Anda di halaman 1dari 3

`

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

SOAL QUIS SEMESTER GASAL TA.


2021/2022

MATA KULIAH : KEUANGAN NEGARA


SEMESTER/PROGDI : III / ILMU ADMINISTRASI NEGARA
HARI/TANGGAL : SENIN/ 11 OKTOBER 2021
DOSEN : DR. DIANA HERTATI, MSi

1. Reformasi Keuangan Negara ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan


akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan transparan
yang hasilnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Reformasi tersebut ditandai
dengan terbitnya paket tiga Undang Undang (UU) Bidang Keuangan Negara yakni
a) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, b) UU No. 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, c) UU No.
1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Jelaskan mengapa keuangan negara
perlu dilakukan reformasi dan sebutkan apa saja manfaatnya baik bagi lembaga
penyelenggara keuangan maupun bagi masyarakat ?

2. KASUS :
Pengelolaan APBN 2021 harus dipikul dengan rasa tanggung jawab yang besar
dengan memperhatikan kekuatan moral yang tinggi sehingga menekan sebesar-
besarnya ketidakefisienan dan ketidakefektifan anggaran negara yang tidak ada
hasilnya. “Ketimpangan angka kemiskinan di Indonesia masih besar. Angka
kemiskinan di perdesaan mencapai 12,6% dan di perkotaan 6,56%. Perlu ada
terobosan yang seolah menggebrak negara ini menjadi bangun dan bertindak.
Marabahaya sistemik adalah stagnasi kondisi Indonesia yang belum beranjak dari
negara berkembang menjadi negara maju, meskipun sudah 75 tahun Indonesia
terbebas dari penjajahan. Pertumbuhan ekonomi minim, Lapangan kerja tidak efektif,
pengangguran naik menjadi 7,05 juta orang pada tahun 2019, rendahnya realisasi
pendapatan negara yang hanya sebesar 90,6% dari target dan masih banyak lagi
persoalan yang menjadi benang kusut dari pusat hingga daerah. Pada tahun 2019 total
investasi hanya tumbuh 12%. Penyerapan tenaga kerja mencapai 1,03
juta orang sepanjang 2019. Bahkan kondisi keuangan negara ini semakin memburuk
di masa-masa yang akan datang dengan adanya hutang yang dilakukan Pemerintah.
Karena hutang yang sudah dilakukan, belum digunakan sesuai dengan peruntukannya
secara efektif dan efisien. "Masih marak kita mendengar berita di negara ini,
memfasilitasi Tenaga Kerja Asing (TKA), namun disisi lain, anak bangsa masih
belum kebagian slot pekerjaan. Harus ada upaya Pemerintah meminimalisir
tumbuhnya rakyat miskin di Indonesia. Bahkan kalau memungkinkan, harus ditekan
hingga berkurang dari masa ke masa. Kondisi pandemi Covid-19 ini telah mengubah
struktur masyarakat hingga sampai titik status sosialnya. Masyarakat yang tadinya
berada pada posisi menengah atas, kini telah berubah menjadi menengah bawah.
Artinya fenomena terjadinya pelonjakkan angka kemiskinan dapat dipastikan telah
terjadi. Namun angkanya belum kelihatan sampai ada sensus yang akurat.
"Memperkuat ekonomi Indonesia, salah satu jalannya adalah mengurangi
ketimpangan yang terjadi di Negara ini. Ketimpangan pendapatan dan ketimpangan
penguasaan asset begitu besarnya terjadi di masyarakat sehingga manfaat
pertumbuhan ekonomi sangat bias ke golongan atas yang mengakibatkan kemiskinan
tidak terkendali.
PERTANYAAN :
Buatlah analisis dan kesimpulan dari kasus tersebut ?

Jawaban
1. Penerimaan negara merupakan energi yang mampu menggerakkan
pembangunan yang dikelola atas aktivitas perekonomian yang saling
terhubung antar pelaku ekonomi di masyarakat. Pengelolaan peneriman
negara harus dilakukan dalam pandangan yang holistik dan imparsial. Juga
hal ini diperlukan sebagai acuan agar calon pengelola keuangan negara
mampu mengelola sumber-sumber penerimaan yang saling terhubung
tersebut dengan maksimal.

Selain itu, tujuan APBN yang salah satunya adalah untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Sumber daya APBN berasal dari empat pokok yakni
Pajak yang dikelola oleh DJP, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
dikelola oleh Direktorat Jenderal Anggaran, Bea Cukai yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Aset Negara yang dikelola oleh Diektorat
Jenderal Kekayaan Negara. Dalam pengelolaan sumber daya APBN tersebut
diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk mengoptimalkan penerimaan negara
sehingga tercapai ketahanan fiskal yang berkesinambungan dan APBN yang
kredibel.
2. Sampai 75 tahun merdeka Indonesia masih banyak terjadi kemiskinan. Angka
kemiskinan di perdesaan mencapai 12,6% dan di perkotaan 6,56%. Lapangan kerja
tidak efektif, pengangguran naik menjadi 7,05 juta orang pada tahun 2019,
rendahnya realisasi pendapatan negara yang hanya sebesar 90,6% dari target dan
masih banyak lagi persoalan yang menjadi benang kusut dari pusat hingga daerah.
Kondisi keuangan negara ini semakin memburuk di masa-masa yang akan datang
dengan adanya hutang yang dilakukan Pemerintah. Karena hutang yang sudah
dilakukan, belum digunakan sesuai dengan peruntukannya secara efektif dan
efisien.
Kesimpulannya perlu diadakan gebrakan besar-besaran terkait banyaknya hal
ketimpangan ekonomi yang ada di Indonesia dikarenakan faktor-faktor diatas,
banyak diperlukan perubahan terlebih dalam birokrasi negara kita sendiri dibidang
ketenagakerjaan.

Anda mungkin juga menyukai