Terdiri dari :
1. Cardia
/ Corpus 2. Fundus
3. Corpus
4. Pylorus
Sel mukus :
mukus
Sel Utama :
pepsinogen
• Fungsi :
1. Tempat menyimpan makanan
2. Tempat mencampur makanan dg getah
lambung chyme
3. Tempat mengosongkan makanan
4. Mencegah masuknya sebagian kuman
5. Tempat absorbsi alkohol + obat-obatan
Fungsi Lambung
A. Fungsi Motoris
1. Reservoir menyimpan mkn sampai dicerna
dan bergerak ke sal.cerna dirangsang gastrin
2. Mencampur memecah mkn jadi partikel kecil,
mencampur dgn getah lambung melalui
kontraksi peristaltik otot
3. Pengosongan lambung diatur oleh
pembukaan spinter pilorus yg dipengaruhi
viskositas, volume, keasaman, keadaan fisik dan
emosi
B. Fungsi Sekresi dan pencernaan
1. Mencernaan protein pepsin, HCL dimulai
pati dan lemak oleh amilasi dan lipase
2. Sintesis dan pengeluaran gastrin
dipengaruhi asupan prot, perengangan antrum,
alkalinisasi antrum dan rangsangan vagus
3. Sekresi faktor intrinsik memungkinkan
absorbsi Vit B12 usus halus bagian distal
4. Sekresi mucus yg membutuhkan selubung
pelindung bagi lambung dan pelumas
makanan
Gerakan lambung ada
dua macam :
1. Gerak peristaltik
2. Gerak mencampur
• Pengosongan Lambung (Pompa Pilorus)
Faktor yang mempengaruhi:
a. Faktor dari Lambung:
meningkatkan pengosongan
- Lambung penuh / teregang / iritasi / infeksi
- Hormon Gastrin
b. Faktor dari duodenum
menghambat pengosongan
- Reflek enterogastrik
- Sekretin
- Cholecystokinin (CCK)
Cairan Lambung (Gastric juice):
• Disekresi aktif sel mukosa lambung:
- kelenjar peptik : pepsin, lipase, HCl
- kelenjar pilorik : bahan fermentasi
• Persarafan : N. Vagus
saraf simpatis
• Faktor perangsang sekresi cairan lambung :
4. Hormonal Phase:
sekresi gastrin oleh anthrum, histamine
like substance (colon), gastrin like
material (sindrom. Zollinger Ellison),
inhibitory/trophic hormon (duodenum,
dipengaruhi pH)
Indikasi pemeriksaan cairan lambung
• Sondage lambung
• Intubasi melalui mulut /nasopharynx
dengan stomach tube levin monitor
radiologis
• Endoskopi
Sondage Lambung
• Cara Pengambilan :
a. Penderita sebelumnya puasa semalam (10
sampai 12 jam)
b. Penderita disuruh duduk, disiapkan
penampung pada tangannya.
c. Penderita harus tenang, bernafas dengan
mulut, kepala agak menunduk dan lidah
agak dijulurkan.
d. Masukkan ujung sonde ke dalam sampai hampir
menyentuh dinding belakang farink
e. Bila garis gigi seri telah bertepatan antara garis-garis
sonde, itu menandakan bahwa ujung sonde itu sudah
berada dalam lumen lambung. Untuk orang gugup sering
tidak bisa menelan sonde, maka ia boleh ditolong dengan
mengabutkan tenggorokannya dengan cocain 1% atau
boleh juga dalam hal ini sonde dimasukkan dalam
esofagus melalui dinding lambung. Cocain 1% berfungsi
untuk mematikan rasa / anestesi.
f. Isi lambung dapat dihisap dengan balon / spuit yang
dipasang pada ujung luar sonde.
Intubasi melalui mulut / nasopharynx dengan stomach tube levin
5. Sisa makanan
Normal : tidak ada
Abnormal : ada, mungkin :
- motilitas kurang
- obtruksi pilorus
terdiri :
1. Basal Acid Output (B.A.O)
2. Maximal Acid Output (M.A.O)
3. Ratio B.A.O / M.A.O
1. Basal Acid Output (B.A.O)
○ sekresi total asam lambung tanpa rangsangan (basal)
selama waktu tertentu (1 jam)
○ Syarat: puasa, bebas obat/makanan yang berpengaruh
pada lambung
○ aspirasi 2x tiap 15 menit buang
○ aspirasi 4x tiap 15 menit :
- ukur volume masing-masing
- ukur pH masing-masing
○ B.A.O = volume tiap spesimen (l) X keasaman (mEq/l)
○ INTERPRETASI B.A.O TOTAL :
< 2 mEq : normal, ulkus peptikum, Ca lambung
2-5 mEq : normal, ulkus peptikum / duodenum
5-20 mEq : ulkus duodenum
> 20 mEq : sindroma Zollinger Ellison
2. Maximal Acid Output (M.A.O)
○ sekresi total asam lambung setelah rangsangan
- histamin 0.04 mg/kg BB
- betazol (histalog) 50 – 100 mg (1.5 mg/kg BB)
- pentagastrin 6 μg/kg BB
○ Prosedur / perhitungan sama dengan B.A.O
○ INTERPRETASI M.A.O :
1-20 mEq : normal, ulkus peptikum, Ca lambung
20-35 mEq : ulkus duodenum
35-60 mEq : ulkus duodenum, high normal secretor,
sindr. Zollinger Ellison
> 60 mEq : sindroma Zollinger Ellison
0 mEq : true achlorhydria, gastritis, Ca lambung
True Achlorhydria : diagnosis etiologis anemia
perniciosa
3. Ratio B.A.O / M.A.O :
< 20 % : normal, ulkus peptikum, Ca
lambung
20-40 % : ulkus peptikum / duodenum
40-60 % : ulkus duodenum, sindr. Zollinger
Ellison
> 60 % : sindroma Zollinger Ellison
Fungsi Asam Lambung
1. Gastritis
sebab:
- Infeksi (misalnya: kuman Helicobacter pylori)
- Irritasi makanan / obat-obatan / alcohol
- Irritasi asam lambung / pepsin yang berlebihan
Mengandung :
1. Elektrolit ( terutama – ion HCO3-)
2. Enzim :
a. Karbohidrase (lactase, maltase, sukrase)
Kabohidrat
Monosakarida
(galaktosa,fruktosa, terutama glukosa)
b. Protease
(aminopeptidase,dipeptidase).
Protein
Asam amino
c. Lipase Trigliserida
- Asam lemak
- Gliserol
Cairan Duodenum
Campuran cairan
lambung + mukosa
duodenum + pankreas +
empedu + sal.
pencernaan bawah
NORMAL:
● jernih, tidak berwarna /
kuning muda
● agak alkalis
● sejumlah kecil lekosit,
sel epitel, bakteri
:: Makroskopik Cairan Duodenum ::
NORMAL : jernih
bila tercampur cairan asam lambung
precipitous garam empedu keruh (non
patologis)
Kekeruhan hilang bila dinetralisir dengan
basa
Keruh patologis O.K: pus / bakteri (radang
empedu/duodenum)
:: Mikroskopik Cairan Duodenum ::
NORMAL:
● tidak berwarna, jernih, cair, mudah
berbuih
● basa kuat, pH ± 8.00
● Volume 500 – 800 ml/hari
● B.J : 1.008
● Mengandung: Tripsin
Amilase / lipase pankreas
:: Uji Pankreozimin/Sekretin ::
Tes fungsi sekresi pankreas