Anda di halaman 1dari 14

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

SUNAN GIRI TRENGGALEK


Sejarah pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Misbakhul Munir,M.PdI

Nama: Agustina Purwaningsih


Kelas: Semester 3 A

Rangkuman materi Sejarah Pendidikan Islam kelompok 1-6

1) LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN DI INDONESIA

A. LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Landasan historis pendidikan Nasional Indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa indonesia itu
sendiri. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman
kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai
bangsa Indonesia.

B. SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Perjalanan sejarah pendidikan di Indonesia sangat panjang bahkan semenjak jauh sebelum
Indonesia merdeka pada tahun 1945 sampai akhirnya sekarang setelah 69 Indonesia merdeka yang telah
mewujudkan pola Pendidikan Nasional seperti sekarang.

Berikut ini adalah uraian dan rincian perjalanan sejarah pendidikan Indonesia:

1. Zaman Pengaruh Hindu dan Budha

Hinduisme dan Budhisme datang ke Indonesia sekitar abad ke-5. Hinduisme dan Budhisme
merupakan dua agama yang berbeda, namun di Indonesia keduanya memiliki kecenderungan
sinkretisme, yaitu keyakinan mempersatukan figur Syiwa dengan Budha sebagai satu sumber Yang
Maha Tinggi.

2. Zaman Pengaruh Islam

Agama islam yang dibawa oleh pedagang dari Persia dan Gujarat ke Indonesia. Agama Islam
mudah tersebar karena agama Islam dapat bersatu dengan kebudayaan Indonesia.
3. Zaman Pengaruh Nasrani (Katholik dan Kristen)

Bangsa Portugis pada abad ke-16 bercita-cita menguasai perdagangan dan perniagaan Timur-
Barat dengan cara menemukan jalan laut menuju dunia Timur serta menguasai bandar-bandar dan
daerah-daerah strategis yang menjadi mata rantai perdagaan dan perniagaan (Mudyahardjo, 2008:
242).

4. Zaman Kolonial Belanda

Tujuan bangsa Belanda ke Indonesia juga sama dengan bangsa Spanyol dan Portugis. Belanda
mendirikan sekolah-sekolah yang tidak hanya mengajarkan agama saja, tetapi juga mengajarkan
pengetahuan umum.

5. Zaman Kolonial Jepang

Perjuangan bangsa Indonesia dalam masa penjajahan Jepang tetap berlanjut sampai cita-cita
untuk merdeka tercapai. Walaupun bangsa Jepang menguras habis-habisan kekayaan alam Indonesia,
bangsa Indonesia tidak pantang menyerah dan terus mengobarkan semangat di hati mereka
(Rohmawati, 2008).

6. Zaman Kemerdekaan (Awal)

Setelah Indonesia merdeka, perjuangan bangsa Indonesia tidak berhenti sampai di sini karena
gangguan-gangguan dari para penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia datang silih berganti
sehingga bidang pendidikan pada saat itu bukanlah prioritas utama.

7. Zaman Orde Lama

Saat gangguan-gangguan itu mereda, pembangunan untuk mengisi kemerdekaan mulai


digerakkan. Pembangunan dilaksanakan serentak di berbagai bidang, baik spiritual maupun material
(Rohmawati: 2008).

8. Zaman Orde Baru

Orde Baru dimulai setelah penumpasan G-30S pada tahun 1965 dan ditandai oleh upaya
melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Haluan penyelenggaraan pendidikan dikoreksi
dari penyimpangan yang dilakukan oleh Orde Lama yaitu menetapkan pendidikan agama menjadi
mata pelajaran dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
9. Zaman Reformasi

Selama Orde Baru berlangsung, rezim yang berkuasa sangat leluasa melakukan hal-hal yang
mereka inginkan tanpa ada yang berani melakukan pertentangan dan perlawanan, rezim ini juga
memiliki motor politik yang sangat kuat yaitu partai Golkar yang merupakan partai terbesar saat itu.

2) HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

A. Hakikat Pendidikan Islam

a. Pengertian pendidikan islam

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran,
karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan
transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.

b. Karakteristik Dalam Pendidikan Islam

Islam diturunkan sebagai rohmatan lil’alamin,tujuan utama diutusnya Rosulullah dengan


mengenalkan agama islam untuk memperbaiki manusia agar kembali kejalan Allah SWT. Oleh karena
itu selama 23 tahun Rosulallah membina memperbaiki manusia melalui pendidikan.

c. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk
menciptakan pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa pada-Nya. Dan dapat mencapai kehidupan
yang berbahagia di dunia dan akhirat (QS. AL Imron : 102).

