Anda di halaman 1dari 10

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 6 NO. 1

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN, DAN


KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN
PROF. DR. H.B. JASSIN DENGAN MEMBANDINGKAN
METODE GREENSHIELD DAN METODE GREENBERG
Disusun Oleh :

Muhammad Taufiq Nursalam Thalib


Mahasiswa Teknil Sipil
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
oepick.thalib93@gmail.com

ABSTRAK

Jalan Prof. Dr. H.B Jassin Kota Gorontalo merupakan merupakan jalan Nasional yang
sangat strategis, dikarenakan terdapat beberapa kegiatan yaitu permukiman, perkantoran,
perdagangan/jasa, rumah sakit dan pendidikan. Jalan ini melayani lalu lintas yang cukup padat.
Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian terhadap ruas jalan Prof. Dr. H.B Jassin dengan
menganalisis Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan dengan membandingkan “Metode
Greenshield dan Metode Greenberg”.
Penelitian di lakukan dari hari senin, jum’at dan minggu dari pukul 06.00 s/d 18.30 wita.
Dalam merepresentasikan hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas digunakan
perbandingan metode Greenshield dan metode Greenberg untuk mengetahui metode yang tepat di
ruas jalan Prof. Dr. H.B Jassin.
Hasil Analisis dengan Metode Greenshield diperoleh Qmax terbesar senin sebesar
1357,4303 smp/jam, Vm terbesar Minggu sebesar 24,0346 km/jam Dj terbesar senin sebesar
123,1813 smp/jam dengan Metode Greenberg diperoleh Qmax terbesar hari senin sebesar
1489,1872 smp/jam, sedangkan Vm terbesar Minggu sebesar 14,6243 km/jam dan untuk Dj
terbesar senin sebesar 276,0201 smp/jam untuk Metode yang tepat adalah Model Greenberg
dengan keofisien determinan mendekati +1 adapun nilai keofisien yang dihasilkan oleh metode
Greenberg Senin R2 = 0.8504, Jum’at R2 = 0.8517, Minggu R2 = 0.9056.

Kata Kunci : Volume, Kecepatan, Kepadatan

1. PENDAHULUAN dalam perencanaan, desain, dan operasi


fasilitas jalan.
Teori arus lalu lintas adalah suatu Ruas jalan Prof. Dr. H.B Jassin
kajian tentang gerakan pengemudi dan merupakan salah satu jalan penghubung
kendaraan antara dua titik dan interaksi menuju Kota Gorontalo yang terkena dampak
antara keduannya membuat satu sama lain. perubahan guna lahan, yang mengakibatkan
Namun, mempelajari arus lalu lintas sulit meningkatnya permintaan akan pergerakan
karena perilaku pengemudi adalah sesuatu pada ruas jalan tersebut. Dampak dari
yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. meningkatnya permintaan pergerakan seperti
Pengemudi cenderung berperilaku dalam meningkatnya volume lalu lintas,
kisaran cukup konsisten, Dengan demikian, bertambahnya waktu perjalanan dan
aliran lalu lintas cenderung memiliki menurunnya kecepatan perjalanan pada ruas
beberapa konsistensi yang wajar dan secara jalan dikarenakan kepadatan yang terjadi.
kasar dapat direpresentasikan secara Hal-hal tersebut tentunya akan membebani
matematis. Untuk lebih mewakili arus lalu jalan sehingga akan mengakibatkan
lintas, hubungan telah dibuat antara tiga terjadinya penurunan kinerja ruas jalan
karakteristik utama: (1) arus, (2) kepadatan, tersebut. Oleh karenanya perlu dilakukan
dan (3) kecepatan. Hubungan ini membantu penelitian terhadap ruas jalan Prof. Dr. H.B
Jassin dengan menganalisis Hubungan

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 59
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

Volume, Kecepatan dan Kepadatan dengan Dimana :


membandingkan “Metode Greenshield dan q = volume lalu lintas yang melalui suatu
Metode Greenberg”. titik

