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tetapi di samping itu seorang auditor juga harus
memiliki keahlian dalam pengumpulkan dan penafsiran bahan bukti audit. Hal inilah
yang membedakan auditor dengan akuntan.
Auditing memulai pemeriksaannya dari angka-angka dalam laporan keuangan,
lalu dicocokkan dengan neraca saldo (trial balance), buku besar ( general ledger), buku
harian (special journals), bukti-bukti pembukuan (documents) dan sub buku besar (sub-
ledger), sedangkan akuntansi disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan (documents),
buku harian (special journals), buku besar (general ledger) dan sub buku besar (sub-
ledger), neraca saldo (trial balance) sampai menjadi laporan keuangan.

Gambar 1
Perbedaan Auditing dengan Akuntansi

Transaksi yang
mempunyai nilai
uang

Bukti Buku Harian Buku Besar Neraca Saldo Laporan


Pembukuan Keuangan

Sub Buku Besar

Akuntansi

Auditing
Gambar 2
Perbedaan Audting dengan Akuntansi

Keterangan Auditing Akuntansi


Metode Memperoleh dan Mengidentifikasi
mengevaluasi bukti-bukti kejadian-kejadian
yang berhubungan dengan kemudian mengukur,
laporan keuangan yang mencatat,
disusun oleh manajemen mengklasifikasikan dan
meringkasnya dalam
catatan-catatan akuntansi
Tujuan Menyatakan pendapat Menyusun dan
mengenai kewajaran laporan mendistribusikan laporan
keuangan keuangan
Output Laporan Audit Laporan Keuangan
Pihak yang bertanggung- Auditor Manajemen
jawab
Pelaku Akuntan Publik (khususnya Pegawai perusahaan
financial audit) (bagian akuntansi)

C. Mengapa Audit diperlukan


Laporan Keuangan perlu dilakukan adanya audit karena:
1) Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut
mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
2) Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified (wajar tanpa
pengecualian) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa
laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
3) Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya diatas Rp. 25 milyar harus
memasukkan audited financial statementsnya ke Departemen Perdagangan dan
Perindustrian.
4) Perusahaan yang sudah Go Public harus memasukkan audited financial
statementsnya ke Bapepam paling lambat 90 hari setelah tahun buku.
5) SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak
pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum
diaudit

JENIS AUDIT
Terdapat tiga jenis audit yaitu :
1. Financial Statement Audit
Audit atas laporan keuangan bertujuan menentukan apakah L/K secara keseluruhan telah
disajikan sesuai kriteria-kriteria yang ditetapkan ( prinsip akuntansi yang berlaku umum ).
Karena laporam keuangan dimanfaatkan oleh berbagi pihak yang berkepentingan, maka lebih
efisien bila hanya menggunakan satu auditor untuk melakukan audit dan memberikan
kesimpulan yang dapat diandalkan oleh semua pihak, daripada setiap pihak melakukan audit
sendiri-sendiri.
2. Operational Audit
Merupakan penelahaan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu
organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya. Produknya berupa saran atau rekomendasi
untuk perbaikan aktifitas atau operasi perusahaan. Audit operasional juga dapat meliputi evaluasi
atas struktur organisasi, pemanfaatan komputer, metode produksi, pemasaran dan bidang-bidang
lain sesuai keahlian auditor.
3. Compliance Audit
Audit ketaatan bertujuan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang
telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas tinggi. Misalnya peninjauan tingkat upah untuk
menentukan kesesuaian dengan peraturan upah minimum

JENIS AUDITOR
1. Akuntan Publik Terdaftar
Melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan, biasanya merupakan perusahaan
besar atau beberapa perusahaan lebih kecil bahkan juga organisasi non komersial.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah di Indonesia meliputi BPK (aparat pengawasan ekstern) dan BPKP
serta Itjend. Departemen (aparat pengawasan intern). Auditor pemerintah melakukan audit/
pengawasan atas kekayaan dan keuangan negara.
3. Auditor Pajak
Melakukan audit untuk menilai ketaatan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakan sesuai dengan UU Perpajakan dan peraturan pelaksanaannya.
4. Auditor Intern
Auditor intern bekerja dalam suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan
manajemen perusahaan. Agar efektif, auditor intern harus independen dengan fungsi lini yang
lain dalam organisasi tetapi tidak dapat independen selama hubungan employee-employer tetap
ada.

ASPEK EKONOMI DARI AUDITING


Kondisi masyarakat yang semakin kompleks memungkinkan pengambil keputusan menerima
informasi yang tidak dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini disebut sebagai risiko informasi.
Risiko ini dapat timbul :
1. Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi
2. Sikap memihak dan motif lain yang melatar belakangi pemberian informasi
3. Data yang berlebihan
4. Transaksi yang kompleks

Pengurangan risiko informasi dapat ditempuh dengan cara :


1. Verifikasi oleh pihak pemakai, namun cara ini tidak praktis dan tidak efisien
2. Pemakai informasi menanggung risiko bersama-sama dengan manajemen. Dengan cara ini
timbul kesulitan dalam membagi risiko dengan manajemen
3. Dilakukan audit atas laporam keuangan, cara ini lebih praktis dan efisien.

