Proposal P.A Rendy Optimalisasi
Proposal P.A Rendy Optimalisasi
Disusun oleh:
Kata kunci: Mesin, Pembelah, Kelapa, Otomatis, Pulley, V-belt, Mata Pisau.
DAFTAR ISI
RINGKASAN...........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
1.1 Latar Belakang.........................................................................................6
1.4.1 Tujuan............................................................................................7
1.4.2 Manfaat..........................................................................................8
1.5 Metodologi Penelitian.............................................................................8
2.2.1 Kelapa..........................................................................................12
2.2.2 Motor AC (Alternating Current)..................................................12
2.2.3 Mata Gerinda................................................................................15
2.2.4 V-Belt...........................................................................................15
2.2.5 Gearbox........................................................................................20
2.2.6 Pulley............................................................................................21
2.2.7 Bearing Duduk.............................................................................23
2.2.8 Poros.............................................................................................24
2.2.9 Rangka..........................................................................................27
2.2.10 Baut & Mur..............................................................................28
2.2.11 Ketepatan Pemotongan............................................................28
BAB III PERANCANGAN...................................................................................30
3.1 Survey Ukuran Kelapa Dipasaran.........................................................30
1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan dari proposal proyek akhir ini adalah
1. Mesin pembelah kelapa otomatis yang dapat membelah kelapa tanpa sabut
berdasarkan ukuran dipasaran yaitu berdiameter 8-15 cm.
2. Mendapatkan kecepatan paling optimal sehingga peluang ketepatan
terbelahnya kelapa tepat ditengah menjadi besar.
3. Mendapatkan kecepatan paling optimal sehingga waktu pemotongan kelapa
menjadi lebih efektif.
4. Menyempurnakan kinerja mesin pembelah kelapa otomatis yang akan dibuat
nantinya, agar terciptanya mekanisme dan efektifitas kerja mesin yang lebih
baik.
1.4.2 Manfaat
Manfaat dari pengujian ini di harapkan dapat membantu efektifitas kerja
para pedagang dan industri rumahan dalam proses membelah kelapa tua tanpa
sabut sebagai media bahan bakunya dan menghasilkan mekanisme mesin yang
lebih baik dari proyek akhir sebelumnya.
1.5.3 Perancangan
Agar dapat merealisasikan pembuatan Mesin Pembelah Kelapa Otomatis
dibutuhkan perancangan-perancangan yang terdiri dari:
1. Perancangan Mekanik
Merancang desain mekanik proyek dengan menggunakan Software
Solidworks. Desain proyek meliputi desain kerangka, motor, pisau,
pengangkut kelapa dan mekanisme lainya.
2. Perhitungan Mekanik
Pada perhitungan mekanik ini akan membahas perhitungan terhadap
elemen mesin yang akan digunakan pada proyek akhir ini.
3. Perancangan Elektronik
Merancang rangkaian elektronika yang digunakan dalam Proyek
akhir ini.
4. Implementasi Hasil
Membuat mesin pembelah kelapa yang sesuai dengan desain yang
sudah dirancang, baik perancangan mekanik dan perancangan elektronik.
5. Pengujian
Pengujian dan analisis yang dilakukan pada Mesin Pembelah Kelapa
otomatis ini adalah ketepatan hasil dan waktu pemotongan berdasarkan
optimalisasi kecepatan yang dilakukan pada roda pengangkut kelapa dan
jumlah mata pisau pemotong.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan proyek akhir ini secara keseluruhan terdiri
dari empat bab, masing-masing terdiri dari beberapa sub bab. Adapun pokok
pembahasan dari masing-masing bab tersebut secara garis besar sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi latar belakang masalah yang merupakan dasar
penyusunan Proyek Akhir ini. Pada pendahuluan terdapat pula tujuan, manfaat,
perumusan masalah, batasan masalah, metodologi yang digunakan dan sistematika
penulisan.
2.2.1 Kelapa
Sejak zaman dahulu kelapa dikenal dengan pohon yang serba guna, hampir
seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan hidup. Kelapa
atau Cocos Nucifera L adalah jenis tumbuh-tumbuhan dari golongan atau keluarga
arecaeae, termasuk jenis tanaman Palma yang memiliki buah dengan ukuran
cukup besar.
