(FALSAFAT AGAMA)
Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Dalam proses pemyusunan makalah ini, saya berupaya mengumpulkan informasi dari
berbagai referensi agar dapat merumuskan pokok-pokok bahasan tentang pendidikan
agama.
Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa ataupun para
pembacanya tentang kewajiban dalam mengamalkan ilmu serta kerukunan antar umat
beragama. Tentu saja makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya selaku
penyusun makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, saya selalu menanti
saran dan kritik dari dosen pembimbing maupun pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi kedepannya
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULU
1.1 LatarBelakang......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULU
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu kebiasaan dunia penelitian dan kei lmuan, berfungsi bahwa
penemuan konsep tentang sesuatu berawal dari pengetahuan tentang
satuan-satuan. Setiap satuan yang ditemukan itu dipilah -pilah,
dikelompokkan berdasarkan persamaan, perbedaan, ciri -ciri tertentu
dan sebagainya. Berdasarkan penemuan yang telah diverifikasi itulah
orang merumuskan definisi tentang sesuatu itu.
definisi bahwa filsafat itu adalah sikap kritis, terbuka, toleran, mau
melihat persoalan tanpa prasangka. Selanjutnya dia mengatakan bahwa
dalam mendefinisikan filsafat sekurang -kurangnya bertolak dari empat
sudut pandang yang saling melengkapi.
2. Pengertian Agama
Dick Hartoko menyebut agama itu dengan religi, yaitu ilmu yang
meneliti hubungan antara manusia dengan “Yang Kudus” dan hubungan
itu direalisasikan dalam ibadat -ibadat. Kata religi berasal dari bahasa
Latin rele-gere yang berarti mengumpulkan, membaca. Agama memang
merupakan kumpulan cara -cara mengabdi kepada Tuhan dan semua cara
itu terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca. Di sisi lain
kata religi berasal dari religare yang berarti mengikat. Ajaran-ajaan
agama memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia. Seorang yang
beragama tetap terikat dengan hukum -hukum dan aturan-aturan yang
ditetapkan oleh agama.
Dalam tiga makna tersebut terdapat dua sisi yang berlainan dalam
tingkatan, martabat atau kedudukan. Yang pertama mempunyai
kedudukan, lebih tinggi, ditakuti dan disegani oleh yang kedua. Dalam
agama, Tuhan adalah pihak pertama yang mempunyai kekuasaan,
kekuatan yang lebih tinggi, ditakuti, juga diharapkan untuk memberikan
bantuan dan bagi manusia. Kata din dengan arti hari kiamat juga milik
Tuhan dan manusia tunduk kepada ketentuan Tuhan.
Manusia merasa takut terhadap hari kiamat sebagai milik Tuhan karena
pada waktu itu dijanjikan azab yang pedih bagi orang yang berdosa.
Adapun orang beriman merasa segan dan juga menaruh harapan
mendapat rahmat dan ampunan Allah pada hari kiamat itu.
Kata dain yang berarti utang juga terdapat pihak pertama sebagai yang
berpiutang yang jelas lebih kaya dan yang kedua sebagai yang berutang,
bertaraf rendah, dan merasa segan terhadap yang berpiutang. Dalam
diri orang yang berutang pada dasarnya terdapat harapan supaya
utangnya dimaafkan dengan arti tidak perlu dibayar, walaupun harapan
itu jarang sekali terjadi. Dalam Islam manusia berutang kepada Tuhan
berupa kewajiban melaksanakan ajaran agama.
Dalam bahasa Semit istilah di atas berarti undang -undang atau
hukum. Kata itu juga berar ti menundukkan, patuh, utang, balasan,
kebiasaandan semua itu memang terdapat dalam agama. Di balik semua
aktifitas dalam agama itu terdapat balasan yang akan diterimanya nanti.
Balasan itu diperoleh setelah manusia berada di akhirat.
Bila dilihat dengan seksama istilah -istilah itu ber muara kepada satu
fokus yang disebut ikatan. Dalam agama terkandung ikatan -ikatan yang
harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap manusia, dan ikatan itu
mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari -hari. Ikatan
itu bukan muncul dari sesuatu yang umum, tetapi berasal dari kekuatan
yang lebih tinggi dari manusia .
Ada beberapa alasan tentang menga pa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia, antara lain adalah :
• Karena agama merupakan sumber moral
• Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
• Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah
metafisika.
• Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di
kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak
berdaya, serta tidak mengetahui apa -apa sebagaimana firman Allah
dalam Q. S. al -Nahl (16) : 78. Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak tahu apa -apa. Dia menjadikan untukmu
pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang
mensyukurinya.
Surat An Nahl ayat 90 menyebutkan bahwa terdapat tiga hal yang dapat
membantu kita menciptakan tatanan masyarakat yang baik serta tiga hal
yang dapat merusak tatanan masyarakat. Pertama, Allah SWT
memerintahkan kita untuk selalu berlaku adil kepada siapa saja. Adil
adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya.
1. Prinsip keadilan menjadi prinsip pertama dalam membentuk
tatanan masyaraka t yang baik. Islam mengajarkan bahwa kita mesti
berlaku adil terhadap siapa saja dan kapan saja tanpa membeda -
bedakan sesorang berdasarkan agama, status sosial, suku dan lain
sebagainya. Adil juga bermakna seimbang dalam seluruh aspek
kehidupan. Rasulullah SAW berpesan,"Wahai sahabatku, sesungguhnya
badanmu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, demikian pula
keluargamu memiliki hak atas dirimu, demikian pula tamumu memiliki
hak atasmu
Coba kita lihat bagaimana sikap Rasulullah SAW ketika menyuapi wanita
tua yang buta beragama Yahudi di sebuah sudut pa sar. Setiap nabi
menyuapi wanita tua tersebut selalu cacian dan makian kepada Nabi
Muhammad yang keluar dari mulutnya. Namun, Nabi Muhammad tidak
pernah membalas cacian dan makian tersebut dan tetap menyuapi
wanita tua yang buta dengan baik dan makanannya dihaluskan agar
terasa lezat di lidahnya.
Hal itu dilakukan sampai nabi wafat yang kemudian dilanjutkan oleh
Abu Bakar. Ketika Abu Bakar menyuapi wanita tua tadi, wanita tersebut
mengetahui bahwa Abu Bakar bukanlah orang yang biasa menyuapinya,
karena makanan yang diberikan oleh Abu Bakar terasa kasar di lidahnya
dan kemudian ia bertanya di manakah orang yang biasa menyuapinya.
Abu Bakar sambil menangis mengatakan bahwa orang yang biasa
menyuapi wanita tua tersebut adalah Nabi Muhammad dan beliau sudah
meninggal dunia. Ketika mendengar hal tersebut wanita tua tadi
langsung meminta maaf dan langsung masuk Islam. Inilah sikap dan
akhlak yang dicontohkan oleh teladan kita Rasulullah SAW.
Dalam surat an-Nahl ayat 90, Allah SWT juga menyebutkan tiga hal yang
dapat merusak tatanan masyarakat, yakni segala bentuk perbuatan al -
Fahsya Wal munkar wal bagh. Al -Fahsya, kata ulama berarti sesuatu
yang sangat keji. Jadi, apabila Allah SWT di dalam Alquran menggunakan
kata al-Fahsya berarti perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang
sangat keji.
“Tidak mungkin Al -Quran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab -kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum -
hukum yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya dari Tuhan
semesta alam” (Q.S. 10:37).
“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al -Quran itulah
yang benar, membenarkan kitab -kitab sebelumnya…” (Q.S. 35:31).
Fungsi Al-Qur’an antara lain adalah:
• Sebagai Furqon (pem beda antara haq dan yang bathil, baik dan buruk)
• Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. 10: 57; 17:82; 41: 44)
• Sebagai pemberi kabar gembira
• Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. 2:1, 97, 185; 3: 138; 7: 52, 203,
dll)
• Sebagai peringatan
• Sebagai cahaya pe tunjuk (QS. 42: 52)
• Sebagai pedoman hidup (QS. 45: 20)
Ciri-cirinya adalah :
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek -pendek, merupakan
19/30 dari seluruh isi al -Quran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat.
Sedangkan ayat-ayat Madaniyah pada umumnya pan jang-panjang,
merupakan 11/30 dari seluruh isi al -Quran, terdiri dari 28 surat, 1456
ayat.
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata -kata yaa ayyuhannaas (hai
manusia) sedang ayat –ayat Madaniyah dimulai dengan kata -kata yaa
ayyuhallaziina aamanu (hai or ang-orang yang beriman).
A. Hakikat Manusia
3.1. Kesimpulan
3.2. SARAN
Dari pembahasan yang penulis susun, mungkin di dalam makalah ini ada
terdapat kesalahan, karena tid ak ada suatu hal pun yang sempurna,
selain Allah. Maka oleh sebab itu penyusun meminta maaf dan memohon
kririk dan sarannya yang bersifat membangun, karena sanagt berguna
bagi penyusun untuk perbaikan makalah -makalah selanjutnya.
Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-filsafat-
agama.html?m=1
http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2018/10/hubungan-filsafat-dan-
agama.html?m=1
https://www.slideshare.net/masamamudink/fungsi-agama-bagi-kehidupam-manusia
http://satriodatuak.com/makalah-sumber-ajaran-ajaran-agama-islam/