Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL USAHA PENDIRIAN APOTEK

WAKEDAH FARMA
Perumahan Taman Palem Permai 2 Rajabasa,Bandar Lampung
Dosen Pengampu :

Drs.Anindito Widyantoro, Apt.

Oleh :
Indah Fadillah Fitri
1848401094

D3-FARMASI
KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu realisasi pembangunan di bidang farmasi oleh pemerintah dan
swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan, salah satunya
adalah apotek.Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obatkepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit
bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan,
fungsi apotek adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat
untuk mencapaiderajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai
institusi bisnis,apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya
juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula
hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang
berfokus padapasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien.Peran apotekerdiharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan
aspek ekonomi demikepentingan pasien.
Apotek merupakan tempat pengabdian seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker dimana apoteker dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu
menempatkan profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat ini
jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan
kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan didirikannya apotek dapat memperluas akses obat murah dan terjamin
kepada masyarakat serta bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat
palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.
Apotek “WAKEDAH FARMA” dibentuk untuk memperluas akses obat
murah dan terjamin kepada masyarakat.Selain memperluas akses, apotek
“WAKEDAH FARMA” bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu
dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan
pelayanan kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek
“WAKEDAH FARMA” yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata
sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu
dengan harga yang terjangkau.

B. Tujuan
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan perbekalan
farmasi (obat, bahan obat dan alat kesehatan) termasuk memberikan edukasi
dan konsultasi kesehatan kepada pasien.
2. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat kesehatan
3. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bidang farmasi
4. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
5. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat dan bahan obat serta alat kesehatan.
6. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat dan masyarakat disekitarnya.
7. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai
tempat pelayanan informasi kesehatan dan meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek
pengobatan sendiri (swamedikasi).
8. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan.

C. Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yangbermutu,
berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan
karyawan.
2. Misi
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan.
d. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
e. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan efisien.
f. Memberikan peluang kerja bagi tenaga kefarmasian.
g. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.
D. Strategi
Strategi pertama yang dilakukan yaitu menggunakan brosur dan
menyebarkannya, memasang iklan, dan spanduk.  Dalam rangka
mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,
sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi Apotek
WAKEDAH FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-
cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :

1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan


farmasilainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu
meningkatkan pendapatan dan mempercepattercapainyakeuntungan yang besar.
2. Menyediakan obat-obat yang dibutuhkan pasien. Jika obat yang dibutuhkan
pasientidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar
pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep.
3. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan
aman.
4. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi
obat yang digunakan secara khusus.
5. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA yang dilakukan setiap
bulan sekali pada minggu ke 1
6. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama
untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol
keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
7. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan
memberlakukansistem reward danpunishment bagi seluruh karyawan.
8. Merancang standar operasi prosedurdan standar organisasi kerja.
9. Melakukan efisiensi biaya pengobatan.
10. Melakukan sosialisasi dan edukasi peranan apoteker kepada masyarakat serta
informasi obat.
11. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin, TV, tempat
duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan tabloid serta tempat parkir
yang luas.
12. Kerjasama dengan praktek dokter dan apotek lain.
13. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih
dalam wilayah sekitar apotek).

E. Aspek-Aspek Apotek
1) Kepadatan penduduk

Apotek WAKEDAH FARMA berada di daerah dengan kepadatan penduduk


yang lumayan tinggi, dekat dengan perumahan warga, sekolah, teminal, dan asar.

2) Tingkat sosial dan ekonomi


Apotek WAKEDAH FARMA berada di lingkungan yang tingkat pendidikan
masyarakatnya sedang, mengingat penduduknya sebagian besar petani, pegawai,
siswa, mahasiswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat
sedang. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum cenderung
menengah kebawah.
3) Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat praktek dokter
umum, praktek dokter gigi, mantri, bidan, dan puskesmas
4) Jumlah pesaing
Jumlah Apotek ada 2 jaraknya ± 7 km. Dengan melihat lokasi yang strategis
maka diharapkan apotek dapat berkembang degan cepat.
5) Situasi dan kondisi apotek
Lingkungan Apotek “WAKEDAH FARMA” relatif ramai karena berada di
daerah perumahan penduduk serta mudah dijangkau karena terletak di jalur ramai
yang biasa dilewati masyarakat untuk berangkat bekerja maupun mengantar
anaknya sekolah dan memiliki area parkir luas.
F. Peluang dan Prospek Pemasaran
Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan
mandiri masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek “WAKEDAH
FARMA” mempunyai prospek pemasaran yang cukup bagus karena:

1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman


penduduk, komplek perumahan, terminal, komplek pendidikan (SD, SMP, dan
SMA), pasar dan puskesmas.
2. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya.
3. Lingkungan calon Apotek relatif aman
4. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan
kenyamanan bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana
yang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat
dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan gula
darah).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi
strategis daerah dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang
penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap apotek “WAKEDAH FARMA” yang akan didirikan (Swot
Analisis).
1) Kekuatan (Strength)
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek “WAKEDAH FARMA” yang
akan didirikan adalah sebagai berikut:
a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di
apotek WAKEDAH FARMA relatif lengkap sesuai kebutuhan
masyarakat yang mampu mencapai kepuasan pelanggansehingga akan
meningkatkan omset apotek.
b. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. Apotek dengan pelayanan berbasis Pharmaceutical Care dengan tepat,
cermat dan cepat.
d. Letak/lokasi apotek mudah dijangkau (denah terlampir)
e. Memiliki  Apoteker yang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan dan
pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan sopan
2) Kelemahan (Weakness)
Membutuhkan waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat  untuk
memperoleh pelanggan yang loyal dan tingkat ekonomi dan konsumsi yang
cukup rendah (menengah kebawah).
3) Peluang (Opurtunity)
a. Potensi daerah
Jumlah penduduk tinggi karena merupakan daerah pemukiman penduduk,
komplek perumahan, terminal, komplek pendidikan, dan pasar menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.
b. Lokasi daerah
Calon lokasi apotek WAKEDAH FARMA strategis karena terletak di
sebelah jalan raya yang merupakan akses utama masyarakat sehingga
mempermudah masyarakat untuk mengakses obat.
4) Ancaman (Threat)
Ada 2 Apotek kompetitor di daerah tersebut, dimana jarak antara Apotek
berada ± 7 km, serta 2 mini market yang berjarak ± 1 km.

G. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena pemukiman
penduduk, komplek perumahan, terminal, komplek pendidikan, dan pasar
menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.
2. Market Share
Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek “WAKEDAH FARMA” : 2 apotek
yang berjarak ± 7 km dan mini market yang berjarak ± 1 km .

H. Rencana Strategi Pengembangan

I. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di


sekitar.
J. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna
meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional.
K. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet
kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakat langsung tentang obat dan
peran apoteker setiap satu minggu sekali di bulan awal apotek didirikan dan 1
bulan sekali di bulan-bulan berikutnya.
L. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan
elegan untuk mendapatkan customer loyality.
M. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola
kebutuhan pasien.
Pada tahun pertama pendirian rutin melaksanakan penyuluhan tentang obat
dan penyakit kepada masyarakat.

N. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang


memiliki komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik
yang berhubungan dengan administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga
visi dan misi Apotek dapat terlaksana. Apotek “WAKEDAH FARMA” merekrut
6karyawan dengan susunan sebagai berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek :  1 orang
2. Apoteker Pendamping :  1 orang
3. AsistenApoteker : 3 orang
4. Administrasi umum : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
a. Jam kerja : 07.00-21.30, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-14.00 dan
jam 14.00-21.30 (Hari minggu dan hari besar keagamaan libur).
Shiff 1 : APA + AA + Administrasi (1 orang) masuk mulai 07.00-14.00.
Shiff 2 : Aping + AA ( 2 orang) jam 14.00-21.30.
b. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA).
Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM
di Apotek “WAKEDAH FARMA” haruslah orang-orang yang
memiliki kelebihan yang tidak dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu
menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan menciptakan
kepuasan customer dan meningkatnya profit apotek.

O. Alat dan Perbekalan Farmasi Yang Diperlukan

1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan,
kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang
praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri), ruang tunggu
pasien, tempat parkir, mushola, dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan kipas angin, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat
sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, dilengkapi dengan neon box. Papan nama terdiri
dari papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan SIA terpasang
jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Alat kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban,
sarung tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink,  dll).
e. Bahan baku obat

3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- Timbangan
- Thermometer
- Mortir dan stamper
b. Alat perbekalan farmasi
- Pot plastik berbagai - Lemari dan rak penyimpanan
ukuran obat
- Lemari pendingin - Lemari penyimpanan untuk
narkotika, psikotropika, dan
bahan berbahaya lainnya
c. Wadah pembungkus dan pengemas

- Etiket - Streples
- Kertas puyer - Wadah pengemas dan
pembungkus lainnya (tas
plastik)
d. Alat administrasi

- Blanko pesanan obat - Buku penerimaan


- Blanko kartu stok obat - Buku pembukuan keuangan
- Blanko copy resep - Buku pencatatan narkotik
- Blanko faktur dan nota dan psikotropik
penjualan - Buku pesanan narkotik dan
- Blanko kuitansi psikotropik
- Buku defecta - Buku laporan obat narkotik
- Buku standar dan psikotropik
- Buku pembelian - Buku pencatatan penyerahan
resep
- Alat-alat tulis dan kertas
e. Perlengkapan lainnya
- Alat pemadam kebakaran
- Alat kasir dan kertas
- Komputer

P. Tenaga Kerja

1. Struktur Organisasi
APA
PSA

APING

Asisten Apoteker Administrasi

Keterangan =
Garis koordinasi =
Garis instruksi =

2. Jumlah tenaga kerja


a. Apoteker : 1 orang
b. Apoteker Pendamping : 1 orang
c. Asisten Apoteker : 3 orang
d. Administrasi umum : 1 orang
BAB II
ASPEK KEUANGAN

A. Modal
1. Perlengkapan apotek
Etalase kaca di depanuk 1x1 : 2x @ 800.000,- Rp. 1.600.000 ,
Etalase kaca di depanuk 2x1 : 2x@ 1.600.000,- Rp. 3.200.000 ,-
Meja 3 x 125.000 Rp. 375.000,-
Kursi 5 x @ 50.000 Rp. 250.000,-
Kursi ruang tunggu (panjang) 2x 200.000 Rp. 400.000,-
Komputer Rp. 4.000.000,-
Software Rp. 6.000.000,-
Printer Rp. 750.000,-
Telepon Rp. 400.000,-
Timbangan mg dan gram Rp. 4.000.000,-
Timbangan badan Rp. 120.000,-
Lemari es Rp. 1.000.000,-
Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 450.000,-
Alat peracikan obat (Stemper, Mortir) Rp. 100.000,-
Alat gelas (Beker glass, Gelas ukur 50 ml,100 Rp. 500.000,-
ml,Batang pengaduk, tabung reaksi)
Perlengkapan administrasi Rp. 500.000,-
Buku standard kefarmasian Rp. 2.000.000,-
Stempel apotek Rp. 150.000,-
Kalkulator Rp. 200.000,-
Dispenser+gallon Rp. 350.000,-
Kipas angina Rp. 250.000,-
Papan nama Rp. 500.000,-
Lampu Rp. 500.000,-
Jam dinding Rp. 100.000,-
Alat Kebersihan Rp. 100.000,-
Alat Makan Rp. 10.000,-
TV 14 Inch Rp. 600.000,-
Alat Pemadam Kebakaran Fire Indo 2@200.000 Rp. 400.000,-
TOTAL Rp. 28. 825.000,-

2. Biaya perizinan
a. Biaya Perizinan Rp. 2.000.000,-
b. Modal Operasional (obat) Rp. 50.000.000,-
c. Cadangan Modal Rp. 14.175.000,-
Total Modal Rp 95.000.000,-
.

B. Rancangan Anggaran Tahun Ke-1


a. Biaya tetap perbulan tahun ke-1
1) GajiKaryawan
APA (1 orang) Rp. 2.000.000,-
Apotekerpendamping (1 orang) Rp. 1.500.000,-
Asisten Apoteker (3 orang) Rp. 3.600.000,-
Administrator (1 orang) Rp. 1.000.0
00,-
Jumlah Rp. 8.100.000,-
2) Biayalain-lain:
Beban Listrik, air, telepon, bensin dan Rp. 500.000,-
keamanan
Lain-lain Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 1.000.000,-
Biaya Keseluruhan Rp. 9.100.000,-
Biaya tetap tahun ke-1
Biaya tetap bulanan x 12
Rp. 109.200.000,-
THR
Rp. 8.100.000,-
Total
Rp. 117.300.000,-

b. Perhitungan pendapatan tahun ke-1


a. Penjualanobatdariresep 1 tahun
padatahunpertamadiasumsikan resep yang masuk adalah 7
resep per haridenganharga rata-rata perresepadalahberkisarRp
70.000,- makauntuk per tahunnyadapatdihitung:
7 lembar x 26 hari x 12 bulan xRp70.000,- =
(Margin 30%) Rp 152.880.000,-
b Penjualanobat bebas
. 26 hari x 12bulan x Rp 800.000,- = (Margin 10%) Rp 249.600.000,-
c. Penjualan OWA
26 hari x 12 bulan x Rp900.000,- = (Margin 25%) Rp 280.800.000,-
d PenjualanProdukFarmasiLain (suplemen, produk herbal,
. kosmetik, sabun,alkes, dll.)
26hari x 12 bulan x Rp500.000,- = (Margin 20%) Rp 156.000.000,-
Total Pendapatan 1 Tahun Rp 839.280.000,-

c. Pengeluaran rutin tahun ke-1


a. Pembelianobatresep Rp. 107.016.000,-
( 70% X Rp. 152.880.000,-)
b. Pembelianobatbebas Rp. 224.640.000,-
(90% X Rp. 249.600.000,-)
c. Pembelian OWA Rp. 210.600.000,-

(75% X Rp. 280.800.000,-)


d. ProdukFarmasiLain Rp. 124.800.000,-
(80% X Rp. 156.000.000,-)
e. Biaya tetap 1 tahun Rp. 117. 300.000,-
Total pengeluaran 1 tahun Rp. 784.356.000,-

d. Pengeluaran laba rugi tahun ke-1


1. Pemasukan tahun ke-1 Rp. 839.280.000,-
2. Pengeluaran tahun ke-1 Rp. 784.356.000,-
Laba kotor Rp. 54.924.000,-
8.392.800,-
Pajak final (1% x 839.280.000,-) Rp.
46.531.200,-
Laba bersih Rp.

e. Perhitungan BEP tahun ke-1


a. Pay Back Periode
Pay Back Periode = Total Investasi
Laba Bersih
Pay Back Periode = Rp. 95.000.000,-
Rp. 46.531.200,-
= 2,04 tahun
b. ROI (Return On Investment)
ROI = Laba bersih x 100%
Total investasi
ROI = Rp. 46.531.200,- x 100%
Rp. 95.000.000,-
= 48,98%
c. Break Event Point (BEP)

BEP= x biaya tetap


Biaya variabel
1-
Pendapatan

BiayaVariabel = Total pengeluaran 1 tahun – Biayatetap 1 tahun


BiayaVariabel = Rp. 784.356.000 - Rp. 117. 300.000,-
= Rp. 667.056.000,-
BEP= 1 X 117. 300.000,-
1- Rp.667.056.000,-
Rp. 839.280.000,-
= 1 X Rp. 117. 300.000,-
0,2
= Rp. 586.500.000,-/ tahun = Rp. 48.875.000,- /bulan
d. Margin
Margin = Biaya tetap X 100%

BEP

= Rp. 117. 300.000,- X 100%


Rp. 586.500.000,-
= 20%
e. Prosentase BEP
% BEP= Biaya tetap X 100%
(Pendapatan-Variabel)
= Rp. 117. 300.000,- X 100%
(Rp. 839.280.000,-Rp. 667.056.000,-)
= 68,11%

C. Rancangan Pendapatan Untuk 5 Tahun Kedepan


Pendapatan tahun ke 1 Rp. 839.280.000,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 2 naik 10%= Rp. 923.208.000,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 3 naik 10%= Rp. 1.015.528.800,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 4 naik 10%= Rp. 1.117.081,680,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 5 naik 10%= Rp. 3.895.098.480,-

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Melihat dari banyak aspek studi kelayakan yang telah dilakukan seperti aspek lokasi,
aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek managerial dan aspek teknis
maka Apotek “WAKEDAH FARMA” yang akan didirikan di Perumahan Taman
Palem Permai 2 Rajabasa, Bandar Lampung layak untuk didirikan.

Anda mungkin juga menyukai