Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TUTORIAL KE-2

KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH:EKMA4116/ MANAJEMEN/4 SKS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Nama Penulis : Yanto, S.Pd., M.M


Nama Penelaah :
Status Pengenbangan : Baru/Revisi**
Tahun : 2021.2
Pengembangan

NAMA MAHASISWA: Rico Dharma Prasetiya


NIM: 044033363

No Uraian Tugas Tutorial


1. Apa saja tiga pendekatan rasional yang sering digunakan oleh seorang manajer untuk
pengambilan keputusan? dan jelaskan! Serta jelaskan dua kategori keputusan yang
diambil manajer!
2. Sebutkan dan jelaskan proses seleksi? Dan apa saja masalah dalam mengevaluasi
prestasi karyawan menurut Anda!
3. Jelaskan model komunikasi! Dan pola komunikasi mana yang paling efektif!

Jawaban
1. Kebanyakan manajer akan berusaha untuk mengambil keputusan secara rasional. Ada
tiga pendekatan yang sering digunakan seorang manajer dalam pengambilan keputusan,
yaitu :
1) Meneliti situasi
Tahap yang pertama adalah meneliti atau mendefinisikan problem. Problem baru
terasa, pada saat ada gejala atau stimulus yang tampak ke permukaan dan menarik
perhatian manajer. Gejala tersebut dapat bersifat negative atau positif. Penjualan
tampak menurun merupakan gejala negative, sedangkan kas yang terlalu banyak
lebih tampak sebagai gejala positif. Manajer harus mampu membedakan antara
gejala dengan problem yang sebenarnya. Sering kali problem yang tidak terlalu
kelihatan, tetapi gejala dengan (symptom) yang akan lebih tampak. Sebagai contoh,
gejala yang tampak adalah produktivitas karyawan yang menurun. Tetapi setelah
ditelusuri lebih lanjut yang menjadi permasalahan sebenarnya adalah hubungan
pengawas dengan karyawan yang tidak baik. Manajer dalam hal ini harus
memperbaiki situasi hubungan antara karyawan dengan pengawas yang tidak baik
tersebut, bukannya meningkatkan gaju atau mengganti mesin. Apabila manajer
telah mengenali problem yang sesungguhnya, manajer dapat meneliti lebih lanjut
untuk memperoleh pemahaman yang lebih “solid” mengenai problem tersebut.
2) Mengembangkan alternatif pemecahan
Setelah problem teridentifikasi. Manajer dapat mengembangan alternatif-alternatif
pemecahan. Manajer diharapakan dapat menghasilkan alternatif yang jelas (praktis
dan kreatif. Meskipun demikian manajer harus ingat akan beberapa keterbatasan
dalam setiap alternatif, missal keterbatasan dalam masalah hukum, etika, dan
peraturan yang ada. Sering kali keterbatasan datangnya dari dalam organisasi,
seperti keterbatasan waktu, keterbatasan sumber daya dalam organisasi.
Keterbatasan semacam itu harus dimasukkan ke dalam pertimbangan alternatif-
alternatif tersebut. Untuk keputusan yang rutin atau yang terprogram,
pengembangan, alternatif pemecahan merupakan masalah yang mudah. Tetapi
untuk keputusan yang tidak terprogram, pengembangan alternatif tidak mudah.
Dalam hal ini Teknik seperti brainstorming dapat digunakan. Teknik tersebut pada
dasarkan mengumpulkan manajer dalam sesi tertentu, kemudian manajer
mengembangkan alternatif yang kreatif secara spontan tanpa dibelenggu kenyataan
yang ada maupun tanpa tradisi atau kebiasaan yang ada.
3) Mengevaluasi alternatif dan memilih alternatif terbaik
Pertanyaan pertama adalah apakah alternatif pemecahan cukup layak, cukup
praktis dilakukan? apakah alternatif tersebut tidak layak maka alternatif tersebut
didrop dan evaluasi selanjutnya. Apabila alternatif tersebut “lulus” maka
pertanyaan berikut apakah alternatif tersebut memuaskan? Alternatif dikatakan
memuasakan apabila dapat memecahkan problematika yang ada. Sebagai contoh,
jika masalah yang akan dipecahkan adalah meningkatkan produktivitas, selanjutnya
mesin baru akan meningkatkan produktivitas dengan 10 persen, kemungkinan
alternarif ini tidak akan memuaskan kriteria memuaskan akan berbeda dari satu
organisasi lain atau satu waktu ke waktu yang lain. Budaya organisasi dan toleransi
terhadap risiko atau berbeda dari satu manajer ke manajer lain. Langkah
selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan mengenai efek dari alternatif yang
dievaluasi. Sebagai contoh, memotong anggaran penelitian dan pengembangan
akan menghemat uang dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang akan
membuat daya saing perusahaan menurun. Alternatif semacam itu juga akan
memengaruhi bagian lain dalam organisasi, misal apakah alternatif ini dapat
dibiayai? Alternatif medatangkan mesin baru untuk meningkatkan produktivitas
barangkali tidak dapat dibiayai apabila perusahaan tidak punya cukup dana. Setelah
suatu alternatif lulus. Menghadapi pertanyaan-pertanyaan saringan tersebut,
Langkah selanjutkan adalah menemukan alternatif terbaik daribeberapa alternatif
yang masih tertinggal. Idealnya, alternatif terbaik adalah alternatif dengan skor
palingan tinggi untuk setiap pertanyaan saringan diatas. Tetapi kenyataannya,
paling tinggi manajer akan melakukan kompromi karena biasanya kecil
kemungkinan memperoleh alternatif yang mempunyai skor paling tinggi untuk
semua pertanyaan saringan.
Dan manajer harus mengambil keputusan. Ada dua kategori dalam manajer
pengambilan keputusan, yaitu :
1) Keputusan yang terprogram (program decision)
Keputusan yang terprogram merupakan keputusan yang testruktur atau yang
muncul berulang-ulang atau keduanya. Karena keputusan tersebut muncul
berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur
yang dipakai untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut dibuat.
Sebagai contoh, dalam masalah persediaan, keputusan kapan melakukan reoder
barang terjadi berulang-ulang. Perusahaan barangkali mempunyai pedoman
pada saat persediaan barang tinggal sekian unit. Manajer dalam hal ini tinggal
mengambil keputusan sesuai dengan pedoman yang ada, kadang-kadang
keputusan yang terprogram mencakup keputusan yang cukup rumit. Manajer
dapat membuat forecast lebih dahulu dengan menganalisis faktor-faktor yang
relevan dan kemudian menentukan jumlah persediaan untuk lebaran.
Keputusan tersebut dapat diprogram menjadi beberapa keputusan dengan
menggunakan prosedur yang sudah ada. Keputusan yang terprogram, sampai
tingkat tertentu, membatasi kebebasan manajer. Prosedur atau yang
menentukan reorder pada saat persediaan tinggal mencapai 100 unit, sebagai
contoh, mengharuskan manajer melakukan reorder pada saat persediaan
mncapai 100 unit. Tetapi keputusan terprogram mempunyai manfaat karena
dapat membebaskan manajer dari tugas-tugas rutin. Dengan demikian, manajer
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menangani masalah lain yang lebih
cocok. Tetapi manajer tidak boleh melupakan situasi yang luar biasa. Jika pada
periode sekarang tiba-tiba pesaing menaikkan angaran promosinya, tentu
organisasi harus melakukan antisipasi yang tepat, misal ikut menaikkan
anggaran promosi. Kalau tidak ada Langkah antisipasi , organisasi dapat
kehilangan pelanggannya.
2) Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decisions)
Keputusan yang tidak terprogram merupakan keputusan yang tidak terstruktur
atau jarang muncul atau keduanya. Keputusan tersebut berasal dari masalah
yang luas biasa atau tidak biasa. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul
maka tidak ada pedoman yang cukup terinci untuk menangani masalah
tersebut. Contoh keputusan tersebut adalah keputusan meluncurkan produk
baru, memecahkan masalah penurunan penjualan produk tertentu, dan
menangani gugatan hukum terhadap perusahaan. Situasi semacam itu
merupakan situasi “luar biasa dan karena itu diperlakukan secara khusus.
Pengalaman dan intisari manajer diperlukan untuk memecahkan masalah ini
karena belum ada pedoman yang secara khusus menangani masalah.
Keterampilan memecahkan masalah semacam itu menjadi semakin penting
dengan semakin tingginya tingkatan manajemen. Karena itu, promosi manajer
biasanya melibatkan upaya peningkatan keterampilan memecahkan masalah
yang tidak terprogram. Manajer yang akan dipromosikan dapat dilatih lebih
dahulu untuk memecahkan problem secara systematis dan membuat
keputusan secara logis.

