Anda di halaman 1dari 8

Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

ANALISIS KINERJA ORGANISASI DENGAN PENDEKATAN BALANCED


SCORECARD DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

Sumarni

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Alma Ata
Yogyakarta.

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Balanced Scorecard memberi kerangka kerja untuk penerjemahan strategi ke dalam
Diterima Juli 2017 kerangka operasional.Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
Disetujui September 2017 sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
Dipublikasikan Oktober 2017
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Hasil penelitian menunjuk-
Keywords: kan berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berada pada kategori ting-
Balanced Scorecard; gi. Berdasarkan perspektif proses bisnis internal terkait pencapaian standar pelayanan
Performance Measurement. minimal dan prosedur pelayanan berada pada kategori tinggi. Berdasarkan perspektif
pelanggan dengan dimensi pengukuran kepuasan pelanggan, jumlah pelanggan kom-
plain, layanan purna jual, dan retensi pelanggan berada pada kategori tinggi. Kualitas
jasa yang dihasilkan oleh rumah sakit maka akan menjadikan customer repet buyer dan
akan memberitahu rekan mereka mengenai kepuasan mereka terhadap jasa rumah sakit,
sehingga diharapkan akan menambah cutomer baru.Untuk perspektif keuangan berada
pada kategori tinggi.

Abstract
The Balanced Scorecard provides a framework for translation of strategies into the opera-
tional framework. Performance is the work that a person or group of people in an organi-
zation can achieve in accordance with their respective powers and responsibilities in order
to achieve the organization’s objectives.Based on the performance of research, in terms of
perspective of learning and growth, Ibnu Sina Hospital was classified to have high category.
Based on the perspective of internal business processes related to the achievement of mini-
mum service standards and service procedures, Ibnu Sina Hospital was also classified into
the high category. Having high quantity of services, the hospital was expected to have an
impact on the customer choice to come back. Based on the customer’s perspective to the di-
mensions of customer satisfaction measurement, the number of customer complaints, after
sales service and customer retention were also classified into high category.Based on the
done calculations, the financial perspective was classified into the high category.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Jl. Brawijaya 99, Yogyakarta 55183. pISSN 2252-6781
E-mail: arniandigali@gmail.com eISSN 2584-7604
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

PENDAHULUAN kinerja yang mudah dimengerti serta seberapa seri-


us kepemimpinan melihat semua karyawan sebagai
Tekanan globalisasi dibidang kesehatan be- investasi yang bernilai dan bukannya beban bagi
rakibat timbulnya persaingan antar rumah sakit organisasi.Dalam situasi ini dibutuhkan dukungan
baik pemerintah, swasta dan asing. Masyarakat me- dari para pemimpin untuk menggalang komitmen
nuntut rumah sakit memberikan pelayanan dengan dari semua pihak.
konsep one step quality services yang berarti seluruh Pengukuran kinerja akan membantu organi-
kebutuhan pelayanan kesehatan dan pelayanan ter- sasi dalam menyelaraskan aktivitas sehari-hari den-
kait dengan kebutuhan rumah sakit harus dilayani gan tujuan-tujuan strategis. Kebanyakan organisasi
rumah sakit secara mudah, cepat, akurat dan ber- bekerja dengan menggunakan pengukuran yang ku-
mutu, untuk memenuhi kebutuhan globalisasi maka rang tepat, sangat sedikit organisasi yang benar-be-
tenaga kesehatan harus mampu menjadi tenaga nar memantau Key Performance Indicator (KPI) me-
yang siap memberikan pelayanan yang memuaskan reka yang sesungguhnya.Olehnya itu pengukuran
pelanggan, mengembangkan kemampuan-kemam- terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui
puan baru, produk inovatif, memiliki komitmen apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat devia-
dan mampu mengelola perubahan melalui kerja si dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah
sama kelompok, dan dituntut untuk berfikir global kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang
serta memiliki visi (Nawawi, 2011). telah ditentukan atau apakah hasil kinerja tercapai
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai sesuai dengan yang diharapkan (Parmenter, 2010).
suatu tujuan tertentu.Tujuan organisasi dapat be- Balanced Scorecard merupakan suatu meto-
rupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan de Pengukuran Kinerja perusahaan dengan mem-
permintaan pasar, peningkatan kualitas produk pertimbangkan empat perspektif untuk mengukur
atau jasa, meningkatnya kinerja organisasi. Setiap kinerja perusahaan yaitu: perspektif keuangan, pe-
organisasi, tim, atau individu dapat menentukan tu- langgan, proses bisnis internal serta proses pebela-
juannya sendiri. Pencapaian tujuan organisasi me- jaran dan pertumbuhan. Dari keempat perspektif
nunjukkan hasil kerja atau prestasi kerja organisasi tersebut dapat dilihat bahwa Balanced Scorecard me-
dan menunjukkan sebagai kinerja atau performa nekankan perspektif keuangan dan non keuangan.
organisasi.Hasil kerja organisasi diperoleh dari se- Balanced Scorecard memberi kerangka kerja untuk
rangkaian aktivitas yang dijalankan organisasi. Ak- penerjemahan strategi ke dalam kerangka operasio-
tivitas organisasi dapat berupa pengelolaan sumber nal (Mulyadi, 2007).
daya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja Berdasarkan undang-undang nomor 44 Ta-
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. hun 2009 tentang Rumah Sakit, Bab 11 Pasal 52
Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat men- tentang pencatatan dan pelaporan dimana setiap ru-
capai hasil yang diharapkan, diperlukan upaya ma- mah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelapo-
najemen dalam pelaksanaan aktivitasnya (Wibowo, ran tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah
2010). sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen
Kinerja organisasi juga ditunjukkan oleh rumah sakit. Banyak laporan manajemen akan teta-
bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk pi bukan merupakan perangkat manajamen, tetapi
mencapai tujuan tersebut. Di dalam proses pelak- sekedar memorandum informasi. Sebagai perangkat
sanaan aktivitas harus selalu dilakukan monitoring, manajemen, laporan manajemen harus mendorong
penilaian, dan review atau peninjauan ulang ter- tindakan secara tepat waktu pada arah yang benar.
hadap kinerja sumber daya manusia. Melalui mo- Organisasi perlu mengukur dan melaporkan
nitoring, dilakukan pengukuran dan pengukuran aktivitas-aktivitas yang perlu diperhatikan oleh de-
kinerja secara periodik untuk mengetahui penca- wan direksi, staf, dan manajemen.Agar pelaporan
paian kemajuan kinerja dilakukan prediksi apakah manajemen dapat menjadi perangkat manajemen
terjadi deviasi pelaksanaan terhadap rencana yang pelaporan bulanan harus digabungkan dengan pe-
dapat mengganggu pencapaian tujuan (Wibowo, laporan harian dan mingguan. Hal ini merupakan
2010). Hal yang sama pun dikatakan oleh Muchlas bantuan kecil untuk menjelaskan kepada tim ma-
(2012) faktor penentu keberhasilan organisasi pe- najemen senior bahwa masalah telah ada dan segera
layanan kesehatan saat ini terletak pada seberapa untuk menindaklanjutinya.
baiknya manajemen membangun komitmen teru- Rumah sakit merupakan salah satu instansi
tama kinerja karyawan sebagai pelanggan internal. pemerintah yang bergerak di bidang sektor publik
Seberapa baik para eksekutif dan semua karyawan dalam bidang jasa kesehatan. Kegiatan usaha ru-
pada semua lapisan menekankan pentingnya patient mah sakit umum daerah bersifat sosial dan ekono-
retention.Seberapa baik komitmen pelanggan diter- mi yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang
jemahkan kedalam aksi, proses dan berbagai catatan terbaik bagi masyarakat.Rumah sakit umum sebagai

246
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

salah satu instansi pemerintah harus mampu mem- sampel (n) dalam populasi digunakan acuan rumus
berikan pertanggungjawaban baik secara keuangan Slovin (Suliyanto, 2006).
maupun non-keuangan kepada pemerintah dan Variabel bebas adalah balanced scorecard
masyarakat sebagai pengguna jasa.Oleh karena itu, dan variabel terikat adalah Perspektif Keuangan,
perlu adanya suatu pengukuran kinerja yang men- Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, ser-
cakup semua aspek.Balanced Scorecard merupakan ta Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Ba-
pilihan yang tepat untuk melakukan pengukuran lanced Scorecard merupakan salah satu pendekatan
kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keu- yang digunakan untuk mengukur kinerja manaje-
angan. men dimana Balanced Scorecard merupakan sua-
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibnu tu alat yang mempunyai tiga elemen, yaitu sistem
Sina Makassar. Berdasarkan hasil survey yang dila- pengukuran (measurement system), sistem manaje-
kukan, masalah yang dihadapi Rumah Sakit Ibnu men strategik (strategik management system), dan
Sina Makassar selama ini belum pernah melakukan alat komunikasi (communication tool) (Paul, 2003).
pengukuran kinerja organisasi, yang ada hanyalah Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner
pelaporan kinerja yang berisi memorandum infor- menggunakanskala likert, yaitu dengan rentangan
masi kegiatan dari seluruh unit kerja akan tetapi 1 sampai dengan 5. Tanggapan yang paling positif
belum menggambarkan apakah organisai berjalan (sangat setuju) diberi nilai paling tinggi dan tang-
ke arah yang benar atau tidak. Selain itu kelemahan gapan paling negatif (sangat tidak setuju) diberi ni-
dari pelaporan pengukuran kinerja di Rumah Sakit lai paling rendah (Fuad, 2004).Uji validitas meng-
Ibnu Sina Makassar ini hanya mampu menggambar- gunakan rumus Spearman-Brown.Reliabilitas dari
kan kondisi saat sekarang tanpa membandingkan setiap pertanyaan akan ditunjukkan dengan hasil
dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. rhitung yang lebih besar atau sama dengan r tabel,
Olehnya itu diperlukan alat ukur yang mampu men- dan r hitung nya positif. Untuk analisisdata peneliti
gukur kinerja organisasi dari aspek keuangan dan melakukan Analisis Data Observasi, Analisis Data
non keuangan yang bersifat komprehensif, dan hal Kuesioner, Pengkategorian Variabel.
tersebut dapat diakomodir oleh Balanced Scorecard.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE
Penelitian tentang evaluasi kinerja organisasi
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit dengan menggunakan kerangka balanced scorecard
Ibnu Sina Makassar. Waktu pelaksanaan yaitu pada pada Rumah Ibnu Sina dilaksanakan pada bulan
bulan Maret – April 2016.Jenis penelitian yang di- Maret – April 2016. Adapun hasil penelitian ini se-
gunakan adalahprobability samplingyaitu menggu- bagai berikut:
nakan simple random sampling. Teknik ini mengam-
bil sampel yang dilakukan secara acak (random) Perspektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran
sehingga setiap elemen dalam populasi memiliki Aspek pertumbuhan dan pembelajaran yang
kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai oleh Kaplan dan Norton (1996) dijadikan salah satu
sampel penelitian. Tujuan dipakai sebagai penelitian unsur dalam mengukur kinerja suatu perusahaan
dikarenakan sangat efisien digunakan untuk men- dimaksudkan untuk mendorong agar perusahaan
gukur karakter populasi yang memiliki elemen den- dapat menjadi organisasi pembelajar (learning orga-
gan homoginitas tinggi. nization) sehingga mampu tumbuh kembang sesuai
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan perkembangan lingkungan bisnis yang ber-
disetiap instalasi selama triwulan IV yang terdiri gerak cepat secara dinamis.
dari: Instalasi Rawat Darurat (860 Kunjungan), Ra- Tujuan dari perspektif pertumbuhan dan
wat Inap (702 Kunjungan), Rawat Jalan (3.747 Kun- pembelajaran adalah menyediakan infrastruk-
jungan), Radiologi (143) Kunjungan) dan Laborato- tur yang paling memungkinkan.Tujuan dari tiga
rium (146 Kunjungan), serta seluruh pimpinan dan perspektif lainnya dicapai. Untuk mengoperasikan
karyawan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makssar yang proses bisnis internal dalam rangka menghasilkan
berjumlah 636. produk dan jasa yang memiliki value bagi custo-
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mer, maka organisasi memerlukan personel yang
menyebarkan kuesioner di lapangan terhadap tar- produktif dan berkomiten. Produktifitas personel
get populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah ditentukan oleh kompetensi personel dan ketersedi-
Instalasi serta pimpinan dan karyawan di Rumah aan prasarana yang diperlukan untuk menjalankan
Sakit Ibnu Sina Makssar dengan total Pasien 5.597 proses bisnis internal.
kunjungan, serta karyawan berjumlah 636 yang Tolak ukur penelitian ini digunakan dalam
tersebar dalam 14 unit kerja. Untuk mendapatkan mengukur perspektif pembelajaran dan pertumbu-

247
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

han adalah: (1). kepuasan internal, (2). Produktivi- bawahan juga dirasakan puas oleh responden sebe-
tas Karyawan, (3) Pelatihan dan Kompetensi Kary- sar 69%. Dan pada pernyataan terakhir mengenai
awan. Menurut Hasibuan (2007) kepuasan adalah aspek rutinitas pimpinan dalam memeriksa peker-
sikap emosional yang menyenangkan dan mencin- jaan bawahan sebanyak 52 responden merasa puas.
tai pekerjaannya.Kepuasan kerja (job statisfaction) Produktivitas kerja menurut Kisdarto (2001),
karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya adalah perbandingan antara keluaran (output) yang
moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan ingin dicapai dengan masukan (input) yang diberi-
karyawan meningkat.Sikap ini dicerminkan oleh kan. Produktivitas juga merupakan hasil dari efe-
moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.Persepsi siensi pengelolaan masukan dan efektivitas penca-
responden mengenai kepuasan kerja di Rumah Sakit paian sasaran. Efektivitas dan efesiensi yang tinggi
Ibnu Sina, sebagian besar responden menyatakan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Se-
puas pada beberapa item-item pernyataan. Namun bagian besar responden merasa puas akan beberapa
pada pernyataan mengenai pemberian reward se- pernyataan tentang produktivitas karyawan, seperti
bagian besar responden merasa tidak puas dikare- pada efisiensi waktu terhadap pekerjaan sebanyak
nakan pemberian reward di Rumah Sakit Ibnu Sina 62 orang merasa puas, dalam pelaksanaan peker-
belum pernah dilaksanakan, untuk itu kedepannya jaan sebesar 65% responden merasa puas terhadap
perlu dipikirkan mengenai umpan balik yang dibe- tanggapan mengenai karyawan di Rumah Sakit Ibnu
rikan pimpinan terhadap prestasi kerja karyawan Sina hal ini dibuktikan dengan kuantitas hasil ker-
karena ini merupakan salah satu motivasi yang da- ja dengan jumlah karyawan yang memadai dengan
pat mempengaruhi kinerja seseorang, serta dapat sebesar 62 responden yang merasa puas. Dan pada
mempengaruhi inovasi yang merupakan jaminan tingkat kepatuhan karyawan terhadap peraturan se-
organisasi dalam meningkatkan daya saingnya. besar 65% merasa puas terhadaptingkat kepatuhan
Sedangkan pada pernyataan tentang kepu- yang berlaku di Rumah Sakit Ibnu Sina.
asan gaji sebagian besar responden menyatakan Dari hasil survey yang telah dilakukan pada
puas terhadap gaji yang diberikan oleh manajemen 100 orang tingkat kepuasan responden terhadap
(59%), ketersediaan peralatan ditempat kerja yang ketersediaan anggaran di Rumah Sakit Ibnu Sina
memadai juga dirasakan sangat puas oleh respon- dalam pelaksanaan pelatihan dinilai puas dengan
den (35%).Manajemen Rumah Sakit Ibnu Sina telah jumlah sebesar 70 orang, dan dari hasil pelatihan
memberikan insentif yang memadai sehingga kary- tersebut yang diimplimentasikan di tempat kerja
awan merasa puas sebesar 77 orang.Dari data juga dinilai oleh responden juga puas dengan persenta-
dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Ibnu Sina mem- se sebesar 62%. Hal ini dapat dilihat bahwa Rumah
berikan kesempatan berkembang dalam menekuni Sakit Ibnu Sina memberikan kesempatan bagi ka-
pekerjaan dengan responden merasa puas sebanyak ryawannya dalam melakukan pengembangan diri
63 orang.Responden juga merasa puas terhadap te- dalam bidang pekerjaannya.Selain itu terjadinya
guran yang diberikan pimpinan sebanyak 61 orang. kesesuaian antara kompetensi dengan uraian tugas
Dalam pembagian kerja juga dirasakan puas oleh dinilai puas oleh 68 responden di Rumah Sakit Ibnu
responden di Rumah Sakit Ibnu Sina dengan men- Sina.Lingkungan kerja juga merupakan faktor pa-
jawab puas sebanyak 66 orang, selain itu terciptanya ling penting dalam mendukung kegiatan karyawan
hubungan kerja yang hangat antara pimpinan dan (68%).Berikut adalah pengukuran kinerja Balanced
Tabel 1 Pengukuran Kinerja Terhadap Pelatihan Karyawan di Rumah Sakit Ibnu Sina, Tahun 2016

Tingkat Kepuasan Petugas Hasil Pengukuran


Nilai Minimum 400
Nilai Maximum 1200
Nilai Interval 3 Kategori 266.6
Rendah 400-666.6
Sedang 666.7-933.3
Tinggi 933.4-1200
Total Point 992
Tingkat produktivitas karyawan di Rumah Sakit Ibnu Sina
Kesimpulan berada pada kategori tinggi.

248
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

Scorecard terhadap pelatihan karyawan di Rumah rasa puas (65%) terhadap Kejelasan kasir dalam me-
sakit Ibnu Sina. rincikan tagihan pasien.
Tabel 1 memperlihatkan pelatihan karyawan Keluhan pelanggan merupakan ungkapan
berada pada kategori tinggi dengan total point 992. ketidakpuasan terhadap suatu produk pelayanan
Hal ini menunjukkan tingginya pemberian pela- yang telah ditawarkan, dampak dari keluhan ter-
tihan bagi karyawan dimana pelatihan ini sebagai sebut dapat berdampak langsung terhadap kinerja
investasi. organisasi akan tetapi biasanya dampaknya tidak
langsung dirasakan. Keluhan pelanggan merupakan
Perspektif Pelanggan indikasi atau cermin untuk memperbaiki hal-hal
Pelanggan adalah siapa saja yang menggu- yang tidak sesuai dalam perusahaan. Tingkat kepu-
nakan keluaran pekerjaan seseorang atau suatu item asan responden terhadap penanganan keluhan yang
(Mulyadi dan Setyawan, 1999). Tujuan dari perspek- diberikan pasien yang dilihat dari sejauh mana pe-
tif ini adalah bagaimana meningkatkan nilai pelang- tugas mampu mendengarkan dan memahami situa-
gan (customer value) agar mampu mempertahan- si yang dirasakan pasien dengan persentase sebesar
kan jumlah pelanggan yang dicapai tahun lalu dan 75% merasa puas, hal yang sama juga dirasakan res-
menarik pelanggan baru.Oleh karena itu organisasi ponden terhadap penangann secara cepat mengenai
harus memperhatikan kepuasan pelanggan.Dalam keluhan pasien dengan jumlah responden yang me-
penelitian ini, tolok ukur yang digunakan dalam rasa puas sebesar 60 orang. Pasien yang melakukan
mengukur perspektif pelanggan adalah a) Kepu- complain terhadap pelayanan di Rumah Sakit Ibnu
asan Pelanggan, b) Jumlah Pelanggan Komplain, c) Sina diberikan solusi yang adil dan wajar dan cara
Layanan Purna Jual, 4) Retensi Pelanggan. ini memberikan rasa puas kepada 69 responden.
Kepuasan pasien merupakan tingkat pe- Keluhan pasien juga dapat disampaikan tidak hanya
rasaaan seorang pasien setelah membandingkan lewat lisan tetapi melalui media yang telah disiapkan
kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan hara- oleh Rumah Sakit Ibnu Sina, layanan konsumen ini
pan. Upaya untuk mewujudkan kepuasan pelanggan memberikan tanggapan positif bagi pasien dengan
bukanlah hal yang mudah, menurut Tjiptono (1997) menjawab puas sebesar 75%.
kepuasan pelanggan tidak akan tercapai sekalipun Layanan purna jual merupakan jasa yang di-
hanya untuk sementara waktu. tawarkan oleh produsen kepada konsumennya sete-
Tingkat kepuasan responden dari aspek ke- lah transaksi penjualan dilakukan sebagai jaminan
puasan pelanggan berada rata-rata pada kategori mutu untuk produk yang ditawarkan.Layanan pur-
puas, dari item pernyataan mengenai Kecepatan pe- na jual bertujuan untuk menjaga minat konsumen
tugas dalam melayani pasien pada saat mendaftar di atau calon konsumen dan memperluas sikap positif
poliklinik dirasa puas (69%). Pada pernyataan men- dari keunggulan produk yang telah dijanjikan, se-
genai pendapat paien mengenai Kecepatan dokter perti menumbuhkan kepuasan serta menciptakan
dalam menangani keluhan dianggap puas dengan kepercayaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persentase sebesar 62%, dalam memberikan penje- dari 100 responden mempersepsikan petugas dalam
lasan mengenai penyakit pasien juga nilai puas den- memberikan perhatian selain pelayanan rutin sebe-
gan persentase sebesar 66%, sebagian besar respon- sar 64%, kemampuan petugas dalam memberikan
den mersa puas dengan kejelasan informasi yang pelayanan 76%, kenyamanan ruang tunggu 50% dan
diberikan dokter terhadap penyakit yang diderita kemudahan pasien dalam mengakses di ruang ling-
dengan persentase puas sebesar 78%, dalam mela- kup Rumah Sakit Ibnu Sina sebesar 65%. Hal ini me-
kukan pelayanan tidak hanya dokter yang bertugas nunjukkan bahwa petugas di Rumah Sakit Ibnu Sina
tetapi kecepatan perawat ketika menangani pasien sangat memperhatikan dan mengutamakan hal-hal
dinilai puas 74%, keramahan perawat dalam mem- yang berhubungan dengan kepuasan pasien.
berikan pelayanan juga dinilai puas oleh responden Menurut Kaplan dan Norton (1996) retensi
74%, serta perawat dinilai puas 70% dalam menje- pelanggan adalah suatu aktivitas yang diarahkan
laskan mengenai tindakan-tindakan yang dilaku- untuk mampu menjaga interaksi yang terus berke-
kan. Selain kepuasan terhadap petugas respnden lanjutan dengan pelanggan melalui hubngan berke-
juga merasa puas terhadap ketersediaan fasilitas di lanjutan, loyalitas pemasaran, loyalitas pemasaran,
Rumah Sakit Ibnu Sina dengan jumlah responden database pemasaran, permission marketing dan
yang merasa puas sebanyak 64 orang.Ketersediaan kemajuan-kemajuan.
obat-obatan di instalasi farmasi juga menambah Tingkat kepuasan responden terhadap pe-
kepuasan responden sebesar 56%. Kecepatan kasir layanan fasilitas di Rumah Sakit Ibnu Sina seperti
dalam melayani administrasi keuangan (tidak lebih tersedianya fasilitas penunjang (ATM, Kantin dan
dari 15 menit) dinilai puas oleh responden dengan Koperasi) 76%, tempat pelayanan yang mudah dite-
jumlah responden sebesar 54%, dan responden me- mukan oleh pasien 53%, kenyamanan ruang tunggu

249
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

Tabel 2 Pengukuran Kinerja pada perspektif Pelanggan di Rumah Sakit Ibnu SinaTahun 2016

Tingkat Kepuasan Petugas Hasil Pengukuran


Nilai Minimum 2300
Nilai Maximum 6900
Nilai Interval 3 Kategori 1533,3
Rendah 2300 – 3833,3
Sedang 3834,3 – 5366,7
Tinggi 5367,7 - 6900
Total Point 6188
Kinerja karyawan di Rumah Sakit Ibnu Sina berdasarkan
Kesimpulan
perspektif pelanggan berada pada kategori tinggi

yang tersedia di Rumah Sakit Ibnu Sina 76%, serta Dalam proses bisnis internal juga perlu identifikasi
lokasi Rumah Sakit Ibnu Sina yang mudah dijang- berbagai roses internal penting yang harus dikuasai
kau oleh masyarakat luar 76%. Hal ini menggambar- dengan baik oleh organisasi. Ukuran proses bisnis
kan Rumah Sakit Ibnu Sina telah memberikan kepu- internal berfokus pada progres yang akan berdam-
asan bagi pasien yang berkunjung dari segi fasilitas pak besar pada kepuasan pelanggan.
yang diberikan. Standar pelayanan Minimal yang selanjut-
Berikut adalah hasil pengukuran kinerja Ru- nya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis
mah Sakit Ibnu Sina berdasarkan perspektif pelang- dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
gan. wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
Tabel 2 menunjukkan kinerja karyawan di negara secara minimal.Indikator SPM adalah tolak
Rumah Sakit Ibnu Sina berada pada kategori tinggi. ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
Hal ini menunjukkan proposisi nilai yang diberikan digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran
organisasi kepada pelanggan segmen pasar terten- yang hendak dipenuh didalarn pencapaian suatu
tu yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil dan
untuk berpindah atau tetap loyal. atau manfaat pelayanan.
Dari hasil survey kepada 100 responden di-
Perspektif Proses Bisnis Internal dapatkan pasien merasa puas terhadap ketepatan
Pada proses bisnis internal perlu diperhatikan jam buka pelayanan di Rumah Sakit Ibnu Sina sebe-
proses apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan sar 62%, waktu tunggu pelayanan 60%, pemberian
dalam jangka panjang maupun jangka pendek unuk pelayanan dokter terhadappasien60%, ketersediaan
mencapai tujuan financial dan kepuasan customer. pelayanan di rawat jalan 63%, dan kepuasan pasi-

Tabel 3 Pengukuran Kinerja pada perspektif Proses Bisnis Internal di Rumah Sakit Ibnu Sina,Tahun 2016

Tingkat Kepuasan Petugas Hasil Pengukuran


Nilai Minimum 1000
Nilai Maximum 3000
Nilai Interval 3 Kategori 666,67
Rendah 1000 – 1666,7
Sedang 1667,7 – 2334,4
Tinggi 2335,4 -3000
Total Point 2806
Kinerja karyawan di Rumah Sakit Ibnu Sina berdasarkan
Kesimpulan perspektif proses bisnis internal berada pada kategori
tinggi

250
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

en terhadap pelayanan di rawat jalan 72%. Terlihat pendapatan Rumah Sakit. Kinerja di Rumah Sakit
bahwa RS. Nhas dari segi pelayanan telah mencapai Ibnu Sina berdasarkan perspektif pembelajaran dan
standar pelayanan minimal , namun masih terdapat pertumbuhan berada pada kategori tinggi, yang be-
beberapa responden yang merasa tidak puas dengan rarti tingginya kepuasan pegawai serta komitmen
pelayanan di Rumah Sakit Ibnu Sina. pegawai dalam bekerja. Berdasarkan perspektif pro-
Prosedur pelayanan merupakan suatu aturan ses bisnis internal terkait pencapaian standar pelay-
atau kebijakan dari pihak rumah sakit yang tidak le- anan minimal dan prosedur pelayanan berada pada
pas dari ketetapan standar yang dikeluarkan oleh ke- kategori tinggi. Diharapkan dengan tingginya ku-
menterian kesehatan, sehingga dapat diimplementa- antitas jasa pelayanan yang diberikan Rumah Sakit
sikan dalam memberikan pelayanan sehari-hari dan akan memberikan dampak pada pilihan customer
memudahkan pasien untuk mengetahui pelayanan dalam berkunjung kembali. Berdasarkan perspektif
apa yang telah didapatkannya. Adapun yang diana- pelanggan dengan dimensi pengukuran kepuasan
lisis pada perspektif ini adalah pencapaian spm dan pelanggan, jumlah pelanggan komplain, layanan
prosedur pelayanan di Rumah Sakit Ibnu Sina, tnuk purna jual, dan retensi pelanggan.Berada pada kate-
mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap gori tinggi.Berdasarkan perhitungan yang telah di-
prosedur pelayanan di Rumah Sakit Ibnu Sina ada- lakukan perspektif keuangan berada pada kategori
lah sebagai berikut.Tingkat kepuasan responden tinggi.
terhadap prosedur pelayanan di Rumah Sakit Ibnu Proses bisnis internal yang ada saat ini di
Sina,pada item pernyataan pelayanan dokter ter- Rumah Sakit Ibnu Sina sudah berjalan baik dan apa
hadap keluhan sebesar 71%, layanan petugas yang yang ada saat ini peru dipertahankan dan tingkat-
tidak berbelit-belit 62%, pendapat mengenai kera- kan utamanya waktu tunggu pelayanan dokter.Pada
mahan 69%, persepsi mengenai komunikasi dokter Perspektif Customer pihakmanajemen perlu lebih
terhadap pasien 70% dan yang terakhir sikap dokter mampu memaksimalkan keadaan fisik dan keanda-
ketika pasien bertanya 74%. lan dari petugas dalam memberikan pelayanan ke-
Pada perspektif proses bisnis internal berada pada customer sehingga dapat meningkatkan minat
pada kategori tinggi. Hal ini menggambarkan proses kunjungan balik. Dalam meningkatkan kinerja keu-
pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit Ibnu Sina angan menjadi baik dapat dilakukan melalui produk
telah mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan dan jasa yang menghasilkan nilai bagi customer ,
sehingga meningkatkan kunjungan kembali dan Rumah Sakit Ibnu Sina mampu mendatangkan arus
akan berdampak pada pencapaian finansial. pendapatan (revenue) yang menjadi komponen
penting dalam penciptaan kekayaan untuk mem-
Perspektif Keuangan bangun shareholder value dengan memperhatikan
Dalam Balanced Scorecard kinerja keuangan ke empat perspektif lainnya.
tetap menjadi perhatian, karena ukuran keuangan
merupakan suatu ikhtisar dalam konsekuensi eko- DAFTAR PUSTAKA
nomi yang terjadi yang disebabkan oleh keputusan
Parmenter, D. 2010. Key Performance Indicators: Develop-
dan ekonomi yang diambil (Teuku Mirza, 1997). Ki-
ing, Implementing, and Using Winning KPI’s. John
nerja keuangan merupakan trend pendapatan dan Wileys and Son.
penerimaan kegiatan dalam satuan waktu tertentu.
Pada perspektif ini yang dianalisi adalah trend per- Imelda, R. H. N. 2004. Implementasi balanced score-
kembangan pendapatan Rumah Sakit Ibnu Sina. card pada organisasi publik.  Jurnal Akuntansi &
Keuangan, 6(2): 106-122.
SIMPULAN
Mahardika, K., & Supadmi, N. L. 2014.Analisis Kom-
Berdasarkan kerangka Balanced Scorecard paratif Kinerja Puskesmas Denpasar Selatan dan
Denpasar Timur Dengan Menggunakan Metode
yang meliputi perspektif pembelajaran dan per-
Balaced Scorecard. E-Jurnal Akuntansi, 8(1): 1-13.
tumbuhan, proses bisnis internal, pelanggan, dan
keuangan maka kinerja Rumah Sakit Ibnu Sina be- Rumintjap, M.L. 2013. Penerapan Balanced Score Card
rada pada kategori tinggi. Hubungan sebab-akibat sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja di RSUD
dari masing-masing perspektif, dimulai dengan Noongan. Jurnal EMBA, 1(3): 841-850.
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang
merupakan modal awal suatu organisasi, kemudian Ulfah, M., Rahmi, A.T., Yuniarinto, A. 2013. Pengaruh
meningkatkan kualitas pemberian jasa melalui pro- Bauran Pemasaran (Maarketing Mix) terhadap
ses bisnis internal sehingga menghasilkan kuaitas Keputusan Menggunakan Jasa Rawat Jalan di
Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Jurnal Aplikasi
hubungan dengan customer pada perspektif pelang-
Manajemen, 11(3): 384-391.
gan dan juga akan berdampak pada pertumbuhan

251
Sumarni / Unnes Journal of Public Health 6 (4) (2017)

Mulyadi. 2009. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Perso- Richard, S.D., Hanafi, I. 2012. Ketrampilan Komunikasi
nel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP Interpersonal Perawat Berpengaruh Peningkatan
STIM YKPN. Kepuasan Pasien. Jurnal STIKES, 5(2): 155-166.

Purnamanita, P. 2012. Kinerja Balai Kesehatan Mata Ma- Hardiyanto, Y., Ali, A.H.N., Pambudi, H.A. 2005. Peran-
syarakat Makasar dengan Perspektif Balanced cangan dan Pembuatan Sistem Informasi Penguku-
Score Card. Jurnal Manajemen Pelayanan Kes- ran Kinerja Pemasaran dengan Metode Balanced
ehatan, 15(2): 46-52. Score Card studi Kasus PT Semen Gresik. Tugas
Akhir. Surabaya: Program Studi Sistem Informasi,
Jatmiko, RD. 2013. Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi
Pelanggan sebagai Anteseden Loyalitas Pelang- Sepuluh Nopember
gan. Jurnal Manajemen Bisnis, 2(1): 59-67.

252

Anda mungkin juga menyukai