LANJUTAN
DISUSUN OLEH
NADIYAH WIJAYANTI
202080047
CHAPTER 17
“Designing and Managing Integrated Marketing Channels”
• Perkembangan saluran
Sistem saluran pemasaran berkembang sesuai dengan fungsi peluang dan kondisi local,
ancaman dan peluang yang muncul, sumber daya dan kapabilitas perusahaan, dan faktor –
faktor lain.
• Saluran Hibrida
Perusahaan yang berhasil saat ini melipatgandakan jumlah “kunjungan ke pasar” atau saluran
hibrida ( hybrid channels ) di banyak wilayah pasar.
Perusahaan yang mengelola saluran hibrida harus memastikan bahwa saluran – saluran tersebut
bekerjasama dengan baik dan menyesuaikan diri dengan cara pelaksanaan bisnis yang disukai
setiap pelanggan sasaran.
Pelanggan mengharapkan integrasi saluran, yang ditentukan karakternya oleh fitur – fitur
seperti :
• Kemampuan untuk memesan produk secara online dan memilihnya di lokasi eceran
yang nyaman.
• Kemampuan untuk mengembalikan produk yang dipesan secara online ke took
pengecer terdekat.
• Hak untuk menerima tawaran diskon dan promosi berdasarkan total pembelian online
dan offline.
Jaringan nilai
Perencanaan rantai permintaan ( demand chain planning ) merupakan pandangan rantai
pasokan pada sebuah perusahaan melihat pasar sebagai titik tujuan dan sampai pada pandangan
linear tentang aliran.
Perusahaan sebagai pusat jaringan nilai ( value network ) yaitu sebuah system kemitraan dan
aliansi yang diciptakan perusaahan untuk menyediakan, menambah, dan menghantarkan
penawarannya.
Tingkat Saluran
Saluran pemasaran konsumen
• Kenyamanan spasial
Tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen lebih mudah membeli produk .
misalnya : menawarkan kenyamanan spasial yang lebih besar daripada cardillac, karena ada
lebih banyak penyalur chevrolet. Desentralisasi pasar chevrolet yang lebih besar membantu
pelanggan menghemat biaya transportasi dan pencarian dalam membeli dan memperbaiki
mobil.
• Keragaman produk
Rentang pilihan yang disediakan oleh saluran pemasaran. Biasanya, pelanggan lebih menyukai
pilihan yang banyak karena semakin banyak pilihan semakin besar peluang untuk menemukan
apa yang mereka butuhkan.
• Dukungan layanan
Jasa tambahan (kredit,pengiriman,instalasi, perbaikan) yang disediakan oleh saluran. semakin
besar dukungan jasa, semakin besar pekerjaaan yang disediakan oleh saluran.
2. Jumlah perantara
Perusahaan harus memutuskan jumlah perantara yang digunakan pada setiap tingkat
saluran. Ada tiga strategi yang tersedia : distribusi eksklusif , selektif , dan intensif .
• Distribusi eksklusif
Sangat membatasi jumlah perantara. Distribusi eksklusif memberikan hak distribusi suatu
produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa
yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga
yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti
showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba.
• Distribusi selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa
pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada
suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut
konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif
adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain
sebagainya.
• Distribusi intensif
Produsen menempatkan barang atau jasa di sebanyak mungkin gerai. Strategi ini biasanya
digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan
dan tingkat konsumsi yang tinggi.
b. VMS Teradministrasi
Mengoordinasikan tahap produksi dan distribusi secara berturut-turut melalui ukuran da
kekuatan salah satu anggota. Pengaturan pasokan distributor yang paling bagus pemrograman
distribusi yang membangun sistem pemasran vertikal terencana dan dikelola secra profesional
yang memenuhi kebutuhan prousen dan ddistributor.
c. VMS Kontraktual
Program berbasis kontraktural ini terdiri dari perusahan independent dengan berbagai tingkat
produksi dan distribusi, dengan mengintegrasigan program ini perusahaan ingin mendapatkan
keekonomisan atau dampak penjualan yang lebih besar disbanding dengan yang mereka capai
sendiri.
Jenis-jenis Retailing
Jenis-jenis pengecer yang sangat terkenal adalah departemen store. Departemen store
membutuhkan waktu 80 tahun untuk mencapai kedewasaan, sedangkan outlet gudang eceran
mencapai kedewasaan dalam waktu 10 tahun.
Tingkatan layanan,
Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan alasan jenis toko baru timbul. Jenis toko baru
memenuhi berbagai preferensi konsumen yang luas untuk tingkat layanan dan layanan
tertentu. Pengecer memosisikan diri mereka menawarkan satu dari empat tingkat layanan:
1. Swalayan, adalah dasar dari semua operasi diskon. Banyak konsumen bersedia untuk
melakukan proses mencari membandingkan memilih sendiri untuk menghemat uang.
2. Memilih sendiri, pelanggan mencari barang mereka sendiri, walaupun mereka dapat
meminta bantuan.
3. Layanan terbatas, pengecer ini dapat memiliki lebih banyak barang dan jasa belanja
seperti kredit dan tawaran pengembalian barang. Pelanggan membutuhkan lebih
banyak informasi dan bantuan.
4. Layanan penuh, wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap proses mencari
membandingkan memilih. Pelanggan yang suka ditunggui memilih toko jens ini.
Keputusan Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan memperlajari keputusan
pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan dan pengadaaan produk, harga,
atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
1. Pasar sasaran
Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran , pengecer tidak
dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk , dekorasi toko , pesan , dan
media iklan , harga , serta tingkat layanan. Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar
sasaran bisa sangat mahal harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik,
pengecer membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini toko baru
untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk mengeksploitasi pasar
ceruk.
2. Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harys sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran. Pengecr harus
memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk terutama bisa sangat menantang
dalam industri denga pergerakan cepat seperti teknologi / mode. Urban Outfitters mendapat
masalah ketika mereka beralih dari formula “anti-kemapanan,tetapi tidak terlalu anti-
kemapanan” dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh
lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv dan kasual
Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan pilihan produknya secara
cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang menjadi sasaranya.
Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan pilihan produk toko, yaitu,
mengembangkan strategi diferensiasi produk. Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan :
• Menampilkan merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia dipengecer pesaing.
• Menampilakan hampir seluruhnya barang merek pribadi.
• Menampilakn acara besar tentang barang yang unik.
• Menampilkan barang yang mengejudkan atau terus berubah.
• Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.
• Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.
• Menawarakan pilihan bagi target yang sangat dicari.
3. Perdagangan barang
Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang,
kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat perusahaan rantai pasar swalayan, bagian khusus
pembeli bertanggung jawab untuk mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan
presentasi wiraniaga. Produsen menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan
barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang digunakan oleh
pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko menggunakan profitabilitas produk
langsung untuk mengukur biaya penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen,
pemilihan, pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang
sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.
4. Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam hubunganya dengan pasar
sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan persaingan. Sebagian besar pengecer masuk
dalam kelompok harga markup tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau
kelompok harga markup rendah, volume tinggi (pedangan masal dan toko diskon). Pengecer
juga harus memperhatikan taktik penetapan harga.
5. Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiakan satu toko dari toko lainya. Pengecer
harus memutuskan bauran jasa untuk menewarkan hal-hal berikut kepada pelanggan :
• Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat surat, iklan,
tampilan jendela dan interior.
• Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran, pembukusan
hadiah, penyesuaian dan pengembalian.
• Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek , tempat parkir,
restoran, perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet, dan layanan penjagaan bayi.
Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi berdasarkan layanan konsumen andal
secara tepat, baik melalui tatap muka, saluaran telepon atau bahkan melalui inofasi teknologi.
6. Atmosfer toko
Admosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan
dan tat letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang utnuk bergerak. Safeway
meningkatkan laba dengan merenofasi tambilan tokonya secara :
• Dinding
• Pencahayaan
• Penandaan
• Dapertemen sayur dan buah
• Lantai
• Roti dan kue
7. Kegiatan dan pengalaman toko
Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata dan semen tradisional untuk
memberi respon. Selain keunggulan alami mereka , seperti produk yang dapat benar-benar
dilihat, disentuh, dan diuji oleh pembelanjaan, layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada
wajtu tunggu pengiriminan bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsusten dengan
akasan ini, beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko untuk
menarik perhatian pelanggan.
8. Komunikasi
Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk menghasilkan pembelian.
Mereka memasang iklan, melakukkan penjualan khusus, menerbitkan kupon diskon, dan
membuat program penghargaan.
9. Keputusan lokasi
Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan pewaralaba makanan cepat saji
memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah negara dimana mereka akan membuka
gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya dilokasi berikut :
• Pusat kawasan bisnis
• Pusat belanja regional
• Pusat perbelanjaan setempat
• Jalur belanja
• Lokasi didalam sebuah toko yang lebih besar.
B. PERDANGAN GROSIR
Perdangan grosir ( wholesaling ) mencakup semua kegiataan dalam penjualan barang atau
jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis. Pedanag
grosisr disebut juga ( distributor ) berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal. Pertama
pedagang grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka
berusaha berurusan denga pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir. Kedua
,transaksi grosir biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang grosir
biasanya mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada pengecer. Ketiga, pemerintah
menanngani pedangan grosir dan pengecer dengan cara berbeda berdaasarkan peraturan
hukum dan bajak.
Jenis – jenis Pedagang Grosir Utama :
• Pedagang grosir: mereka adalah pemborong layanan penuh dan layanan terbatas,
distributor, perusahaan pemasok pabrik.
• Pedang grosir layanan penuh: memiliki stok, memiliki tenaga penjulan,
melakukkan pengiriman, menyedikan bantuan manajemen.
• Pedang grosir layanan terbatas: peagang grosir penjualan tunai menjual lini
terbatas barang pergerakan ke pengecer kecil secara tunai.
• Pialang dan agen: menfasilitasi pembelian dan penjualan, dan mendapatkan
komisi 2%-6% dari hrga jual. Fungsi terbatas biasanya dikhususkan berdasarkan
lini produk atau jenis pelanggan.
• Cabang dan kantor ptodusen dan pengecer: kegiatan perdanganan groir dilakukkan
oleh penjual atau pembeli sendiri dan buka melalu pedang grosir inependen.
• Pedang grosir khusus : pengumul pertanian dan perusahaan lelang.
Secara umum , pedang grosir lebih efesien dalam melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi
:
• Penjualan dan promosi
• Pembelian dan pembentukkan pemilihan barang
• Pemecah jumlah besar
• Pergudangan
• Transportasi
• Pembiayaan
• Penanggungan risiko
• Informasi pasar
• Layanan manajemen dan konseling
Tren dalam Perdangan Grosir
Keluhan utama produsen terhadap pedangan grosir adalah : mereka tidak mempromosikan
lini produk produsen secara agresif dan lebih bertindak sebagai penggambil pesanan, mereka
tidak menyimpan cukup banyak persediaan sehingga gagal mmenuhi pesanan pelanggan
dengan cukup cepat, mereka tidak memasok informasi pasar, pelanggan, dan kompetitif yang
terbaru kepada produsen mereka tidak menarik menajer kaliber tinggi, menurunkun biaya.