2. Sebutkan dan jelaskan proses seleksi


 Lamaran kerja
Lamaran kerja yang lengkap memberikan informasi pertama mengenai pelamar
kerja seperti Pendidikan, pengalaman, kegiatan ekstra kurikuler, minat, dan posisi
yang diinginkan. Hanya informasi yang relevan untuk memperkirakan sukses kerja
yang perlu dimasukkan ke dalam lamaran kerja. Informasi yang tidak relevan lebih
baik dihindari.

 Wacancara awal
Wawancara awal digunakan untuk melihat secara cepat apakah calon cocok untuk
pekerjaan yang ditawarkan. Wawancara dapat dilakukan untuk dilakukan untuk
melighat pengalaman kerja, tingkat gaji yang diingi kan, dan kemampuan untuk
pindah lokasi. Wawancara awal biasanya tidak dilakukan apabila pelamar kerja
mencakup puluhan orang karena cukup mahal biayanya dan tidak efisien. Proses
seleksi dapat melompat ke tahp tes, dan mereka lulus baru diwawancarai secra
mendalam.
 Tes
Tes ditunjukkan untuk melihat kemampuan atau keterampilan calon untuk belajar
atau untuk mengerjakan tugas yang ditawarkan. Tes yang dikerjakan mencakup tes
pengetahuan, tes kecerdasan, tes psikologi, tes kemampuan komputer, atau
penggunaan software. Tes tersebut akan tergantung pada jenis pekerjaan yang akan
dilakukan.
 Evaluasi latar belakang
Evaluasi latar belakang ingin melihat kebenaran informasi yang diberikan oleh
pelamar.jika pelamar menyebutkan referensi, manajer dapat referensi yang
disebutkan. Manajer juga dapat menggunakan sumber lain untuk mengonfirmasi
kebenaran informasi yang disebut oleh pelamar.
 Wawancara mendalam
Setelah tes-tes terdahulu dilampaui, wawancara yang lebih mendalam dilakukan
untuk memperoleh informasi yang lebih lanjut mengenai pelamar. Wawancara
tersebut juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi yang
diberikan secara tertulis. Ada beberapa bias yang membuat wawancara yang tidak
lagi efektif.
1) Pertama, dalam wawancara, pewawancara biasanya mempunyai posisi yang
lebih kuat dibandingkan dalam wawancara. Yang diwawancarai akan meras
gugup, gelisah, tidak tenang karena wawancara tersebut akan menentukan
nasib. Karena itu, dalam wawancara kemampuan sebenarnya barangkali tidak
akan terlihat.
2) Kedua, karena merasa wawancara akan menentukan nasibnya, yang
diwawancarai akan mencoba memerlihatkan hal-hal yang baik. Orang yang
cukup baik memperlihatkan gayanya akan diterima, meskipun sebenarnya ia
mempunyai kemampuan yang kurang baik dibandingkan yang lainnya.
3) Ketiga, pewawancara seringkali melemparkan pertanyaan yang tidak relevan.
Pihak yang diwawancarai, kemudian akan memcoba memberikan jawaban
Panjang lembar yang cenderung menggaburkan tujuan wawancara semula,
yaitu melihat kemampuan calon tenaga kerja. Wawancara yang baik
memfokuskan pada upaya calon tenaga kerja dan kesesuaian dengan pesyarat
pekerjaan.
 Tes Kesehatan dan fisik
Langkah selanjutnya adalah tes Kesehatan yang biasanya merupakan Langkah
yang tidak begitu penting, kecuali jika calon tenaga kerja mempunyai penyakit
atau cacat yang serius. Beberapa organisasi mengharuskan claon untuk
menjalani tes ini tujuan untuk melihat apakah calon tersebut peminum atau
tidak. organisasi tidak menerima pemabuk karena dapat menimbulkan masalah
ditempat kerja. Tes Kesehatan dan fisik yang signifikan dapat dilakukan pertama
kali, sebelum tes lain dilakukan.
 Penawaran kerja
Jika pelamar sudah lulus semua tahap seleksi, pelamar siap bergabung dengan
organinisasi. Organisasi memberikan penawaran kerja pada calon tersebut.
Penawar dapat melalui beberapa cara seperti pemeberitahuan lewat pos, media
massa, atau pengumuman ditempat organisasi. Calon yang tidak diterima juga
sebaiknya diberitahu disertai dengan alasan penolakan. Alas an penolakan dapat
dibuat standar untuk menghindari kesalahan atau perbedaaan interprestasi.

