Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Wilayah Kesatuan Republik Indonesia ”

Oleh Kelompok 5 :
Laisa Usdini (19079047)
Luthfia Irma syahrani (19079050)
Natasya (19079058)
Nur Fadillah Adha Khainof (19079065)
Putri Yuli Mardiah Tj (19079070)
Sabrina Maulani Putri (20233086)

Dosen Pengampu :

Dr. Damri M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Wilayah Kesatuan Republik
Indonesia”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Kewarganegaraan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hal-hal mengenai Wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang akan berguna bagi para
pembaca dan juga bagi saya sendiri.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Damri M.Pd selaku dosen pada mata
kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami tentang Wilayah Kesatuan Republik Indonesia ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, Oktober 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….

Daftar Isi ……………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

a.Latar belakang ……………………………………………………………..

b. Rumusan masalah …………………………………………………………

c. Tujuan ……………………………………………………………………..

d. Manfaat …………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian wilayah NKRI …………………………………………………...


2. Wilayah negara dalam pembahasan siding BPUPKI ………………………..
3. Wilayah Nasional NKRI …………………………………………………….
4. Batas wilayah Indonesia …………………………………………………….
5. Batas wilayah lautan Indonesia ……………………………………………..
6. Batas wilayah udara Indonesia ……………………………………………..
7. Bangsa yang telah berjuang untuk menjadikan wilayah RI sebagai negara kepulauan
…………………………………………

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ………………………………………………………………
b. Saran ……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut dengan
Wilayah Negara, adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah
daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan
tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya.

Ruang lingkup Wilayah Negara yang meliputi wilayah daratan, wilayah perairan
pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, dasar laut, dan tanah di bawahnya, serta
ruang udara di atasnya termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.
Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan Wilayah Negara
termasuk Kawasan Perbatasan.Larangan dan sanksi bagi setiap orang yang melakukan
pelanggaran terkait dengan Wilayah Negara dan batas-batasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu wilayah NKRI ?
2. Wilayah negara dalam pembahasan siding BPUPKI ?
3. Wilayah Nasional NKRI ?
4. Batas wilayah Indonesia ?
5. Batas wilayah lautan Indonesia ?
6. Batas wilayah udara Indonesia ?
7. Apa yang menjadikan bangsa yang telah berjuang untuk menjadikan wilayah RI
sebagai negara kepulauan ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui :
1. Apa itu wilayah NKRI ?
2. Wilayah negara dalam pembahasan siding BPUPKI ?
3. Wilayah Nasional NKRI ?
4. Batas wilayah Indonesia ?
5. Batas wilayah lautan Indonesia ?
6. Batas wilayah udara Indonesia ?
7. Apa yang menjadikan bangsa yang telah berjuang untuk menjadikan wilayah RI
sebagai negara kepulauan ?

D. Manfaat

Menambah pengetahuan pembaca mengenai Kewarganegaraan .Hal- hal yang mengenai


wilayah kesatuan RI / NKRI serta batas – batas wilayah negara Indonesia .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wilayah NKRI

UU 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara, yaitu Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang selanjutnya disebut dengan Wilayah Negara, adalah salah satu unsur negara
yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut
teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk
seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.

Undang-Undang Nomor 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara pada pokonya mengatur
tentang:

a. Ruang lingkup Wilayah Negara yang meliputi wilayah daratan, wilayah perairan
pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, dasar laut, dan tanah di bawahnya, serta
ruang udara di atasnya termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.

b. Hak-hak berdaulat Negara Republik Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas
Kontinen serta hak pengawasan di Zona Tambahan.

c. Kewenangan Pemerintah melakukan pengaturan pengelolaan dan pemanfaatan wilayah


negara serta Kawasan Perbatasan.

d. Kelembagaan yang diberi kewenangan untuk melakukan penanganan Kawasan


Perbatasan. Unsur keanggotaan kelembagaan ini berasal dari unsur Pemerintah dan
Pemerintah Daerah mengingat posisi strategis wilayah perbatasan terkait dalam hal
seperti kedaulatan negara, keutuhan wilayah, penegakan hukum dan kesejahteraan rakyat.

e. Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan Wilayah Negara


termasuk Kawasan Perbatasan.

