BAB IV
HASIL MAGANG
SHE SECTION
PURCHASING,
ENGINEERING MAINTENANCE
FINANCE PPIC
QA-QC & WORKSHOP
SECTION & PERSONALIA SECTION
SECTION SECTION
SECTION
PRODUCTION SECTION
8 Sarung tangan Khusus panas 100 Unit Baik dan dapat digunakan
9 Sepatu Safety 100 unit Baik dan dapat digunakan
4.5 Proses
4.5.1 Perencanaan JSA di PT. X
JSA harus dibuat oleh orang yang kompeten yang mengetahui
bahaya yang ada di tempat kerja seperti supervisor. JSA merupakan
salah satu komponen dalam analisa bahaya yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, menghilangkan atau mengurangi potensi risiko
sebelum melakukan pekerjaan. Salah satu analisa bahaya ini dengan
fase perencanaan menetukan pekerjaan dan risiko bahaya yang ada .
Perencanaan pembuatan JSA di lakukan saat rapat di PT. X pusat yang
di hadiri oleh SHE manager, QSHE, Engineering dan Supervisor.
Hadirnya Enginering dan supervisor di rapat untuk memberikan cara
kerja mesin, memberikan metode kerja di lapangan. Setiap pekerjaan
harus dirinci, Langkah-langkah ini tidak hanya dibuat secara spesifik
untuk satu pekerjaan tertentu, tetapi juga khusus untuk satu area kerja
tertentu. Jika area kerja berubah tetapi jenis pekerjaan sama, tetap saja
langkah-langkah dari pekerjaan tersebut perlu berubah JSA juga.
Setelah Team Engineering memberikan metode kerja cetakan mold
dan peleburan alumunium dari padat hingga cair, Supervisor membuat
JSA untuk pengendalian bahaya dan risiko di area kerja . Setelah JSA
sudah di susun oleh supervisor untuk kontrol pencegahan dan
pengendalian risiko bahaya, team SHE meninjau hasil JSA yang sudah
di buat, mengverifikasi dan meninjau hasil JSA tersebut untuk
pengendalian kontrol di lapangan.
4.5.2 Pelaksanaan JSA di PT. X
Dalam pelaksanaan JSA yang bertanggung jawab dalam pekerjaan
adalah supervisor, bagi supervisor untuk menjaga urutan tugas
dengan benar untuk memastikan bahwa setiap tahap identifikasi
bahaya dan pengendaliannya sesuai urutan pekerjaan yang dilakukan
10
1. Setting Panel
11
Pada proses cetakan mold hazard yang dimiliki pada saat proses
penuangan alumunium cair ke cetakan mold, kaki bisa menginjak
cetakan, terpeleset pada proses transfer material, cidera luka bakar yang
disebabkan karena percikan alumunium cair ke kaki dan luka bakar.
Untuk mengantisipasi hazard dalam proses ini hal yang dimonitoring
dengan cara memberikan jarak antara mesin cetakan mold dengan
operator yang bekerja, memberikan akses untuk transfer material
aluminium cair ke cetakan mold untuk menghindari tabrakan antara
pekerja yang sedang berjalan lalu lalang dengan Ladle, menggunakan
APD sesuai prosedur yang telah di tetapkan.
4.7 Evaluasi
Job Safety Analysis (JSA) dapat digunakan sebagai upaya
pengendalian risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan pengecoran
aluminium, Untuk aktifitas telah dilakukan menguraikan pekerjaan yang
berisiko tinggi ke dalam langkah-langkah dasar pada pekerjaan induksi yaitu
penghidupan listrik, pemanasan mesin induksi, pemasukan bahan yang akan
dilebur, penambahan bahan baku, peleburan bahan baku. Untuk riview JSA
tidak pernah dilakukan oleh PT. X karena aktifitas pekerjaannya tidak ada
yang berubah dari awal masuk mesin hingga saat ini