2. TINJAUAN PUSTAKA n = jumlah kendaraan yang


melalui titik itu dalam interval
2.1 Karakteristik Arus Lalu-lintas waktu
2.1.2 Arus lalu lintas jalan pengamatan
t = interval waktu pengamatan
Arus lalu-lintas adalah suatu
fenomena yang kompleks. Cukup dengan 2.2.2 Kecepatan
sekedar pengamatan sepintas saja ketika kita Kecepatan merupakan besaran yang
berkendara di sebuah jalan tol (freeway), kita menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan
dapat mengetahui bahwa pada saat arus lalu dibagi waktu tempuh. Adapun rumus untuk
lintas meningkat, umumnya kecepatan akan menghitung kecepatan (Morlok, E.K. 1991) :
menurun. Kecepatan juga akan menurun
ketika kendaraan-kendaraan cenderung d
berkumpul menjadi satu entah dengan alasan V (2.2)
apapun. t
Dimana : V = kecepatan (km/jam,
2.2 Variabel utama dalam m/det)
Karakteristik Arus Lalu-lintas d = jarak tempuh (km, m)
t = waktu tempuh (jam,
Terdapat tiga variabel utama yang detik)
diperlukan dalam menganalisis karakteristik
arus lalu lintas secara mikroskopik yaitu 2.2.3 Kepadatan
volume, kecepatan dan kepadatan arus lalu- Kepadatan adalah jumlah rata-rata
lintas. kendaraan persatuan panjang jalur gerak
dalam waktu tertentu, dan dapat dihitung
2.2.1 Volume dengan rumus (Morlok, E. K. 1991) berikut :
Volume lalu lintas menunjukkan
n
jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik D (2.5)
pengamatan dalam satu satuan waktu. t
Volume lalu lintas dapat dihitung dengan Dimana :
menggunakan rumus (Morlok, E.K. 1991)
berikut : D = kepadatan (kend/km)
n = jumlah kendaraan di jalan
n t = waktu (det)
q (2.1)
t

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 60
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

2.3 Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Arus Lalu lintas


Qmaks

Volume
Dm DJ

Vf Vf

Kecepatan

Kecepatan
VmVm Vm

Dm DJ Qmaks
Kepadatan Volume

Gambar 2.1 Hubungan Antara Volume, Kecepatan dan Kepadatan

Dimana: 2.4 Model Hubungan Volume,


Qm = adalah kapasitas atau volume Kecepatan dan Kepadatan Arus
maksimum Lalu-lintas
Vm = adalah kecepatan pada kondisi volume
lalu lintas maksimum 2.4.1 Metode Greenshield
Dm = adalah Kepadatan pada kondisi volume Metode Greenshield (1935). Model
lalu lintas maksimum umum yang menghubungkan kecepataan
Vf = adalah Kecepatan pada kondisi volume arus, dan kepadatan Greenshield
lalu lintas sangat rendah mendapatkan hasil bahwa hubungan antara
Dj = adalah Kepadatan kondisi volume lalu kecepatan dan kepadatan bersifat linier.
lintas macet total

Gambar 2.2 Hubungan kecepatan dan kepadatan menurut Greenshield


(Sumber : M. Jabeena et al Int. Journal of Engineering Research and Applications)

Metode Greenshield dapat dijabarkan pada (km/jam)


persamaan berikut: Dj = Kepadatan saat macet (smp/jam)
D = Kepadatan lalu lintas (smp/jam)
V
Vs  V f  f  D (2.6)
Dj Dari persamaan di atas, pada
dasarnya merupakan suatu persamaan linier,
Dimana : Y = a + bX, dimana dianggap bahwa Vf
merupakan konstanta a dan Vf / Dj = b
VS = Kecepatan rata-rata ruang (km/jam) sedangkan Vs dan D masing-masing
= Kecepatan pada kondisi arus bebas merupakan variabel y dan x. Kedua konstanta
Vf tersebut dapat dinyatakan sebagai kecepatan

