Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUH.

ADNAN SETIAWAN
NIM : B011191193
KELAS : PSIKOLOGI HUKUM E

Tugas 5

Berikan satu contoh law as a tool of social engineering dalam ranah psikologi hukum dan
jelaskan!

Contoh penerapan teori law as a tool of social engineering adalah pada UU No. 18
Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa, khususnya pada Pasal 3 huruf G yang berbunyi “Upaya
Kesehatan Jiwa bertujuan: memberikan kesempatan kepada ODMK dan ODGJ untuk dapat
memperoleh haknya sebagai Warga Negara Indonesia. Serta pasal 7 ayat 1 berbunyi : Upaya
promotif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk :
a. Mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan Jiwa masyarakat secara optimal;
b. Menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi ODGJ sebagai bagian dari
masyarakat;
c. Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan Jiwa; dan
d. Meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan Jiwa.
Analisis dari pasal di atas: Dari ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
pasal-pasal undang-undang diatas kita dapat melihat adanya paradigma: yaitu hukum
sebagai rekayasa sosial, serta salah satu fungsi umum psikologi hukum dalam penegakan
hukum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi hukum yang
berlaku. Di mana sebelum adanya undang-undang pasal ini masih banyaknya stigma,
diskriminasi, serta pelanggaran hak asasi ODGJ. Contohnya adalah banyaknya terjadi kasus
pelecehan bahkan kekerasan seksual yang dialami ODGJ khususnya pada ODGJ wanita.
Contoh lainnya adalah dikeluarkan dari sekolah, diberhentikan dari pekerjaan, diceraikan
oleh pasangan, hingga ditelantarkan oleh keluarga, dirampas harta bendanya, bahkan
banyaknya ODGJ yang dipasung.
Dengan adanya berbagai kasus dan permasalahan tersebut maka hukum diadakan
sebagai alat untuk memperbaharui atau merekayasa masyarakat, yaitu dengan adanya
undang-undang ini maka tidak ada stigma, diskriminasi, serta kekerasan yang terjadi pada
ODGJ. Sehingga memberikan kesempatan kepada ODGJ untuk dapat memperoleh haknya
sebagai Warga Negara Indonesia seperti tidak melakukan penolakan atau menunjukkan
keengganan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ODGJ serta memberikan akses
ODGJ pada pelayanan kesehatan, baik akses pemeriksaan, pengobatan, rehabilitasi maupun
reintegrasi ke masyarakat pasca perawatan di rumah sakit jiwa atau di panti sosial.

Sumber :
• Malonda, Jaclyene Rachel. 2019. “Fungsi Psikologi Hukum Dalam Penegakan Hukum
Pidana di Indonesia”. Lex Crimen Vol. VIII/No. 5. Hlm. 40.
• UU No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai