Inflasi Terhadap FDR
Inflasi Terhadap FDR
4
April 2020: 774-794; DOI: 10.20473/vol7iss20204pp774-794
THE EFFECT OF CAR, ROA, BI 7-DAY RATE, AND INFLATION ON NON-PERFORMING HOME
FINANCING IN SHARIA GENERAL BANKS FOR 2016-2018 PERIOD1
PENGARUH CAR, ROA, BI 7-DAY RATE, DAN INFLASI TERHADAP NON-PERFORMING FINANCING
KPR PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2016-2018
sebagai sampel penelitian. Penetian ini menggunakan Open access under Creative
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data time series. Commons Attribution-Non
Commercial-Share A like 4.0
Semua variabel menggunanaan presentase pertumbuhan dan International Licence
menunjukkan hasil stas level sehingga teknik yang digunakan (CC-BY-NC-SA)
adalah analisis regresi Ordinary Least Square (OLS) yang diolah
dengan menggunakan software E-Views 10. Hasil penelitian ini
menunjukkan secara parsial variabel Capital Adequacy Ratio dan
Return on Assets memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
NPF KPR. Sedangkan variabel variabel BI 7-Day Rate dan Inflasi
tidak memiliki pengaruh terhadap NPF KPR. Meskipun demikian
variabel Capital Adequacy Ratio, Return on Assets, BI 7-Day Rate,
dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Non
Performing Financing KPR pada bank umum syariah di Indonesia
periode 2015-2019.
Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets
(ROA), Inflasi, Kurs, Non Performing Financing (NPF), Kredit
Pemilikan Rumah (KPR)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Capital
Adequacy Ratio, Return on Assets, BI 7-Day Rate, and Inflation
towards Non Performing Financing Mortgages in Islamic
commercial banks in Indonesia. The population of this study is the
Islamic commercial banks in the period 2015-2019. The sample
used is a saturated sample, which uses all Islamic banks as
research samples. This research uses a quantitative approach
using time series data. All variables use the percentage of growth
and show the results of the level stas so that the technique used is
Ordinary Least Square (OLS) regression analysis which is processed
using E-Views 10 software. The results of this study indicate partially
the Capital Adequacy Ratio and Return on Assets variables have
a negative influence significant to NPF KPR. While BI 7-Day Rate
and Inflation variables do not have an influence on NPF KPR. Even
so, the Capital Adequacy Ratio, Return on Assets, BI 7-Day Rate,
and Inflation variables simultaneously have a significant effect on
Artikel ini merupakan bagian dari skripsi dari Rofadatul Hasanah, NIM: 041611433070, yang
1
774
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
I. PENDAHULUAN
Tingkat permintaan rumah sebesar
800.000 unit per tahun sementara
hingga akhir tahun 2017 sekitar 400.000 bidainin ilā ajalim musamman faktubụh…
unit hingga 500.000 unit per tahun. Hal ini Artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
membuat harga tanah dan harga rumah apabila kamu bermu´amalah tidak secara
menjadi sangat mahal, selain itu lahan tunai untuk waktu yang ditentukan,
(backlog) mencapai 13,5 juta unit pada dalam melakukan mu’amalah secara
tahun 2017 (Sekretaris Kabinet RI, 2017). tidak tunai yakni KPR maka pihak
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jelas mengenai skim yang akan digunakan
terus memberikan alternatif kebijakan menurut Haris (2007) salah satunya KPR iB
pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) murabahah, istisna’ dan ijarah khususnya
melalui berbagai program yang sudah ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT). Selain
berjalan untuk membantu masyarakat itu terdapat skim baru yakni musyarakah
membeli rumah secara tunai. Kemen PUPR pembiayaan KPR Islamic Banking (KPR iB)
menunjuk Industri perbankan dan Industri dikarenakan produk ini merupakan salah
konvensional maupun syariah sebagai primer) yang sedang banyak diminati oleh
Bank Syariah sebagai penyalur KPR Perbankan Syariah (SPS) 2019, porsi
dalam QS. Al Baqarah ayat 282 yang pembiayaan KPR oleh bank umum syariah
775
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
40000
5
30000
Milyar Rp
4
20000
Persentase
3
10000
2
0
Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18 Jan-19 1
PORSI PEMBIAYAAN KPR 0
Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18 Jan-19
Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah 2016-2018,
diolah NPF KPR
Gambar 1.
Grafik Penyaluran Porsi Pembiayaan KPR (Milyar Rp), Sumber : Data Statistik Perbankan Syariah 2016-2018,
2015 – 2019 diolah.
memiliki risiko. Risiko pada KPR KPR pada gambar 1.2 yang fluktuatif
Financing (NPF) atau kredit bermasalah. NPF KPR merupakan langkah bijak bank
rendah tingkat kredit bermasalah yang perbankan syariah dalam menyikapi dan
tersebut. Nilai NPF yang tinggi bermasalah yang dijaga baik dari berbagi
dan harus menanggung risiko yang besar faktor-faktor yang berpengaruh signifikan
pula. Oleh karena itu perbankan syariah terhadap NPF pada bank syariah, seperti
harus selektif dalam menyalur kredit penelitian Asnaini (2017) yaitu variabel SBIS
kepada nasabah. Rasio Non Performing dan CAR; Auliani dan Syaichu (2016) yaitu
Financing KPR dari tahun 2015-2019 pada variabel BOPO, CAR, Inflasi, dan SBIS;
gambar 1.2 cenderung menurun. Firdaus (2015) yaitu CAR dan GDP; Akbar
(2016) yaitu GDP, CAR, dan FDR; Yusof,
Rasio Non Performing Financing
dkk (2018) variabel suku bunga
KPR pada indsutri bank umum syariah
berpengaruh terhadap pinjaman
yang tertera pada gambar 1.2
perumahan syariah; Haifa dan Dedi (2015)
mengalami kenaikan yang signifikan
yaitu FDR, profit loss sharing, Inflasi dan
sebesar 4,53% pada tahun 2016,
Kurs; Lidyah (2016) yaitu CAR, BI rate, dan
Kemudian pada bulan Mei 2016
776
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
777
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
akad berdasakan prinsip syariah. Adapun dengan jual beli atau hibah diakhir
skim/akad yang banyak digunakan oleh masa sewa.
perbankan syariah di Indonesia Selain tiga skim diatas, terdapat
(Haris,2007) yaitu: skim KPR baru di Indonesia yakni
1. KPR Syariah dengan skim Murabahah musyarakah mutanaqisah (OJK,2016).
Murabahah merupakan transaksi jual Musyarakah mutanaqisah terjadi karena
beli, yang dimana bank bertindak dua akad yang dijalankan paralel.
sebagai penjual dan nasabah Pertama, adanya syirkah amwal antara
sebagai pembeli, dengan nasabah dan bank yang melakukan akad
menyerahkan barang diawal. Akad musyarakah melalui penyertaan modal
jenis ini adalah akad bisnis untuk dalam pengelolahan suatu usaha yang
mencari keuntungan bersifat pasti akan mendatangkan keuntungan. Kedua,
(certainly return) dan telah diketahui nasabah melakukan usaha dengan
dimuka (pre-determiner return) modal bersama yang hasil usahannya
mengenai harga asal ditambah dibagi sesuai dengan kesepakatan antara
keuntungan yang akan diperoleh bank dengan nasabah. Disamping itu,
pihak bank. nasabah membeli barang modal milik
2. KPR Syariah dengan skim Isthisna‘ bank secara berangsur sehingga modal
Istisna‘ merupakan transaksi jual beli, yang dimiliki bank dalam syirkah tersebut
dengan cara pembayaran secara berangsur-angsur berkurang
mengangsur yang hampir sama berkurangnya modal bank disebut
dengan murabahah. Perbedaannya mutanaqisah).
terletak penyerahan barang, kalau Perbankan syariah memberikan
istina‘ barang akan diserahkan pada pembiyaan selain mendapat keuntungan,
akhir periode pembayaran. Hal ini pihak bank juga berkemungkinan
terjadi karena biasanya terjadi pada mendapatkan resiko kerugian dari
nasabah yang akan membangun pembiyaan tersebut. Ikatan Bankir
rumah dengan memiliki kriteria Indonesia (2016:20) mengelompokkan
tertentu, sehingga saat pembayaran komponen profil risiko yang terdiri dari
barang belum berwujud dan baru risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
mulai pembangunannya setelah ada risiko opersional, risiko hukum, risiko
pemesan dari pihak bank. strategik, risiko kepatuhan, dan risiko
3. KPR Syariah dengan skim IMBT reputasi. Salah satu resiko terbesarnya
Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) yaitu risiko kredit. Risiko kredit yaitu risiko
merupakan sewa yang diikuti atau akibat kegagalan nasabah atau pihak
diakhiri dengan perpindahan lain dalam memenuhi kewajiban kepada
kepemilikan. IMBT merupakan bank sesuai dengan perjanjian yang
kombinasi antara sewa (ijarah)
778
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
779
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank Wardoyo dan Endang (2009) semakin
disamping memperoleh dana-dana dari besar profitabilitas yang dapat dicapai
sumber diluar bank, seperti dana oleh bank maka semakin besar pula
masyarakat, pinjaman (hutang) dan lain- keuntungan yang dicapai bank tersebut
lain. CAR adalah rasio kecukupan modal dan semakin baik pula posisi bank
bank yang diukur berdasarkan tersebut dilihat dari sisi penggunaan asset.
perbandingan antara jumlah modal Bank Indoensia menetapkan standar
dengan aktiva tertimbang menurut aman rasio ROA berkisar antara 0,5%
risiko/ATMR (Wardiantika dan Rohmawati, sampai dengan 1,25%. Menurut Yuwono
2014), adapun secara matematis CAR (2012) yang mendasari pencapaian
dapat dirumuskan sebagai berikut : profitabilitas yang tinggi adalah untuk
memenuhi kewajiban kepada pemegang
saham, untuk menilai atas kinerja
Capital Adequacy Ratio sering
pimpinan, dan untuk meningkatkan daya
disebut rasio permodalan merupakan
tarik investor untuk menanamkan
modal dasar yang harus dipenuhi oleh
modalnya.
bank. Sesuai dengan peraturan Bank
BI7-Day Rate
Indonesia No 3/21/PBI/2001 bahwa bank
Suku bunga menururt Karl dan Fair
wajib menyediakan modal minimum
(2001:52) adalah pembayaran bunga
sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut
tahunan dalam bentuk presentase dari
risiko yang dinyatakan dalam Capital
pinjaman yang diperoleh dan jumlah
Adequacy Ratio.
bunga yang diterima tiap tahun dibagi
Return On Asset (ROA)
dengan jumlah pinjaman. Sejalan dengan
Tingkat profitabilitas perusahaan
penelitian Rakhmawati (2001)
dapat diproksikan ke dalam rasio Return
menyatakan bahwa suku bunga kredit
On Asset (ROA). Return On Asset menurut
dalam teori Keynesian berhubungan
Wardoyo dan Endang (2009) merupakan
positif dengan jumlah penawaran kredit
rasio untuk mengukur kemampuan
dan sebaliknya berhubungan negatif
perusahaan untuk memperoleh laba
dengan jumlah permintaan kredit artinya
dibandingkan dengan total aktiva
semakin tinggi suku bunga kredit yang
perusahaan. Sehingga secara matematis
dicerminkan semakin mahalnya biaya
ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
maka akan menurunkan permintaan
kredit, begitupun sebaliknya. Fenomena
profitabiliras dari suatu perusahaan yang suku bunga kredit saat ini menjadi salah
780
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
781
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
782
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
biaya untuk melakukan konsumsi akan H15 : Terdapat pengaruh yang signifikan
meningkat. Dan bila secara riil antara msing-masing pertumbuhan CAR,
pendapatan menurun maka akan ROA, BI 7-Day Rate, dan Inflasi terhadap
menjadi kesulitan bagi debitur untuk tingkat pertumbuhan NPF KPR.
mengembalikan pinjaman pada bank. Hal III. METODE PENELITIAN
ini sejalan dengan penelitian Rahmawati Penelitian ini menggunakan
(2011) yang menunjukkan bahwa tingkat pendektan kuantitatif, karena penelitian
inflasi akan mempengaruhi harga rumah, ini menyajikan data-data berupa angka.
apabila tidak diimbangi dengan Menurut Kurniawan dan Zahra (2016:18),
meningkatnya pendapatan pada penelitian kuantatif merupakan penelitian
masyarakat maka akan membuat terstruktur dan mengkuantifikasikan data
peluang terjadinya NPF meningkat. Hasil untuk dapat di generalisasikan.
penelitian Auliani dan Syaichu (2016) Pendekatan dan metode ini di mulai
menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh dengan menggumpulkan data,
signfikan dan negatif terhadap NPF BUS; menganalisis data dan
Rahmadani (2016) menunjukkan bahwa menginterprestasikannya. Data sekunder
inflasi berpengaruh signfikan terhdap NPF yang digunakan pada penelitian ini
KPR pada bank syariah. Berdasarkan adalah data runtun waktu (time series),
konsep teoritis tersebut dapat diperoleh berupa data laporan keuangan bulanan
hipotesis sebagai berikut : dari OJK dan BI.
H14 : Terdapat pengaruh yang signifikan Populasi dalam penelitian ini
antara pertumbuhan Inflasi terhadap adalah seluruh Industri Bank Umum Sayriah
tingkat pertumbuhan NPF KPR. Indonesia pada tahun 2015-2019 yang
Hubungan CAR, ROA, BI 7-Day Rate, menyalurkan KPR di Indonesia. Sampel
Inflasi, terhadap Non Performing Financing pada penelitian ini mengunakan sampel
KPR jenuh. Menurut Sugyono (2014:68), bahwa
Pembiayaan yang disalurkan oleh teknik sampling jenuh merupakan teknik
bank akan selalu diiringi dengan risiko. penentuan sampel bila semua anggota
Risiko kredit (pembiayaan) muncul ketika populasi digunakan sebagai sampel. Hal
bank tidak bisa memperoleh kembali itu dikarena keterbatasan sumber
cicilan pokok dan/atau bunga (bagi hasil) informasi dari beberapa bank umum
dari pinjaman yang diberikan syariah terkait data variabel CAR, ROA, BI
(Muhammad, 2002). Semua jenis 7-Day Rate, Inflasi, Non Performing
pembiayaan yang disalurkan selalu Financing KPR sehingga yang dipilih
memiliki risiko yang sendiri-sendiri yang adalah keseluruhan industri bank umum
akan menyebabkan nasabah mengalami syariah. Uji parametris pada penelitian ini
gagal bayar. menggunakan metode regresi Ordinary
Least Square (OLS) atau metode kuadrat
783
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
784
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
variabel CAR berpengaruh negatif dan ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
signifikan terhadap Non Performing dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
Financing pada bank syariah. Artinya baik (surga).
semakin tinggi CAR maka bank akan Pada ayat ini menjelaskan harta
semakin berhati-hati untuk memberikan merupakan modal bagi kita untuk
pembiayaan yang pada akhirnya mencari keuntungan, namun tidak boleh
menurunkan tingkat NPF KPR bank umum berlebihan yang menyebabkan lalai
syariah di Indonesia. terhadap perintah-Nya. Sejalan dengan
Modal dalam literatur fiqih disebut penelitian Ardiningsih (2000) dalam Firdaus
ra’sul mal yang merujuk pada arti uang (2015) yang menyatakan bahwa dalam
dan barang. Hadits Riwayat Bukhari bermuamalah pihak perbankan harus
menjelaskan bahwa modal tidak boleh menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
diabaikan dan pemilik modal harus penyalurkan pembiayaannya, hal
berupaya memproduktifkan modalnya. tersebut dimaksudkan untuk mengurangi
Artinya bahwa dalam menjalan usahanya kemungkinan timbulnya risiko kerugian.
harus memiliki modal yang cukup Menurut Auliani dan Syaichu (2016) hasil
sehingga modal tersebut dapat signifikan ROA ini dikarenakan setiap bank
menghasilkan sebuah keuntungan, seperti memiliki kriteria dan persyaratan yang
fiman Allah yang tertuang dalam QS. Ali berbeda-beda dalam memberikan
Imran (3) ayat 14 yang berbunyi: pembiayaannya. Adanya kesepakatan
diawal yang jelas antara nasabah dan
bank (akad) untuk beritikad baik yang
menekan pada amanah serta bentuk
usaha yang dilakukan oleh bank syariah
dalam mengatasi timbulnya masalah
gagal bayar. Salah satu tindakannya
zuyyina lin-nāsi ḥubbusy-syahawāti minan- untuk menyelamatkan kredit bermasalah
Artinya : “Dijadikanlah indah pada BUPN (Badan Urusan Piutang Negara) dan
apa-apa yang diingini, yaitu : wanita- negeri (perkara pertada). Salah satu cara
banyak dari emas, perak, kuda pilihan, mengurangi kredit bermsalah yaitu
785
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
gagal bayar oleh debitur Kredit Pemilikan maka kebijakan menaikkan suku bunga
Rumah (KPR) atau memindahkan kredit kredit mungkin akan diambil bank demi
(take-over kredit) pembeli rumah pertama pencapaian target laba yang hanya
kepada orang lain. akan menambah kemungkinan debitur
Pengaruh Pertumbuhan ROA Terhadap gagal bayar.
Pertumbuhan NPF KPR Cenderung menurunnya rasio NPF
Hasil uji regresi sebelumnya KPR pada gambar 1.2 dikarenakan
diketahui bahwa variabel pertumbuhan pembiayaan ini merupakan kegiatan
ROA berpengaruh signifikan dan negatif konsumtif dengan adanya barang gadai
terhadap pertumbuhan NPF KPR. Artinya atau jaminan berupa rumah itu sendiri,
semakin tinggi ROA maka terjadinya jaminan tersebut dapat digunakan
tingkat pembiayaan bermasalah KPR apabila peminjam tidak mampu
dalam suatu bank menurun. Penelitian ini melunasinya. Adanya barang jaminan
sejalan dengan penelitian Wardoyo dan terdapat dalam QS. AL-Baqarah (2) ayat
Endang (2009) yang menunjukkan ROA 283 yang berbunyi:
berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap NPL. Tingginya profitabilitas
didapatkan dari pengelolahan
manajemen yang baik, sesuai dengan
penelitian Berger deYoung (1997) dalam
penelitian Kusuma dan A Mulyo (2016)
yang menyatakan bahwa praktik Wa ing kuntum 'alā safariw wa lam tajidụ
manajemen yang buruk akan berdampak kātiban fa rihānum maqbụḍah, fa in
pada laba perusahaan. Ketika manager amina ba'ḍukum ba'ḍan
tidak memiliki keterampilan credit scoring¸ falyu`addillażi`tumina amānatahụ
menilai angunan hingga pengawasan walyattaqillāha rabbah, wa lā taktumusy-
terhadap debitur maka kesalahan syahādah, wa may yaktum-hā fa innahū
manajemen tersebut akan meningkatkan āṡimung qalbuh, wallāhu bimā ta'malụna
kredit macet pada perbankan. Tingginya 'alīm (283)
profitabilitas menandakan bahwa bank Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan
memiliki kinerja yang baik sehingga (dan bermu’amalah tidak secara tunai)
menarik masyarakat untuk menempatkan sedang kamu tidak memperoleh seorang
dananya dibank. Atas kepercayaan penulis, maka hendaklah ada barang
masyarakat inilah bank dapat tanggungan yang dipegang (oleh yang
menghimpun banyak dana yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian
kemudian akan disalurkan, maka rasio kamu mempercayai sebagian yang lain,
pada kredit macet kemudian dapat maka hendaklah yang dipercayai itu
ditekan. Sebaliknya jika labanya buruk, menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
786
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
787
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
788
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
789
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
790
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
791
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
792
Hasanah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 7 No. 4 April 2020: 774-794
Sekretaris Kabinet RI. (2017). Diakses pada Wardoyo, Paulus dan Endang Rusdiyanti.
10 September 2019. (2009). Faktor-faktor yang
http://presidenri.go.id/program- mempengaruhi Non Perfoming
prioritas-2/rumah-subsidi-untuk- Loan bank perkreditan rakyat di
masyarakat-berpenghasilan- eks karedidenan Semarang. J.
rendah.html Dinamika Sosbud, 11(2), 127-139.
Sudarsono, Heri. (2012). Bank dan Yusof, Risylin Mohd, dkk. (2018).
lembaga keuangan syariah: Macroeconomic shock, fragility
Deskripsi dan ilustrasi. Yogyakarta: and home financing in Malaysia:
Ekosoria. can rental index be the answer?.
Sunariyah. (2004). Pengantar Journal of Islamic Accounting and
pengetahuan pasar modal. Bussines Research, 9(1), 17-44. DOI
Yogyakarta: AMP YKPN. 10.1108/JIABR-11-2015-0058.
Wardiantika, Lifstin dan Rohmawati Yuwono, Febry A. (2012). Analisis pengaruh
Kusumaningtyas. (2014). Pengaruh DPK, LDR, CAR, NPL, ROA dan SBI
DPK, CAR, NPF, dan SWBI terhadap terhadap jumlah penyaluran kredit.
pembiyaan murabahah pada Skripsi tidak diterbitkan. Semarang:
bank umum syariah tahun 2008- Univeristas Diponegoro.
2012. Jurnal Ilmu Managemen,
2(4), 1550-1561.
793
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan p-ISSN: 2407-1935, e-ISSN: 2502-1508. Vol. 7 No. 4
April 2020: 774-794; DOI: 10.20473/vol7iss20204pp774-794
Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.671679 0.0000 G_CAR 0.094205 1.088256 1.065758
Test critical values: 1% level -3.550396 G_ROA 0.000380 1.075098 1.039752
5% level -2.913549 G_BI7_DAY 0.074049 1.054575 1.024440
10% level -2.594521
G_INFLASI 0.011810 1.087926 1.071907
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
C 1.227165 1.136564 NA
794