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 61
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

bebas (free flow speed) dimana pengendara Volume maksimum (Qm) untuk
dapat memacu kecepatan sesuai dengan metode Greenshield dapat dihitung dengan
keinginan dan puncak kepadatan dimana menggunakan persamaan :
kendaraan tidak dapat bergerak sama sekali.
Qm = Dm ×Vm (2.10)
V
y = Vs ; a = Vf ; b =  f ; dan x (2.7) Dari persamaan tersebut dapat
Dj
disampaikan bahwa Dm adalah kepadatan
pada saat volume maksimum dan Vm adalah
Hubungan antara volume dan kecepatan pada saat volume maksimum.
kepadatan didapat dengan mengubah Kepadatan saat volume maksimum (Dm)
persamaan menjadi bentuk V 
Q kemudian untuk metode Greenshield dapat dihitung
D dengan menggunakan persamaan :
disubtitusikan ke persamaan (2.6) dan
didapatkan persamaan 2.8 berikut: D = Dm = (0.5.Dj) (2.11)

Vf Kecepatan saat volume maksimum


Q  Vf  D   D2 (2.8)
(Um) untuk metode Greenshield dapat
Dj
dihitung dengan menggunakan persamaan :

Persamaan tersebut merupakan Vs = Vm = (Vf / 2 ) (2.12)


persamaan parabolik Q = f (D)
Apabila persamaan (2.11) dan (2.12)
Hubungan antara volume dan disubstitusikan pada persamaan (2.10),
kecepatan didapat dengan mengubah maka volume maksimum dapat dihitung
persamaan Q = V x D menjadi D = Q / V dengan persamaan sebagai berikut.
yang kemudian disubstitusikan pada
persamaan (2.6), maka akan diperoleh Qm = (Dj / Vf ) / 4 (2.13)
hubungan volume dan kecepatan yaitu :
2.4.2 Metode Greenberg
D Metode Greenberg (1959)
Q  D j  Vs  j .Vs2 (2.9)
Vf mengembangkan model untuk melakukan
pengukuran kecepatan, arus, dan kepadatan
Persamaan tersebut merupakan di Lincoln Tunnel (Terowongan Lincoln) dan
persamaan parabolik Q = f (V) menyimpulkan bahwa hubungan kecepatan –
kepadatan merupakan fungsi logaritmik
fungsi logaritmik.

Gambar 2.3 Hubungan kecepatan dan kepadatan menurut Greenberg


(Sumber : M. Jabeena et al Int. Journal of Engineering Research and Applications)

Rumus dasar dari Greenberg adalah: C dan e = koefisien


S = kecepatan
D = c.e bV (2.14)
dengan c dan b merupakan nilai konstanta.
dimana : Dengan menggunakan analogi aliran fluida
dia mengkombinasikan persamaan gerak dan
D = kepadatan

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 62
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

kontinuitas untuk satu kesatuan dimensi Hubungan antara volume dan


gerak dan menurunkan persamaan sebagai kepadatan didapat dengan mengubah
berikut : persamaan Q = V x D menjadi V = Q / D = y
kemudian disubstitusikan pada persamaan
Dj (2.15) sehingga diperoleh :
Vs  Vm  Ln  (2.15)
D
Dj
Q  Vm  D  Ln (2.17)
dimana : D

Hubungan antara volume dan


kecepatan didapat dengan mengubah
persamaan menjadi D = Q/V yang kemudian
disubstitusikan pada persamaan (2.15), maka
akan diperoleh :
= Kecepatan pada saat
volume  Vs
maksimum Q  Vs  D j  exp (2.18)
Vm
= Kepadatan pada saat macet
Volume maksimum (Qm) untuk
Pada metode Greenberg ini
metode Greenberg dapat dihitung dengan
diperlukan pengetahuan tentang parameter-
menggunakan persamaan (2.10) diatas.
parameter kecepatan optimum dan kerapatan
Untuk menentukan konstanta Dm dan Vm,
kondisi macet. Sama dengan model
maka persamaan (2.17) dan (2.18) harus
Greenshield, kepadatan kondisi macet sangat
dideferensir masing-masing terhadap
sulit diamati di lapangan dan estimasi
kepadatan dan kecepatan.
terhadap kecepatan optimum lebih sulit
Kepadatan saat volume maksimum
diperkirakan dari pada kecepatan bebas
(Dm) untuk metode Greenberg dapat dihitung
ratarata.
dengan menggunakan persamaan :
Estimasi kasar untuk menentukan
kecepatan optimum kurang lebih setengah
D = Dm = (Dj / e) (2.19)
dari kecepatan rencana. Ketidakuntungan lain
dari metode ini adalah kecepatan bebas rata-
Kecepatan saat volume maksimum
rata tidak bisa dihitung. Persamaan (2.15)
(Vm ) untuk metode Greenberg dapat
tersebut diatas dapat ditulis kedalam bentuk
dihitung dengan menggunakan persamaan :
persamaan matematika lain yaitu:
Untuk mendapatkan nilai konstanta
Vs = Vm (2.20)
dan maka persamaan diatas
kemudian diubah menjadi persamaan linier y Apabila persamaan (2.19) dan (2.20)
= a + bx sebagai berikut : disubstitusikan pada persa maan (2.10), maka
volume maksimum dapat dihitung dengan
. (2.16) persamaan sebagai berikut.

