Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUKUM KESEHATAN DAN KEPERAWATAN

Disusun oleh :

Kelompok 7

Teroci Irma Bonara

Ria Marina Damamain

Maria Sita Heatubun

Grace Teofilia Sabono

Ida Resi Karmomjanan

Victoria Ningsi Leisubun

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2021
Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa , karna atas berkat dan

rahmatnyalah maka kami dapa menyelesaikan sabuah makalah ini

banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan karya ilmia

ini .dengan adanya karya ilmia ini diharapkandapat membantu dalam proses

pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan membaca .penulis jaga tidak

dapa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan ,dengan doa

tidak lupa kami harapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makala kami ini,di

karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan ini.

Penulis

Kelompok 7

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................
Kata pengantar.................................................................................1
Daftar Isi............................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................5
2.1 Hukum Kesehatan.......................................................................5
2.1.1 Pengertian Hukum Kesehatan..................................................5
2.1.2 Penyebab Perlunya undang-undang kesehatan......................5
2.1.3 Fungsi hukumn kesehatan.......................................................6
2.1.4 Ruang Lingkup Kesehatan.......................................................7
2.1.5 Sumber Hukum Kesehatan......................................................7
2.1.6 Asas Hukum kesehatan...........................................................8
2.2 Hukum Keperawatan.................................................................9
2.1.2 Pengertian hukum keperawatan.............................................9
2.2.2 Fungsi Hukum Keperawatan..................................................9
2.2.3 Pentingnya Hukum Mengatur Praktek Keperawatan.............10
2.2.4 Masalah hukum dalam praktek keperawatan........................11
2.2.5 Prinsip-prinsip mencegah masalah.......................................12
2.3 Tujuan hukum dan keperawatan..............................................13
2.3.1 Tujuan Hukum Kesehatan......................................................14
2.3.2 Tujuan Hukum Keperawatan.................................................15
BAB III : PENUTUP..........................................................................16
3.2 Kesimpulan....................................................................... . .. .16
3.2 Saran. . . . .. . . . . . . . . . . ...................... . . . . . . . . ....................16
Daftar Pustaka............ . . . . . . . . . . . . . . ........................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sesuai dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945, diselenggarakan pembangunan disegala bidang kehidupan

yang berkesinambungan. Dengan diberlakunya Undang-Undang No 23 Tahun 1992

tentang kesehatan sejak 17 september 1992, ini berarti bahwa semua tenaga

kesehatan yaitu setiap orang yang mengabdikan dirinya dibidang kesehatan serta

memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang kesehatan untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan melakukan upaya kesehatan dikenai peraturan tersebut.

Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-perauran atau kaidah-

kaidah dalam suatu kehidupan bersama atau keseluruhan peraturan tingkah laku

yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan

pelaksanaannya dengan suatu sanksi. Berkembang didalam masyarakat dalam

kehendak, merupakan sistem peraturan, sistem asas-asas mengandung pesan

kultural karena tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan hukum kesehatan ?

2. Apa yang dimaksud dengan hukum keperawatan ?

3. Apa tujuan pengaturan hukum keperawatan ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian dari hukum kesehatan

2. Mengetahui pengertian dari hukum keperawatan

3. Mengetahui tujuan hukum keperawatan dan kesehatan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hukum Kesehatan

2.1.1 Pengertian Hukum Kesehatan

Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu

kekuasaan yang mengatur pergaulan hidup bermasyarakat.

Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang berhubungan

langsung paa pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata

hukum administrasi dan hukum pidana ( Prot. Van Der Miju ). Hukum

kesehatan didefinisikan sebagai segala ketentuan atau peraturan hukum

yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan pelayanan

kesehatan. Hukum kesehatan ini lebih luas dari hukum kesehatan dari hukum

keperawatan.

2.1.2 Penyebab Perlunya Undang-Undang Kesehatan :

 Kesehatan, kesejahteraan merupakan cita-cita bangsa berdasarkan

pancasila dan UUD 1945

 Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan sumber daya manusia yang merupakan modal utama

pembangunan nasional

 Perlunya penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh dan


terpadu.