Akuntan Publik Terdaftar


Untuk menjadi akuntan publik harus dipenuhi persyaratan-persyaratan yaitu: persyaratan
pendidikan, ujian negara akuntansi, dan persyaratan pengalaman.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Terdapat enam Kantor Akuntan Publik Internasional yang dikenal dengan sebutan The Big Six
yang kantornya tersebar di dunia, termasuk Indonesia The Big Six Mitra Indonesia
1. Arthur Andersen
2. Coopers Lybrand International
3. Deloit Touch Tohmatsu
4. Ernst Young International
5. KPMG
6. Price Water House International
7. Prasetio Utomo & CoSidharta & Sidharta
8. Hans Tuanakotta Mustofa
9. Santoso Harsokusumo & Co
10. Hanadi Sudjendro & Rekan
11. Hadi Sutanto & Rekan

Di samping kantor akuntan publik internasional terdapat kantor akuntan publik nasional, kantor
akuntan publik lokal dan regional dan kantor akuntan publik lokal kecil.

AKTIFITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Terdapat empat jenis utama jasa yang dapat diberikan Kantor Akuntan Publik yaitu :
1. Jasa Atestasi
Kegiatan KAP mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keandalan
asesi tertulis yang dimuat dan menjadi tanggung jawab pihak lain. Terdapat tiga jenis jasa
atestasi yaitu
a. Audit atas Laporan Keuangan
b. Review atas Laporan Keuangan
c. Jasa Atestasi lainnya
2. Jasa Perpajakan
Dapat berupa penyusunan SPT PPh, perencanaan perpajakan ( tax planning ), penyelesaian
pemeriksaan dan keberatan pajak dan jasa konsultasi pajak lainnya.

3. Konsultasi Manajemen
Dapat berupa saran atau rekomendasi perbaikan sistem akuntansi, penyusunan strategi
pemasaran, pemanfaatan instalasi komputer dan konsultasi manfaat aktuaria.

4. Jasa Akuntansi dan Pembukuan


Biasanya melakukan kompilasi laporan keuangan perusahaan kecil yang belum mampu
menyusun laporan keuangan, dan tidak memberikan jaminan apapun kepada pihak ketiga.

STRUKTUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Kantor Akuntan Publik dapat berupa perusahaan perseorangan atau persekutuan. Hirarki dalam
KAP biasanya terdiri dari rekan (partner), manajer, supervisor, senior dan asisten.

ORGANISASI PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK-AICPA----I A I


Sebagai tenaga profesional, para akuntan publik sangat dipengaruhi oleh organisasi dimana
mereka bernaung di bawahnya ( AICPA-Amerika, IAI-Indonesia).
Terdapat tiga fungsi utama organisasi profesional ini yaitu :
1. Penetapan standar dan aturan
2. Melakukan penelitian dan publikasi
3. Melakukan pendidikan lanjutan bagi Akuntan Publik
Selain ketiga hal di atas AICPA juga melakukan fungsi mengadakan ujian CPA.

Terdapat empat bidang yang berkaitan dengan penetapan standar dan aturan yaitu :
1. Standar Auditing
2. Standar Kompilasi dan Review Laporan Keuangan
3. Standar Atestasi lainnya
4. Kode Etik Profesi

Faktor-faktor yang mendorong akuntan publik bekerja secara efektif adalah :


1. Standar Akuntansi yang Berlaku Umum 6. Kode Etik Profesional
2. Ujian Akuntan ( ujian CPA ) 7. Divisi dalam Kantor Akuntan Publik
3. Pengendalian mutu 8. Kewajiban Hukum
4. Review sejawat atau review kualitas 9. Persyaratan Pendidikan Lanjutan
5. Otoritas Pasar Modal ( Bapepam)

STANDAR AUDITING YANG BERLAKU UMUM


Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab
profesionalnya. Standar ini harus dipandang sebagai standar minimal yang harus dipenuhi dan
bukan standar maksimal.
Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

Standar Pekerjaan Lapangan


1. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang harus dilakukan
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan pengajuan
pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menaytakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit

Standar Pelaporan
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di dalamnya prinsip akuntansi tidak secara
konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam
hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai , kecuali
dinyatakan lain dalam laporan audit
4. Laporan audit harus menyatakan suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jikan
pernyataan secara keseluruhan tidak diberikan maka alasannya harus diberikan. Dalam semua
hal yang mana auditor dihubungkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor jika ada dan tingkat tanggung jawab
yang dipikulnya

PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah prosedur yang digunakan KAP untuk membantu menaati standar
mutu secara konsisten dalam setiap kontrak kerja yang mengikat.
Unsur-unsur pengendalian mutu meliputi 9 hal, yaitu :
1. Independensi
2. Penugasan para auditor yang memiliki kemampuan dan pelatihan teknis yang memadai
3. Konsultasi dari orang yang ahli
4. Supervisi yang memadai untuk seluruh tingkatan
5. Pengangkatan auditor yang baru harus dapat melaksanakan tugasnya secara kompeten
6. Pengembangan profesional
7. Promosi berlangsung sesuai kualifikasi dan tanggung jawabnya
8. Penerimaan dan pemeliharaan hubungan dengan klien harus dievaluasi untuk
meminimalisasikan kemungkinan keterbatasan integritas manajemen
9. Inspeksi secara konsisten

Divisi Kantor Akuntan Publik


Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi Forum Akuntan Pasar Modal (tiga persyaratan
pertama juga harus dipenuhi KAP yang tidak menjadi anggota forum) :
1. Ketaatan pada standar pengendalian mutu
2. Review sejawat
3. Pendidikan profesi berkelanjutan
4. Rotasi partner
5. Review oleh partner lain
6. Larangan pemberian jasa tertentu
Auditor tidak boleh memberikan konsultasi manajemen tertentu kepada perusahaan publik
seperti: tes psikologi, pengumpulan pendapat masyarakat, bantuan untuk melaksanakan
merger dan akuisisi, perekrutan eksekutif dan jasa-jasa aktuaria pada perusahaan asuransi
7. Pelaporan ketidaksepakatan
8. Pelaporan jasa konsultasi manajemen

Review Sejawat Atau Review Mutu Kantor Akuntan Publik


Review sejawat adalah merupakan tinjauan yang dilakukan akuntan publik terhadap sistem
pengendalian mutu kantor akuntan publik lain. Tujuannya adalah untuk menilai apakah KAP
tersebut telah memiliki kebijaksanaan dan prosedur yang layak untuk melaksanakan sembilan
elemen pengendalian mutu dan apakah KAP tersebut telah melaksanakannya dengan baik.

PERANAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL


BAPEPAM ( di Amerika : SEC ) merupakan badan pemerintah yang menangani Pasar Modal,
dibentuk guna membantu investor untuk mendapatkan informasi andal untuk membuat
keputusan investasi.
Perusahaan yang bermaksud menjual surat berharga kepada masyarakat harus mengajukan
permohonan kepada BAPEPAM untuk mendapat persetujuan. Di samping itu emitten juga
diwajibkan menyampaikan laporan tahunan rinci kepada BAPEPAM. Dalam hal ini diperlukan
adanya laporan keuangan yang dilampiri opini akuntan publik.

Laporan-laporan yang dipersyaratkan BAPEPAM antara lain :


1. Surat Pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum
2. Laporan Keterbukaan Informasi
3. Laporan Tahunan
4. Laporan Kuartalan
Biasanya KAP besar yang mempunyai klien yang harus membuat laporan tersebut mempunyai
tenaga spesialis yang secara khusus menangani masalah-masalah tersebut.

BAPEPAM juga mempunyai pengaruh dalam penetapan prinsip akuntansi yang berlaku umum
dan persyaratan mengenai pengungkapan yang menyertai laporan keuangan karena mereka
berwenang untuk merumuskan persyaratan pelaporan yang dipandang perlu untuk memberikan
informasi yang benar. Juga berperan mengeluarkan peraturan yang penting bagi akuntan publik,
termasuk keputusan dan pendapat mengenai masalah akuntansi dan audit yang menyangkut
setiap akuntan pasar modal.
KESIMPULAN

Audit atau pemeriksaan merupakan suatu evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem,
proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak,
yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan
diterima. Jika audit yang dilakukan berjalan baik dan hasilnya juga bagus, artinya seluruh
aktivitas ekonomi dari perusahaan, departement, atau divisi tersebut (entitas) bisa
dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya. Dengan demikian, kepercayaan pihak
yang membutuhkan audit bisa tumbuh.
Tentu yang punya kepentingan terhadap kinerja dan perkembangan perusahaan atau
entitas terperiksa. Bisa pimpinan, pemegang saham, public (dalam kaitannya dengan penjualan
saham go public). Dalam kasus tertentu, bisa juga hasil audit diperlukan oleh otoritas
pemerintah, kepolisian atau KPK misalnya, karena perusahaan diduga terlibat tindakan
pencucian uang dan pidana korupsi.
Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi, perusahaan menggunakan audit
eksternal yang independent, sehingga proses audit yang dilakukan relatif lebih bebas dari
pengaruh pihak manajemen, direksi, dan karyawan.
DAFTAR PUSTAKA

Alvin A. Arens and James K. Loebbecke, (2019), Auditing An Integrated Approach,


International Edition, Seventh Edition, New Jersey : Prentice-Hill Inc,
Arens.,A., dan Loebbecke., J, (2015), Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia, Jilid I,
Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi, (1990), Pemeriksaan Akuntan, Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, hal 4
Mulyadi, (1992), Pemeriksaan Akuntan, Edisi 4, Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN, hal 27
Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, (2001), Cetakan ke-1, Jakarta : Salemba
Empat, PSA 02 (SA 110)

Anda mungkin juga menyukai