Dengan memisalkan : D j  Vm
Qmaks  Vm  Dm (2.21)
e
y= ;a= . ( );b=- dan x
= (D)

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 63
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

3. METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Melalui Google Maps


(Sumber : Google Maps)

3.1 Tahapan Penelitian kondisi lalu lintas yang ada,


Adapun tahapan dalam penelitian ini kemudian pengamat yang berada
adalah sebagai berikut : dalam dikendaraan contoh
menjalankan stopwacth ketika
1. Data Geometrik Jalan diperoleh kendaraan melewati titik awal
dengan mengukur secara langsung survey, selanjutnya kendaraan
dilapangan dengan menggunakan contoh bergerak berjalan pada
alat ukur rol meter, pengukuran segmen jalan yang ditentukan yaitu
meliputi : panjang segmen jalan, sepanjang 50 m setelah kendaraan
lebar jalur lalu lintas, jumlah dan melewati titik akhir survey maka
lebar lajur. stop watch dihentikan dan catat
2. Data Lalu-lintas kenderaan yang waktu total perjalanan. Karena
dihitung dikelompokan dalam lokasi survey yang diambil
beberapa jenis menurut MKJI 1997, berdekatan maka perhitungan
yaitu : kendaraan ringan, kendaraan kecepatan dilakukan secara
berat, sepeda motor dan kendaraan bersamaan dengan masing – masing
tak bermotor. Pada segmen jalan segmen jalan 0.00 m .
yang menjadi lokasi penelitian, jadi 4. Data sekunder adalah data jaringan
untuk setiap jalur jalan ditempatkan jalan Kota Gorontalo, serta data
orang yang bertugas mengamati dan jumlah kendaraan bermotor di Kota
mencatat jenis – jenis kendaraan Gorontalo.
yang lewat beserta jumlahnya pada
formulir survey lalu-lintas yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
telah disiapkan.
3. Data kecepatan diperoleh Berdasarkan analisa yang dilakukan
berdasarkan “Panduan Survey” dan diperoleh :
“Perhitungan Waktu Perjalanan” 1. Data Analisis volume, kecepatan dan
lalu lintas yang dikeluarkan oleh kepadatan diruas jalan Prof. Dr. H.B
BINKOT dengan menetapkan titik Jassin dengan membandingkan metode
awal dan titik akhir dari rute yang di Greenshield dan Metode Greenberg
survey untuk memperkirakan seperti dibawah ini :

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 64
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

Gambar 4.1 Hubungan Kecepatan dan Kepadatan Hari Senin


Sumber : Hasil Analisis 2016

Gambar 4.2 Hubungan Kecepatan dan Volume Hari Senin


Sumber : Hasil Analisis 2016

a. Metode Greenshield Pada Senin b. Metode Greenberg Senin


(hubungan kecepatan dan kepadatan) (hubungan kecepatan dan kepadatan)
V s = 44,0791 - (44,0791/123,1813).D V s = 14,6657x Ln (276,0201/D) Q = Vs x
(hubungan volume dan kecepatan) (hubungan volume dan kecepatan)
Q = 123,1813.Vs - (123,1813/44,0791).Vs 2 276,0201x Exp(-Vs /14,6657) Q = 14,6657x
(hubungan volume dan kepadatan) (hubungan volume dan kepadatan)
Q = 44,0791.D - (44,0791/123,1813).D2 )D x Ln (276,0201/D)

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 65
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

Gambar 4.3 Hubungan Kecepatan dan Kepadatan Hari Senin


Sumber : Hasil Analisis 2016

Gambar 4.4 Hubungan Volume dan Kepadatan Hari Minggu


Sumber : Hasil Analisis 2016

a. Metode Greenshield Pada Minggu V s = 14,6243x Ln (194,0188/D)


(hubungan kecepatan dan kepadatan) (hubungan volume dan kecepatan)
V s = 48,0691- (48,0691/75,5810).D Q = Vs x 194,0188 x Exp(-Vs /14,6243)
(hubungan volume dan kecepatan) (hubungan volume dan kepadatan)
Q = 75,5810.Vs - (75,5810/48,0691).Vs 2 Q = 14,6243 x D x Ln (194,0188/D)
(hubungan volume dan kepadatan)
Q = 48,0691.D - (48,0691/75,5810).D2

b. Metode Greenberg Minggu


(hubungan kecepatan dan kepadatan)

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 66
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

5. PENUTUP dengan sebesar 1489,1872 smp/jam,


sedangkan Kecepatan Maksimum
5.1 Kesimpulan terbesar pada hari Minggu sebesar
Berdasarkan hasil penelitian dan 14,6243 km/jam dan untuk
analisis yang dilakukan di ruas jalan Prof. Kepadatan Maksimum saat macet
Dr. H.B Jassin , maka diperoleh beberapa terbesar pada hari senin diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : sebesar 276,0201 smp/km. Ini
berarti bahwa metode Greenberg
a. Dari hasil perhitungan perbandingan lebih tepat dalam menganalisis
antara Metode Greenshield dengan hubngngan atara volume, kecepatan
Metode Greenberg diperoleh pada dan kepadatan arus lalu lintas diruas
hari senin volume maksimum jalan Prof. Dr. H.B Jassin.
(Qmaks) untuk model Greenshield c. Metode yang tepat dalam
sebesar 1357,4303 smp/jam dan menganalisis hubungan antara
model Greenberg 1489,1872 volume, kecepatan, dan kepadatan
smp/jam, kecepatan maksimum di ruas Jl. Prof. Dr. H.B Jassin
(Vm) untuk model greenshield adalah Metode Greenberg karena
sebesar 22,0396 km/jam untuk Metode Greenberg memberikan
model Greenberg 14,6657 km/jam, tingkat akurasi terbaik dengan
kepadatan saat macet (Dj) untuk keofisien determinan mendekati +1
model Greenshield 123,1813 adapun nilai keofisien yang
smp/km untuk model Greenberg dihasilkan oleh metode Greenberg
276,0201 smp/km. Pada hari jum’at adalah sebagai berikut :
volume maksimum (Qmaks) untuk Hari senin : (R2=0.8504)
model Greenshield sebesar Hari Jum’at : (R2=0.8517)
1315,3692 smp/jam dan model Hari Minggu : (R2=0.9056)
Greenberg 1428,2395 smp/jam,
kecepatan maksimum (Vm) untuk 5.2 Saran
model Greenshield sebesar 23,5750 a. Bagi Pemerintah
km/jam untuk model Greenberg
15,7580 km/jam, kepadatan saat 1. Diperlukan pembenahan manajemen
macet (Dj) untuk model Greenshield lalu lintas di Jalan Prof. Dr. H.B
111,5901 smp/km untuk model Jassin Kota Gorontalo karena
Greenberg 246,3736 smp/km. Pada semakin meningkatnya volume lalu
hari minggu volume maksimum lintas dan permasalahan transportasi
(Qmaks) untuk model Greenshield di ruas jalan tersebut.
sebesar 908,2780 smp/jam dan 2. Diperlukan pembenahan tata guna
model Greenberg 1043,8177 lahan dan perbaikan infrastruktur
smp/jam, kecepatan maksimum transportasi guna memperlancar
(Vm) untuk model Greenshield sistem transportasi lalu lintas di ruas
sebesar 24,0346 km/jam untuk Jl. Prof Dr. H.B Jassin dan juga ruas
model Greenberg 14,6243 km/jam, jalan lainnya yang ada di Kota
kepadatan saat macet (Dj) untuk Gorontalo
model Greenshield 75,5810 smp/km 3. Diperlukan kebijakan untuk
untuk model Greenberg 194,0188 masyarakat untuk menggunakan
smp/km. kendaraan transportasi umum, agar
b. Hasil Analisis dengan Metode dapat mengurangi kemacetan.
Greenshield diperoleh Volume 4. Mengoptimalkan pengoperasian
maksimum terbesar pada hari senin fasilitas arus lalu lintas yang ada di
dengan sebesar 1357,4303 smp/jam, Kota Gorontalo.
Kecepatan Maksimum terbesar pada
hari Minggu sebesar 24,0346 b. Bagi Penulis
km/jam Kepadatan Maksimum saat
macet terbesar pada hari senin 1. Analisis hubungan antara volume,
diperoleh sebesar 123,1813 smp/km kecepatan dan kepadatan lalu lintas
sedangkan dengan Metode dengan model Linier Greenshields,
Greenberg diperoleh Volume dan Model Greenberg perlu
maksimum terbesar pada hari senin dilakukan studi di lokasi yang ada di

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 67
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

Gorontalo untuk mendapatkan hasil Tamin O.Z. 1991, Hubungan Volume,


yang lebih baik lagi dalam Kecepatan Dan Kepadatan
penelitian selanjutnya khususnya di Lalulintas, Jurnal Teknik Sipil, ,
bidang Trasportasi. Institut Teknologi Bandung,
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat Bandung.
menambahkan pembanding Tamin, O.Z., 2003. Perencanaan dan
Analisis hubungan antara volume, Pemodelan Transportasi Bandung:
kecepatan dan kepadatan lalu lintas Institut Teknologi.
seperti Metode Underwood. Transportation Reserch Board (TRB)
(2000). Highway Capacity Manual,
National Research Council,
DAFTAR PUSTAKA Washington, DC.
Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009
Sumber Buku : tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Direktoral Jendral Bina Marga, Direktorat Jalan. Bandung : Sinar Grafika.
Pembinaan Jalan Kota, 1990,
Panduan Survey dan Perhitungan Sumber Internet :
Waktu Perjalanan Lalu-lintas Googlemaps(2016). Peta Jalan H.B Jassin.
No.001/T/BNKT/1990 https://www.google.co.id/maps/plac
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen e/Jl.+Prof.+Dr.+H.B.+Jassin,+Kot
Pekerjaan Umum, 1997. Manual a+Gorontalo,+Gorontalo/data.
Kapasitas Jalan Indonesia. Diakses pada tanggal 27 Februari
Indonesia. 2016
Drew, D. R. (1968). Traffic Flow Theory and Wikibooks. 2012. Kapasitas Jalan.
Control, McGraw-Hill, New York. https://id.wikibooks.org
Jabeena, M. et al (2013). Int. Journal of /wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Kapasi
Engineering Research and tas_jalan. Diakses dari pada tanggal
Applications 26 Februari 2016
Khisty C. Jotin C. ,Lall B. Kent,2005. ”Dasar
– dasar Rekayasa Transportasi”
Erlangga, Bandung.
Lay, M.G. (1968a). Handbook of Road
Technology, Vol. 2, Traffic and
Transport, Gordon and Breach, New
York
Lay, M.G. (1968b). Update for Source Book
of Australian Road Research Board,
Canberra, ch, 17.
Mc. Shane., Roess,1990, Traffic
Engginering. Prentice Hall, USA.
Morlok, Edward K. (1991). Pengantar
Teknik dan Perencanaan
Transportasi. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM
14 Tahun 2006 tentang Manajemen
Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan.
Putranto, Leksmono Suryo, Ir. M.T. Ph.D.
2008. Rekayasa Lalu Lintas.
Jakarta: Indeks.
Soedirdjo, T. L. 2002. Rekayasa Lalu Lintas.
Penerbit ITB. Bandung.
Sugiono, Prof. Dr. Statistik Nonparametrik
Untuk Penelitian, Penerbit CV
ALFABETA Bandung, 2004

[Analisis Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan........ ; Muhammad Taufiq Nursalam Thalib] 68

Anda mungkin juga menyukai