2.1.3 Fungsi Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan dapat dikelompokan menjai perangkat hukum sektoral

( Lex specialis ) , terdapat juga perangkat hukum pokok ( Lex generalis )

yang meliputi hukum perdata, pidana, acara pidana dll.

Hukum kesehatan mengatur khusus tentang sektor kesehatan, namun

hukum tersebut tidak boleh menyimpang dari asas atau prinsip dasar yang

terkandung dalam perangkat hukum pokok.

Fungsi hukum kesehatan antara lain :

1. Menjaga ketertiban didalam masyarakat. Meskipun hanya mengatur

tata kehidupan dalam didalam sub sektor kecil tetapi keberadaannya dapat

memberi sumbangan yang besar bagi ketertiban masyarakat secara

keseluruhan.

2. Menyelesaikan sangketa yang timbul didalam masyarakat (khususnya

dibidang kesehatan ). Benturan antara kepentingan individu dengan

kepentingan masyarakat.

3. Merekayasa masyarakat (social engineering). Jika masyarakat

menghalang-halangi dokter untuk melakukan pertolongan terhadap penjahat

yang luka-luka karena tembakan, maka maka tindakan tersebut sebenarnya

keliru dan perlu diluruskan.

7
Contoh : mengenai pandangan masyarakat yang menganggap

dokter sebagai ewa yang tidak dapat berbuat salah. Pandangan ini juga

salah, mengingat dokter adalah manusia biasa yang dapat melakukan

kesalahan didalam menjalankan profesinya, sehingga ia perlu dihukum

jika perbuatannya memang pantas untuk dihukum.

2.1.4 Ruang Lingkup Kesehatan

Ruang lingkup hukum kesehatan meliputi penyusunan aturan perundang-

undangan, pelayanan advokasi hukum dan peningkatan kesadaran hukum di

kalangan masyarakat.

Pasal 1 butir (1) Undang-Undang No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan

menyatakanyang disebut sehat adalah keaaan sejahtera dari badan , jiwa,

dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup prouktif secara sosial dan

ekonomis.

Hukum kesehatan diindonesia belum seluruhnya memenuhi ruang lingkup

yangditangan seluruh masyarakat inonesia, pemerintah dan swasta

bersama-sama.

2.1.5 Sumber Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum tertulis saja

8
tetapi juga yurisprodensi,traktat,konvensi,doktrin,konsesus dan pendapat

para ahli hukum ahli hukum maupun kedokteran. Hukum

tertulis,traktat,konvensi atau yurisprodensi,mempunyai kekuatan

mengikat(the binding authority),tetapi doktrin,konsesus,atau penapat para

ahli tidak mempunyai kekuatan mengikat,tetapi dapat dijadikan pertimbangan

oleh hakim dalam melaksanakan kewenangannya,yaitu menemukan hukum

baru.

Jika di lihat,hukum kesehatan meliputi:

1. Hukum medis(medical law)

2. Hukum keperawatan(nurse law)

3. Hukum rumah sakit(hospital law)

4. Hukum pencernaan lingkungan(environmental law)

5. Hukum limbah(dari industri,rumah tangga,dsb)

6. Hukum polusi(bising,asap,debu,bau,gas yang mengandung racun)

7. Hukum peralatan yang memakai X-ray(cobalt,nuclear)

8. Hukum keselamatan kerja

9. Hukum dan peraturan-peraturan lainnya yang ada kaitan langsung

yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

2.1.6 Azas Hukum Kesehatan

1. Asas perikemanusiaan yang berdasarkan ketuhanan yang maha

9
esa berrarti bahwa penyelenggaraan kesehatan harus di

landasi atas perikemanusiaan

yang berdasarkan ketuhanan yang maha esa dengan tidak

membeda-bedakan golongan,agama,dan bangsa.

2. Asas manfaat berarti memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi kemanusiaan dan peri kehidupan yang sehat bagi setiap warga

negara.

3. Asas usaha bersama dan kekeluargaan,berarti bahwa

penyelenggaraan kesehatan di laksanakan melalui kegiatan yang di

lakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan dijiwai oleh semangat

kekeluargaan.

4. Asas adil dan merata,berarti bahwa penyelenggaraan kesehatan

harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada

segenap lapisan masyarakat dengan biaya yang terjangkau oleh

masyarakat.

5. Asas perikehidupan dalam keseimbangan,berarti bahwa

penyelenggaraan kesehatan harus berlandaskan pada kepercayaan

akan kemampuan dan kekuatan sendiri dengan memanfaatkan

potensi nasional seluas-luasnya.

2.2 Hukum Keperawatan

2.2.1 Pengertian Hukum Keperawatan

10
Segala peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang asuhan

keperawatan terhadap klien dalam aspek hukum perdata, hukum pidana dan

hukum administrasi sebagai bagian dari hukum kesehatan.

2.2.2 Fungsi Hukum Keperawatan

Secara umum fungsi hukum adalah :

 Memberi kepastian hukum

 Memberi perlindungan hukum

Fungsi hukum bagi keperawatan adalah :

 Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan

keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.

 Membedakan tanggung jawab perawat dengan tanggung jawab profesi

lain.

 Membantu menetukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan

mandiri.

 Membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan

dengan menyatakan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah

hukum.

2.2.3 Pentingnya Hukum Mengatur Praktek Keperawatan

 Memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan

11
keperawatan yang dilakukan konsisten engan prinsip hukum yaitu

 keadilan, perubahan, standar universal, tiap individu mempunyai hak

dan tanggung jawab.

 Melindungi perawat dari liabilitas yaitu tanggungan yang dimiliki oleh

seseorang terhaddap tindakan atau kegagalan melakukan tindakan.

Tanggung jawab perawat dalam hal ini yaitu tanggung jawab

profesional ( koe etik dan standar etik praktek keperawatan ), dan

tanggung jawab hukum ( perdata, pidana yang berlangsung secara

terpisah maupun bersamaan).

2.2.4 Masalah Hukum Dalam Praktek Keperawatan

a) Penandatanganan pernyataaan hukum.

Perawat seringkali diminta sebagai saksi, perawat hendaknya tidak

membuat pernyataan yang mempunyai interpretasi ganda, dalam kesaksian

harus mengacu pada rumah sakit atau institusi.

b) Forum persetujuan.

Diberikan kepada pasien pada awal masuk ke rumah sakit yang

mengandung kesanggupan pasien untuk dirawat dan menjalani pengobatan

termasuk persetujuan operasi yang diberikan setelah pasien benar-benar

mendapat informasi yang cukup dari tenaga kesehatan tentang tindakan yang

dilakukan termasuk risiko tindakan tersebut.

c) Laporan kejadian/incident report.


Setiap kali terjadi incident yang mengenai pasien, pengunjung, maupun

petugas kesehatan, maka perawat membuat laporan kejaian yang disebut

incident riport yaitu tulis apa adanya termasuk keadaan korban saat di

temukan, sebutkan saksi yang ada pada saat kejadian, tulis tindakan yang

dilakukan, tulis nama dan tanda tangan anda dengan jelas dan tulis waktu

kejadian ditemukan.

d) Pencatatan.

Merupakan suatu komponen yang paling penting yang memberikan

sumber kesaksian hukum. Setiap selesai melakukan tinakan maka perawat

harus segera mencatat secara jelas tinakan yang dilakukan dan respons

pasien terhadap tindakan serta mencantumkan waktu tindakan diberikan dan

tanda tangan yang memberi tindakan. Cara secara pencatatan sesuai yang

dapat diterima secara hukum sesuai dengan prinsip-prinsip dokumentasi dan

standar praktek keperawatan.

Catat secara obyektif : tulis dengan tinta permanen apa yang di lihat, di

dengar di bantu dan dirasakan.

Catat secara lengkap pengobatan dan perwatan yang di berikan : untuk

apa, di mana dan bagaimana dengan cara apa.

Bila ada kesalahan tulisan tidak boleh di hapus tetapi di coret dan tetap

dapat di baca.

Catatan harus di buat sendiri, catat waktu, tanggal dan di tandatangani.

e) Pengawasan penggunaan obat.


Obat yang dapat di beri dengan resep dan obat yang di jual bebas,

sedangkan obat-obat tertentu misalnya narkotika di atur secara khusus. Di

rumah sakit obat ini di simpan di tempat aman dan terkunci. Untuk

menghindari masalah hukum pengeluaran narkotika ini perawat harus

memperhatikan prosedur dan pencatatan yang benar.

2.2.5 Prinsip-Prinsip Mencegah Masalah Hukum

 Ketahui hukum/ UU yang mengatur praktek anda

 Jangan melakukan apapun yang anda tidak tahu bagaimana melakukannya.

 Pertahankaan kompetensi praktek anda.

 Lakukan pengkajian diri, avaluasi kelompok dan audit/evaluasi dari

supervisor.

 Jangan sembrono

 Kerjalah secara interdependensi, komunikasi dengan orang lain.

 Selalu mencatat secara akurat, lengkap dan jangan di hapus.

 Delegasika secara ama absaha, ketahui persiapan kemampuan orang-orang

di bawah pengawasan anda.

 Bantu pengembanga kebijakan dan prosedur

2.3 Tujuan Hukum Dan Keperawatan

2.3.1 Tujuan Hukum Kesehatan


Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa,

yang berarti memenuhu kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang,

papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk

hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya

derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat

Indonesia, pemerintah dan suasta bersama-sama.

Tujuan hukum kesehatan pada intinya adalah menciptakan tatanan

masyarakat yang tertip, menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dengan

tercapainya ketertiban di dalam masyarakat di harapkan kepentingan

manusia akan terpenuhi dan terlindungi [mertokusumo, 1986]. Dengan

demikian jelas terlihat bahwa tujuan hukum kesehatanpun tidak akan banyak

menyimpang dari umum hukum. Hal ini dilihat dari bidang kesehatan sendiri

yang mencakup aspek sosial dan kemasyarakatan dimana banyak

kepentingan harus dapat di akumodir dengan baik.

2.3.2 Tujuan Hukum Keperawatan

Tujuan hukum keperawatan adalah untuk mengendalikan cakupan

praktek keperawatn, ketentuan, perizinan bagi perawat, dan standar asuhan

adalah melindungi kepentingan masyarakat. Perawat yang mengetahui dan

menjalankan undang-undang praktik perawat serta standar asuhan akan

memberikan layanan keperawatan yang aman dan kompeten.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Hukum kesehatan dan keperawatan memegang peranan penting dalam

semua proses kesehatan. Tidak adanya hukum akan menyebabkan disfungsional

bahkan dapat menjadi penyebab kerusuhan. Oleh karena itu, hukum kesehatan

merupakan semua peraturan hukum yang berhubungan langsung pada pelayanan

kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum

pidana [UU Kesehatan No. 23 tahun 1992].

3.2 SARAN

Setelah mengetahui apa itu hukum kesehatan, hukum keperawatan, dan

tujuan pengaturan hukum keperawatan dan kesehatan, kita di harapkan mampu

meningkatkan kinerja kita sebagai bakal calon perawat nantinya.

DAFTAR PUSTAKA
Ta’adi,2013. Hukum kesehatan [sanksi & simbol motivasi bagi perawat]: penerbit

buku kedokteran EGC

https:/2budi399,wordpress.com

https:/2nhyrmalaalang.blogspot.com/2015/06/hukum-keperawatan.html?m=1

http:/2irma-siregar.blogspot.com/2010/09/tujuan-hukum-kesehatan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai