PERPAJAKAN
1
1
Tujuan Instruksional :
A. Umum
Mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan
B. Khusus
o Mahasiswa mengetahui istilah-istilah dalam perpajakan.
o Mahasiswa mengetahui tata cara pendaftaran dan pencabutan NPWP dan NPPKP.
o Mahasiswa mengetahui pengisian SPT dan sanksi.
o Mahasiswa mengetahui terbitnya SKP, mengajukan keberatan, dan banding.
C. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan disadari banyak masalah
yang ternyata tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada sehingga menuntut perlunya
penyempurnaan terhadap undang-undang perpajakan. Dengan alasan tersebut maka
pada akhir tahun 1994 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 9 sebagai
penyempurnaan. Tahun 2000 pemerintah menyempurnakan lagi undang-undang tahun
1994 dengan mengeluarkan undang-undang No. 16. Sedangan di tahun 2007
pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang KUP (UU No.
16 tahun 2009).
4. SPT(Pasal 3 UU KUP)
o Setiap wajib pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas dalam
bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan uang
rupaiah, dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor pajak tempat wajib
pajak terdaftar. Ketentuan ini diatur pada pasal 3 Undang-Undang 28 tahun 2007
o Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
o Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak
dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.
o Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur
lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.
Surat Pemberitahuan yang telah diisi dengan benar, lengkap, dan jelas tersebut
wajib disampaikan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak.
b. SPT Tahunan
NO. JENIS PAJAK SPT BATAS WAKTU
DISAMPAIKAN PENYAMPAIAN
1. SPT Tahunan WP yang mempunyai Paling lambat 3 bulan atau
wajib pajak pribadi NPWP tgl. 31 Maret tahun
berikutnya
2. SPT Tahunan Paling lambat 4 bln atau
badan tgl. 30 April tahun
berikutnya
o Jenis SPT
a. SPT Masa adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan
perhitungan dan atau pembayaran pajak terutang dalam suatu masa/bulan
pajak
b. SPT Tahunan adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan
perhitungan dan atau pembayaran pajak terutang dalam suatu tahun pajak
o Sanksi (Pasal 7)
Denda bila SPT tidak disampaikan sesuai batas waktu sebesar Rp 500.000 untuk
SPT masa PPN, Rp 100.000 untuk SPT masa lainnya, dan Rp 1.000.000 untuk
SPT Tahunan badan dan Rp 100.000 untuk SPT Tahunan wajib pajak pribadi.
o Fungsi
a. sebagai sarana untuk membayar pajak
b. sebagai bukti dan laporan pembayaran pajak
o SKPKBT
Surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan
sebab-sebab diterbitkan SKPKBT & sanksi:
o SKPLB
Surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena
jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang.
o SKPN
Surat keputusan yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan
jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
Tata cara pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dan pengurangan atau
pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak diatur dengan PMK
8/PMK/2013 tanggal 2 Januari 2013.
11. Pemeriksaan
Adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah
data/keterangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan atau
tujuan lain. Untuk keperluan pemeriksaan petugas pemeriksaan harus memiliki tanda
pengenal dan dilengkapi dengan surat perintah pemeriksaan serta memperlihatkan
kepada wajib pajak yang diperiksa.
Wajib pajak yang diperiksa wajib :
memperlihatkan/ meminjamkan buku/catatan/dokumen paling lama 1 bulan sejak
permintaan disampaikan
memberikan kesempatan untuk memasuki ruangan yang dipandang perlu.
Tata cara pemeriksaan pajak diatur dengan PMK 82/PMK.03/2011 tanggal 3 Mei
2011.
12. Penyidikan
Serangkaian tindakan penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
diperlukan sehingga dapat membuat terang tindak pidana perpajakan yang terjadi,
guna menemukan tersangka dan mengetahui besarnya pajak terutang yang digelapkan.
Tata cara pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan diatur
dengan PMK 18/PMK.03/2013 tanggal 7 Januari 2013.
D. Ringkasan
o Pajak menurut UU No. 28 tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat
o Wajib Pajak (WP) yaitu orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
o Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun tidak meliputi; PT, CV, BUMN, BUMD, Firma,
Kongsi, Koperasi, Dana pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi
massa, Organisasi sosial politik, Lembaga, dan bentuk usaha lainnya termasuk
kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
o Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan,memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa
dari luar daerah pabean.
o Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena
pajakdan/atau jasa kena pajak yang dikenai pajak sesuai undang-undang pajak
pertambahan nilai tahun 1983 dan perubahannya.
o Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
o Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan
kalender atau jangka waktu lain paling lama 3 bulan kalender yang digunakan dasar
F. Kepustakaan
Brotodihardjo, 2003, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Refika Aditama, Bandung
Darmayasa, 2013, Pajak Penghasilan (Disesuaikan Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan Perpajakan Yang Berlaku), Undiknas Press, Denpasar
Mardiasmo, 2013, Perpajakan , Edisi Revisi, Andi Yogyakarta
Per 41/PJ/2009
PMK 18/PMK.03/2013
PMK 73/PMK.03/2012
PMK 80/PMK.03/2010
PMK 82/PMK.03/2011
PMK No. 182/PMK.03/2007
SE-39/PJ/2008
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
www.nyomandarmayasa.com
www.ortax.org
www.pajak.go.id