Buah kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam produk, salah satunya
adalah santan, minyak kelapa (VCO), biodiesel, dan minyak kopra. Dari semua
hasil olahan kelapa, tentunya sangat di butuhkan pembelahan kelapa yang cepat
dan bagus, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga bagi manusia.
Dari hal tersebut, maka dibuatlah rancangan mesin pembelah kelapa
otomatis, dengan hasil belahan berada di tengah buah kelapa, sehingga
memudahkan manusia dalam memarut kelapa nantinya. Mesin ini bertujuan untuk
memudahkan pekerjaan manusia dalam membelah kelapa, serta dapat menghemat
waktu dan tenaga bagi manusia.
Pd
T 1 = 9,74 x 105 x ………………………………...... (2.3)
n1
Keterangan:
Pd = daya rencana (kw)
N1 = kecepatan motor (rpm)
T1 = Momen rencana (kgcm)
1
Mb = x l x F……………………………………….… (2.4)
2
Keterangan:
Mb = Momen Bengkok (Kgcm)
F = Besar beban yang ditanggung (Kg)
l = Panjang Poros (cm)
1
Mpk = x Dl x F………………………………………. (2.5)
2
Keterangan:
Dl = Diameter Langkah (cm)
2. π . N
ω1 = ……………………………………………......(2.7)
60
keterangan:
N= Kecepatan putar (rpm)
Untuk pemilihan tipe sabuk sendiri didasari oleh 2 parameter yaitu: daya
rencana motor (kW) dan putaran pully kecil (rpm), setelah 2 parameter didapat
baru kita dapat menentukan tipe sabuk sesuai Gambar 2.6.
Untuk melihat besar Faktor koreksi yang dipakai berdasarkan jenis variasi
beban dan lama pemakaian dapat dilihat pada Tabel 2.1 serta Tabel 2.2
menunjukan daftar kapasitas dari daya yang ditransmisikan untuk satu sabuk.
Keterangan:
Dp, dp = Diameter nominal pulley (mm)
Untuk menentukan nomor nominal sabuk dari standard utama (b) dapat
menggunakan rumus:
b = 2 x Ls - π (Dp+dp)……………………………………. (2.14)
Keterangan:
Ls = Panjang sabuk berdasarkan nomor nominal (mm)
Tabel 2. Panjang sabuk V standard
Pd
N= P x k ……………………………………… (2.15)
0 θ
Keterangan:
Pd = besar daya rencana
P0= kapasitas daya sabuk
k θ= factor koreksi
Dalam merancang penggunaan transmisi sabuk, harus memenuhi syarat
aman yaitu:
1. V < 30 m/s
Dk+dk
2. Cr > , Cr = jarak center dari pulley kecil ke pulley besar
2
Menghitung Panjang sabuk menjadi hal yang perlu diperhatikan, untuk itu
dapat dihitung menggunakan rumus:
π 1
L= 2 x Cr + (Dp + dp) + ( Dp . dp)2………………………….
2 4 x Cr
(2.16)
Keterangan:
L = Panjang sabuk (mm)
Cr= jarak center dari pulley kecil ke pulley besar sesuai desain (mm)
2.2.5 Gearbox
Gearbox merupakan suatu komponen gear yang berperan dalam
memindahkan tenaga yang akan di salurkan kepada daya yang akan di hasilkan
oleh mesin ke salah satu bagian mesin lainnya. Selain memiliki peran sebagai
memindahkan tenaga dan penyalur daya.
Gambar 2. Gearbox [9]
Fungsi gearbox juga dapat menyesuaikan daya atau torsi yang di hasilkan
oleh mesin. Melihat betapa pentingnya komponen ini, gearbox pun harus dirawat
secara berkala caranya: mengganti oli yang ada didalam gearbox dan
membersihkan komponennya, salah satu contoh gearbox dapat dilihat pada
Gambar 2.7.
2.2.6 Pulley
Pulley merupakan salah satu dari bagian transmisi dan berpasangan dengan
penghubung berupa sabuk/belt, pulley berbentuk seperti roda yang mana memiliki
berbagai macam ukuran sesuai kebutuhan desain mekanik sebuah mesin. Pulley
juga memiliki bentuk kontur sesuai bentuk kontur sabuk.
Fungsi Pulley:
1) Mentransmisika daya putaran dari poros motor ke poror rotor
2) Mereduksi putaran
3) Mempercepat putaran
4) Memperbesar/memperkecil torsi
Untuk menentukan besar diameter pulley motor harus sesuai standard yang
ada sehingga syarat diameter yang dianjurkan terpenuhi, dapat dilihat pada Tabel
2.5.
Tabel 2. Diameter pulley yang dizinkan
Dp = dp x i ……………………………… (2.17)
Db = Dp – (2 x k0) ……………………... (2.18)
Dk = Dp + (2 x k) ………………………. (2.19)
Keterangan: Dp, Db, Dk = Dimensi diameter nominal pulley (mm)
Bearing duduk sendiri adalah bearing yang memilki pillow block. Pillow
block adalah sebuah alas yang digunakan untuk mendukung kerja poros dengan
bantuan dari bantalan (bearings), contoh dari bearing duduk dapat dilihat pada
Gambar 2.8. Material untuk Pillow Block biasanya terbuat dari cor besi atau cor
baja, bearing ini juga sering disebut bearing UCP. Untuk ukuran bearing UCP ini
dapat dilihat pada Tabel 2.3.
2.2.8 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama - sama dengan putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. pada poros itu sendiri
biasanya dibuat dari bahan baja kontruksi mesin yang memilki berbagai macam
tipe yang dipilih sesuai kebutuhan permesinan. Untuk tipe bahan poros sendiri
dapat dilihat pada Tabel 2.8, untuk contoh poros sendiri dapat dilihat pada
Gambar 2.11.
Pada Sf1 5,6 adalah harga bahan SF dengan kekuatan yang dijamin, dan 6,0
untuk bahan S-C dengan pengaruh masa, dan baja paduan maka factor ini disebut
Sf1. Kemudian untuk Sf2 apakah poros tersebut akan diberi alur pasak atau dibuat
bertangga karna pengaruh konsentrasi tegangan cukup besar. Pengaruh kekasaran
permukaan juga harus diperhatikan maka Sf 2 dengan harga sebesar 1,3-3,0.
Untuk jenis pembeban sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
berikut ini adalah Tabel 2.9 factor ASME (American Society of Mechanical
Engineer) disesuaikan terhadap beban yang digunakan.
NO Kt Keterangan
1 1,0 Jika beban dikenakan secara halus
2 1,0 – 1,5 Jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan
3 1,5 – 3,0 Jika beban dikenakan dengan kejutan dan
tumbukan besar
2.2.9 Rangka
Rangka mesin yang akan dibuat menggunakan baja karbon rendah yang
membentuk sudut 90 derajat, dan profil yang digunakan adalah besi siku. Proses
pembuatan rangka yaitu dengan melakukan proses pemotongan menggunakan alat
cutting wheel sesuai ukuran yang telah di tentukan dalam proses perancangan,
setelah itu dilakukan proses penyambungan logam dengan menggunakan las
listrik.
Pada mesin pembelah kelapa otomatis yang akan dirancang ini dituntut
hasil ketepatan pemotongan kelapa menggunakan jenis mata gergaji bulat sebagai
mata pisaunya, untuk mengetahui tingkat ketepatan suatu kelapa telah memenuhi
syarat ketepatan pemotongan dapat dilihat pada Gambar 2.14 bahwa nilai r1 = r2
untuk besar toleransi akan menyesuaikan kondisi lapangan nantinya dan untuk
melihat besarnya penyimpangan jarak pemotongan berdasarkan parameter pada
Gambar 2.15 dapat dihitung menggunakan rumus:
Nilai jarak menyimpang = r 2−r 1………………………………. (2.23)
Keterangan:
r 1 = jarak hasil pemotongan pada potongan 1 (mm)
r 2 = jarak hasil pemotongan pada potongan 2 (mm)
Diameter
Keliling
NO Gambar Kelapa ( cm)
( cm)
=K/π
1 35,8 11,4
2 33,7 10,7
3 39,6 12,6
4 38,7 12,32
5. 44 14
6 43,3 13,7
NO Keterangan Part
1 Rangka
2 Tutup Atas 1
3 Tutup Atas 2
4 Motor AC 1
5 Pipa
6 Roda
8 RumahPemotong
9 Mata Pisau
10 Bearing Duduk
11 Motor AC 2
12 Kotak Panel
13 Gearbox
14 Kopling 1
15 Pulley Motor
16 V-Belt
17 Pulley Transmisi
18 Tensioner
21 Kopling 2
22 Storage
N0 mm
48 1219
N0 1239,36
49 1245
Interpolasi:
49−48 1245−1219
=
N 0−48 1239,36−1219
1 26
=
N 0−48 20,36
1
= 1,277
N 0−48
1
= N0-48
1,277
0,783 = N0-48
N0 = 0,783 + 48 = 48,783 = 49
Berdasarkan hasil kalkulasi menggunakan metode interpolasi didapat nilai
N0 = 49, dengan demikian digunakan nomor sabuk 49 tipe A, dengan nilai Ls =
1245 mm
C=b+ √ b 2−8 ¿ ¿ ¿
C=1595,1+ √ 1595,12−8 ¿ ¿ ¿
C= 395,92 mm = 39,59 cm
180°
x( Dp−dp)
θ = 180° - [ π ]………………………... (2.20)
C
180°
x (190−95) mm
θ = 180° - [ 3,14 ]
395,92 mm
θ = 166,24° = 169° (menyesuaikan standard yang ada)
Diketahui:
-N1 = 1400 rpm, tipe sabuk A, standard 100 berdasarkan Tabel 2.2 didapat nilai
kapasitas daya yang ditransmisikan ( P0 ) = 1,31
-k θ = 0,97 (berdasarkan tabel 2.4)
Pd
N= …………………… (2.5)
P 0 x kθ
Sebelum menghitung jumlah sabuk maka harus menentukan besar daya
rencana (Pd), berdasarkan Tabel 2.1 didapat parameter:
-Momen Puntir Puncak 200% (memakai motor AC)
-Variasi Beban Kecil
- Fc= 1,3……... (Tabel 2.1)
-Beroperasi 8-10 Jam / hari
0,9698 kW
N= = 0,763 = 1 pcs
1,31 x 0,97
Jadi jumlah sabuk yang digunakan berjumlah 1 pcs.
Keterangan :
F = Asumsi gaya yang dibutuhkan saat proses pemotongan (kg)
r2 = Radius titik berat Inersia pembawa kelapa (cm)
r1 = Radius jarak dari center D3 ke center kelapa (cm)
D3 = Diameter pembawa kelapa (cm)
m1 = massa pembawa kelapa (kg)
m2 = massa kelapa (kg)
t1 = Titik berat inersia pembawa kelapa
2
Ip = m1x r 2 …..( 2.8 )
= 11,3 kg x (17,56 cm)2 = 3484,39 kg . cm2
Keterangan :
Ip = Inersia Pembawa Kelapa (kgcm2)
m 1= massa pembawa kelapa (kg)
r 2 = radius titik berat Inersia (cm)
2
Ik = m2x r 1 …… (2.8)
= 1 kg x ( 11,53 cm )2
= 132,94 kg . cm2
Keterangan :
Ik = Inersia Kelapa ( kg . cm2)
= 2 kg x (11,53 cm)2
= 265,88 kg . cm2
Keterangan :
I F = Inersia gaya saat proses pemotongan (kgcm2)
τ 3 =I F x α 3 …… (2.11)
τ 3 =265,88 kg . cm 2 x 0,418rad / s2
τ 3 = 111,13 kg . cm2/ s2
τ 3 = 111,13 Ncm = 1,11 Nm
Keterangan :
τ 3 = Torsi saat proses pemotongan (Nm)
Torsi Total
τ Total = τ 1 + τ 2 + τ 3
τ Total = 16,22 Nm
1
Mpk = x Dl x F…………. (2.5)
2
1
= x 49,69 cm x 4 kg = 99,38 kg.cm
2
τu1 55
-τa1 = …… (2.22) = = 4,91 kg/mm2
Sf 1 x Sf 2 5,6 x 2
∅Poros motor ≥ ¿
≥¿ ≥ 11,18 mm = 1,11 cm
Torsi Motor
Mpk 99,38 kg . cm
Tm = … (2.1) =
i 23,33 /12
1m
= 42,65 kg.cm x 9,81 m/ s2 x = 5 Nm
100 cm
kg . m 2
Torsi Total = 16,22 Nm = 16,22
s2
kg . m 2 m kg . m 2 1 s2
=16,22 : 9,81 = 16,22 x
s2 s2 s2 9,81 m
16,22
= = 1,65 kg.m x 1000
9,81
Mp 2 = 1653,41 kg.mm
Pada perancangan Elektronik ini menggunakan dua buah motor AC, yaitu:
Motor AC 1 (penggerak mata pisau) dan Motor AC 2 (penggerak pengangkut
kelapa). Rangkaian dapat dilihat pada gambar 3.12
Alur kerja dari rangakaian ini ialah Ketika PB 1 ON ditekan maka akan
mengaktifkan kontaktor 1 yang membuat kondisi kontaktor 1 yang awalnya NO
menjadi NC dan mengaktifkan Motor 1. Kontaktor disini berfungsi menjaga arus
tetap mengalir walaupun PB sudah tidak ditekan. Begitu juga pada PB 2 memiliki
alur kerja yang sama pada PB 1, pada rangakaian disediakan tombol emergency
guna memutus kerja seluruh system jika dalam kondisi darurat.
