Anda di halaman 1dari 2

Nama:Farhan Syahreza

Npm:1903101010314
Kelas:05
Mata Kuliah:Hukum Perdata

Tugas midtern hukum perdata

1.hak absolut, merupakan hak yang dapat di pertahankan pada setiap subyek hukum
(manusia, badan hukum). Hak relatif timbul akibat terjadinya perikatan.dan hanya
berlaku terhadap subyek hukum yang sudah tertentu.
a. Hak kepribadian /hak diri pribadi,yaitu hak atas dirinya sendiri atau pribadi yang diberi
hukum kepada seseorang.
Misalnya : - Hak atas nama atau kehormatan.
b. Hak Kekeluargaaan, yaitu hak yang timbul akibat hubungan keluarga.
Misalnya : - hak suami istri
c. Hak kekayaan, yaitu hak-hak yang timbul dalam lapangan harta kekayaan
(vermogens recht). Hak atas kekayaan yang absolut ini disebut hak-hak kebendaan
(zakelijke rechten).

• Hak Relatif/nisbi yaitu kekuasaan yang diberi hukum kepada subjek hukum tertentu
untuk berbuat, tidak berbuat sesuatu kepada subjek hukum tertentu./ berlaku pda orang
tertentu.
Contoh : hak tidak mendirikan bangunan.

2. hak mutlak yaitu dapat dipertahankan oleh siapapun juga, misalnya hak menyewa.
-Mempunyai droit de preference/ yaitu hak yang lebih diutamakan dari hak yang
lainnya. Sehingga memberikan pendahuluan kepada pemegangnya.
-Hak kebendaan mempunyai droit de suite (zaaksgevolg) yang berarti mengikuti
bendanya dimanapun benda tersebut berada. Dalam hal hak kebendaan di atas suatu
benda, maka kekuatan hak itu ditentukan berdasarkan urutan terjadinya (asas prioritas).
3. Pasal 570 BW yang menyatakan bahwa hak milik adalah hak untuk menikmati
kegunaan sesuatu benda dengan sepenuhnya dan untuk berbuat sebebas-bebasnya
terhadap benda itu, asal tidak bertentangan dengan undang-undang atau peraturan
umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berwenang menetapkannya, dan
tidak menimbulkan gangguan terhadap hak-hak orang lain, dengan tidak mengurangi
kemungkinan pencabutan hak itu untuk kepentingan umum berdasarkan atas ketentuan
undang-undang dengan pembayaran ganti kerugian.

4. Perikatan adalah suatu perhubungan hukum anatara dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain,
dan pihak yang lain berkewajiban memenuhi tuntutan itu (Subekti).
sumber perikatan yang berupa undang-undang dapat dibagi atas perikatan yang lahir
karena undang-undang saja dan undang-undang karena adanya perbuatan manusia
(Pasal 1352 BW)
Sumber perikatan yang bersumber dari undang-undang karena adanya perbuatan
manusia, beradasarkan Pasal 1353 juga dapat dibagi perbuatan manusia yang sesuai
hukum/ halal dan perbuatan manusia yang melanggar hukum.
1. Perikatan yang lahir karena perjanjian misalnya perjanjian jual beli, sewa-
menyewa, tukar menukar, dan perjanjian pijam meminjam.
2. Perikatan yang lahir karena undang-undang saja misalnya kewajiban bagi orang
tua untuk saling memberikan nafkah bagi anaknya.
3. Perikatan yang lahir karena perbuatan manusia yang sesuai hukum misalnya
perwakilan sukarela (zaakwarneming) sebagai mana diatur dalam Pasal 1354 BW “jika
seorang dengan sukarela, dengan tidak mendapat perintah untuk itu, mewakili uruan
orang lain dengan atau tanpa sepengetahuan orang ini, maka ia secara diam-diam
mengikatkan dirinya untuk mengikat dirinya untuk meneruskan serta menyelesaikan
urusan tersebut, hingga orang yang diwakili kepentingannnya dapat mengerjakan
urusan itu.

Anda mungkin juga menyukai