f. Larangan dan sanksi bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran terkait dengan
Wilayah Negara dan batas-batasnya.
a. Kondisi Fisik Wilayah Negara Saat terbentuknya Negara, Bangsa (TZMKO 1939)
Pengaruhnya di Bidang Ekonomi, Politik dan Keamanan

Wilayah Negara dalam pembahasan Sidang BPUPKI 10-17 Juni 1945


Dalam sidang BPUPKI tanggal 10 Juli 1945 dibahas pula tentang batas wilayah negara
Indonesia. Sebelum dijadikan topik bahasan dalam sidang, Mohammad Hatta menyatakan bahwa
batas negara tidak perlu dibahas dalam Undang-Undang Dasar. Pendapat tersebut didukung oleh
Soekarno. Pendapat lain disampaikan oleh Ah Sanusi dengan menyerahkan perlu tidaknya topik
batas negara dibahas pada panitia.
Menurut Wurjaningrat, sebenarnya, batas-batas negara sudah pernah dibicarakan dalam
sidang yang pertama, antara lain Hindia Belanda. Namun, sidang pertama BPUPKI belum
menghasilkan suatu keputusan.Anggota AK Muzakkir mengusulkan untuk memasukkan tanah
Melayu dan Papua dalam tanah air Indonesia. Akan tetapi, ia juga menyatakan bahwa dalam
menentukan wilayah Indonesia Merdeka,”…janganlah didasarkan pada soal apakah kita sanggup
atau tidak sanggup, tetapi pula apakah akan timbul kesanggupan akan merdeka atau tidak.”

Sebagai bahan pertimbangan sidang, Muhammad Yamin mengulangi pidatonya pada


tanggal 31 Mei 1945. Menurutnya, wilayah Indonesia adalah, “daerah kepulauan delapan dengan
pulau-pulau kecil sekelilingnya, yaitu: Sumatera dan pulau-pulau kecil sekelilingnya, Melaju
dengan pulau-pulau kecil sekelilingnya, Borneo [Kalimantan] dengan pulau-pulau kecil
sekelilingnya, Jawa dengan pulau-pulau kecil sekelilingnya, Sulawesi dengan pulau-pulau kecil
sekelilingnya, Sunda Kecil [Nusa Tenggara] dengan pulau-pulau kecil sertanya, Maluku dengan
pulau-pulau kecil di antaranya, dan Papua dengan pulau-pulau kecil sekelilingnya…”Anggota
Abdul Kaffar menyetujui usulan yang disampaikan oleh Yamin. Namun, sebagai seorang yang
berlatar belakang militer, ia juga mempertanyakan ada tidaknya penjagaan terhadap terhadap
daerah-daerah yang telah disebutkan oleh Yamin. Selanjutnya, ia menyatakan, “…alangkah
baiknya bila penetapan batas negara ini kita serahkan kepada panitia….”

Pertimbangan lain muncul dari Sumitro Kolopaking. Menurutnya, yang terpenting adalah
supaya selekasnya Indonesia merdeka. Oleh karena itu, persoalan daerah juga harus masuk
dalam urusan panitia kecil yang merancang Undang-Undang Dasar Indonesia Merdeka demi
mempercepat pekerjaan. Ia mengusulkan, “…Indonesia Merdeka ialah seluas Indonesia Belanda
dahulu….” Selanjutnya, apabila ada permintaan dari Malaya Selatan dan Borneo Utara masuk ke
wilayah Indonesia, perlu diterima.Penetapan wilayah dan batas negara tak juga diputuskan
hingga sidang berakhir pada pukul 18.00. Ketua sidang memutuskan bahwa pembahasan batas
negara akan dilanjutkan pada sidang hari berikutnya.

Wilayah Nasional NKRI


1. Zaman penjajahan Belanda + Jepang
Dasar : Ordonansi laut teritorial dan lingkungan maritm Tahun 1939
( Territoriale ZEE Mariteeme Kringen Ordonantie) 3 Mil
Luas wilayah dimasa Hindia Belanda : 2 Juta Km.2.
2. Proklamasi 17 Agustus 1945
Dasar : Ketentuan Peralihan UUD 1945/Konstitusi RIS/UUD S 50
3. Deklarasi Juanda Tahun 1957
Dasar : Pengumuman Pemerintah tanggal 13 Desember 1957
Dikukuhkannya dengan PEPERPU No 4 Thn 1960 Tentang perairan
Indonesia. Dengan Ukuran 12 Mil dari titik Terluar dari pulau Terluar
Luas Wilayah : bertambah dengan 3,9 Juta KM 2.
Luas Wilayah NKRI : ( 2 + 3,9 )= 5,9 Juta Km.2
4. Tahun 1969
Dasar : Deklarasi Pemerintah Tanggal 17 Pebruari 1969
UU No ,I Tahun 1973 TENTANG Landas Kontinental : 0,8 Juta Km2
Luas seluruh wilayah = (5,9+0,8 ) 6,7 Juta Km 2
5. Tahun 1980
Dasar : Pengumuman Pemerintah Tentang ZEE
UU. No 5 Tahun 1983
6. Pembenahan Wilayah Kekayaan Alam dan Potensi Alam seluas 2,5 Juta Km2
Jadi ( 6,7+2,5) =9,2Juta Km2
7. Zaman penjajahan Belanda + Jepang
Dasar : Ordonansi laut teritorial dan lingkungan maritm Tahun 1939
( Territoriale ZEE Mariteeme Kringen Ordonantie) 3 Mil
Luas wilayah dimasa Hindia Belanda : 2 Juta Km.2.
8. Proklamasi 17 Agustus 1945
Dasar : Ketentuan Peralihan UUD 1945/Konstitusi RIS/UUD S 50
9. Deklarasi Juanda Tahun 1957
Dasar : Pengumuman Pemerintah tanggal 13 Desember 1957
Dikukuhkannya dengan PEPERPU No 4 Thn 1960 Tentang perairan
Indonesia. Dengan Ukuran 12 Mil dari titik Terluar dari pulau Terluar
Luas Wilayah : bertambah dengan 3,9 Juta KM 2.
Luas Wilayah NKRI : ( 2 + 3,9 )= 5,9 Juta Km.2
10. Tahun 1969
Dasar : Deklarasi Pemerintah Tanggal 17 Pebruari 1969
UU No ,I Tahun 1973 TENTANG Landas Kontinental : 0,8 Juta Km2
Luas seluruh wilayah = (5,9+0,8 ) 6,7 Juta Km 2
11. Tahun 1980
Dasar : Pengumuman Pemerintah Tentang ZEE
UU. No 5 Tahun 1983
12. Pembenahan Wilayah Kekayaan Alam dan Potensi Alam seluas 2,5 Juta Km2
jadi ( 6,7+2,5) =9,2juta km2 dasar laut dan tanah dibawahnya

12 titik pulau terluas indonesia yg perlu di jaha dan di waspadai

No. Nama Koordinat titik terluar Perairan Wilayah administrasi Negara


pulau terdekat

1. Batek 9°15′30″S 123°59′30″E Laut Sawu Kabupaten Timor


Kupang, Nusa Tenggara Leste
Timur

2. Berhala 3°46′38″N 99°30′3″E Selat Kabupaten Deli Malaysia


Malaka Serdang, Sumatera
Utara
3. Bras 0°55′57″N 134°20′30″ Samudra Kabupaten Biak Palau
E Pasifik Numfor, Papua

4. Dana 11°0′36″S 122°52′37″E Samudra Kabupaten Australia


(Dona; Hindia Kupang, Nusa Tenggara
Ndana; Timur
Paman
a)

5. Fani 1°4′28″N 131°16′49″E Samudra Kabupaten Palau


Pasifik Sorong, Papua Barat

6. Fanildo 0°56′22″N 134°17′44″ Samudra Kabupaten Biak Palau


E Pasifik Numfor, Papua

7. Maram 4°46′18″N 127°8′32″E Laut Kabupaten Kepulauan Filipina


pit Sulawesi Talaud, Sulawesi Utara

8. Marore 4°44′14″N 125°28′42″ Laut Kabupaten Kepulauan Filipina


E Sulawesi Sangihe, Sulawesi Utara

9. Mianga 5°34′2″N 126°34′54″E Laut Kabupaten Kepulauan Filipina


s Sulawesi Talaud, Sulawesi Utara

10. Nipa 1°9′13″N 103°39′11″E Selat Kota Batam, Kepulauan Singapura


Singapura Riau

11. Rondo 6°4′30″N 95°6′45″E Samudra Kota Sabang, Aceh India


Hindia

12. Sekatu 4°47′45″N 108°1′19″E Laut Cina Kabupaten Vietnam


ng Selatan Natuna, Kepulauan
Riau

Kedaulatan Negara RI di 12 titik pulau terluar Indonesia yang perlu dijaga dan
diwaspadai :

1) pulau rondo, perbatasan india dengan thailand,luas 3 km terletak diujung pulau w


sabang( janda cantik yang terabaikan .
2) pulau nipa. perbatasan dengan singapura, luas 60 ha tidak berpenghuni,penambangan
pasir
3) pulau marore, perbatasan dengan pilipin luas 214,49.ha, pendidikan. 640 jiwa, gerbang
menyeberang ke pilipina,termasukkab sanghihe sul, utara\
4) pulau sekatung, berbatasan dengan vietnam, 0,3 km, rawan pencurian ikan
5) .pulau berhala, berbatasan dengan malaisia luas 2,5 ha, terumbu karang, hutan tropis
6) pulau mianggas,berbatasan dengan pilipina luas 3,15.km jarak kec.233 kmdan ke
pilipina 77 km. penduduk 678 jiwa/2003.
7) pulau marampit ,berbatasan dengan pilipina luas 12 km,penduduk 1.436 jiwa
8) pulau batek .berbatasan dengan timor leste,25 ha,gudang penyu,migrasi lumba-lumba
9) pulau dana berbatasan,dengan australia tidak berpenghuni,pintu masuk pelayaran
internasional
10) pulau fani, berbatasan dengan republic palau.,9 km.
11) pulau fanildo, berbatasan dengan pulau palau
12) pulau braas, luas 3,375 km

DARI SEGI HUKUM

G Wilayah Laut  Zona Eko. Eksklusif   Laut Bebas


A (ZEE)
R
I
S ==== Zona ===
Tambahan
P
A
N
T
A
I 12 mil 24 mil 200 mil

DARI SEGI GEOGRAFI:

G Landas Kontinen
A P
R A Lereng Kontinen
I N
S T
A Kaki Kontinen
I

Dasar laut dalam

Tepian Continen (continental Margin) Deep Ocean


Floor

Batas Wilayah Indonesia (Darat, Laut, dan Udara)

a. Batas wilayah daratan indonesia


Berdasarkan posisi geografisnya, posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU –
11°08’LS dan dari 95°’BT – 141°45’BT serta terletak di antara 2 benua, yaitu benua
Asia dan benua Australia/Oceania.

Wilayah Indonesia juga terbentang sepanjang sekitar 3.977 mil di antara Samudera


Hindia dan Samudera Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah sekitar 1.922.570 km² dan luas
perairannya adalah sekitar 3.257.483 km².

Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu:

1. Pulau Jawa dengan luas 132.107 km²

2. Pulau Sumatera dengan luas 473.606 km²

3. Pulau Kalimantan dengan luas 539.460 km²

4. Pulau Sulawesi dengan luas 189.216 km²

5. Pulau Papua dengan luas 421.981 km²

Adapun batas-batas negara Indonesia mengikuti arah mata angin adalah sebagai berikut:

 Utara: Malaysia dengan perbatasan sepanjang sekitar 1.782 km, Singapura,


Filipina, dan Laut Tiongkok Selatan.

 Selatan: Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia.

 Barat: Samudera Hindia.

 Timur: Papua Nugini (Papua New Guinea) dengan perbatasan sepanjang sekitar 820


km, Timor Leste, dan Samudera Pasifik.

Dampak Dan Ancaman

Penduduk Indonesia dengan keanekaragaman suku bangsa tersebar di seluruh wilayah


kepulauan Indonesia. Keadaan penduduk yang tersebar dipelosok nusantara akan mudah
terpecah belah jika masih menonjolkan kepentingan suku, dan golongan oleh karena itu penting
untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan senantiasa berpegang pada semboyan bhinneka
tunggal ika.
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Sansekerta, artinya walau berbeda-beda tetap
satu jua. Meskipun kita berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda, tetapi tetap satu bangsa,
yaitu bangsa Indonesia.

Mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan hidup beraneka ragam suku bangsa,
budaya, bahasa, dan agama, maka keutuhan NKRI sangat rawan terpecah. Oleh karena itu harus
ada rasa saling menghargai dan menghormati. Negara yang tidak terpecah-belah akan mudah
mencapai tujuan nasionalnya.

Rakyat yang mendiami wilayah negara tersebut akan merasa aman, nyaman, dan damai.
Pembangunan akan berjalan lancar sehingga kesejahteraan rakyat akan meningkat. Dampak
positif akan dirasakan oleh rakyat.

b. Batas wilayah lautan indonesia

Untuk wilayah laut atau perairan, batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan
menggunakan territorial laut, yaitu 12 mil laut, serta zona ekonomi eksklusif, yaitu 200 mil laut.

Wilayah Perairan Indonesia meliputi:

1. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal
kepulauan Indonesia.

2. Perairan kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis
pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai.

3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat dari
garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk ke dalamnya semua bagian dari
perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup.

Penentuan batas perairan khususnya yang berbatasan dengan negara tetangga dilakukan
dengan perjanjian bilateral. Contoh; Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Filipina.

c. Batas wilayah udara indonesia

Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan lautan negara itu.
Dalam menentukan seberapa jauh kedaulatan negara terhadap wilayah udara di atasnya, terdapat
banyak aliran atau teori. Batas udara wilayah Indonesia sendiri ditentukan oleh garis tegak lurus
90° yang ditarik dari batas wilayah daratan dan perairan.
Batas udara suatu negara dibagi menjadi 2, batas horizontal dan batas vertikal. Batas-
batas ini lebih bebas dan lebih mudah dilanggar karena sulit dijaga dan penjagaannya
memakan cukup banyak biaya.

 Batas udara vertikal Indonesia

Batas udara vertikal Indonesia adalah area udara setinggi 110 km dari konfigurasi


ketinggian permukaan negara Indonesia.

 Batas udara horizontal

Batas udara horizontal Indonesia memiliki luas yang sama dengan luas negara Indonesia,


yaitu 5.455.675 km2.

Batas Wilayah Indonesia: Astronomis dan Geografis

1) Batas Wilayah Astronomis

Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal
sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang melingkari bumi secara vertical dan
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.

Letak negara Indonesia secara astronomis berada di antara 6 derajat lintang utara
sampai 11 derajat lintang selatan serta di antara 95 derajat bujut timur sampai 141 derajat
bujur timur atau biasanya dalam penulisan batas Indonesia secara astronomis adalah
6oLU-11oLS serta 95oBT-141oBT.

2) Batas Wilayah Geografis

Secara geografis, batas wilayah Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia (benua terbesar di dunia) dan Benua Australia (benua terkecil di dunia) dan diantara
dua samudera yaitu samudera pasifik dan samudera hindia.Diapit oleh dua benua,
Indonesia menjadi negara yang paling strategis karena menjadi lalu lintas perdagangan
kapal di seluruh dunia.Indonesia berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga.
Batas ini mencakup batas darat dan laut.

 Batas wilayah bagian utara

Di bagian utara, Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia melalui pulau


Kalimantan. Ya, hal ini berarti Malaysia berbatasan dengan perbatasan darat
wilayah Indonesia. Sedangkan di batas lautnya Indonesia berbatasan dengan lima
negara yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.

 Batas wilayah bagian selatan

Batas wilayah darat di bagian selatan Indonesia berbatasan dengan Timor Leste
dan batas lautnya yaitu perairan Australia dan Samudera Hindia.

 Batas wilayah bagian barat

Dibagian barat, Indonesia berbatasan langsung dengan samudra hindia dan


perairan negara india.

 Batas wilayah bagian timur

Indonesia dan papua nugini telah menyepakati hubungan bilateral tentang batas-
batas wilayah darat maupun laut. Batas wilayah sebelah timur yaitu Provinsi
Papua dan batas wilayah Papua Nugini sebelah barat yakni Provinsi Barat (Fly),
Provinsi Sepik Barat (Sandaun).

Di bagian timur Indonesia, melalui pulau papua. Papua berbatasan langsung


dengan negara Papua Nugini dan perairan samudra pasifik.

Perjuangan Bangsa Untuk Menjadikan Wilayah RI Sebagai Negara Kepulauan


1. Deklarasi Juanda
Deklarasi Djuanda pertama kali dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana
Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja. Oleh karena itu deklarasi ini disebut
sebagai Deklarasi Djuanda mengacu pada tokoh tersebut. Secara umum, hasil deklarasi ini
menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di
dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Sebelum adanya Deklarasi Djuanda ini, wilayah Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia
Belanda 1939. Dalam aturan tersebut, pulau-pulau di wilayah Indonesia dipisahkan oleh laut di
sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh maksimal 3 mil dari
garis pantai. Sedangkan laut yang memisahkan pulau-pulau yang ada bebas dilewati oleh kapal
asing.

