Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eviana Shinta Dewi

NPM : 19630068

Kelas : Akuntansi B

Konsep Stockholder vs Stakeholder Theory dan Dimensi dalam Bisnis

Stockholder atau disebut juga pemegang saham adalah individu atau kelompok orang
yang menginvestasikan modal untuk kegiatan operasional perusahaan. Stockholder ini
merupakan bagian dari stakeholder dimana stockholder ini bagian penyedia dana atau
berkontribusi berupa modal. Sebagai balasannya perusahaan akan memberikan persentase
keuntungan perusahaan kepada stockholder, biasanya dalam bentuk dividen.

Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah kelompok atau individuyang


dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi.Pemangku
kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu
sumber daya alam tertentu. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yanghanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikanmanfaat bagi
stakeholder (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan
pihak lain). Dengan demikian, keberadaansuatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan
yang diberikan olehstakeholder kepada perusahaan tersebut.

Macam-macam Stakeholder

1. Stakeholders Internal dan stakeholders eksternal.Stakeholders internal adalah


stakeholders yang berada di dalam lingkunganorganisasi. Misalnya karyawan, manajer
dan pemegang saham (shareholder).Sedangkan stakeholders eksternal adalah
stakeholders yang berada di luarlingkungan organisasi, seperti penyalur atau pemasok,
konsumen atau pelanggan, masyarakat, pemerintah, pers, kelompok social
responsibleinvestor, licensing partner dan lain-lain.
2. Stakeholders primer, sekunder dan marjinal.Tidak semua elemen dalam stakeholders
perlu diperhatikan. Perusahaan perlumenyusun skala prioritas. Stakeholders yang paling
penting disebutstakeholders primer, stakeholders yang kurang penting disebut
stakeholderssekunder dan yang biasa diabaikan disebut stakeholders marjinal. Urutan
prioritas ini berbeda bagi setiap perusahaan meskipun produk atau jasanyasama. Urutan
ini juga bisa berubah dari waktu ke waktu.
3. Stakeholders tradisional dan stakeholders masa depan. Karyawan dan konsumen dapat
disebut sebagai stakeholders tradisional, karena saat inisudah berhubungan dengan
organisasi. Sedangkan stakeholders masa depan adalah stakeholders pada masa yang
akan datang diperkirakan akanmemberikan pengaruhnya pada organisasi seperti
mahasiswa, peneliti dankonsumen potensial.
4. Proponents, opponents, dan uncommitted. Diantara stakeholders ada kelompok yang
memihak organisasi (proponents),menentang organisasi (opponents) dan ada yang tidak
peduli atau abai(uncommitted). Organisasi perlu mengenal stakeholders yang berbeda-
bedaini agar dapat melihat permasalahan, menyusun rencana dan strategi
untukmelakukan tindakan yang proposional.Silent majority dan vokal minority.Dilihat
dari aktivitas stakeholders dalam melakukan komplain ataumendukung perusahaan, tentu
ada yang menyatakan pertentangan ataudukungannya secara vokal (aktif) namun ada pula
yang menyatakan secarasilent (pasif).

Hubungan stakeholder dengan perusahaan

Sifat dari hubungan perusahaan dengan stakeholders mengalami perubahan dinamis


seiring berjalanya waktu. Beberapa pakar mengamatiterjadinya pergeseran bentuk dari
yang semula tidak aktif (inactive), menjadireaktif (reactive), kemudian berubah lagi
menjadi proaktif (proactive), danakhirnya menjadi interaktif (interactive).

1. Hubungan tidak aktif (inactive); perusahaan meyakini bahwa mereka dapatmembuat


keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangakan dampaknyaterhadap pihak lain.

2. Hubungan yang reaktif (reactive); perusahaan cenderung memepertahankandiri


(defensive), dan hanya bertindak ketika dipaksa melakukanya.

3. Hubungan yang proaktif (proactive); perusahaan cenderung berusaha


untukmengantisipasi kepentingan-kepentingan para stakeholders. Biasanya
perusahaan memiliki departemen khusus yang berfungsi untukmengidentifikasi isu-
isu yang menjadi perhatian para pemangku kepentinaganutama. Namun, perhatian
mereka dan para stakeholders dipandang sebagaisuatu permasalahan yang perlu
dikelola, bukan dipandang sebagai suatusumber keunggulan kompetitif.

4. Hubungan yang interaktif (interactive); perusahaan menggunakan pendekatan bahwa


perusahaan harus memiliki hubungan berkelanjutan yang salingmenghormati,
terbuka, dan saling dipercaya dengan para pemangku kepentinganya. Dengan
demikian, perusahaan menganggap bahwa suatuhubungan yang positif dengan para
pemangku kepentingan adalah sumber nilai dan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan.Hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan
(stakeholders)diharapkan bersifat interaktif (interactive). Dengan demikian,
diharapkan interaksi ini dapat membantu perusahaan mempelajari ekspektasi
masyarakat,memperoleh keahlian dari luar perusahaan, mengembangkan solusi
kreatif,dan memenangkan dukunga pemangku kepentingan untuk menerapkan
berbagai solusi tersebut.
Imbalan dan Kontribusi Stakeholder

Imbalan yang diharapkan akan diterima oleh stakeholders dari perusahaan


bermacam-macam, sangat bergantung pada masing-masing kepentingan dan tuntutan
para stakeholders. Imbalan tersebut dapat berupa :

1. Dividen – bagi pemegang saham


2. Gaji dan bonus serta fasilitas yang memadai – bagi manajer dan karyawan
3. Produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau – bagi konsumen /
pelanggan
4. Harga yang kompetitif dan memadai atas pasokan bahan baku berkelanjutan –
bagi pemasok
5. Pembayaran pajak – bagi pemerintah Keberadaan perusahaan yang dapat
membantu menangani masalah masyarakat – bagi masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai