Jual Beli
Jual Beli
LANDASAN TEORI
1
Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Cet 1, Prenada
Media, Jakarta, 2005, hlm. 101
2
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, jilid 5, Gema
Insani, Jakarta, 2011, hlm. 25
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV.
Penerbit Diponegoro, Bandung, 2005, hlm. 189
4
Adurrahman Al-Jazairy, Khitabul Fiqih ‘Alal Madzahib al-Arba’ah,
Juz II, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, 1990, hlm. 134
14
8
.
Artinya : “Jual beli adalah akad mu’awadhah
(timbal balik) atas selain manfaat dan bukan pula
untuk menikmati kesenangan, bersifat mengalahkan
5
Ibid., hlm. 135
6
Syamsudin Muhammad ar-Ramli, Nihayah Al-Muhtaj, Juz III,
Beirut: Dar Al-Fikr, 2004, hlm. 204
7
Hendi Suhendi, ,Fiqih Muamalah, Jakarta, Rajawali Pers, 2010, hlm.
69
8
Syamsudin Muhammad ar-Ramli, Nihayah Al-Muhtaj, Juz III, Dar
Al-Fikr, Beirut, 2004, hlm. 372
15
9
Hendi Suhendi, Op.Cit., hlm. 70
10
Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab
Al Umm, penerjemah: Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid
2, Jakarta: Pustaka Azzam, 2013, hlm. 1
11
Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Juz III, hlm. 559
12
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid ke 12, PT. Almaarif, Bandung,
hlm. 45
16
13
Ibnu Mas‟ud, et al, Fiqih Madzhab Syafi’i Edisi Lengkap
Muamalah, Munakahat, Jinayat, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1992, hlm.22
14
Hendi Suhendi,Fiqih Muamalah, Jakarta, Rajawali Pers, 2010,
hlm.69
17
15
Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit., hlm. 48
16
Quraish Shihab, Op.Cit, hlm. 721
17
Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-
Azhar, Juzu‟ 1-2-3, Yayasan Nurul Islam, hlm. 65
18
Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit., hlm. 47
18
21
19
Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit., hlm. 84
20
Quraish Shihab, Op.Cit, hlm.497
21
Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram Min Adillatil
Ahkam, penerjemah Achmad Sunarto, Cetakan Pertama, Pustaka Amani,
Jakarta, 1995, hlm. 303
19
22
22
Abi Abdillah Muhammad bin Isma‟il, Shahih Bukhari, Jilid II,
Syirkah Almaktabah Litabi‟i Wan Nasr, tt, hlm. 59
20
,
23
24
3. Landasan Ijma’
23
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Zadul Maad, Jilid 5, Griya Ilmu, tt,
hlm. 746
24
Abul Hasan, Ali bin Muhammad bin Habib Al-Mawardi Al-Bashri,
Al-Hawi Al-Kabir Fi Fiqhi Madzhabil Imam asy-Syafi'i, juz 5, Darul Kutub
Al-Ilmiyah, Beirut – Lebanon, 1994, hlm. 383
21
25
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, Pustaka Setia, Bandung, 2001,
hlm. 75
26
Sayid Sabiq, Op.Cit, hlm. 46
22
27
Departemen Agama, Op.Cit, hlm 115
28
Hamzah Ya‟qub, Kode Etik Dagang Menurut Hukum Islam, CV
Diponegoro, Bandung, 1992, hlm. 81
23
29
Departemen Agama RI, log. Cit, hlm. 65
30
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan, dan
Keserasian Al-Qur‟an), Cet. Ke-1, Penerbit Lentera hati,Ciputat 2000, hlm.
413
31
Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab
Al Umm, penerjemah: Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid
2, Pustaka Azzam, Jakarta, 2013, hlm. 1
24
32
Chairuman Pasribu, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Cet-2, Sinar
Grafika, Jakarta, 1996, hlm. 36
33
Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm. 428
25
4) Baligh
Baligh menurut hukum Islam (fiqh),
dikatakan baligh (dewasa apabila telah berusia 15
tahun bagi anak laki-laki dan telah datang (haid)
bagi anak perempuan, oleh karena itu transaksi
jual beli yang dilakukan anak kecil adalah tidak
sah dengan demikian bagi anak-anak yang sudah
dapat membedakan mana yang baik dan yang
buruk, akan tetapi ia belum dewasa (belum
mencapai usia 15 tahun dan belum bermimipi
atau belum haid), menurut sebagian ulama bahwa
anak tersebut diperbolehkan untuk melakukan
perbuatan jual beli, khususnya untuk barang-
barang kecil dan tidak bernilai tinggi.34
34
A. Khumedi Ja‟far, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Aspek
Hukum Keluarga dan Bisnis),cet-1, Bandar Lampung, 2015, hlm.143-144
26
35
35
Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, No.
Hadits 2015, hlm.841
27
36
Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Op.Cit, hlm. 12
37
Ibnu Rusyd, Bidayatu’l Mujatahid, Terjemah oleh M.A.
Abdurrahman dan A. Haris Abdullah, Juz III, Semarang: Asy-Syifa‟, 1990,
hlm. 7
28
38
38
Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori,
Op.Cit.,No. Hadits 2097, hlm. 841
29
39
39
Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz I, Al-Qona‟ah, tt, hlm. 658
40
Chairuman Pasaribu dan Suwardi, Op.Cit, hlm. 38
30
41
Abdurrahman Al-Jaziri, Op. Cit., hlm. 155
42
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, Alih Bahasa Oleh Kamaludin A.
Marzuki, Op. Cit., hlm. 50
43
Muhammad Al-Kahlani Ibn Isma‟il, Subuh Al-Salam, Juz II,
Dahlan, Bandung, hlm. 4
31
44
Hendi Suhendi, Op. Cit., hlm. 71
45
Rachmat Syafe‟i, Fiqih Mu’amalah,,Pustaka Setia, Bandung 2000,
hlm. 76
46
A. Khumedi Ja‟far, Op.Cit, hlm. 141
32
47
Madani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah, Cet. Ke-2,
Kencana, Jakarta, 2013, hlm. 102
48
Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, Gaya Media Pratama, Jakarta,
2000, hlm 121-129
33
49
49
_____,Nailul Authar, Jilid IV, Penerjemah A. Qadir Hassan,
Mu‟ammal Hamidy, dkk, PT Bina Ilmu, Surabaya,1993, hlm 1662
50
Ibnu Rusyd, Bidayatu’l Mujatahid, Terjemah oleh M.A.
Abdurrahman dan A. Haris Abdullah, Juz III, Asy-Syifa‟, Semarang, 1990,
hlm. 80
35
51
51
Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori,
Op.Cit.,No. Hadits 2201, hlm. 893
36
53
52
Imam Taqiyyudin Aby Bakr bin Husain, Op. Cit, hlm.141
53
Abi Abdillah Muhammad bin Isma‟il, Shahih Bukhari, Jilid II,
Syirkah Almaktabah Litabi‟i Wan Nasr, tt, hlm. 802
40
54
54
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qazwaini, Sunan Ibnu
Majah,Diterjemahkan oleh Abdullah Shonhaji, Terjemahan Sunan Ibnu
Majah, JilidIII, CV. Asy-Syifa‟, Semarang, 1993, hlm.66
41
55
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Mu’amalat, penerjemah
Nadirsyah Hawari, Cetakan Pertama, Amzah, Jakarta, 2010, hlm. 99
42
c. Orang Buta
Jumhur ulama sepakat bahwa jual beli yang
dilakukan orang buta sah juka diterangkan sifat
barang yang mau dibeli, karena adanya rasa rela.
Sedangkan menurut ulama Syafi‟iyah tanpa
diterangkan sifatnya dipandang batil dan tidak sah,
karena ia dianggap tidak bisa membedakan barang
yang jelek dan baik walaupun diterangkan sifatnya
tetap dipandang tidak sah.
56
Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 80
43
57
Wahbah az-Zuhaili, Op.Cit, hlm. 31
45
58
Ibid, hlm. 97
46
59
:
59
Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori,
Op.Cit.,No. Hadits 2011, hlm. 813
47
60
60
Ibid.,No. Hadits 2008, hlm. 812
61
Ibid, hlm.97
48
63
62
Sayyid Sabiq, Op.Cit.,hlm. 74
63
Maktabu Syamilah, Sunan Al-Kubro Lil Baihaqi, Bab Tamrin Bay‟i
Fadhlil Ma‟i Ladzi Yakunu Bil Falati Wa Yahtaju Ilaihi Yar‟i Kala‟i Tahrim
Mani Badlaihi WA Tahrimu Bay‟i Dhirobi Al-Fahli, Juz : 8, hlm.3494
49
64
WahbahAz-Zuhaili, Op.Cit, hlm. 117
65
Syamsuddin Al-Syarkhasi, Al-Mabsuth, Juz 13, Dar Al-fikr, Beirut,
1049 H, hlm.15
66
Wahbah Az-Zuhaili, Op.Cit, hlm. 117
50
67
67
Abu Abdullullah Muhammad bin Ismail, bin Ibrahim bin
al-Mughirah, Al-Ja‟far, Shahih Bukhari, Juz II, Beirut Libanon,
1412, hlm. 4
68
Syaikh al-Allamah Muhammad bin Abdurrahman ad-Dimasyq,
Fiqih Empat Mazdhab, diterjemah oleh Abdullah Zaki Alkaf, Hasyimi,
Bandung, 2013, hlm. 207
51
71
69
Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu’in, Darul Ihya‟,
Mesir, tt, hlm. 67
70
Jaih Mubarok, Fiqih Kotemporer dalam Bidang Peternakan,
Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm. 101
71
Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori,
Op.Cit.,No. Hadits 2125, hlm. 853
52
72
Wahbah Az-Zuhaili, Op.Cit, hlm. 118
73
Ibid, hlm.208
74
Abrurrahma Al-Jaiziri, Kitab al-Fiqh Al-Mazdhab al-Ara’bah,
Darul Fikri, Damaskus, 1981, hlm.231
53
75
75
Ibnu Hajar al-Asqalani, Taqribut Tahdzib, Juz 2, No Hadits 6685
54
76
77
76
Imam Abi Al-Husain Muslim bin Hajaj Al-Qusyairi Al-Naisabury,
Shahih Muslim, Dahlan Indonesia, Juz III, tt, hlm. 1514
77
Imam Muslim, Op.Cit,hlm. 684
55
78
79
78
Abi Abdillah Muhammad bin Isma‟il, Shahih Bukhari,
Diterjemahkan oleh Zainuddin Hamidy, Op. Cit., hlm. 304
79
Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori,
Op.Cit.,No. Hadits 205 , hlm. 827
56
80
80
Ibid.,No. Hadits 2050, hlm. 824
57
81
Ad-Duwaisy, Syaikh „Isa bin Ibrahim, Jual Beli yang Dibolehkan
dan yang Dilarang, Penerjemah : Ruslan Nurhadi, Muraja‟ah, Pustaka Ibnu
Katsir, Bogor, tt, hlm. 57-58
58
82
83
83
Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Op.Cit,
No. Hadits 2015, hlm. 759
60
84
84
Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Op.Cit
No. Hadits 2215, hlm. 814
61
85
85
Ibid, , No. Hadits 2039, hlm. 820
62