Anda di halaman 1dari 4

AT-TAQSIMU AS-SABI’ LILFI’LI

(KLASIFIKASI VERBA VII)

Klasifikasi Verba dari Segi Muakkad dan Ghairu Muakkad

Fi’il (verba) dapat diklasifikasikan dari segi muakkad (verba emphasis) dan ghairu
muakkad (verba non emphasis).

1. Fi’il Muakkad (Verba Emphasis)

Fi’il Muakkad (Verba Emphasis) adalah fi’il (verba) yang berkonjungsi dengan ‫نون‬
‫( امتوكيد‬nun taukid/emphasis/penekanan atau penegasan), baik ‫ثقيةل‬ (berat/bertasydid)

maupun ‫( خفيفة‬ringan/sakinah), seperti :

2. Fi’il Ghairu Muakkad (Verba Non Emphasis)

Fi’il Ghairu Muakkad (Verba Non Emphasis) adalah fi’il (verba) yang tidak
berkonjungsi dengan ‫( نون امتوكيد‬nun taukid/emphasis/penekanan atau penegasan),
seperti : ‫( ُي ْس َج ُي‬yus-ja-nu) dan ‫( يكون‬ya-kuu-nu).

3. Proses Pembentukan Fi’il Muakkad (Verba Emphasis)

Proses Pembentukan Fi’il Muakkad (Verba Emphasis) berlaku ketentuan sebagai


berikut:

a. Fi’il madhi (lampau) secara mutlak tida dapat dibentuk menjadi fi’il muakkad.
b. Fi’il amar (imperatif) secara mutlak dapat dibentuk menjadi fi’il muakkad.
c. Fi’il mudhari’ (kini/mendatang) dapat dibentuk menjadi fi’il muakkad dalam
kondisi :
1) Wajib
Jika berstruktur ‫ُيمثْس َجبتًا‬ ‫( م ستقق ًب‬kala mendatang), ‫واا َجس‬
(positif),

(jawaban sumpah),dan ‫غري مفصول م المه بفاصل‬ ‫( َج‬tidak terpisah dengan


huruf lam), seperti :

2) Semi wajib
Jika menjadi syarat huruf (partikel) ‫( إن‬in) yang muakkadah (beremphasis)
dengan ‫( ما امزائدة‬ma ekstra), seperti :

“Jika kamu benar-benar melihat seorang manusia, maka katakanlah:


"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha
Pemurah ....” (QS. Maryam, : 26)

3) Terbanyak
Pembentukan fi’il muakkad (verba emphasis) yang paling banyak berlaku
pada bentuk ‫طلب‬ (thalab) : ‫أمر‬ (afirmatif), ‫َج ْسَنى‬ (pencegahan), ‫ُيدعَجاء‬
(permohonan/doa), ‫ع ْسَجرض‬ (pernyataan/sindiran), ‫ٍّن‬ (pengharapan), dan

‫( اسستفهام‬interogatif), seperti :
4) Sedikit
Pembentukan fi’il muakkad (verba emphasis) sedikit berlaku pada bentuk
sesudah‫( ال امنافية‬la negasi) atau ‫( ما امزائدة‬ma ekstra) yang tidak didahului
dengan ‫( إن امرشطية‬in syarat), dan taukid ini serupa dengan ‫أداة الهنى‬
(huruf nahi/pencegahan), seperti :

5) Sedikit sekali
Pembentukan fi’il muakkad (verba emphasis) sedikit berlaku pada bentuk
sesudah (lam) dan sesudah ‫( أداة زاء‬huruf jaza’) selain ‫( إ َّما‬imma), sebagai
syarat taukid atau jaza’, seperti :

6) Tidak boleh
Pembentukan fi’il muakkad (verba emphasis) tidak boleh dilakukan apabila
tidak memenuhi persyarat wajib dan persyarat lain sebagaimana telah
disebutkan terdahulu, yaitu dalam bentuk jawab qasam (sumpah) manfi
(negasi) meskipun dalam perkiraan (ditakdirkan), dalam bentuk hal
(adverbia), atau dalam bentuk terpisah (independen) dari lam, seperti :

Anda mungkin juga menyukai