Dan menurut saya apa saja masalah dalam mengevaluasi prestasi karyawa, yaitu:
a. standar yang tidak konsisten. Manajer menggunakan standar yang tidak
konsisten. Standar yang harus digunakan adalah standar yang berkaitan
langsung dengan prestasi yang diukur. Sebagai contoh, manajer mungkin
cenderung memberikan penilai yang baik terhadap karyawan yang
keterlihatan penurut dibandingankan dengan karyawan yang suka
membantah, meskipun karyawan tersebut mempunyai prestasi yang baik.
b. Bias karena stereotype tertentu
Manajer dapat terpengaruhi oleh stereotype tertentu. Misal, manajer
mempunyai bias pandangan bahwa karyawan dari golongan atau daerah
tertentu atau jenis kelamin tertentu mempunyai sifat tertentu, misal
pemalas atau tidak senang menerima tanggung jawab. Untuk menghindari
hal semacam itu manajer dapat menggunkan standar tertulis, dan sehingga
kemungkinan bias dapat dievaluasi.
c. Bias karena perbedaan manajer
Manajer mempunyai sifat dan kepribadian yang berbeda satu sama lain.
Misal, satu manajer lebih keras dalam evaluasi sementara manajer lain lebih
mudah memberikan penilaian baik. Karyawan dengan prestasi yang sama
barangkali akan memperoleh evaluasi yang berbeda hanya karena
perbedaan sifat manajer. Untuk menghindari hal ini manajer sejauh mungkin
harus berpegang pada pedoman standar yang telah dibuat.
d. Efek halo (halo effect)
Halo efek terjadi apabila penilaian oleh manajer terhadap keseluruhan
tergantung pada satu atau beberapa aspek. Efek tersebut merupakan efek
berantai. Sebagai contoh, seorang karyawan dinilai baik pada aspek
kerajinan. Manajer kemudian terpengaruh dan memberikan penilaian baik
pada kategori produktivitas dan kesiplinan, meskipun sebenarnya dua
kategori terakhir tidak sebaik kategori kerajinan. Contoh lain, karyawan yang
populer barangkali akan dinilai secara keseluruhan, meskipun sebenarnya
prestasi karyawan tersebut tidak terlalu baik.
3. Model komunikasi yang proses paling sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengirim pesan penerima
Pengirim mengirimkan pesan kepada penerima dan penerima menerima pesan
tersebut. Jika tidak ada penerima maka tidak akan ada proses komunikasi. Jika tidak ada
pesan yang disampaikan maka tidak akan ada proses komunikasi. Tentu saja model
tersebut merupakan model yang sederhana karena model tersebut mengasumsikan
latar belakang yang sama antara pengirim dengan penerima.
Model berikut ini lebih lengkap dibandingkan dengan model sebelumnya . komunikasi
dimulai dari pengirim yang mengirimkan pesan melalui media tertentu. ada beberapa
model komunikasi yang lengkap, yaitu:
1) Pengirim (sender)
Pengirim merupakan sumber pesan atau pihak yang memulai komunikasi. Pihak
tersebut merupakan orang yang mempunyai informasi atau keinginan untuk
mengkomunikasikan informasi, atau keinginannyakepada pihak lain. Dalam
organisasi, manajer mempunyai informasi, misalnya tujuan organisasi dan ingin
menyampaikan tersebut kepada bawahnya. Dilain pihak, bawahan barangkali
mempunyai keinginan untuk mengetahui informasi tertentu yyang berkaitan dengan
organisasi.
2) Encoding
Encoding merupakan proses penerjemahan informasi ke dalam simbol-simbol
tertentu yang akan disampaikan ke penerima informasi. Dalam komunikasi lisan
sehari-hari, encoding dapat dilakukan secara relatif otomatis. Tetapi kalau kita pergi
ke daerah asing, dimana Bahasa yang digunakan lain dengan Bahasa kita, proses
encoding menjadi lebih susah. Kadang-kadang kita harus belajar lama agar dapat
berkomunikasi didalam bidang tertentu. Sebagai contoh, jika kita ingin berkomunikasi
dengan ahli keuangan maka kita harus memehami istilah-istilah keuangan, seperti
pasar keuangan, efisiensi pasar keuangan, perantara keuangan, serta Teknik-teknik
statistic yang digunakan dalam penelitian keuangan. Kadang-kadang kata-kata
tertentu mempunyai arti yang berlainan dalam bidang yang berlainan. Sebagai
contoh dalam ekonomi, kata efisiensi berarti perbandingan antara output dengan
input, dalam keuangan, efisiensi pasar keuangan berarti penyebaran informasi yang
cepat, dalam statistik, efisiensi berarti estimasi yang mempunyai varians
(penyimpangan) yang kecil. Jika kita tidak memahami istilah-istilah tersebut kita tidak
dapat berkomunikasi dengan baik dalam bidang-bidang tersebut. Dengan demikian,
encoding menerjemahkan informasi ke dalam simbol yang akan dipahami Bersama
oleh pengirim dengan penerima. Jika pengirim dan penerima mempunyai
pemahaman yang berbeda terhadap simbol tertentu, komunikasi tidak ada efektif.
Jika kita tidak tahu hal tersebut, encoding tidak dapat dilakukan dengan efektif
karena pemahaman kita terhadap anggukan dan gelengan kepala lain dengan
mereka.
3) Pesan
Pesan merupakan bentuk fisik hasil dari proses encoding. Kata merupakan pesan dalam
komunikasi lisan. Dalam komunikasi tertulis, kita menggunakan tulisan. Setringkali
pesan juga disampaikan dengan Gerakan tubuh, raut wajah, atau cara berbicara.
Sebagai contoh jika karyawan terlambat dsn dating siang hari kemudian manajer
mengatakan”selamat pagi” (mestinya mengatakan selamat siang karena hari sudah
siang) maka manajer menyampaikan pesan yang lain yang tidak sesuai dengan arti literal
kalimatnya. Komunikasi non verbal yang menyertai komunikasi lisan bagian penting
dalam komunikasi secara keseluruhan.
4) Media komunikasi
Media komunikasi merupakan metode penyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak
lain. Jika melakukan komunikasi lisan maka udara adalah merupakan media komunikasi.
Jika melakukan komunikasi tertulis maka tulis kertas dan pensil merupakan media
komunikasi kita. Jika kita melakukan komunikasi dengan telepon maka telepon adalah
media komunikasi. Secara umum ada dua bentuk media komunikasi yaitu lisan dan
tertulis. Berikut ini perbandingan antara keduanya.
A. Lisan
 Keuntungan
1. Mudah dan cepat dilakukan
2. Umpan balik bisa diperoleh dengan cepat
 Kelemahan
1. Akurasi lebih rendah
2. Tidak ada catatan permanen
B. Tertulis
 Keuntungan
1. Lebih akurat
2. Catatan permanen bisa diperoleh
 Kelemahan
1. Umpan balik tidak cepat diperoleh
2. Lebih sulit dilakukan (tidak praktis)
5) Penerima
Penerima merupakan pihak yang menerima dan diharapkan mengerti pesan yang
disampaikan oleh pengirim. Penerima terdiri dari beberapa orang, seperti kalau manajer
mengirimkan memo kebeberapa karyawan sekaligus. Jika pengirim pesan ingin
membuat komunikasi yang efektif, penerima merupakan salah faktor penting yang
harus dipertimbangkan. Manajer kemungkinan tidak mempunyai latar belakang Teknik.
Jika manajer ingin menyampaikan promosi kepada generasi muda maka cara
penyampaian harus dilakukan sedemikian rupa agar bisa sampai ke generasi ke generasi
muda maka cara penyampaian harus dilakukan sedemikian rupa agar bisa sampai ke
generasi muda dengan efektif.
6) Decoding
Decoding merupakan kebalikan encoding. decoding merupakan proses dimana
penerima menerjemah atau mengartikan pesan yang diterima. Penerima akan
memahami dan kemudian mengartikan pesan tersebut. Proses decoding dipengaruhi
oleh banyak hal, seperti latar belakang penerima, dan kesamaan arti dengan pengirim,
pengharapan penerimaan, Dan kesamaan arti dengan pengirim dalam penerjemahan
symbol-simbol yang diterima. Jika proses decoding (penerjemahan) tersebut semakin
mendekati apa yang dimaksud kan oleh pengirim maka komunikasi menjadi semakin
efektif.
7) Gangguan
Gangguan merupakan faktor-faktor yang menghambat komunikasi yang efektif.
Gangguan dapat berasal dari internal penerima, misalnya tidak menaruh perhatian
ataupenerimaan mengalami kelelahan fisik sehingga tidak mampu menangkap pesan
dengan jelas dan jernih. Gangguan eksternal merupakan gangguan yang berasal dari
pihak luar. Misalnya suara bising mesin pada saat manajer dan bawahan berbicara,
suara manajer yang terlalu lamah sehingga pembicaraan menjadi tidak jelas atau cara
berbicara manajer sedemikian rupa sehingga mendistorsikan maksud yang sebenarnya.
Gangguan harus dihilangkan atau diminimalkan agar komunikasi menjadi lebih efektif.
8) Umpan balik (feed back)
Umpan balik merupakan reaksi pihak pertama terhadap komunikasi yang dikirimkan
oleh pengirim. Umpan balik dengan demikian merupakan kebalikan dari proses
komunikasi dan dapat dipandang sebagai proses komunikasi yang baru dimana
penerima berubah menjadi pengirim berubah menjadi penerima. Sebagai contoh, jika
manajer memberikan instruksi tertentu kepada karyawan dan karyawan setuju dengan
instruksi tersebut, karyawan akan menggangguk atau memberikan jawaban ya.
Karyawan dalam hal ini mengirim pesan (menjadi pengirim) kepada manajer (menjadi
pihak penerima) bahwa ia setuju dengan instruksi manajer tersebut.

Dan menurut saya pola komunikasi yang paling efektif adalah


Pola jaringan komunikasi bintang karena pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat,
efisien, dan aliran informasi akan lebih akurat. Tap sebaliknya kepuasan kerja dalam
struktur semacam ini paling rendah karena tidak semua pihak berpartisipasi secara sama
dalam pola komunikasi tersebut (kecuali untuk 1 yang menjadi pusat informasi).

Anda mungkin juga menyukai