B. Perlunya Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapat ilmu. Hanya dengan
pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik.Tak heran bila kini pemerintah mewajibkan
program belajar 12 tahun agar masyarakat menjadi pandai dan beradab.

C. Langkah-Langkah Menanamkan Pendidikan Islam

Ada tiga hal yang harus secara serius dan konsisten diajarkan kepada anak didik.
1. Pendidikan akidah atau keimanan merupakan hal yang sangat penting untuk mencetak generasi
muda masa depan yang tangguh dalam iman dan taqwa dan terhindar dari aliran atau perbuatan yang
menyesatkan kaum remaja seperti gerakan Islam radikal, penyalahgunaan narkoba, tawuran,dan
pergaulan bebas yang akhir-akhir ini sangat dikhawatirkan oleh sejumlah kalangan.

2. Pendidikan ibadah merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak – anak kita
untuk membangun generasi muda yang punya komitmen dan terbiasa melaksanakan ibadah. Seperti
halnya sholat, puasa, membaca al qur’an yang saat ini hanya dilakukan minoritas generasi muda kita.

3. Pendidikan akhlaqul karimah, hal ini juga harus mendapat perhatian besar dari orang tua dan para
pendidik baik lingkuang sekolah maupun diluar sekolah.

3) PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW

A. Pelaksanaan Pendidikan Islam Di Makkah

Sebelum Muhammad saw. memulai tugasnya sebagai rasul, yaitu melaksanakan pendidikan Islam
terhadap umatnya, Allah telah mendidik dan mempersiapkannya untuk melaksanakan tugas tersebut
secara sempurna, melalui pengalaman, pengenalan serta perannya dalam kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.

H. Soekarno dan Ahmad Supardi mengemukakan tiga tahap pendidikan, yaitu:

1. Tahap I. Pendidikan perorangan yang dilakukan secara rahasia.

Setelah turun ayat-ayat yang kedua yaitu Q.S. al-Muddatstsir/74:1-7, Rasulullah memulai tugasnya
untuk menyampaikan risalahnya dengan sembunyi-sembunyi .

2. Tahap II. Menyeru dan mengajak Bani Abdul Muttalib ke dalam Islam.

Tahap kedua ini adalah merupakan tahap permulaan seruan dan ajakan secara terang-terangan
kepada ajaran agama baru ini. Seruan ini ditujukan kepada keluarga bani Abdul Muttalib, sebahagian
diantaranya menyambutnya dengan baik dan sebahagian yang lain menolaknya, antara lain, seperti
Abu Lahab paman Nabi saw sendiri beserta isterinya.

3.Tahap III. Seruan dan ajakan umum Dalam Q.S. al-Hijr/15: 94, disebutkan:

Terjemahnya:
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik".

Setelah perintah Allah ini sampai kepada Rasulullah maka beliau mulai menyeru dan mengajak
seluruh lapisan masyarakat untuk masuk Islam, baik ia bangsawan, hamba sahaya, orang kaya, orang
miskin, maupun pedagang, baik orang-orang Makkah maupun orang luar Makkah.

B. Sistem Pendidikan Masa Rasulallah SAW.

Sistem dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan Seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Kalau kata sistem dikaitkan dengan kata pendidikan
menjadi sistem pendidikan maka berarti keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.

1. Kompeten Materi Pendidikan Islam.

Materi pendidikan Islam yang ditekankan oleh Rasulullah saw., pada fase Makkah menurut
Zuhairini dkk adalah:

a. Pendidikan Tauhid, dalam teori dan praktik.

Materi ini lebih difokuskan kepada pemurnian ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim yang
telah banyak menyimpang dari yang sebenarnya.

b. Pengajaran al-Qur'an

Tugas Nabi Muhammad saw., di samping mengajarkan tauhid juga mengajarkan al-Qur'an. Materi
ini dirinci kepada materi baca tulis al- Qur'an, materi menghafal ayat-ayat al-Qur'an, dan materi
pemahaman al-Qur'an.

2. Lembaga Pendidikan Islam Di Zaman Rasulallah SAW

Lembaga pendidikan Islam yang dimaksud dalam makalah ini adalah tempat berlangsungnya
proses pendidikan. Di zaman Rasulullah saw., tempat berlangsungnya pendidikan Islam adalah:

a. Rumah

Mahmud Yunus mengatakan bahwa tempat pendidikan Islam yang pertama dalam sejarah
pendidikan Islam adalah rumah Al-Arqam bin Abil Arqam.
b. Masjid

Pendidikan dalam Islam erat sekali hubungannya dengan masjid. Kaum muslimin telah
memanfaatkan masjid untuk tempat beribadah dan sebagai lembaga pendidikan keagamaan.

c. Kuttab

Kuttab (tempat sekolah anak-anak) sudah ada di negeri Arab sebelum datangnya Islam, namun
belum dikenal secara luas.

4) PENDIDIKAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN

A. Pengertian Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin adalah empat orang Khalifah pertama agama islam yang dipercaya umat islam
sebagai penerus kepemimpinan setelah nabi wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat
Nabi Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya
di saat masa Kerasulan Muhammad.

Adapun Khulafaur Rasyidin dalam sejarah Islam :

1. Abu Bakar As Siddiq (11-13 H/632-634 M)


2. Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M)
3. Khalifah Usman bin Affan (23-35 H/644-656 M)

4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)

B. Pendidikan Islam masa Abu Bakar As Siddiq (632-634M)

Abu Bakar As Siddiq lahir di Mekkah, Arab Saudi, 27 Oktober 573 M dan Wafat di Madinah, Arab
Saudi, 23 Agustus 634 M. Abu Bakar As Siddiq lahir bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad
Saw. pada 572 Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy.

Masa awal kekhalifaan Abu Bakar diguncang pemberontakan oleh orangorang murtad, orang-orang
yang mengaku sebagai nabi dan orang-orang yang enggan membayar zakat. Bedasarkan hal ini Abu
Bakar memusatkan perhatiannya untuk memerangi para pemberontak yang dapat mengacaukan
keamanaan dan memengaruhi orang-orang islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang dari
ajaran islam.

Dari segi materi pendidikan Islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan, akhlak, ibadah,
kesehatan dan lain sebagainya.

1. Pendidikan Keimanan, yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib di sembah adalah Allah.

2. Pendidikan Akhlak, seperti adab masuk rumah orang, sopan santun bertetangga, bergaul dalam
masyarakat, dan lain sebagainya. Pendidikan ibadah seperti pelaksanaan sholat, puasa, dan haji.
3. Kesehatan seperti tentang kebersihan, gerak-gerik dalam sholat merupakan didikan untuk
memperkuat jasmani dan rohani.

Lembaga pendidikan pada masa Abu Bakar:

1. Kutab

Pada masa Abu Bakar lembaga pendidikan kutab mencapai tingkat kemajuan yang berarti,
kemajuan lembaga kutab ini terjadi ketika masyarakat muslim telah menaklukan beberapa daerah
dan menjalin kontak dengan bangsabangsa yang telah maju.

2. Masjid

Masjid merupakan lembaga pendidikan lanjutan setelah anak tamat belajar pada kutab. Di
masjid ini ada dua tingkat pendidikan yaitu, tingkat menengah dan tingkat tinggi.

3. Materi pendidikan

Materi pendidikan yang diajarkan pada kutab adalah; (1) membaca dan menulis, (2) membaca al-
Qur’an dan menghafalnya, (3) pokok-pokok agama islam seperti keimanan, ibadah, akhlak, dan
muamalat. Sedangkan materi pendidikan pada tingkat menengah dan tinggi adalah: (1) al-Qur’an dan
tafsirnya, (2) Hadist dan syarahnya, dan (3) fiqih ( tasyri).

C. Pendidikan Islam masa Umar bin Khatab ( 13-23 H/634-644 M)

Umar bin Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku Quraisy dengan
nama lengkap Umar bin Khattab bin abdul Uzza. Umar bin Khattab, Lahir 583 M Mekkah, Jazirah Arab,
Wafat 3 November 644, bergelar al-Faruq.
Perkembangan Pendidikan Islam pada masa Umar bin Khattab antara lain:

a. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan pada masa khalifah Umar bin Khatab, sama dengan masa Abu Bakar.
Namun dari segi kemajuan lembaga pendidikan begitu pesat, sebab selama Umar bin Khattab
memerintah negara berada dalam keadaan stabil dan aman, hal ini menyebabkan ditetapkannya
masjid sebagai pusat pendidikan Islam di berbagai kota.

b. Materi Pendidikan

Materi pendidikan pada masa Umar adalah materi pada kutab masa Abu Bakar disamping itu
materi yang diajarkan ditambah dengan beberapa mata pelajaran dan keterampilan. Ketika Umar bin
Khattab diangkat menjadi khalifah, ia menginstruksikan kepada pendidik agar anak-anak diajarkan :
(1) berenang, (2) mengendarai onta, (3) memanah, (4) membaca, menghafal syair-syair yang mudah,
dan peribahasa.

D. Pendidikan Islam pada masa Utsman bin Affan (23-35 H: 644-656 M)

Nama lengkap Utsman bin Affan bin al- Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin
Qushay al-Amawi Al- Quraisy dilahirkan pada tahun 573 M dari kelahiranRasulullah SAW. Ibunya
bernama al-Baida binti Abdul al- Muthalib, bibi Rasulullah SAW, yakni saudari kembar Abdullah ayah
Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Utsman ibn Umaiyyah. Beliau masuk islam atas seruan Abu
Bakar as-Shidiq. Utsman bin Affan adalah termasuk saudagar besar dan kaya dan sangat pemurah yang
menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan umat islam. Pola pendidikan pada masa Utsman ini lebih
merakyat dan lebih mudah dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin mempelajari ajaran Islam
karena pusat pendidikan lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat bisa memilih tempat yang
mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.

E. Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-40 H: 656-661 M)


Ali bin Abi Thalib lahir sejak 13 Rajab 23 Prahijrah / 599 M. Beliau wafat 21 Ramadhan 40 Hijriyah /
661 M, adalah salah seorang pemeluk islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad SAW. Ia
adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Ali adalah sepupu dari Nabi Muhammad dan setelah
menikah dengan Fatimah Az-Zahra, ia menjadi menantu Nabi Muhammad SAW. Ali dilahirkan di
Makkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut para ahli sejarah, Ali dilahirkan 10
tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 M.
Pada kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini umat islam di guncang oleh peperangan saudara yaitu
peperangan Ali bin Abi Thalib dan Aisyah (istri nabi Muhammad) beserta Talhah dan Abdullah bin Zubair
karena kesalahpahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap khalifah ke tiga yaitu Utsman bin
Affan.Peperangan tersebut terkenal dengan istilah perang zamal (unta) karena pada waktu perang
Aisyah mengendarai unta sebagai kendaraan perangnya. Setelah mengatasi peperangan aisyah, muncul
juga pemberontakan yang lain sehingga masa kekuasaan khalifah Ali tidak pernah mendapat ketenangan
dan kedamaian.

F. Lembaga-lembaga Pendidikan Islam masa Khulafaur Rasyidin

Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada sebelum kebangkitan madrasah pada masa klasik
adalah:
1) Shuffah, pada masa Rasulullah SAW. suatu tempat untuk aktivitas pendidikan yang menyediakan
pemondokan bagi yang miskin, ada Sembilan shuffah diantanya di samping Masjid Nabawi.
2) Kuttab/Maktab, berarti tempat tulis menulis
3) Halaqah, artinya lingkaran, proses belajar mengajar dimana murid melingkari muridnya, di masjid-
masjid atau di rumah-rumah, mendiskusikan ilmu agama, ilmu pengetahuan , dan filsafat

4) Majlis, ada 7 macam majlis menurut Muniruddin Ahmed: Majlis Al-Hadis,Majlis al-Tadris, Majlis al-
Munazharah, Majlis Muzakarah, Majlis al-Syu’ara, Majlis al-Adab.

5) Masjid

6) Khan, asrama murid-murid yang dari luar kota untuk belajar Islam di suatu masjid, Ribath, tempat
kegitan kaum sufi yang dipimpin oleh Syaikh, Rumahrumah Ulama, Toko-toko Buku dan Perpustakaan,
Rumah Sakit, Badiah (Padang Pasir, Dusun Tempat Tinggal Badwi).

5) PENDIDIKAN ISLAM MASA UMAYYAH

A. Sejarah Islam masa Bani Umayyah

Sejarah pendidikan islam yaitu keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan islam dari
waktu ke waktu, sejak lahirnya agama islam sampai sekarang. Atau dengan kata lain sejarah pendidikan
islam yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan
operasionalisasi mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW sampai saat ini yang mampu menjadikan
pelajaran bagi kita di zaman ini.

B. Pusat-pusat pendidikan islam dan madrasah termansyhur

a. Pendidikan Kuttab, yaitu tempat belajar menulis. Pada masa awal Islam sampaii pada era Khulafaur
Rasyidin dalam pendidikan di Kuttab secara umum tidak dipungut bayaran alias gratis, akan tetapi
pada masa dinasti umayyah ada di antara pejabat yang sengaja menggaji guru dan menyediakan
tempat untuk proses belajar mengajar.

b. Pendidikan Masjid, yaitu tempat pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang bersifat
keagamaan. Pada pendidikan masjid ini terdapat dua tingkatan yaitu menegah dan tinggi.

c. Pendidikan Badiah, yaitu tempat belajar bahasa arab yang fasih dan murni. Hal initerjadi ketika
khalifah Abdul Malik ibn Marwan memprogramkan arabisasi maka muncul istilah badiah, yaitu dusun
badui di Padang Sahara mereka masih fasih dan murni sesuai dengan kaidah bahasa arab tersebut.

d. Pendidikan Perpustakaan, pemerintah Dinasti Umayyah mendirikan perpustakaan yang besar di


Cordova pada masa khalifah Al Hakam ibn Nasir.
e. Majlis Sastra/Saloon Kesusasteraan, yaitu suatu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah untuk
membahas berbagai ilmu pengetahuan. Majelis ini sudah ada sejak era Khulafaur Rasyidin yang
diadakan dimasjid. Namun pada masa Dinasti Umayyah pelaksanaannya dipindahkan ke istana dan
hanya dihadiri oleh orangorang tertentu saja.

f. Bamaristan, yaitu rumah sakit tempat berobat dan merawat orang serta tempat studi kedokteran.
Cucu Muawiyah Khalid ibn Yazid sangat tertarik pada ilmu kimia dan kedokteran. Ia menyediakan
sejumlah harta dan memerintahkan para sarjana yunani yang ada di Mesir untuk menerjemahkan
buku kimia dan kedokteran ke dalam bahasa arab.

C. Kurikulum pendidikan islam masa bani umayyah

a) Kurikulum Pendidikan Rendah

Terdapat kesukaran ketika ingin membatasi mata pelajaran-mata pelajaran yang membentuk
kurikulum untuk semua tingkat pendidikan yang bermacam-macam. Pertama, karena tidak adanya
kurikulum yang terbatas, baik untuk tingkat rendah maupun untuk tingkat penghabisan, kecuali
Alquran yang terdapat pada kurikulum. Kedua.
b) Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kurikulum pendidikan tinggi (halaqah) bervariasi tergantung pada syaikh yang mau mengajar.
Para mahasiswa tidak terikat untuk mempelajari mata pelajaran tertent demikian juga guru tidak
mewajibkan kepada mahasiswa untuk mengikuti kurikulum tertentu.

D. Tokoh Pendidikan agama dan pendidikan islam masa bani umayyah

Tokoh-tokoh pendidikan pada masa Bani Umayyah dari ulama-ulama yang menguasai bidangnya
masing-Masing seperti dalam bidang tafsir, hadits, dan fiqih. Selain para ulama juga ada ahli
bahasa/sastra. Adapun ulama-ulama tabi'in ahli tafsir,yaitu: Mujahid, Athak bin Abu Rabah, 'Ikrimah,
Sa'id bin ubair, Masrug bin Al-Ajda, Qatadah. Pada masa tabi'in, tafsir Al-Guran bertambah luas denga
Memasukkan Israiliyat dan Nasranyat, karena banyak orang-orang Yahudi dan Nasrani memeluk agama
islam.

I. Ulama-ulama tabi’in ahli tafsir, yaitu: Mujahid, ‘Athak bin Abu Rabah, Ikrimah Sa’id bin Jubair,
Masruq bin Al-Ajda, Qatadah. Pada masa tabi’in tafsir AlQur’an bertambah luas dengan memasukkan
Israiliyat dan Nasraniyat.

II. Ulama-ulama Hadist: Kitab bacaan satu-satunya ialah al-Qur’an. Sedangkan hadis-hadis belumlah
dibukukan. Hadis-hadis hanya diriwayatkan dari mulut ke mulut. Dari mulut guru ke mulut muridnya,
yaitu dari hafalan uru diberikannya kepada murid, sehingga menjdi hafalan murid pula dan begitulah
seterusnya.

III. Ulama-ulama ahli Fiqh: Ulama-ulama tabi’in Fiqih pada masa banii Umayyah diantaranya adalah:,
Syuriah bin Al-Harits, ‘alqamah bin Qais, Masuruq AlAjda’,Al Aswad bin Yazid Kemudian diikuti oleh
murid-murid mereka, yaitu: Ibrahim An-Nakh’l (wafat tahun 95 H) dan ‘Amirbin Syurahbil As Sya’by
(wafat tahun 104 H). sesudah itu digantikan oleh Hammad bin Abu Sulaiman (wafat tahubn 120 H),
guru dari Abu Hanafiah.

6) PENDIDIKAN ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH

A.Sejarah Lahirnya Dinasti Abbasiyah

Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The
Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi,
peradaban dan kekuasaan. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa Dinasti
iniadalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan olehAbdullah al-
Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan diHumaimah pada tahun 104 H.
Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah
berlangsung dari tahun 750-1258 M (Syalaby,1997:44).

B. Sistem Pemerintahan

Politik, Sosial, dan Bentuk Negara Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan berkembang sebagai
sistem politik. Menurut pandangan para pemimpin Bani Abbasiyah, kedaulatan yang ada
padapemerintahan (Khalifah) adalah berasal dari Allah, bukan dari rakyat sebagaimanadiaplikasikan oleh
Abu Bakar dan Umar pada zaman khalifahurrasyidin.

Pada masa awal berdirinya Daulah Abbasiyah ada 2 tindakan yang dilakukan oleh para Khalifah
Daulah Bani Abbasiyah untuk mengamankan dan mempertahankan dari kemungkinan adanya gangguan
atau timbulnya pemberontakan yaitu :

Pertama, tindakan keras terhadap Bani Umayah.


Kedua, pengutamaan orang-orang turunan persi.

Dalam menjalankan pemerintahan, Khalifah Bani Abbasiyah pada waktu itu dibantu oleh seorang
wazir (perdana mentri) atau yang jabatanya disebut dengan wizaraat. Sedangkan wizaraat itu dibagi lagi
menjadi 2 yaitu:

1) Wizaraat Tanfiz (system pemerintahan presidentil ) yaitu wazir hanya sebagai pembantu Khalifah
dan bekerja atas nama Khalifah.
2) Wizaaratut Tafwidl (parlemen kabimet). Wazirnya berkuasa penuh untuk memimpin
pemerintahan . Sedangkan Khalifah sebagai lambang saja .

Sistem sosial pada masa ini, sistem sosial adalah sambungan dari masa sebelumnya (Masa Dinasti
Umaiyah). Akan tetapi, pada masa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat mencolok, yaitu:
a. Tampilnya kelompok mawali dalam pemerintahan serta mendapatkan tempat yang sama dalam
kedudukan sosial.
b. Kerajaan Islam Daulah Abbasiyah terdiri dari beberapa bangsa ang berbeda-beda (bangsa Mesir,
Syam, Jazirah Arab dll.)
c. Perkawinan campur yang melahirkan darah campuran.
d.Terjadinya pertukaran pendapat, sehingga muncul kebudayaan baru.

C. Masa Kejayaan Dinasti Abbasiyah

MasaAbbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam apabila di tinjau dalam segi kekayaan
ilmu dan sastra. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu
pengetahuan dengan mendatangkan naskah-naskah kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya
untuk kemudian diterjemahkan, diadaptasi dan diterapkan di dunai Islam. Para ulama muslim yang ahli
dalam berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun non agama juga muncul pada masa ini. Pesatnya
perkembangan peradaban juga didukung oleh kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung
dunia timur dan barat. Stabilitas politik yang relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga
menjadi pemicu kemajuan peradaban Islam.

D. Runtuhnya Daulah Abbasiyah

“Tak ada gading yang tak retak”. Mungkin pepatah inilah yang sangat pas untuk dijadikan cermin
atas kejayaan ang digapai bani Abbasiyah. Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya dalam
mendulang kesuksesan dalam hampir segala bidang, namun akhirnya iapun mulai kaku dan akhirnya
runtuh. Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu:

1. Faktor Internal Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan
melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara. Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan
Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan. Semakin kuatnya pengaruh
keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi
mereka. Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat
tinggi. Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama. Merajalelanya korupsi dikalangan
pejabat kerajaan.
2. Faktor Eksternal Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang meng-hancurkan Baghdad.
Jatuhnya Baghdad oleh Hulagu Khan menandai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan
Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India.

Anda mungkin juga menyukai