MATERI
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
Fungsi utama dari sistem pengapian adalah sebagai penyalur awal pembakaran
sesuai dengan waktu pembakaran dan besar api yang di butuhkan. Pada sistem
menurunkan performance dari sistem pengapian tersebut apabila telah dipakai dalam
kurun waktu tertentu, disamping itu juga bila putaran mesin bertambah, tegangan tinggi
yang dihasilakan oleh ignition coil akan menurun sebanding dengan kenaikan putaran
mesin. Untuk memperbaiki hal-hal tersebut pada sistem pengapian digunakan sistem
Bagian yang paling penting pada distributor untuk sistem pengapaian full
• Signal rotor
• Pick-up coil
• Bracket
• Permanent magnet
Signal generator adalah semacam generator AC (arus bolak balik) berfungsi
kepada pick-up coil untuk membangkitkan arus bolak balik (AC) dan signal
(4 gigi untuk 4 silinder dan 6 gigi untuk 6 silinder). Signal rotor dipasang
konvensional
Pick-up coil dipasang pada bracket yang berfungsi untuk merubah fluksi
magnet menjadi tegangan induksi. Bracket sebagai inti besi dari pick-
up coil yang nantinya akan menjadi magnet induksi pada saat terjadi
signal rotor melalui pick-up coil. Celah udara antara rotor dan pick-up
coil yang berubah-ubah, maka kepadatan garis gaya magnet pada pick-
gaya yang terjadi dan EMF yang dibangkitkan pada pick-up coil. Bila
gigi rotor berada pada posisi A, celah dengan pick-up adalah celah yang
Signal rotor terus berputar lebih jauh dari posisi ini, maka celah udara
terbalik pada saat gigi signal rotor mendekati pick-up coil seperti
terlihat pada D (pada waktu celah udara bertambah dari garis gaya
gigi rotor mendekati inti pick-up coil. pada pick-up coil akan tegangan
positif dan sebaliknya apabila gigi rotor bergerak menjauhi inti pick-up
B. Igniter
dibangkitkan oleh signal generator dan berfungsi untuk mendeteksi signal dari
tegangan pick-up coil yang seterusnya akan mengontrol kerja dari igniter;
signal amplifier dan power transistor, yang melakukan pemutusan arus primer
ignition coil pada saat yang tepat sesuai dengan signal yang diperkuat.
a) Mesin Mati
mesin mati, sehingga tidak ada arus primer yang mengalir pada
ignition coil.
pengaliran arus primer yang berlebihan dan dwell angel ditambah bila
pada setiap saat, mulai dari kecepatan rendah sampai pada kecepatan tinggi
maka sistem ini akan meningkat pengaliran arus. Namun demikian, dengan
sistem ini dapat berakibat coil atau power transistor terbakar. Oleh sebab
itu, setelah arus kumparan primer mencapai tingkat tertentu, akan diatur
secara kelistrikan oleh igniter agar tidak terjadi pegaliran arus yang
maka untuk ignition coil tipe ini tidak diperlukan external resistor.
pada non IIA dipasang secara terpisah. Adapun kelebihan dari IIA antara lain;
udara masuk, temperature dan lain-lain) berdasarkan signal dari setiap sensor
dengan kondisi mesin dengan mengirim signal pemutus arus primer ke igniter
setiap dua buah busi. Electronic Control Unit mendistribusikan arus primer
ketiap ignition coil secara langsung dan menyebabkan busi melompatkan bunga
api.
3. Karena tidak ada pengaturan secara fisik terhadap pengapian, seperti jarak
side electrode, maka saat pengapian dapat diatur pada skala yang lebih
terlalu banyak, maka arus akan mengalir pada kedua sisi elektroda