Hal itu yang kemudian melandasi dibuatnya deklarasi ini. Dengan adanya Deklarasi Djuanda
ini menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Artinya Indonesia menganut prinsip-
prinsip negara kepulauan atau archipelago state.

Dengan kata lain, wilayah laut dan perairan antar pulau yang ada di Indonesia juga termasuk
dalam wilayah Republik Indonesia dan bukan merupakan kawasan bebas negara.

Peresmian Deklarasi Juanda ini terdapat dalam UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan


Indonesia. Selain itu, deklarasi ini juga sudah diakui oleh dunia internasional. Pada tahun 1982,
PBB menetapkannya dalam konvensi hukum laut PBB ke-III. Selanjutnya deklarasi ini kembali
dipertegas dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa
Indonesia merupakan negara kepulauan.Secara umum terdapat 3 poin utama yang tertuang dalam
perjanjian Djuanda, dimana poin ketiga terdiri dari tiga poin.

Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan:

1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak


tersendiri

2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan

3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah
Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan:
a. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan
c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI

Pengaruh Deklarasi Djuanda Terhadap Wilayah Indonesia

Deklarasi Djuanda sangat berpengaruh pada wilayah negara kesatuan Republik


Indonesia. Dengan adanya deklarasi ini, laut yang menjadi penghubung pulau di Indonesia kini
juga dianggap sebagai wilayah resmi Indonesia.

Sebelumnya laut antar pulau dianggap sebagai kawasan bebas dan bukan menjadi bagian
dari Indonesia, karena yang diakui hanya wilayah perairan sejauh 3 mil dari garis pantai.Hasil
Deklarasi Djuanda juga menegaskan antara darat, laut, dasar laut, udara dan seluruh kekayaan,
semua dalam satu kesatuan wilayah Indonesia.

Di masa kolonialisme Belanda, wilayah Indonesia hanya terbatas pada wilayah darat saja.
Perdana Menteri Indonesia saat itu Djuanda Kartawidjaja memiliki inisiatif untuk merubah
aturan ini. Ia pun menjadi tokoh Deklarasi Djuanda dan namanya bahkan digunakan sebagai
nama deklarasi ini.

Dalam deklarasi ini terkandung konsepsi negara maritim nusantara yang melahirkan
konsekuensi bagi pemerintah dan bangsa indonesia untuk memperjuangkan serta
mempertahankannnya hingga mendapat pengakuan internasional.Deklarasi ini sendiri baru
diakui dunia internasional pada tahun 1983 atau puluhan tahun setelah awal deklarasi. Selain itu
Deklarasi Juanda merupakan landasan struktural dan legalitas bagi proses integrasi nasional
indonesia sebagai negara maritim dalam posisi geografinya.

Sejak tahun 1999 lalu, tanggal 13 Desember yang menjadi tanggal dideklarasikannya
Deklarasi Djuanda diperingati sebagai Hari Nusantara Nasional. Hal ini juga kembali dipertegas
dan diresmikan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara.

Kondisi Fisik Wilayah Negara Saat terbentuknya Negara, Bangsa (TZMKO 1939)
Pengaruhnya di Bidang Ekonomi, Politik dan Keamanan Wilayah Negara dalam
pembahasan Sidang BPUPKI 10-17 Juni 1945
3 usul :
Wilayah Hindia Belanda
Wilayah hindia Belanda + Malaya – Papua(irian)
wilayah hindia Belanda + Malaya + Borneo Utara (kalimantan utara)+ Portugis (tim-
tim)+papua seluruhnya (irian ) dengan pulau –pulau sekelilingnya..
disepakati :no :3
Sumber :Laporan Dokuritu Zynbi Tyosa kai kaityoo(ketua BPUPKI)kepada gun seikan
KAKKA no. I / 17-9tanggal 18 juli 2060(1945)

Wilayah Nasional NKRI


Zaman penjajahan Belanda + Jepang
Dasar : Ordonansi laut teritorial dan lingkungan maritm Tahun 1939
( Territoriale ZEE Mariteeme Kringen Ordonantie) 3 Mil
Luas wilayah dimasa Hindia Belanda : 2 Juta Km.2.
Proklamasi 17 Agustus 1945
Dasar : Ketentuan Peralihan UUD 1945/Konstitusi RIS/UUD S 50
Deklarasi Juanda Tahun 1957
Dasar : Pengumuman Pemerintah tanggal 13 Desember 1957
Dikukuhkannya dengan PEPERPU No 4 Thn 1960 Tentang perairan
Indonesia. Dengan Ukuran 12 Mil dari titik Terluar dari pulau Terluar
Luas Wilayah : bertambah dengan 3,9 Juta KM 2.
Luas Wilayah NKRI : ( 2 + 3,9 )= 5,9 Juta Km.2
Tahun 1969
Dasar : Deklarasi Pemerintah Tanggal 17 Pebruari 1969
UU No ,I Tahun 1973 TENTANG Landas Kontinental : 0,8 Juta Km2
Luas seluruh wilayah = (5,9+0,8 ) 6,7 Juta Km 2
Tahun 1980
Dasar : Pengumuman Pemerintah Tentang ZEE
UU. No 5 Tahun 1983
Pembenahan Wilayah Kekayaan Alam dan Potensi Alam seluas 2,5 Juta Km2
Jadi ( 6,7+2,5) =9,2Juta Km2
Zaman penjajahan Belanda + Jepang
Dasar : Ordonansi laut teritorial dan lingkungan maritm Tahun 1939
( Territoriale ZEE Mariteeme Kringen Ordonantie) 3 Mil
Luas wilayah dimasa Hindia Belanda : 2 Juta Km.2.
Proklamasi 17 Agustus 1945
Dasar : Ketentuan Peralihan UUD 1945/Konstitusi RIS/UUD S 50
Deklarasi Juanda Tahun 1957
Dasar : Pengumuman Pemerintah tanggal 13 Desember 1957
Dikukuhkannya dengan PEPERPU No 4 Thn 1960 Tentang perairan
Indonesia. Dengan Ukuran 12 Mil dari titik Terluar dari pulau Terluar
Luas Wilayah : bertambah dengan 3,9 Juta KM 2.
Luas Wilayah NKRI : ( 2 + 3,9 )= 5,9 Juta Km.2
Tahun 1969
Dasar : Deklarasi Pemerintah Tanggal 17 Pebruari 1969
UU No ,I Tahun 1973 TENTANG Landas Kontinental : 0,8 Juta Km2
Luas seluruh wilayah = (5,9+0,8 ) 6,7 Juta Km 2
Tahun 1980
Dasar : Pengumuman Pemerintah Tentang ZEE
UU. No 5 Tahun 1983
Pembenahan Wilayah Kekayaan Alam dan Potensi Alam seluas 2,5 Juta Km2
jadi ( 6,7+2,5) =9,2juta km2 dasar laut dan tanah dibawahnya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

UU 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara, yaitu Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang selanjutnya disebut dengan Wilayah Negara, adalah salah satu unsur negara
yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut
teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk
seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.

Dalam sidang BPUPKI tanggal 10 Juli 1945 dibahas pula tentang batas wilayah negara
Indonesia. Sebelum dijadikan topik bahasan dalam sidang, Mohammad Hatta menyatakan bahwa
batas negara tidak perlu dibahas dalam Undang-Undang Dasar. Pendapat tersebut didukung oleh
Soekarno. Pendapat lain disampaikan oleh Ah Sanusi dengan menyerahkan perlu tidaknya topik
batas negara dibahas pada panitia

Deklarasi Djuanda sangat berpengaruh pada wilayah negara kesatuan Republik


Indonesia. Dengan adanya deklarasi ini, laut yang menjadi penghubung pulau di Indonesia kini
juga dianggap sebagai wilayah resmi Indonesia.

B. Saran
Menurut pendapat saya kita harus bisa memahami lebih lanjut tentang negara
kesatuan RI / NKRI karena dengan memahami ini akan menambah wawasan kita tentang
batas – batas wilayah negara Indonesia yang akan menjadikan negara indonesia yang
berdaulat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-43-2008-wilayah-negara

https://saintif.com/batas-wilayah-indonesia/#

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wilayah-negara/

https://cerdika.com/batas-wilayah-negara-indonesia/?amp

Anda mungkin juga menyukai