Anda di halaman 1dari 99

Konsep Pengembangan

Wilayah Berbasis Ekonomi

MK Perencanaan Wilayah C
Anggota Kelompok 1

Fannisa Amara W. 08211940000086


Tiara Salsabila 08211940000091
Gabriella S. N. Erari 08211940007002
Teori Growth Pole
Outline Pembahasan

Identifikasi Dampak Telaah Kajian Teori

Identifikasi persoalan Review kajian topik Telaah kajian teori


perencanaan wilayah pembahasan dengan persoalan
perencanaan wilayah

Studi Kasus Lesson Learned


01
Identifikasi Growth Pole

Identifikasi persoalan perencanaan wilayah


Growth Pole Theory , Francois Perroux ( 1955 )

“Teori Kutub Pertumbuhan atau Growth Pole Theory.


Francois Perroux menyatakan bahwa pembangunan atau
pertumbuhan tidak terjadi di semua wilayah, namun
terbatas pada beberapa kutub tempat tertentu dengan
variabel yang berbeda intensitasnya.”
Pertumbuhan tersebut merupakan perusahaan dominan atau industri utama yang
memiliki inovasi teknologi.
Bagaimana perusahaan dominan ini bisa menimbulkan pertumbuhan kota?

Keynesian Multiplying effect


Multiplying effect a la lentief
on income

Acceleration effect on firms’ A Polarization effect


investments ( agglomeration )
Ciri - ciri growth Pole

1. Adanya hubungan internal dari berbagai macam kegiatan


2. Adanya multiplier effect (unsure pengganda)
3. Adanya konsentrasi geografis
4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya
Sumber: Dr. Jean-Paul Rodrigue, Dept. of Global Studies & Geography, Hofstra University, New York, USA
Apa itu Growth Pole ?
● LOKASI PUSAT KEGIATAN EKONOMI
● TITIK DIMANA PERTUMBUHAN EKONOMI DIMULAI
DAN MENYEBAR DI WILAYAH SEKITAR
● LOKASI PERKOTAAN DIMANA KEGIATAN EKONOMI
MENYALA
● PERTUMBUHAN DAN KUALITAS HIDUP YANG LEBIH
BAIK DI PERKOTAAN

Source: Dr Mandla S. V. Gantsho, Vice President - Infrastructure, Private Sector, African Development Bank
Hubungan Teori Growth Pole dengan Perencanaan WIlayah

Boudeville (Miyoshi 1997) definisi growth pole adalah


“satu set perluasan industri-industri yang berlokasi di
suatu wilayah urban dan menyebabkan pembangunan
kegiatan ekonomi lebih jauh melalui pengaruh
zonanya”.

Gore (1984) menyimpulkan bahwa ahli ekonomi


wilayah pada tahun 1960an berkaitan dengan konsep
growth pole mempunyai pandangan yang sama ,
antara lain pertumbuhan terjadi secara bertahap,
mereka percaya strategi growth pole dapat mencapai
berbagai tujuan kebijakan wilayah dan hubungan antar
wilayah secara empiris dapat dibuktikan kebenarannya.
02
Dampak Growth Pole

Dampak Terhadap Ekonomi


Dampak Growth Pole

Backwash Effect Spread Effect

suatu wilayah tertentu di sebuah negara efek penyebaran


mulai tumbuh atau berkembang, maka pembangunan dari suatu
akan menyebabkan orang, modal manusia pusat pertumbuhan ke
serta modal fisik (infrastruktur, keuangan, daerah sekitarnya
mesin dll) dari bagian lain negara itu untuk
(tetangga)
tertarik masuk ke dalam pusat
pertumbuhan ini
Dampak Growth Pole di Indonesia

Backwash Effect > Spread Effect


Backwash Effect di
Indonesia

- Adanya Megaurban
- Ketimpangan wilayah (dalam hal kesejahteraan kota
utama dan sekitarnya)

“Rata-rata ketimpangan PDRB per kapita antarprovinsi di


Indonesia selama periode 2006–2011 mencapai nilai 0,796.”
Megaurban: JABODETABEK

Sebagai kota administrasi yang relatif baru, Tangerang Selatan sudah dihadapkan dengan
berbagai permasalahan. Salah satu hal umun terjadi adalah urbanisasi penduduk, kurangnya
infrastruktur dan permasalahan perumahan. Hal ini bisa memicu rendahnya kualitas ekonomi pada
Tangerang Selatan. Jika tidak segera diatasi, Tangerang Selatan bisa menjadi kota yang hanya
menampung “luapan” persoalan ibu kota.

Dengan adanya kutub pertumbuhan di Kota Tangerang Selatan, maka akan mengurangi
dominasi kutub utama dan bisa menyamaratakan kemakmuran. Pengembangan kutub pertumbuhan
bertujuan untuk mengurangi daya tarik pusat-pusat besar dan menyeimbangkan lokasi kegiatan yang
menghasilkan fungsi di seluruh wilayah (Mustățea, 2013:51). Oleh karena itu, berbagai dampak buruk
pemusatan ekonomi seperti kemacetan, kelangkaan barang dan urbanisasi bisa diatasi.

Perkembangan ekonomi di Tangerang Selatan berada di sektor perdagangan jasa dan properti
Solusi dari Backwash Effect

01 02
SDM Infrastruktur
Pemerataan kualitas SDM ● Pemerataan kualitas
infrastruktur
● Pemberian insentif bagi
wilayah yang menjadi
pusat pertumbuhan
03
Telaah Kajian Teori

Telaah kajian teori dengan persoalan perencanaan wilayah


Cluster VS Growth Pole

● Francois Peroux ( 1955 )


Kutub pertumbuhan diidentifikasi
Cluster adalah Konsentrasi sebagai abstrak ruang ekonomi
Geografis perusahaan ● ‘ Ruang’ Atau ‘ Zona ‘ aktif dalam
terhubung dan lembaga mengendalikan kegiatan ekonomi
dalam industri tertentu wilayah adanya perbeda dari
cluster adalah menjadi khusus
industri dengan attendant
aktivitas spin off sementara kutub
pertumbuhan dapat tediri dari
banyak cluster yang berbeda
Keuntungan Membentuk Agromerasi

● Economies of Scale : Semakin


banyak volume Output maka
biaya rata - rata produksi semakin
kecil sehingga keuntungan semakin
besar

● Localization economies :
Peningkatan ukuran industri di
kota meningkat produktivitas
tertentu

● Urbanization economies : Ukuran


kota meningkat produktivitas
Growth Pole

Kekurangan
● Kerangka permasalahan yang dikembangkan
masih dalam setting masyarakat industry dan
cenderung tidak melihat problem wilayah
pedesaan yang didominasi sektor pertanian
● Dalam hubungan pusat – pinggiran, efek balik
(backwash) sering bekerja lebih cepat daripada
efek penyebaran (spread effect), sehingga
kesenjangan semakin melebar
Growth Pole

Kelebihan
● Memberi peluang untuk mendekatkan dua cabang penting
dalam analisis regional, yaitu analisis mengenai pertumbuhan
ekonomi regional dan analisis struktur ruang regional
● Konsep kutub pertumbuhan memberikan kemungkinan
pemakaian dan pengembangan teknik-teknik analisis seperti
analisis input-output,Analisis Aglomerasi , dan sebagainya
● Konsep kutub pertumbuhan ini dapat digunakan sebagai alat
strategi investasi kebijakan- kebijakan investasi bagi
pembangunan daerah
05
Studi Kasus
STRATEGI PENGEMBANGAN
DAERAH GROWTH POLE
MELALUI PEMANFAATAN POTENSI
LOKAL