3 A
5
Tabel 3. Pengaruh hasil optimalisasi kecepatan pengangkut kelapa terhadap ketepatan
dan waktu pemotongan menggunakan mata pisau A
Kecepatan Rata-rata Presentase
Diamete Waktu Selisih Jarak
Roda Jenis Hasil jarak Ketepatan
r Pemotonga Penyimpanga
NO Pengangku Pisa Pemotonga penyimpanga Pemotonga
Kelapa n n
t u n n n
(mm) (s) (mm)
(rpm) (mm) (%)
3 A
Selanjutnya Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 yaitu data Pengaruh hasil optimalisasi
kecepatan pengangkut kelapa terhadap ketepatan dan waktu pemotongan
menggunakan mata pisau B. Pada Gambar 3.14 merupakan contoh mata pisau
yang akan digunakan.
3 B
3 B
5
3.9 Langkah – Langkah Pengambilan Data
Pada Langkah pengambilan data ini terdapat beberapa proses yang harus
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Siapkan perlengkapan untuk pengambilan data, seperti: Tachometer,
jangka sorong dan Stopwatch.
2. Tekan tombol ON pada motor pemotong kelapa dan pastikan bahwa
kondisi putaran pisau aman/stabil.
3. Tekan tombol ON pada motor pengangkut kelapa dan pastikan bahwa
kondisi putaran pengangkut aman/stabil.
4. Untuk mengatur kecepatan pada roda pengangkut kelapa agar putaran roda
pengangkut kelapa yang didapat bervariasi, nantinya menggunakan
beberapa ukuran pulley motor, tensioner digunakan untuk menjaga kondisi
belting tetap pada kondisi tegang.
5. Setelah kita lihat bahwa putaran pengangkut dan pemotong sudah baik
kemudian masukan kelapa, sebelum kelapa dimasukan ukur diameter
kelapa sebagai data pada Tabel 3.3, 3.4, 3.5 dan 3.6.
6. Ukurlah besarnya penyimpangan jarak pemotongan yang terjadi pada
kelapa yang telah terbelah menggunakan jangka sorong sebagai data pada
Tabel 3.3, 3.4, 3.5 dan 3.6.
7. Saat proses pemotongan terjadi hitunglah berapa lama kelapa tersebut
dibelah menggunakan Stopwatch.
8. Setiap sample kelapa yang sudah terbelah difoto untuk membedakan hasil
setiap kelapa yang terpotong berdasarkan variasi kecepatan dan jenis mata
pisau yang digunakan.
9. Catat setiap data yang didapat.
10. Untuk variasi kecepatan lainnya menggunakan Langkah yang sama dengan
No.4
BAB IV JADWAL DAN ANGGARAN BIAYA
4.1 Jadwal
Penulis membuat jadwal pengerjaan tugas akhir yang bertujuan agar
penggunaan waktu lebih efektif dan sesuai dengan metodologi yang digunakan.
Adapun jadwalnya terlihat pada tabel berikut.
Total Rp 7.021.500.00, -
DAFTAR PUSTAKA