Bab III Laporan Aktualisasi Rika Nopitasari

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

BAB III

REALISASI AKTUALISASI

A. Aktualisasi Kegiatan Dan Output

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di Ruangan anak


mengenai optimalisasi pelaksanaan terapi bermain pada anak dengan
hospitalisasi. Dalam pelaksanaan, tidak banyak mengalami kendala yang berarti.
Setiap kegiatan dapat dilakukan dan diselesaikan, bahkan terdapat beberapa
faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini sehingga dapat
tercapainya tujuan pelaksanaan aktualisasi.
Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi.
Kegiatan dilakukan saat penulis dapat jadwal dinas pagi dan adanya kriteria
pasien yang akan dilakukan terapi bermain sesuai model terapi bermain yang
telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu :
1. Menyusun bahan sosialisasi, dilakukan pada tanggal 19 s/d 26 April 2019
2. Sosialisasi terapi bermain, dilakukan pada tanggal 03 s/d 15 Mei 2019
3. Menyusun jadwal reguler terapi bermain, dilakukan pada tanggal 03 s/d 15
Mei 2019
4. Melakukan terapi bermain, dilakukan pada tanggal 15 Mei 2019
Untuk lebih jelasnya, proses pelaksanaan aktulisasi dapat dilihat pada tabel
3.1 berikut.

24
Tabel 3.1 Pelaksanaan Aktualisasi

1. Aktualisasi Kegiatan 1
Kegiatan : Menyusun bahan sosialisasi
Jadwal kegiatan : 19 – 26 April 2019
Bukti fisik
1. Draft rancangan bahan sosialisasi

2. Leaf let
3. Lembar balik

4. Foto
Uraian Tahap Kegiatan

Kegiatan menyusun bahan sosialisasi merupakan salah satu langkah awal


yang dilakukan penulis sebelum melaksanakan tahapan-tahapn kegiatan
lainnya yang disusun dalam rancangan aktualisasi penulis. Kegiatan ini
penulis lakukan pada tanggal 19-26 April 2019. Adapun tahap pelaksanaan
dari kegiatan ini penulis lakukan dalam 3 tahapan yaitu:

1. Melaporkan rancagan bahan sosialisasi kepada mentor


Tahapan ini penulis lakukan pada tanggal 19 April 2019, dalam
pelaksanaan tugas penulis melapor dulu dengan mentor sebagai atasan
sebagai bentuk tanggung jawab penulis kepada atasan ( Akuntabilitas ).
Sebelum melaporkan rancangann aktualisasi penulis terlebih dahulu
menelpon atasan dengan bahasa yang sopan dan santun ( Etika Publik ).
Penulisan membuat rancangan laporan aktualisasi dengan menggunakan
bahasa yang baik dan benar ( Nasionalisme ). Output dari kegiatan ini
adalah adanya draft rancangan bahan sosialisasi dan foto.

25
Gambar 3.1 Foto melaporkan rencana kegiatan kepada mentor

Draft rancangan bahan sosialisasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Mencari dan mengumpulkan bahan sosialisasi

Penulis berusaha mencari dan tekun untuk mendapatkan bahan sosialisasi


dari berbagai sumber seperti : buku, website, jurnal dll ( Etika Publik ).
Penulis akan bekerja sama dengan atasan untuk menetapkan bahan yang
akan disosialisasikan (Nasionalisme). Penulis mencatat dengan baik dan
teliti hasil kerja sama /diskusi dengan atasan (Akuntabilitas), dan penulis
akan bekerja sama dengan atasan untuk membuat kegiatan dengan inovasi
baru dan efektif (Komitmen Mutu). Output dari kegiatan ini adalah foto
dan catatan hasil pencarian.

26
Gambar 3.2 Foto mengumpulkan bahan sosialisasi

Catatan hasil pencarian dapat dilihat pada Lampiran 2.