Rusdarti, R., & Fafurida, F. (2016). Strategi Pengembangan Daerah Growth Pole melalui
Pemanfaatan Potensi Lokal. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 19(3), 425-440.
Pendahuluan
● Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak wilayah kabupaten dan kota yang mengakibatkan terjadinya
perbedaan.
● Telah terjadi ketimpangan ekonomi antar daerah dan disparitas yang tinggi di Provinsi Jawa
Tengah -> diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menentukan
daerah-daerah kutub pertumbuhan.
● Dalam perencanaan ekonomi dan wilayah Provinsi Jawa Tengah telah ditentukan growth pole sbb:
1. Untuk wilayah bagian pertama -> Kabupaten Cilacap
2. Untuk wilayah bagian kedua -> Kota Semarang
3. Untuk wilayah bagian ketiga -> Kabupaten Kudus.
● Menentukan sektor unggulan yang dapat dikembangkan di tiap kecamatan di Kabupaten Cilacap
sebagai salah satu daerah growth pole.
● Setelah pengembangan daerah growth pole terjadi diharapkan akan terjadi perembetan atau
imbas positif terhadap daerah-daerah di sekitar growth pole.
Kabupaten Cilacap

Kabupaten Cilacap memiliki 24


kecamatan yang terdapat
didalamnya. Perbedaan kondisi
geografis dan sumber daya yang
dimiliki menyebabkan potensi
tiap kecamatan yang ada di
Kabupaten Cilacap juga
berbeda-beda.
Sektor yang Memiliki Comparative Advantage

Suatu sektor dikatakan memiliki comparative advantage


apabila output dari sektor tersebut berlimpah, output
tersebut dapat memenuhi permintaan masyarakat dalam
daerah dan dapat melakukan ekspor ke luar daerah.
Sektor yang Memiliki Comparative Advantage

Sektor pertambangan dan


Sektor pertanian: penggalian:
Kecamatan Dayeuhluhur, Kecamatan Karang Pucung,
Wanareja, Cipari, Kadungreja, Patimuan,
Bantarsari, Kawunganten Gandrungmangu,
dan Kampung Laut Kesugihan dan Cilacap
Selatan
Sektor yang Memiliki Comparative Advantage

Sektor keuangan,persewaan
Sektor bangunan: dan jasa perusahaan:
Kecamatan Maos, Kecamatan Kedungreja,
Sampang, Binangun, Patimuan,
Cilacap Tengah dan Cilacap Gandrungmangu,
Utara Kawunganten dan
Kecamatan Sampang
Sektor yang Memiliki Competitive Advantage

Sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian,


sektor bangunan dan sektor keuangan,persewaan dan jasa
perusahaan.
Sektor Unggulan

Suatu sektor dapat dikatakan unggul apabila memiliki dua


keunggulan, yakni comparative advantage dan competitive
advantage. Dari hasil analisis penulis, didapatkan bahwa
tidak semua kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap
memiliki sektor unggulan.
● Adanya sektor unggulan di tiap wilayah dapat digunakan sebagai
salah satu instrumen pengembangan ekonomi daerah melalui
penyusunan program-program berbasis sektor unggulan.
● Dengan mengetahui sektor unggulan masing-masing kecamatan,
maka akan terbentuk sub pusat yang sesuai guna melaksanakan
konsep growth pole pada kawasan tersebut.
06
Lesson Learned
Agropolitan
Friedman dan Douglas ( 1975)

Menurut strategi ini pengertian pembangunan tidak hanya kemajuan


ekonomi yang sentralik , tetapi memberikan kesempatan bagi
individu-individu , kelompok - kelompok sosial dan organisasi masyarakat
untuk “ Memobilisasi “ kemampuan dan sumberdaya lokal bagi
kemajuannya.
01
Alasan mengapa adanya Konsep
Agropolitan
1. Kegagalan strategi development above , yang berakibat pada
ketimpangan wilayah ,karena terkonsentrasi pada program
pembangunan skala besar ( Large Scale )
2. Kondisi fisik dan sosial ekonomi internal merupakan kunci sukses
penerapan strategi pembangunan
3. Konsep pembangunan hendaknya berasal dari masyarakat itu
sendiri dengan mempertimbangan sumberdaya lokal dan
partisipasi
4. Strategi ekonomi lokal harus berperan dalam membentuk pola
interaksi ekonomi antar wilayah . Sehingga dapat meningkatkan
nilai Tambah ( Value added )
Agropolitan ….?

Kawasan Agropolitan terdiri atas satu atau lebih pusat Kegiatan pada wilayah
perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam
tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan
satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis. (UU No 26 Tahun 2007)

Pe
ndekatan pembangunan pedesaan ditujukan untuk mewujudkan
kemandirian pembangunan perdesaan yang didasarkan pada potensi
wilayah itu sendiri, dimana ketergantungannya dengan perekonomian kota
harus bisa diminimalkan
02
Tujuan
Agropolitan tujuan adanya
● Menurunkan tingkat kesenjangan antar desa dan kota.

● Mengembangkan daerah melalui optimalisasi penggunaan seluruh


sumber daya yang tersedia (tumbuhan dan hewan

● Mengurangi arus migrasi desa ke kota dengan memperkenalkan


infrastruktur kota yang telah disesuaikan dengan lingkungan pedesaan

● Memberikan otonomi untuk mengatur wilayah sesuai sumber daya mereka


sendiri untuk membentuk distrik agropolitan

● Menyeimbangkan pendapatan desa dan kota dengan memadukan kegiatan


pertanian dengan non pertanian sehingga tercipta kesesuaian harga yang
menguntungkan
02
Agropolitan konsep
Pengembangan Kawasan Agropolitan
Kesenjangan antara kawasan
perkotaan dan perdesaan serta
kemiskinan di perdesaan telah
mendorong upaya-upaya
pembangunan di kawasan perdesaan

Urban Bias

Pengembangan Kawasan
Agropolitan
Pengembangan Kawasan
Agropolitan

Pembangunan ekonomi berbasis pertanian yang dilaksanakan


dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada secara
utuh dan menyeluruh, berdaya saing, berbasis kerakyatan,
berkelanjutan, terdesentralisasi, digerakkan oleh masyarakat,
dan difasilitasi oleh pemerintah.
SISTEM AGROPOLITAN terdiri:
● Kawasan lahan pertanian
(hinterland)
● Kawasan permukiman
DPP DPP ● Kawasan pengolahan dan industri
● Kawasan pusat prasarana dan
pelayanan umum
● Keterkaitan antara kawasan sentra
DPP produksi pangan (agropolitan)
dengan kawasan lainnya
Konsep agropolitan membagi wilayah yg
berhubungan secara fungsional dlm satu
sistem kegiatan, yakni:
● agropolitan centre yaitu pusat
pengumpul dan pemasaran,
● agropolitan district yaitu kawasan
● Pusat pertumbuhan, dan hinterland
atau satuan kawasan pertanian,

DPP: desa pusat pertumbuhan


Suatu sistem yang terdiri atas :
● sub system sarana produksi (HULU),
● sub system usaha tani (BUDIDAYA),
● sub system agroindustry (HILIR),
● sub system penunjang
(JASAPEMASARAN DAN DISTRIBUSI)).

Unsur-unsur pembentuk :
● Sektor Unggulan dan
Komoditas Unggulan
● Sistem Pusat Desa
● Infrastruktur
Kota ● Sistem Manajemen
Sedang/Besat
( Outlet)
Wilayah yang dapat dikembangkan menjadi Kawasan Agropolitan

● MEMILIKI KOMODITAS UNGGULAN


● MEMILIKI KOMODITAS DIVERSIFIKASI TROPIKA
● MEMILIKI AREA PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAN DIVERSIFIKASI
(HINTERLAND) DENGAN SKALA EKONOMI MENENGAH.
● MEMILIKI SATU ATAU LEBIH DESA PUSAT PERTUMBUHAN AGRIBISNIS (KOTA TANI)
● JUMLAH PENDUDUK DI KAWASAN AGROPOLITAN MINIMAL 75.000--225.000 ATAU
15.000 ­­ 45.000 KK (1 KOTA TANI)
● MEMILIKI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA, YANG DAPAT
DIKEMBANGKAN UNTUK AGRIBISNIS
● MEMILIKI SARANA DAN PRASARANA AGRIBISNIS YANG DAPAT DIKEMBANGKAN UNTUK
AGRIBISNIS
● MERUPAKAN KAWASAN YANG MENCAKUP DESA-DESA DENGAN TIPOLOGI MINIMAL
SWASEMBADA
05
Studi Kasus
IMPLEMENTASI AGROPOLITAN
BERBASIS SUMBER
DAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
(STUDI PROVINSI GORONTALO)

Herawan, A. (2012). Implementasi Agropolitan Berbasis Sumber Daya lokal untuk


Meningkatkan Pembangunan Ekonomi (Studi provinsi Gorontalo). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FEB, 1(2).
Pendahuluan
● Kesejahteraan masyarakat merupakan harapan bagi setiap negara. Kesejahteraan masyarakat erat
kaitannya dengan pemerataan pendapatan.
● Selama ini berbagai upaya dan strategi telah dilakukan dalam rangka pemerataan distribusi pendapatan.
Namun, implementasinya masih kurang, sehingga timbul ketimpangan antardaerah yang ada di Indonesia.
● Salah satunya adalah kebijakan otonomi daerah. Meskipun pada implementasinya kebijakan otonomi
daerah masih terdapat kekurangan, namun kebijakan ini merupakan kebijakan yang tepat dalam
mengoptimalkan potensi lokal yang ada di Indonesia sebagai upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
● Salah satu daerah yang berhasil dalam menerapkan otonomi daerah adalah Provinsi Gorontalo.
● Hal tersebut bisa dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi yang meningkat tajam, ekspor produk yang
semakin meningkat, tingkat kesehatan masyarakat yang semakin tinggi, angka kesempatan kerja serta
adanya peningkatan investasi.
● Berbagai program dan strategi yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang mengacu pada kebijakan
agropolitan berbasis jagung sebagai komoditas unggulan terbukti mampu mensejahterakan rakyat
Gorontalo.
Implementasi Agropolitan di Provinsi Gorontalo

Grand Strategy I Grand Strategy II Grand Strategy III

Pembangunan Ekonomi Pengembangan Industri Pendekatan Internal dan


Kerakyatan Kecil dan Menengah Hi-Tech
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

Participatory Institusi dan


Planning Regulasi
Pemerintah Institusi -> Pemerintah
mengupayakan secara Gorontalo
sungguh-sungguh Regulasi -> aturan yang
ruang publik secara mendukung pelaksanaan
terbuka yang dapat kebijakan agropolitan.
dipakai untuk
melibatkan seluruh
potensi aspiratif dalam Analisis
masyarakat. Potensi Lokal
Jagung dipilih sebagai
komoditas unggulan
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Industri kecil dan menengah bisa mendukung


dalam kestabilan pengaturan harga jagung, sehingga para
petani tidak dipermainkan oleh arus pasar.
Dengan demikian, harga akan memberikan kontribusi
sangat baik kepada petani dan akan terjadi satu
kerjasama yang baik antara petani dan industri.
Pendekatan Internal dan Hi-Tech

Pembangunan Infrastruktur ->


Pengembangan Sumber pembangunan kembali
Daya Manusia -> investasi Pelabuhan Gorontalo,
dalam jangka panjang di Pelabuhan
bidang pendidikan dan Kwandang, perluasan Bandara
berbagai pelatihan untuk Djalaludin Gorontalo, dan
kepentingan jangka penataan kawasan baru sebagai
pusat
pendek.
pemerintahan.
Dampak Implementasi Agropolitan terhadap Pembangunan Ekonomi di
Provinsi Gorontalo

Pertumbuhan Pendapatan Pendapatan


Ekonomi Asli Daerah per Kapita

Tingkat Kesempatan Produksi


Kemiskinan Kerja Jagung
Dampak Implementasi Agropolitan

Pertumbuhan EKonomi PAD

4-5% 6-7% 7,7 M 161,6 M


Sebelum Setelah menjadi
Tahun 2001 Tahun 2012
Pemekaran Provinsi Sendiri

Didominasi sektor pertanian Meningkat signifikan -> 1.998,7%


Dampak Implementasi Agropolitan

Pendapatan per Kapita Tingkat Kemiskinan

2,4 Jt 8,6 Jt 59,75% 17,33%


Tahun Tahun Tahun Tahun
2002 2011 1999 2012

Peningkatannya cukup tajam Angka kemiskinan dapat ditekan


Dampak Implementasi Agropolitan

Tingkat Pengangguran Produksi Jagung

9,8% 4,3% 70 Rb 661 Rb


Tahun Tahun Tahun Tahun
2005 2012 2001 2012

Terus mengalami penurunan Peningkatan produksi sangat signifikan


Kesimpulan

Implementasi agropolitan berbasis sumber daya lokal


untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
di Provinsi Gorontalo ditempuh melalui 3 Grand Strategy
yang tahapannya dilaksanakan secara simultan dan
terpadu. Adapun dampak dari
penerapan agropolitan ini ialah adanya peningkatan
pembangunan ekonomi di Provinsi Gorontalo.
06
Lesson Learned
Thanks!

Any question?
Awesome
Words
Teori Growth Pole

01 02
Proses dan
Konsep Ciri-ciri
You can describe the topic of the You can describe the topic of the
section here section here

03 04
Dampak Ekonomi Studi Kasus
You can describe the topic of the You can describe the topic of the
section here section here
This Is a Map

Mercury
It’s the closest planet to
the Sun

Venus
Venus is the second
planet from the Sun
Three Columns

Mercury Mars Venus

It’s the closest planet to Despite being red, Mars is Venus has a beautiful
the Sun and the smallest actually a cold place. It’s name and is the second
in the Solar System full of iron oxide dust planet from the Sun
A Picture Always Reinforces the Concept

Images reveal large amounts of


data, so remember: use an image
instead of a long text. Your
audience will appreciate it
The Slide Title Goes Here!

Do you know what helps you make your point


clear?
Lists like this one:

● They’re simple
● You can organize your ideas clearly
● You’ll never forget to buy milk!

And the most important thing: the audience


won’t miss the point of your presentation
Whoa!
This can be the part of the presentation where you
introduce yourself, write your email....
A Chuseok Day

Get Dressed Make Lunch Give Gifts Eat a Lot

10 H 12 H 16 H 17 H

Venus is the Mercury is the Mars is Neptune is the


second planet closest planet actually a very farthest planet
from the Sun to the Sun cold place from the Sun
Six Columns

Mercury Venus Mars


It’s the closest planet to Venus is the second Despite being red, Mars is
the Sun and the smallest planet from the Sun actually a cold place

Jupiter Saturn Neptune


Jupiter is the biggest Saturn is composed of Neptune is the farthest
planet of them all hydrogen and helium planet from the Sun
14-15 September
Chuseok, or the autumn harvest festival, is in September this year
Recipes for Chuseok

Food Ingredient Recipe


Mercury is the closest planet to the Sun
Songpyeon Mercury,...
and the smallest in the Solar System

Venus has a beautiful name and is the


Jeon Venus,...
second planet from the Sun

Jupiter is a gas giant and the biggest


Japchae Jupiter,...
planet in the Solar System
A Picture Is Worth a
Thousand Words
Product Demo

You can replace the image on


the screen with your own work.
Just right-click on it and select
“Replace image”
Types of Food

Mercury Saturn
Mercury is the closest Saturn is the only planet
planet to the Sun with rings of them all

Mars Neptune
Despite being red, Neptune is the
Mars is a very cold place fourth-largest planet
This Is a Graph

Mars
Despite being red, Mars is
actually a cold place

Neptune
Neptune is the farthest
planet from the Sun

Saturn
Follow the link in the graph to modify its data and then Saturn is composed of
paste the new one here. For more info, click here hydrogen and helium
333,000.000
Earths is the Sun’s mass

386,000 km
Is the distance between Earth and the Moon
Thanks!
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Please keep this slide for attribution


CREDITS: This presentation
template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
Alternative Icons
Alternative Resources

Here’s an assortment of alternative resources whose style fits that of this template

Photos:
● Composition of traditional indonesian bakso
● Assortment of delicious bakso bowl

Vectors:
Resources

Did you like the resources of this template? Get them for free on our other websites:
Photos:
● High angle delicious bakso bowl composition
● High angle delicious indonesian bakso
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Secular One
(https://fonts.google.com/specimen/Secular+One)

Nanum Gothic
(https://fonts.google.com/specimen/Nanum+Gothic)

#ffb224 #67e2ba #6e6ee3 #f74b1c #ffa9ad

#191919 #ffffff
Storyset
Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost
your presentation. Check out How it Works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE 1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai