Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NRP: 3203018295
Kelas: B
Pengertian tentang risiko diperlukan karena manajer akan mengevaluasi investasi yang
berisiko. Terdapat hubungan positif antara tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan
risiko.
Definisi Return
Return merupakan salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.Return menurut Jogiyanto(2003; 109) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Return Realisasi (Realized Return)
Merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi penting karena digunakan sebagai
salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai
dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang.
2. Return Ekspektasi (Expected Return)
Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini
penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi merupakan return
yang diharapkan dari investasi yang dilakukan.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital
gain/loss (Tandellin, 2010:102). Yield merupakan return yang mencerminkan aliran kas
yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi pada sebuah
obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi. Demikian pula
halnya jika kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita
peroleh. Sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga, yang bisa memberikan keuntungan (kerugian)bagi investor.
Dari kedua sumber return diatas, maka kita bisa menghitung return total. Perlu diketahui
bahwa yield hanya akanberupa angka nol (0) dan postif (+), sedangkan capital gain (loss)
bisa berupa angka minus (-), nol (0) dan positif (+) secara matematis return total suatu
investasi bisa dituliskan:Return total = yield + capital gain (loss)
Definisi Risiko
Risiko adalah kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan terjadi di
masa mendatang.Risiko juga merupakan kemungkinan perbedaan antara return yang
diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya,
berarti semakin besar risiko investasi tersebut.
Untuk menggambarkan lebih lanjut mengenai keadaan resiko yang timbul dalam
financial assets, berikut akan diberikan suatu ilustrasi seperti dibawah ini:
1. Umpamakan seorang investor membeli short-term government bond (surat berharga
pemerintah jangka pendek) seharga Rp. 100.000.000,- dengan tingkat bunga/coupon rate
sebesar 15,5% setahun dan jangka waktunya 5 tahun. Dalam contoh kasus ini, pendapatan
yang akan diperoleh oleh investor darishort-term bond tersebut dapat diperkirakan
dengan pasti, dan investor semacam ini bisa digolongkan dalam apa yang disebut risk-
free.
2. Andaikata uang sebesar Rp. 100.000.000,- tersebut diinvestasikan dalam
bentuksaham dari suatu perusahaan, maka hasil dari investasi ini tidak bisa diramalkan
dengan pasti. Karena rate of returnakan bervariasi dan sangat besar
kemungkinannyauntuk memperoleh kerugian. Maka saham bisa dikatakan secara relatif
mengandung risiko yang lebih tinggi atau bisa dikatakan risky.
Dengan demikian pengertian risk dari kedua ilustrasi tersebut diatas, akan mempunyai
dampak yang berbeda bagi investor apabila mereka dihadapkan pada situasi pengambilan
keputusan di bidang investasi. Maka didalam rangka proses pengambilan keputusan,
sebaiknya kita buat banyak kemungkinan-kemungkinan alternatif yang akan kita pilih.
Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memilih alternatif yang paling menguntungkan.
dimana
Secara umum, formula untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko
(standar deviasi) dari tingkat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut :
E(R) = ∑ pi Ri ………(2)
σR2 = ∑ pi (Ri – E(R))2 ….......(3)
σR = (σR2)1/2 ………(4)
dimana:
E(R) = Tingkat keuntungan yang diharapkan
pi = Probabilitas untuk kondisi/skenario i
Ri = Return atau tingkat keuntungan pada skenario i
σR = Standar deviasi return (tingkat keuntungan)
σR2 = Varians return (tingkat keuntungan)
Dimana:
E(RP)= Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio
Xi = Proporsi (bobot) untuk aset individual i
E(Ri)= Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset individual i
Risiko Portofolio
Kovarians Dua Aset
Risiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata tertimbang dari risiko individualnya.
Risiko (varians) portofolio, untuk portofolio dengan dua aset, bisa dihitung sebagai
berikut:
Risiko portofolio yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang risiko
individualnya menunjukkan adanya manfaat diversifikasi. Manfaat diversifikasi tersebut
diperoleh karena kovarians yang negatif (arah pergerakan yang berlawanan arah) antara
aset A dengan B.
Jika korelasi antara dua aset ≤ 1 maka akan ada manfaat penurunan risiko melalui
diversifikasi. Semakin kecil nilai korelasi (misal -1), maka potensi penurunan risiko
semakin tinggi
Koefisien Korelasi
Meskipun kovarians bisa memberi gambaran arah pergerakan dua aset, tetapi angka
kovarians sensitif terhadap unit pengukuran.
Koefisien tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
dimana :
AB = Korelasi antara return aset A dengan return aset B
Korelasi mempunyai angka antara –1 sampai +1 inklusif
(-1 < = AB < = +1).
Korelasi merupakan kovarians yang distandardisir dengan standar deviasi masing-masing
aset. Korelasi yang positif menunjukkan hubungan yang searah antara dua aset tersebut,
sementara korelasi yang negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah antara dua
aset tersebut. Semakin mendekati angka satu (positif atau negatif), semakin tinggi kaitan
antara dua aset tersebut, baik kaitan positif (jika mendekati angka +1) ataupun kaitan
negatif (jika mendekati angka –1).
Efek Diversifikasi
Kunci dalam penurunan risiko portofolio adalah kovarians (atau koefisien korelasi) antar
aset. Koefisien korelasi yang semakin mendekati negatif satu mempunyai potensi yang
lebih besar untuk menurunkan risiko portofolio.
Secara umum koefisien korelasi antar saham mempunyai tanda positif dan relatif kecil.
Koefisien yang semacam itu sudah cukup baik untuk menurunkan risiko portofolio.
Hanya jika koefisien korelasi antara dua aset sama dengan satu (sempurna searah), maka
diversifikasi tidak mempunyai efek penurunan risiko. Dalam situasi ini, risiko portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari risiko aset individualnya. Kika jumlah aset dalam
portofolio ditambah (misal ditambah secara random), ada kecenderungan risiko
portofolio tersebut semakin mengecil.
Untuk risiko total, ada sebagian risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi.
Tetapi ada sebagian lagi yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko yang
bisa dihilangkan tersebut disebut sebagai risiko tidak sistematis (risiko pasar), sedangkan
risiko yang tidak bisa dihilangkan disebut sebagai risiko sistematis.
Berapa banyak sekuritas yang diperlukan untuk secara efektif bisa menghilangkan risiko
tidak sistematis? Beberapa studi menunjukkan bahwa jumlah sekuritas sekitar 15-20 bisa
dipakai untuk melakukan diversifikasi yang efektif.
Risiko sistematis dihitung melalui formula:
Dimana:
i = beta atau risiko sistematis aset i
σiM = kovarians antara ret
Turn aset i dengan return pasar
σ2M= varians return aset I
Risiko tidak sistematis diukur melalui varians dari residual regresi model pasar (market
model).
karena AB = +1, kita bisa meringkaskan formula di atas menjadi berikut ini.
P2 = (XA A + XB B )2
Persamaan di atas menunjukkan jika korelasi antara aset A dengan aset B = +1, risiko
portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari risiko aset individual. Dengan kata lain,
diversifikasi dalam situasi ini tidak memberikan manfaat, karena risiko portoflio tidak
bisa lebih rendah dari rata-rata tertimbang risiko aset individualnya.
Korelasi = –1 (negatif sempurna)
Misalkan korelasi antara A dengan B (AB) adalah -1, risiko portofolio bisa dituliskan
sebagai berikut ini.
P2 = (XA A - XB B )2
Perhatikan bahwa karena risiko selalu bertanda positif (tidak ada risiko yang negatif,
minimal adalah nol), maka risiko di atas bisa disingkat menjadi:
Jika aset dalam portofolio semakin besar, perhitungan risiko portofolio menjadi semakin
kompleks.
Risiko total portofolio merupakan gabungan dari kotak-kotak di dalam bagan tersebut.
Jika aset dalam portofolio bertambah, maka jumlah kotak juga semakin bertambah, yang
berarti komponen dalam risiko total menjadi semakin bertambah. Varians portofolio bisa
dituliskan sebagai berikut ini.
Jika aset dalam portofolio bertambah, maka komponen yang perlu dihitung dalam
portofolio menjadi semakin banyak. Jika ada N aset dalam portofolio, maka kita perlu
menghitung:
Faktor bersama yang dimaksudkan, biasanya adalah return pasar. Dengan kata lain,
pergerakan return saham dipengaruhi oleh return pasar.
Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i tersebut bisa dituliskan sebagai berikut
ini.
Menurut model indeks tunggal, total risiko bisa dipecah ke dalam dua komponen yaitu:
dimana
Untuk portofolio dengan N aset, tingkat keuntungan yang diharapkan untuk suatu
portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini.
Dimana:
E(RP) = Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio
αP = Intercept untuk portofolio
P = Beta portofolio
E(RM) = Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan
(Sumber: http://agustinmardiningtyasunipma.blogspot.com/2017/11/rangkuman-bab-8-
return-dan-risiko.html)