DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
A.LATAR BELAKANG
Nifas merupakan masa yang dihitung sejak seorang ibu melahirkan hingga
enam minggu setelah selesai melahirkan.Dengan kata lain, lama waktu masa
nifas berlangsung biasanya kurang lebih 40-42 hari setelah ibu melahirkan
bayi.Lama masa nifas tersebut sama bagi ibu yang baru saja melahirkan
normal maupun operasi caesar. Dalam lama kurun waktu 6 minggu atau 40-
42 hari setelah melahirkan normal maupun operasi caesar ini, tubuh ibu
mengalami berbagai perubahan.Perubahan tersebut khususnya dialmi organ-
organ tubuh yang berperan dalam masa kehamilan dan melahirkan, seperti
rahim, leher rahim (serviks), serta vagina.Pada masa nifas ini, semua organ
tersebut akan berangsur-angsur kembali seperti semula saat Anda belum
hamil.
Pada masa post partum seorang ibu sangat rentan terhadap terjadinya
infeksi. Oleh karena itu kebersihan diri sangat penting untuk mencegah
terjadinya infeksi.Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian,
tempat tidur, dan lingkungannya. Sering melakukan vulva hygiene akan
meningkatkan kenyamanan dan mencegah infeksi, tindakan yang paling
sering dilakukan adalah menggunakan air yang di alirkan dapat pula
ditambahkan antiseptic atas vulva setelah berkemih atau defikasi, hindari
penyemprotan langsung, ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri (Ayu,
2010).
B.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan bagi
peserta mampu dan memanhami apa itu Masa Nifas
2.Tujuan Khusus
1
· Mengetahui dan memahami pengertian Masa Nifas
· Mengetahui Apa saja perawatan vulva hygiene yang
diperlukan ibu dalam Masa Nifas
· Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan
vulva hygiene secara mandiri ataupun dibantu
· Mengajak ibu-ibu untuk selalu menjaga vulva hygiene
C.PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pokok Bahasan :
Perawatan vulva hygiene pada ibu nifas
2. Sub Pokok Bahasan
· Pengertian Masa Nifas
· Perawatan vulva hygiene selama nifas
D.SASARAN
Ibu-ibu Nifas dari hari Pertama sampai 6 minggu
E.METODE
· Ceramah
· Diskusi dan tanya jawab
F. MEDIA
· Leaflet
· Power point,infocus dan laptop
H. PENGORGANISASIAN
· Moderator : Linda
· Pemateri : RA. Berliana Okta Vianti
2
· Fasilitator : Zalza Liska, A Efran Wr
· Observer : Sindi Mutiara Kosela
I. URAIAN TUGAS
a. Moderator
·Membuka acara
·Memperkenalkan anggota kelompok
·Mengarahkan alur diskusi
·Memimpin jalannya diskusi
·Menutup acara
b. Pemateri
·Menjelaskan materi yang akan diberikan
c. Fasilitator
·Memotivasi peserta kegiatan dan bertanya
·Menjadi contoh dalam kegiatan
·Menjalin kerja sama dengan moderator dalam menyajikan
materi
d. Observer
· Pengamat hasil kegiatan berjalan sesuai konsep atau tidak
J. SETING TEMPAT
3
KETERANGAN :
FASILITATOR
AUDIENCE
PEMATERI
MODERATOR
OBSERVER
K. KEGIATAN PENYULUHAN
4
Pendahuluan: Respon Audiance : Waktu :
· Memberi salam · Menjawab salam · 5 menit
pembuka dan · Mendengarkan
memperkenalkan · Memberi respon
diri
· Menjelaskan
maksud dan
tujuan
· Kontrak waktu · Mendengarkan Waktu : 15 menit
dengan penuh
Penjelasan : perhatian
· Pengertian nifas · Fokus dengan apa
· Perawatan selama yang disampaikan
nifas · Menyimak
· Senam nifas selama penjelasan
· Nutrisi dalam berlangsung
masa nifas Waktu : 10 menit
· Audiance
Penutup : bertanya
· Tanya jawab
kepada audiance · Audiance
· Mengevaluasi menjawab
pengetahuan pertanyaan yang
audiance terhadap diberikan oleh
materi yang pmateri
disampaikan
· Memberi salam · Audiance
penutup menjawab salam
L. EVALUASI
5
a. evaluasi struktur
b. evaluasi proses
c. evaluasi hasil
6
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Masa Nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat
kandungan kembali seperti semula yang berlangsung kurang lebih
selama 6 minggu. Masa Nifas adalah masa sesudah persalinan dan
kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk
memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan
waktu 6 minggu sampai 40 hari.
1
B. PERAWATAN VULVA HYGIENE SELAMA NIFAS
2
cbersihkan dengan air dingin atau cuci dengan sabun.
Perawatan perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat
penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat
dilakukan dengan cara mencuci daerah genitalia dengan
air dan sabun setiap kali BAB/BAK yang dimulai dari
bagian depan kebelakang. Sebelum dan sesudahnya ibu
dianjurkan cuci tangan terlebih dahulu.
Menurut Kusmiran Eni (2011), Ada beberapa tujuan dari vulva hygiene
antara lain :
3
E. CARA PERAWATAN VULVA HYGIENE
5) Disediakan celana dalam ganti di dalam tas kemana pun pergi, hal ini
menghindari kemungkinan celana dalam menjadi basah.
6) Pakailah celana dalam dari bahan katun karena dapat menyerap keringat
dengan sempurna.
10) Penggunaan pantyliner sebaiknya digunakan antara dua sampai tiga jam.
Penggunaan pantyliner setiap hari ternyata justru dapat mengakibatkan
infeksi bakteri, jamur serta jerawat atau bisul pada daerah genitalia. Ini
terjadi karena pantyliner membuat daerah kewanitaan makin lembab.
Meskipun lapisan atas pantyliner memiliki daya serap untuk menjaga
4
higienitas daerah kewanitaan, akan tetapi bagian dasar dari pantyliner ini
terbuat dari plastik, seihngga kulit tidak bisa bernafas lega karena kurangnya
sirkulasi udara. Jadi sebaiknya jangan menggunakan pantyliner.
11) Sebaiknya tidak menggunakan celana ketat, berbahan nilon, jeans dan
kulit.
12) Saat cebok setelah BAB atau BAK, bilas dari arah depan ke belakang.
Hal ini untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina.
16) Jangan garuk organ intim segatal apapun. Membilas dengan air hangat
juga tidak disarankan mengingat cara itu justru bisa membuat kulit di sekitar
organ intim bertambah merah dan membuat rasa gatal semakin menjadi-jadi.
Lebih baik kompres vagina dengan air es sehingga pembuluh darah di
wilayah organ intim tersebut menciut, warna merahnya berkurang, dan rasa
gatal menghilang. Alternatif lain, basuh vagina dengan rebusan air sirih
yang sudah didinginkan. Atau gunakan PK yang dicampur dengan air
dingin. Takarannya 1 sendok teh untuk air satu ember ukuran sedang.
Penggunaan PK dengan dosis tidak tepat bisa membakar kulit dan
membuatnya kering berwarna kecoklatan.
17) Bersihkan vagina setiap buang air kecil (BAK) dan buang besar (BAB).
Air yang digunakan untuk membasuh harus bersih, yakni air mengalir yang
langsung dari keran. Penelitian menguak air dalam bak/ember di toilet
umum mengandung 70% jamur candida albicans. Sedangkan air yang
mengalir dari keran toilet umum mengandung kurang lebih 10-20% jenis
jamur yang sama. Kebersihan vagina juga berkaitan erat dengan trik
pembasuhannya. Yang benar adalah dari arah depan vagina ke belakang
anus dan bukan dari arah anus ke vagina. Setelah dibasuh keringkan organ
intim dengan handuk lembut agar tidak basah.
5
Adapun cara pemeliharaan organ reproduksi adalah sebagai berikut
(Kusmiran Eni, 2011) :
6
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiran Eni, 2011. Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta :Salemba Medika.
Saleha, Sitti.2009.ASUHAN PADA IBU NIFAS.Makasar : Salemba Medika
7
DAFTAR HADIR AUDIENS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.