27
3. Membuat leaflet dan lembar balik

Dalam pembuatan leaf let dan lembar balik penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), dan sekreatif mungkin
sehingga menarik bagi peserta sosialisasi (Komitmen Mutu). Penulis
akan membuat leaf let dan lembar balik dengan materi yang didapat dari
berbagai sumber dengan jujur dan bahasa yang sederhana sehingga mudah
dipahami (Anti Korupsi). Output pada kegiatan ini adalah leaf let dan
lembar balik, yang dapat dilihat pada Lampiran 3.
Menyusun bahan sosialisasi ini berkaitan dengan visi dan misi organisasi
yaitu melaksanakan pengelolaan rumah sakit secara transparan dan
akuntabel.

28
2. Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan : Sosialisasi Terapi Bermain
Jadwal kegiatan : 03 - 15 Mei 2019
Bukti fisik
1. Notulen

2. Foto
3. Video

4. Daftar hadir
Uraian tahanpan kegiatan

Kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 10-15 April 2019. Adapun tahapan
pelaksanaan dari kegiatan ini penulis lakukan dalam 3 tahapan yaitu:
1. Meminta persetujuan waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi kepada
atasan.
Sebelum melakukan sosialisasi penulis terlebih dahulu melapor kepada
atasan sebagai bentuk tanggung jawab penulis atasan (Akuntabilitas).
Penulis menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam
berkomunikasi dengan atasan (Etika Publik), serta bekerja sama
dengan atasan dalam menentukan jadwal sosialisasi (Nasionalisme).
Output dari kegiatan ini adalah foto dan Notulen.

Gambar 3.3 Foto meminta persetujuann kepada atasan

29
Notulen dapat dilihat pada Lampiran 4.

2. Bekerja sama dengan rekan kerja dalam pelaksanaan kegiatan


sosialisasi. Dalam melaksanakan kegiatan saya akan meminta kepada
rekan kerja untuk membantu dan bekerja sama dengan saya
(Nasionalisme), dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun
saat berbicara dengan rekan kerja (Etika Publik) serta memberikan
penjelasan dengan bahasa dan kata-kata yang sederhana dan mudah di
mengerti (Anti Korupsi). Output dari kegiatan ini adalah foto

30
Gambar 3.4 Foto bekerjasama dengan rekan

3. Melakukan sosialisasi. Kegiatan ini penulis laksanakan pada tanggal 15


April 2019 diruangan anak. Sebelum melakukan kegiatan penulis akan
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari kegiatan secara baik, singkat
dan tepat (Komitmen Mutu) dengan bahasa yang baik dan sopan
(Etika Publik). Selama kegiatan penulis berkoordinasi dengan rekan
kerja dan peserta agar tujuan kegiatan dapat tercapai (Nasionalisme).
Sosialisasi terapi bermain ini berkaitan dengan visi dan misi organisasi
yaitu melaksanakan pengelolaan rumah sakit secara transparan dan
akuntabel

Gambar 3.5 Foto Pelaksanaan Sosialisasi

31
Link video :

VID_20190515_093346(0).mp4

Daftar hadir terlampir pada Lampiran 5.

3. Aktualisasi Kegiatan 3
Kegiatan : Menyusun jadwal reguler terapi bermain
Jadwal kegiatan : 03-15 Mei 2019

32
Bukti fisik
1. Foto

2. Draft jadwal
3. Tanda terima jadwal dari rekan kerja
Uraian Tahap Kegiatan
1. Mendiskusikan dengan atasan untuk penetapan jadwal dengan menemui
atasan dengan rasa percaya diri dan berani (Anti Korupsi). Saat
menemui atasan penulis berpakaian rapi, sopan dan menggunakan bahasa
yang baik (Etika Publik) serta berkoordinasi dengan atasan dalam
pembuatan jadwal terapi bermain (Nasionalisme). Output dari kegiatan
ini adalah foto dan draft jadwal.

Gambar 3.6 Foto diskusi dengan atasan

Draft jadwal terlampir pada lampiran 6.

2. Membuat susunan jadwal. Dalam penulisan jadwal penulis menunggukan


bahasa yang baik dan jelas (Akuntabilitas). Penulis akan membuat
jadwal sesuai dengan kesepatan (Nasionalisme) dan menulis dengan kata
yang baik dan sopan (Etika publik). Output dari kegiatan ini adalah
jadwa reguler pelaksanaan terapi bermain sebagaimana terlapir pada
Lampiran 7..

33
3. Menjelaskan jadwal yang telah disusun kepada rekan kerja. Penulis
menjelaskan susunan jadwal kepada rekan kerja dengan jelas dan mudah
di mengerti (Akuntabilitas), dengan menggunakan bahasa yang baik dan
sopan (Etika Publik) serta tetap menjaga, menghormati dan menghargai
rekan kerja (Nasionalisme). Output dari kegiatan ini adalah foto dan
tanda terima jadwal dari rekan kerja.
Menyusun jadwal reguler terapi bermain ini berkaitan dengan visi dan
misi organisasi yaitu melaksanakan pengelolaan rumah sakit secara
transparan dan akuntabel.
Gambar 3.7 Foto menjelaskan jadwal dengan rekan kerja

Tanda terima jadwal oleh rekan kerja dapat dilihat pada Lampiran 8.

4. Aktualisasi Kegiatan 4
Kegiatan : Melakukan terapi bermain
Jadwal kegiatan : 15 Mei 2019

34
Bukti fisik
1. Foto

2. Video
3. Draft susunan rencana
Uraian Tahapan Kegiatan
1. Menyusun rencana / model terapi bermain. Dalam pelaksanaan kegiatan
penulis melapor dulu kepada atasan sebagai bentuk tanggung jawab
kepada atasan (Akuntabilitas). Saat meminta persetujuan kepada atasan
penulis berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik).
Penulis akan melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya untuk
mencapai tujuan dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan atasan
(Komitmen Mutu). Output dari kegiatan ini adalah susunan rencana dan
foto.
Gambar 3.8 Foto penyusunan rencana/model terapi bermain

Susunan rencana model terapi bermain dapat dilihat pada Lampiran 9.


2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan seperti buku mewarnai dan crayon.
Dalam penggunaan alat, penulis memilih alat yang mudah didapatkan serta
efektif dan efisien dalam penggunaannya (Komitmen mutu). Penulis
berkoordinasi dengan atasan dalam pemilihan alat atau bahan yang di pakai
(Nasionalisme). Penulis akan menyiapkan alat yang dibutuhkan sesuai

35
kebutuhan dari kegiatan yang akan dilakukan (Akuntabilitas). Output dari
kegiatan ini adalah foto alat-alat yang digunakan.

Gambar 3.9 Foto alat yang digunakan untuk terapi bermain.

3. Bekerja sama dengan orang tua. Penulis akan menjelaskan kepada orang
tua tentang tata cara bermain dengan jelas (Akuntabilitas), dengan
menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Etika Publik). Dalam
melakukan kegiatan penulis berkoordinasi dengan orang tua agar tujuan
dari permainan tercapai (Nasionalisme). Output dari kegiatan ini adalah
foto dan video.
Melakukan terapi bermain ini berkaitan dengan visi dan misi organisasi
yaitu melaksanakan pengelolaan rumah sakit secara transparan dan
akuntabel.

Gambar 3.10 Foto bekerjasama dengan orang tua dalam terapi bermain

36
Foto terapi bermain mewarnai
Link Video :

VID_20190515_094750.rar

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini terdapat beberapa faktor


pendukung.Faktor pendukung datang dari berbagai pihak antara lain:

37
1. Adanya dukungan dari mentor dalam melakukan dan menyelesaikan
kegiatan aktualisasi.
2. Kerja sama yang sangat membantu dari sesama rekan kerja saat melakukan
kegiatan aktualisasi.
3. Kerja sama orang tua selama kegiatan sosialisasi terapi bermain.
4. Kerja sama anak dalam mengikuti terapi bermain.

C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, penulis juga mengalami beberapa


kesulitan yang memberikan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan. Beberapa
faktor penghambat tersebut dapat penulis rincikan sebagai berikut:
1. Jadwal dinas penulis dibagi menjadi 3 shift.

2. Sosialisasi tidak bisa dilakukan sesuai rencana karena pasien sedikit.

3. Terapi bermain tidak dapat dilakukan sesuai jadwal karna tidak adanya
pasien yang sesuai kriteria.

D. Analisa Dampak

Pada anak – anak yang sedang menjalankan perawatan dirumah sakit pasti
akan merasakan stres karena anak berada pada lingkunngan yang berbeda,
adanya rasa kehilang seperti teman, ketakutan akan tindakan terapi yang
didapatkan. Salah cara untuk menghilangkan atau mengurangi stres tersebut
adalah dengan terapi bermain. Penulis akan menjabarkan beberapa dampak
yang akan terjadi bila kegiatan tidak lakukan diantaranya adalah:

1. Bila tidak dilakukan sosialisasi pada orang tua pasien, maka para orang
tua tidak akan tahu mengerti betapa pentingan bermain pada anak.
2. Jika tidak adanya jadwal reguler terapi bermain maka terapi bermain tidak
akan berjalan secara terstruktur atau sesuai jadwal.

38
3. Jika terapi bermain dilakukan maka stres pada anak akan berkurang
sehingga pengobatan dapat berjalan dengan baik dan perawatan yang
didapatkan akan maksimal.

BAB IV

PENUTUP

39
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan,


penulis dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA. Semua kegiatan yang
telah direncanakan telah terlaksana dengan baik. Rancangan aktualisasi
ini bekerja cukup efektif bagi orang tua dan pasien yang sedang di rawat
di ruangan anak. Kegiatan ini dapat mengurangan stres pada anak,
mengurangi rasa takut dan bisa membuat anak rileks dan tidak takut lagi
terhadap perawat. Sehinggga terapi atau pengawatan selama dirawat
dapat berjalan dengan baik.
Disamping itu salah satu faktor yang menghambat realisasi
kegiatan ini yaitu terapi bermain tidak dapat dilakukan sesuai jadwal
karna tidak adanya pasien yang sesuai kriteria. Namun penulis
memaksimalkan kegiatan ini karena adanya koordinasi dari rekan kerja
dan komunikasi yang baik sehingga penulis mendapatkan informasi
jumlah pasien walaupun sedang tidak berada dirumah sakit.

B. Saran

Penerapan nilai-nilai ANEKA harus dilaksanakan berkelanjutan


bukan hanya selama masa oof kampus, namun harus terus berkelanjutan.
Hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja yang baik
bagi seorang ASN.
Tindak lanjut yang perlu diambil untuk meningkatkan
optimalisasi kegiatan ini adalah knsistensi da komitmen antar teman
sejawat untuk menerapkan dan mnjalankan terapi bermain sesuai jadwal
yang telah disusun dan telah dijelaskan kepada rekan kerja.

40
41
LAMPIRAN 1

Draft Bahan Sosialisasi

TERAPI BERMAIN

A. Pengertian Bermain

Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam


dirinya yang tidak disadari (wholey and wong, 1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
untuk memperoleh kesenangan (Foster, 1989).
Bermain adalah ungkapan bahasa secara alami pada anak yang
diekspresikan melalui bio-psiko-sosio anak yang berhubungan dengan
lingkungan (Cindy Smith).
Jadi bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan
konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialaminya dengan kesenangan
yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. Kategori bermain

1. Bermain aktif

Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri atau
kegembiraan timbul dari apa yang dilakukan olek anak. Contoh:
bermainsepak bola.
2. Bermain pasif / hiburan

Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya
melihat), kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lai. Contoh :memberikan
support, menonton televise.

42
C. Manfaat Bermain

1. Membuang energi ekstra.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh seperti tulang otot dan


organ –organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol diri.

5. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang


hidupnya.
6. Meningkatkan daya kreativitas.

7. Mendapatkan kesempatan untuk menemukan arti dari benda-benda yang ada


disekitar.
8. Cara untuk mengatasi kemarahan, kekawatiran ,iri hati dan kedukaan.

9. Kesempatan untuk belajar bergaul dengan orang atau anak lainnya.

10. Dapat mengembangkan kemampuan intelektual.

D. Funsgi Bermain Dirumah Sakit

1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang asing.

2. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan control.

3. Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan.

4. Memberikan kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian tubuh


fungsinya dan penyakit.
5. Memperbaiki konsep - konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan
peralatan serta prosedur medis.
6. Memberi peralihan (distraksi) dan relaksasi.

7. Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan yang asing.

8. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengeksplorasi perasaan.

43
9. Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap - sikap yang
positif terhadap orang lain.
10. Memberi cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat.

11. Memberi cara untuk mencapai tujuan terapeutik.

E. Prinsip Bermain Pada Anak Dirumah Sakit

1. Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang sedang berjalan.

2. Tidak membutuhkan energi yang banyak.

3. Harus mempertimbangkan keamanan anak.

4. Dilakukan pada kelompok umur yang sama

5. Melibatkan orang tua atau keluarga.

F. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain

1. Bermain/ alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.

2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan anak.

3. Ulang suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.

5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

G. Jenis Permainan Sesuai Usia Perkembangan Anak

1. Permainan anak usia 0 - 1 tahun

Tujuannya adalah menstimulasi perkembangan anak, mengalihkan perhatian


anak, mengalihkan nyeri dan ketidak nyamanan yang dirasakan. Permainan
harus aman, bersih dan selalu dalam pemantauan orang tua. Permainan yang
dapat dilakukan yaitu:
a. Permainan kerincing

44
Berfungsi untuk mengalihkan perhatian anak serta melatih anak untuk
menemukan sumber bunyi yang berasal dari kerincing.
b. Sentuhan

Permainan ini menggunakan benda-benda yang akan disentuhkan ke anak,


baik kekulit atau ketelapak tangan anak. Bertujuan untuk mengenalkan
benda dengan sensasi sentuhan dan mengembangkan kesadaran terhadap
benda-benda disekitarnya.
c. Mengamati mainan

Bertujuan untuk menarik perhatian anak dengan menggunakan bendabenda


yang bergerak.
d. Meraih mainan

Bertujuan untuk melatih motoric kasar dan membuat anak berusaha meraih
apa yang disukainya.
e. Bermain bunyi-bunyian

Permainan ini untuk anak usia 6 bulan lebih, bertujuan untuk melatih
respon anak pada suara benda yang dipukul serta mengajarkan pada anak
benda-benda apa saja yang dapat menghasilkan bunyi.
f. Mencari mainan

Bertujuan untuk melatih dan toleransi anak terhadap adanya kehilangan ,


agar anak bias beradaptasi jika sesuatu benda hilang agar tenang dan
berfikir cara mendapatkannya.
g. Menyusun donat warna warni

Bertujuan untuk melatih koordinasi motoric halus anak yang


menghubungkan mata dengan otot kecil tubuh.
h. Mengenal bagian tubuh

45
2. Permainan anak usia 1 – 3 tahun

a. Arsitek menara

Menyusun kotak / kubus upayakan yang sama warnanya.

b. Tebak gambar

Seperti: gambar binatang, buah-buahan, jenis kendaraan atau gambar


profesi / pekerjaan.
c. Menyusun puzzle

3. Permainan anak usia 4 – 6 tahun

a. Bola keranjang

b. Bermain dokter-dokteran

c. Bermain abjad

d. Boneka tangan

4. Permainan anak usia 6 – 12 tahun

a. Melipat kertas origami

b. Mewarnai gambar

c. Menyusun puzzle

d. Menggambar bebas

e. Bercerita

f. Meniup balon

46
47

Anda mungkin juga menyukai