Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HIPOTERMI DAN PENYAKIT INFEKSI AKIBAT PENYELAMAN

KEPERAWATAN HIPERBARIK

DISUSUN OLEH :

1. V
2. V
3. V
4. V
5. V
6. V
7. V
8. V

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “hipotermi dan penyakit
infeksi akibat penyelaman”. Meskipun banyak tantangan dan hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluruskan
penulisan makalah ini, baik dosen maupun teman-teman yang secara langsung maupun tidak
langsung memberikan kontribusi positif dalam proses pengerjaannya.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini untuk ke
depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar dan
menambah pengetahuan kita bersama. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Surabaya, ,November 2021

(Penulis)
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hipotermi
1. pengertian hipotermi
Mempertahankan suhu tubuh yang normal merupakan masalah penting bagi
penyelam. Tidak seperti udara yang merupakan lapisan penyekat langsung dan efektif karena
dekat kulit, air mempunyai kemampuan penghantar panas yang baik. Gabungan keduanya
akan menurunkan nilai penyekat sampai mendekati nol.
Bahkan dalam air hangat pun tubuh masih cepat melepaskan panas. Pakaian
pelindung dan sistem pemanas menimbulkan sedikit perlindungan, tetapi masih relative
terjadi hipotermi ringan. Tetapi dapat timbul problem baru tentang hipotermi kadang-kadang
ditemui pada rancangan pakaian. Hipotermi terjadi bila hilangnya panas dari tubuh lebih
besar dari panas yang dihasilkan.
Penyelam terpapar suhu air yang menyebabkan hilangnya panas secara progresif
selama penyelaman hipotermi terjadi pada penyelam tanpa pakaian pelindung dan suhu air
dibawah suhu termonautral atau setara dengan 93-95‫ ﹾ‬farenhet penyelam pada suhu air tropis
atau setara dengan 76-82‫ ﹾ‬F memerlukan beberapa bentuk pakaian pelindung termal untuk
penyelaman yang aman perlindungan termal efektif dalam mencegah hipotermi dan
disesuaikan dengan suhu air yang diharapkan penurunan suhu lingkungan sekitar saat
penyelaman mempengaruhi mukosa saluran nafas. Suhu air laut dan perairan di pengaruhi
cuaca, musim, dan iklim.
2. Diagnose dan pengobatan
Diagnose hipotermi seringkali tidak sulit
Diputuskan untuk meresusitasi korban hipotermia yang berat, kadang-kadang sulit oleh
karena penderita : dingin, nadi tak teraba, reflek hilang, pupil melebar,
Selalu usahakan resusitasi, rekam ECG , ukur suhu rectal, oesophagus, X foto thorax.
Laboratorium ; darah urine elektrolit, osmolarity, hemotocrit, glucose, BUN, creatinine,
fungsi pembekuan dan blood gas analysys. Beri cairan infus yang dihangatkan , endotracheal
intubasi, tangani penderita dengan sangat hati-hati karena dapat terjadi ventrikel fibrilasi
terutama waktu dipanaskan Kembali. Perbaiki asidosis dengan bicarbonate. Aritmia ventrikel
dapat diberi lidocaine, dosisnya dikurangi. Merupakan kontra indikasi penderita hipotermia
dalam bak air panas dan minuman beralkohol, beri pakaian kering , beri selimut, beri
minuman hangat.
3. Pencegahan hipotermia

- memakai pakaian pelindung

- meningkatkan jaringan lemak subcutan

- mengurangi Latihan di air

- penyesuaian terhadap rasa dingin dalam air

- desensitisasi dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya urticaria dingin

B. Penyakit infeksi Akibat Penyelaman

Penyakit infeksi pada penyelaman sangat sedikit informasi datanya. Infeksi dapat
disebabkan oleh tercelupnya seseorang ke dalam air, infeksi karena penyelaman dibedakan
menjadi infeksi sistemik dan superficial.

Infeksi spesifik dekat permukaan air

1. schistoma dermatitis

Keadaan ini biasanya disebut gatal-gatal karena berenang. Penyebabnya adalah


penetrasi larva schistosoma yang disebut cercaria. Dalam siklus hidupnya , schistosoma
hidup melalui burung-burung dipantai , laut dan sungai air tawar serta siput air laut maupun
air tawar.

Gejala klinik :

a. pada kulit mendadak seperti terpukul selama didalam air maupun segera setelah keluar dari
air.

b. prurius, erupsi papula eritematous

c. setelah 1 minggu meninggalkan bekas kecoklatan

d. protein asing dari cercaria yang mati merupakan antigen yang merangsang keluarnya
antibody, sehingga terjadi reaksi alergi

2. erisipeleoid

a. penyebab : bakteri gram positif yang disebut erisipelothix rhusiopati.

b. luka-luka lecet akibat goresan rumah siput, ikan, karang, dan bahan lain yang
terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi yang biasanya terbatas pada kulit.
3. granuloma

a. penyebab : mykobakteriummarinum

b. bisa juga disebut : swimmer “selbow” disebabkan karena goresan dari dinding kolam
renang,/badan kapal, sehingga kuman tersebut dapat masuk kedalam kulit, dapat juiga terjadi
didalam laut

4. tinea pedis

Penyebab trikophiton/epidermophiton flokossun terdapat pada perenang/penyelam karena


lingkungan lembab, lantai basah, pemakaian alat mandi secara Bersama

5. tinea vesikolor

Penyebabnya adalah kebersihan perenang/penyelam kurang

Infeksi non spesifik

Anda mungkin juga menyukai