WAKEDAH FARMA
Perumahan Taman Palem Permai 2 Rajabasa,Bandar Lampung
Dosen Pengampu :
Oleh :
Indah Fadillah Fitri
1848401094
D3-FARMASI
KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu realisasi pembangunan di bidang farmasi oleh pemerintah dan
swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan, salah satunya
adalah apotek.Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obatkepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit
bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan,
fungsi apotek adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat
untuk mencapaiderajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai
institusi bisnis,apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya
juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula
hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang
berfokus padapasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien.Peran apotekerdiharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan
aspek ekonomi demikepentingan pasien.
Apotek merupakan tempat pengabdian seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker dimana apoteker dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu
menempatkan profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat ini
jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan
kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan didirikannya apotek dapat memperluas akses obat murah dan terjamin
kepada masyarakat serta bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat
palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.
Apotek “WAKEDAH FARMA” dibentuk untuk memperluas akses obat
murah dan terjamin kepada masyarakat.Selain memperluas akses, apotek
“WAKEDAH FARMA” bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu
dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan
pelayanan kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek
“WAKEDAH FARMA” yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata
sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu
dengan harga yang terjangkau.
B. Tujuan
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan perbekalan
farmasi (obat, bahan obat dan alat kesehatan) termasuk memberikan edukasi
dan konsultasi kesehatan kepada pasien.
2. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat kesehatan
3. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bidang farmasi
4. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
5. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat dan bahan obat serta alat kesehatan.
6. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat dan masyarakat disekitarnya.
7. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai
tempat pelayanan informasi kesehatan dan meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek
pengobatan sendiri (swamedikasi).
8. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
E. Aspek-Aspek Apotek
1) Kepadatan penduduk
1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena pemukiman
penduduk, komplek perumahan, terminal, komplek pendidikan, dan pasar
menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.
2. Market Share
Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek “WAKEDAH FARMA” : 2 apotek
yang berjarak ± 7 km dan mini market yang berjarak ± 1 km .
1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan,
kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang
praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri), ruang tunggu
pasien, tempat parkir, mushola, dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan kipas angin, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat
sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, dilengkapi dengan neon box. Papan nama terdiri
dari papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan SIA terpasang
jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Alat kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban,
sarung tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll).
e. Bahan baku obat
3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- Timbangan
- Thermometer
- Mortir dan stamper
b. Alat perbekalan farmasi
- Pot plastik berbagai - Lemari dan rak penyimpanan
ukuran obat
- Lemari pendingin - Lemari penyimpanan untuk
narkotika, psikotropika, dan
bahan berbahaya lainnya
c. Wadah pembungkus dan pengemas
- Etiket - Streples
- Kertas puyer - Wadah pengemas dan
pembungkus lainnya (tas
plastik)
d. Alat administrasi
P. Tenaga Kerja
1. Struktur Organisasi
APA
PSA
APING
Keterangan =
Garis koordinasi =
Garis instruksi =
A. Modal
1. Perlengkapan apotek
Etalase kaca di depanuk 1x1 : 2x @ 800.000,- Rp. 1.600.000 ,
Etalase kaca di depanuk 2x1 : 2x@ 1.600.000,- Rp. 3.200.000 ,-
Meja 3 x 125.000 Rp. 375.000,-
Kursi 5 x @ 50.000 Rp. 250.000,-
Kursi ruang tunggu (panjang) 2x 200.000 Rp. 400.000,-
Komputer Rp. 4.000.000,-
Software Rp. 6.000.000,-
Printer Rp. 750.000,-
Telepon Rp. 400.000,-
Timbangan mg dan gram Rp. 4.000.000,-
Timbangan badan Rp. 120.000,-
Lemari es Rp. 1.000.000,-
Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 450.000,-
Alat peracikan obat (Stemper, Mortir) Rp. 100.000,-
Alat gelas (Beker glass, Gelas ukur 50 ml,100 Rp. 500.000,-
ml,Batang pengaduk, tabung reaksi)
Perlengkapan administrasi Rp. 500.000,-
Buku standard kefarmasian Rp. 2.000.000,-
Stempel apotek Rp. 150.000,-
Kalkulator Rp. 200.000,-
Dispenser+gallon Rp. 350.000,-
Kipas angina Rp. 250.000,-
Papan nama Rp. 500.000,-
Lampu Rp. 500.000,-
Jam dinding Rp. 100.000,-
Alat Kebersihan Rp. 100.000,-
Alat Makan Rp. 10.000,-
TV 14 Inch Rp. 600.000,-
Alat Pemadam Kebakaran Fire Indo 2@200.000 Rp. 400.000,-
TOTAL Rp. 28. 825.000,-
2. Biaya perizinan
a. Biaya Perizinan Rp. 2.000.000,-
b. Modal Operasional (obat) Rp. 50.000.000,-
c. Cadangan Modal Rp. 14.175.000,-
Total Modal Rp 95.000.000,-
.
BEP
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Melihat dari banyak aspek studi kelayakan yang telah dilakukan seperti aspek lokasi,
aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek managerial dan aspek teknis
maka Apotek “WAKEDAH FARMA” yang akan didirikan di Perumahan Taman
Palem Permai 2 Rajabasa, Bandar Lampung layak untuk didirikan.